Kulit Kering


Kulit Kering (Xerosis, Asteatosis) yaitu suatu keadaan dimana kulit kehilangan kelembabannya sehingga tampak pecah-pecah.

Kulit kering sering terjadi, terutama pada usia diatas setengah baya.

PENYEBAB
Faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya kulit kering adalah:
#Faktor keturunan
Kadang kulit kering yang parah (iktiosis) merupakan akhir dari penyakit keturunan, ibarat iktiosis vulgaris atau hiperkeratosis epidermolitik.
# Faktor metabolisme
Kulit kering lebih banyak ditemukan pada tiroid yang kurang aktif atau penurunan berat tubuh yang berlebihan.
# Penuaan
Penambahan umur menimbulkan berkurangnya pelumasan kulit secara alami.
# Cuaca cuek dengan tingkat kelembaban yang rendah
# Penyejuk ruangan, pemanas ruangan atau duduk bersahabat perapian atau kipas pemanas
# Terlalu sering mandi atau berenang (terutama kalau airnya terlalu banyak mengandung klorin)
# Kontak dengan sabun, deterjen atau materi pelarut
# Gesekan yang menimbulkan iritasi atau kulit pecah-pecah.

Iktiosis juga dapat merupakan akhir dari kelainan yang tidak diturunkan, yaitu:
# Lepra
# Tiroid yang kurang aktif
# Limfoma
# AIDS
# Sarkoidosis.

GEJALA
Kulit kering dapat mengalami iritasi dan sering menjadikan gatal, kadang kulit terkelupas dalam serpihan-serpihan kecil dan sisik-sisik kecil.
Pembentukan sisik paling sering terjadi pada tungkai bawah.

Penderita iktiosis vulgaris kulitnya bersisik tanpa disertai lepuhan.
Penderita hiperkeratosis epidermolitik mempunyai lepuhan yang tebal dan berbau busuk, dengan kutil yang bersisik dan terasa nyeri.

Menggosok atau menggaruk kulit yang kering dapat menimbulkan jerawat dan pembentukan jaringan parut.
Kulit kering juga dapat menimbulkan dermatitis, dimana kulit tampak merah dan gatal.



DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut gejala-gejala dan hasil investigasi fisik

PENGOBATAN
Untuk mengobati kulit kering kuncinya yaitu menjaga kelembaban kulit.
Jangan terlalu sering mandi atau berenang; gunakan air hangat suam-suam kuku. Lebih jarang mandi memungkinkan minyak pelindung tetap berada di kulit.

Salep atau krim ibarat jeli minyak (vaselin), minyak mineral atau pelembab tanpa wewangian, juga dapat menahan air dalam kulit.
Sabun yang keras, detergen dan wewangian dalam beberapa pelembab dapat mengiritasi kulit dan menciptakan kulit kering.

Untuk membuang sisik pada kulit, dapat dipakai larutan atau krim yang mengandung asam salisilat.
Setelah pengolesan obat tersebut, pada bakir balig cukup akal dapat dilakukan pembungkusan kulit dengan perban yang terbuat dari filem plastik atau selofan; tetapi pada belum dewasa tidak dilakukan hal ibarat ini.

Untuk iktiosis berat, dapat dipakai krim yang mengandung vitamin A (tretinoin).
Campuran vitamin A membantu merontokkan sisik-sisik di kulit.

Etretinat merupakan obat yang bekerjasama dengan vitamin A dan dipakai pada beberapa bentuk iktiosis.

Antibiotik dan beberapa sabun desinfektan yang berpengaruh dapat dipakai pada hiperkeratosis epidermolitik.

PENCEGAHAN
Pencegahan dapat dilakukan dengan mengoleskan pelembab secara teratur pada kulit seluruh tubuh.

Kurangi penurunan kelembaban kulit dengan mengubah kebiasaan mandi; mandi lebih singkat dan memakai air hangat.
Kurangi pemakaian sabun, batasi penggunaannya di kawasan wajah, ketiak maupun alat kelamin; keringkan kulit secara perlahan.

kelainan-pigmentasi-medis 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kulit Kering"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel