Bibir, Verbal & Pengecap



  1. Kelainan Sendi Temporomandibuler
  2. Infeksi Herpes Pada Mulut (Gingivostomatitis Herpe...
  3. Bau Mulut (Halitosis)
  4. Sariawan (Chanker Sores, Ulkus Aftosa)
  5. Kelainan Pada Bibir, Mulut dan Lidah
  6. Kanker dan Pertumbuhan Lainnya Di Mulut
  7. Penyakit Pada Bibir
  8. Gangguan Kelenjar Ludah
  9. Gangguan Lidah
  10. Celah Bibir (Bibir Sumbing) dan Celah Langit-langi...

Kelainan Sendi Temporomandibuler

Sendi temporomandibuler yaitu 2 tempat (masing-masing di setiap sisi wajah, tepat di depan telinga), dimana tulang temporal dari tengkorak berafiliasi dengan rahang bawah (mandibula).
Ligamen (jaringan ikat yang berbentuk mirip tali/pita, sebagai pengubung tulang-tulang atau pengikat alat-alat di dalam tubuh), tendon (ujung otot yang liat, yang menempel pada tulang) dan otot-otot menyokong persendian ini dan bertanggungjawab dalam pergerakan rahang.

Sendi temporomandibuler merupakan sendi yang paling kompleks, sendi ini membuka dan menutup mirip sebuah engsel dan bergeser ke depan, ke belakang dan dari sisi yang satu ke sisi yang lainnya.
Selama proses mengunyah, sendi ini menopang sejumlah besar tekanan.
Sendi ini mempunyai sebuah kartilago (tulang rawan) khusus yang disebut cakram, yang mencegah tabrakan antara tulang rahang bawah dan tulang tengkorak.

Kelainan pada sendi temporomandibuler bisa mengenai sendi dan otot-otot yang berada di sekitarnya.
Sebagian besar penyebab dari kelainan sendi temporomandibuler yaitu gabungan dari ketegangan otot dan kelainan anatomis pada sendi, kadang disertai faktor psikis.
Kelainan ini paling sering terjadi pada perempuan berusia 20-50 tahun.

Gejala-gejalanya bisa beruba sakit kepala, nyeri tumpul pada otot-otot pengunyah dan sendi keceklik atau terkunci.
Kadang nyeri lebih dirasakan di akrab sendi daripada di dalamnya.
Kelainan sendi temporomandibuler bisa merupakan penyebab sakit kepala yang hilang-timbul, yang tidak memperlihatkan respon terhadap pengobatan medis yang biasa.

Kelainan sendi temporomandibuler selalu didiagnosis hanya menurut kepada riwayat kesehatan penderita dan investigasi fisik.
Pemeriksaanya berupa pementingan pada pecahan samping wajah atau memasukkan jari tangan ke dalam indera pendengaran penderita dan dengan hati-hati menekan ke arah depan pada ketika penderita membuka dan menutup rahangnya.
Juga dilakukan perabaan pada otot-otot yang dipakai untuk mengunyah, untuk memilih adanya nyeri atau nyeri tumpul dan untuk memilih apakah rahang menggeser ketika penderita menggigit.

Teknik rontgen khusus bisa membantu menegakkan diagnosis.
Jika diduga terjadi kelainan letak dari cakram, dilakukan antrogram.

Walaupun sangat jarang, bisa dilakukanMRI atau CT scan untuk mengetahui mengapa penderita tidak memperlihatkan respon terhadap pengobatan yang telah dilakukan.
Pemeriksaan laboratorium jarang dilakuakan.

Kadang dipakai elektromiografi untuk menganalisa acara otot, untuk memantau pengobatan dan untuk menegakkan diagnosis.

8% penderita membaik dalam waktu 6 bulan tanpa pengobatan.

NYERI OTOT

Nyeri otot di sekitar rahang terutama disebabkan oleh penggunaan otot yang berlebihan, yang seringkali bersumber dari stres psikis yang mengakibatkan penderita mengatupkan atau mengertakan giginya (bruksisme).

Pada umumnya orang sanggup meletakkan ujung jari telunjuk, jari tengah dan jari manisnya secara vertikal pada ruang antara diantara pecahan atas dan bawah gigi depan tanpa tekanan.
Tetapi kalau terdapat kelainan otot-otot di sekitar sendi temporomandibuler, ruang tersebut biasanya menjadi lebih kecil.

Biasanya timbul rasa nyeri yang sangat ringan pada sendi.
Tetapi penderita lebih sering mencicipi nyeri pada kedua sisi wajah selama terjaga atau sepanjang hari, sehabis saat-saat yang menegangkan.
Nyeri ini merupakan akhir kejang otot yang disebabkan oleh pengatupan otot dan pengertakan gigi yang berulang-ulang.

Orang-orang yang menyadari bahwa mereka melaksanakan gerakan mengatupkan atau mengertakan giginya sanggup menghentikan kebiasaan ini.
Biasanya pengobatan utama yaitu pembidaian.
Pembidaian mengurangi pengatupan dan pengertakan, sehingga otot-otot rahang sanggup beristirahat dan sembuh kembali.
Pembidaian juga sanggup merncegah kerusakan gigi lantaran pementingan yang luar biasa ketika penderita mengatupkan atau mengertakan giginya.

Terapi fisik yang dilakukan bisa berupa;

   1. Pengobatan ultrasonik.
      Merupakan suatu metode dimana diberikan panas kepada kawasan yang nyeri.
      Jika dihangatkan dengan ultrasonik, pembuluh darah akan melebar dan darah bisa lebih cepat mengangkut asam laktat yang terkumpul, yang mengakibatkan timbulnya nyeri otot.
   2. Electromyographic biofeedback. Teknik ini memantau acara otot dengan sebuah meteran.
      Penderita berusahan untuk mengendurkan seluruh tubuh atau otot tertentu sambil melihat ke meteran.
      Dengan cara ini, penderita berguru untuk mengendalikan atau mengendurkan otot tertentu.
   3. Obat semprot dan latihan peregangan.
      Menyemprotkan pendingin kulit pada pipi dan pelipis sanggup meregangkan otot-otot rahang.
   4. Pemijatan gesekan.
      Handuk yang bernafsu digesekkan diatas pipi dan pelipis untuk meningkatkan peredaran darah dan mempercepat pengangkutan asam laktat.
   5. Perangsangan saraf elektrik transkutaneus.
      Digunakan sebuah alat yang merangsang serat-serat saraf yang tidak menyalurkan nyeri.
      Impuls (rangsangan hantaran saraf) yang terjadi diduga akan menghalangi impuls nyeri yang dirasakan oleh penderita.


Mengatasi stres seringkali membawa perubahan yang drastis.

Obat-obatan yang diberikan bisa berupa obat yang melenturkan otot, untuk menghilangkan sesak dan nyeri.
Tetapi pemberian obat tidak bersifat menyembuhkan, dan tidak dianjurkan pada orang lanjut usia dan hanya diberikan dalam waktu yang singkat (biasanya 1 bulan atau kurang).

Obat pereda nyeri (misalnya anti peradangan non-steroid, contohnya aspirin) juga bisa mengurangi nyeri.
Obat tidur kadang diberikan untuk membantu penderita yang mengalami kesulitan tidur lantaran nyeri yang timbul.


GANGGUAN INTERNAL

Pada gangguan internal (internal dearangement), cakram di dalam sendi terletak lebih depan dari posisi normalnya.

Pada gangguan internal tanpa reduksi, cakram tidak pernah bisa masuk kembali ke dalam posisi normalnya, dan pergerakan rahang menjadi terbatas.

Pada gangguan internal yang disertai reduksi (lebih sering terjadi), cakram terletak lebih depan dari posisi normalnya hanya kalau lisan dalam keadaan tertutup.
Jika lisan terbuka dan rahang bergeser ke depan, cakram akan masuk kembali ke dalam posisi normalnya, dan terdengar suara 'klik'.
Jika lisan tertutup, cakram akan terdorong ke depan lagi, dan akan terdengar lagi suara 'klik'.

Satu-satunya tanda-tanda dari gangguan internal yaitu suara 'klik' dalam sendi yang timbul kalau lisan terbuka lebar atau rahang bergeser dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Sebanyak 20% penderita tidak menimbulkan tanda-tanda lainnya, selain suara tersebut.

Diagnosis ditegakkan dengan melaksanakan investigasi pada ketika penderita secara perlahan membuka dan menutup mulutnya.

Jika penderita mencicipi nyeri atau sulit menggerakkan rahangnya, maka diharapkan pengobatan.

Jika segera sehabis timbulnya tanda-tanda penderita mencari pengobatan, dokter gigi masih bisa mendorong cakram kembali ke posisi normalnya.
Tetapi kalau keadaan ini telah berlangsung kurang dari 3 bulan, dipakai bisai untuk menjaga supaya rahang bawah tetap mengarah ke depan.

Pembidaian akan mempertahankan cakram dalam posisinya, sehingga ligamen penyangganya semakin erat.
Setelah 2-4 bulan, bidai akan diubahsuaikan supaya sanggup mengenbalikan rahang kembali ke posisi normalnya, dengan cita-cita bahwa cakram akan tetap tinggal di tempatnya.

Penderita diminta untuk menghindari membuka mulutnya terlalu lebar.
Penderita harus menahan bila menguap, memotong-motong masakan menjadi potongan kecil-kecil, dan makan masakan yang gampang dikunyah.

Bila keadaan ini tidak sanggup diatasi dengan cara-cara non-bedah, bisa dilakukan pembedahan untuk membali membentuk cakram dan menempelkannya kembali ke tempatnya.
Tetapi pembedahan jarang dilakukan.

Penderita seringkali juga mencicipi nyeri otot; sehabis nyeri otot diobati, tanda-tanda lainnya biasanya akan menghilang juga.
Lebih gampang mengatasi nyeri otot daripada mengobati gangguan internal.


ARTRITIS

Artritis bisa terjadi pada sendi temporomandibuler mirip halnya sendi lainnya.

Osteoartritis (penyakit sendi degeneratif), merpakan homogen artritis dimana kartilago sendi mengalami pengeroposan, hal ini lebih sering terjadi pada orang tua.

Kartilago pada sendi temporomandibuler tidak sekuat kartilago pada sendi lainnya.
Osteoartritis terutama terjadi kalau cakramnya hilang atau telah membentuk lubang, sehingga penderita mencicipi sendinya berderik pada ketika membuka atau menutup mulutnya.

Pada osteoartritis yang berat, ujung tulang rahang akan menjadi rata, dan penderita tidak sanggup membuka mulutnya lebar-lebar.
Rahang juga bisa bergeser ke sisi yang sakit, dan penderita tidak bisa untuk memindahkannya kembali.

Tanpa pengobatan hampir seluruh tanda-tanda akan membaik sehabis beberapa tahun, mungkin lantaran jaringan di belakang cakram membentuk jaringan parut dan berfungsi mirip cakram yang asli.

Artritis rematoid hanya terjadi sebanyak 17% pada penderita yang mengalami artritis pada sendi temporomandibuler.
Jika artritis rematoid sangat berat (terutama pada orang muda), ujung tulang rahang bisa mengalami pengeroposan dan memendek.

Kerusakan ini bisa mengakibatkan maloklusi (salah temu antara gigi atas dan gigi bawah) secara tiba-tiba.
Jika kerusakannya parah, tulang rahang pada akhirnya akan melebur dengan tulang tengkorak (ankilosis), sehingga sangat membatasi kemampuan membuka mulut.

Artritis pada sendi temporomandibular juga bisa terjadi akhir cedera, terutama cedera yang mengakibatkan perdarahan ke dalam sendi.
Cedera mirip ini biasanya terjadi pada belum dewasa yang tertabrak pada sisi dagunya.

Penderita osteoartritis pada sendi temporomandibuler harus mengistirahatkan sendi tersebut selama mungkin, menggunakan bidai atau alat lain untuk mengendalikan ketegangan ototnya, dan minum pereda nyeri untuk mengurangi nyerinya.
Rasa nyeri akan menghilang dalam waktu 6 bulan dengan atau tanpa pengobatan.
Biasanya, pergerakan rahang cukup memadai untuk acara normal, walaupun rahang tidak sanggup dibuka lebar mirip sebelumnya.

Artritis rematoid pada sendi temporomandibular diobati dengan obat-obatan yang dipakai untuk artritis rematoid pada sendi yang lain.
Pengobatannya terdiri dari obat pereda nyeri, kortikosteroid, metotreksat dan senyawa emas.

Mempertahankan pergerakan sendi dan mencegah ankilosis sangat penting.
Biasanya, cara terbaik untuk mencapai tujuan ini yaitu dengan melaksanakan atihan dibawah pengawasan seorang terapis.

Untuk mengurangi tanda-tanda (terutama ketegangan otot), penderita menggunakan sebuah bidai pada malam hari yang tidak membatasi pergerekan rahang.

Pada ankilosis, mungkin diharapkan pembedahan dan penggunaan sendi buatan untuk mengembalikan pergerakan rahang (jarang terjadi).


ANKILOSIS

Ankilosis yaitu hilangnya pergerakan sendi, sebagai akhir dari peleburan tulang di dalam sendi atau pengapuran ligamen di sekitar sendi.

Pengapuran ligamen di sekitar sendi tidak menimbulkan nyeri, tetapi lisan hanya sanggup membuka selebar 2,5 cm atau kurang.
Peleburan dari tulang-tulang di dalam sendi mengakibatkan nyeri dan gerakan sendi menjadi amat sangat terbatas.

Kadang-kadang latihan peregangan sanggup menolong penderita yang mengalami pengapuran, tetapi biasanya pengapuran atau peleburan tulang memerlukan tindakan pembedahan untuk mengembalikan pergerakan rahang.


HIPERMOBILITAS

Hipermobilitas (melonggarnya rahang) terjadi kalau ligamen yang menahan sendi menjadi teregang.

Pada hipermobilitas, rahang bergeser seluruhnya ke depat, keluar dari tempatnya (dislokasi), mengakibatkan nyeri dan tidak sanggup menutup mulut.
Hal ini bisa terjadi secara berulang-ulang.

Untuk mencegah terjadinya hal ini, jangan membuka lisan terlalu lebar, sehingga ligamen tidak terlalu teregang.
Karena itu hendaknya menahan menguap dan menghindari roti lapis yang tebal dan masakan lainnya yang memerlukan lisan terbuka lebar.

Jika sering terjadi dislokasi, mungkin diharapkan pembedahan untuk mengembalikan posisi normal atau untuk memperpendek ligamen dan mempererat sendi.


KELAINAN PEMBENTUKAN

Cacat bawaan pada sendi temporomandibuler jarang terjadi.
Kadang ujung tulang rahang tidak terbentuk atau lebih kecil daripada normal; atau tumbuh lecih cepat atau lebih usang daripada normal.

Kelainan tersebut bisa mengakibatkan kelainan bentuk wajah dan maloklusi (salah letak gigi atas dan gigi bawah).

Keadaan ini hanya bisa diatasi dengan pembedahan.

Infeksi Herpes Pada Mulut (Gingivostomatitis Herpetik Primer, Herpes Labialis)

Infeksi Herpes Mulut Primer (Gingivostomatitis Herpetik Primer, Herpes Labialis) yaitu suatu infeksi awal oleh virus herpes simpleks yang dengan segera bisa mengakibatkan terbentuknya luka yang terasa nyeri di gusi dan pecahan lisan lainnya.

Herpes Sekunder (Herpes Labialis Berulang) yaitu suatu reaktivasi (pengaktivan kembali) virus lokal yang mengakibatkan terbentuknya cold sore (luka di akrab lisan akhir demam).

PENYEBAB
Virus herpes simpleks.

GEJALA
Secara khusus, seorang bayi mendapat virus herpes simpleks dari orang arif balig cukup akal yang mempunyai cold sore.
Infeksi awal pada bayi ini (herpes primer) mengakibatkan peradangan gusi biasa dan sakit lisan yang luar biasa. Bisa terjadi demam, pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan tidak lezat badan; sehingga anak menjadi rewel.

Canker sores

Sebagian besar masalah bersifat ringan dan menghilang dengan sendirinya. Orang bau tanah seringkali menduganya sebagai akhir dari pertumbuhan gigi atau penyakit lainnya.
Dalam 2-3 hari, timbul lepuhan yang sangat kecil (vesikel) di mulut. Vesikel ini mungkin tidak disadari lantaran mereka segera pecah dan meninggalkan luka terbuka di mulut.
Rasa sakit dirasakan di seluruh mulut, terutama gusi.

Seminggu kemudian anak akan membaik, tetapi virus herpes simpleks tetap berada dalam tubuhnya, dan infeksi sering berulang di kemudian hari (herpes sekunder).

Infeksi awal mengakibatkan sakit yang menyebar di mulut, tetapi infeksi ulangan biasanya mengakibatkan timbulnya cold sore (fever blister, lepuhan yang timbul lantaran demam).
Infeksi ulangan biasanya dipicu oleh:
- sengatan matahari pada bibir
- demam
- cuaca dingin
- alergi makanan
- cedera di mulut
- pengobatan gigi
- kecemasan.




1-2 hari sebelum timbulnya lepuhan, penderita mencicipi kesemutan atau rasa tidak nyaman (gejala prodroma) pada kawasan dimana lepuhan akan muncul.
Perasaan ini sulit untuk diungkapkan, tetapi gampang dikenali pada seseorang yang sebelumnya menderita herpes.

Luka terbuka bisa timbul di bibir pecahan luar dan kemudian terbentuk keropeng.
Di dalam mulut, luka ini paling sering ditemukan di langit-langit (palatum). Luka di lisan berawal sebagai lepuhan-lepuhan kecil yang dengan segera akan bergabung dan membentuk luka merah yang menimbulkan nyeri.

Pada sebagian besar penderita, infeksi ulangan dari herpes simpleks labialis mungkin hanya menimbulkan sedikit gangguan nyeri, tetapi hal ini bisa berakibat fatal pada:
- penderita kelainan sistem kekebalan (misalnya AIDS)
- penderita yang menjalani kemoterapi
- penderita yang menjalani terapi penyinaran
- penderita yang menjalani pencangkokan sumsum tulang.
Pada orang-orang tersebut, luka terbuka di lisan yang berukuran besar bisa mengganggu makan dan penyebaran virus ke otak bisa berakibat fatal.



DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut hasil investigasi fisik dan hasil biakan dari luka.
Pemeriksaan fisik juga bisa memperlihatkan adanya pembesaran kelenjar getah bening di leher atau selangkangan.

Tes Tzanck atau biakan virus dari luka di kulit bisa memperlihatkan adanya virus herpes.

PENGOBATAN
Tujuan pengobatan pada herpes primer yaitu untuk mengurangi rasa sakit, sehingga penderita bisa tidur, makan dan minum secara normal.
Rasa nyeri bisa mengakibatkan anak tidak mau makan dan tidak mau minum; bila disertai demam, hal ini bisa dengan segera mengakibatkan kehilangan cairan tubuh (kekurangan cairan tubuh). Karena itu anak yang sakit harus minum cairan sebanyak mungkin.
Untuk mengurangi nyeri pada penderita arif balig cukup akal atau anak yang lebih besar, bisa dipakai obat kumur anestetik (misalnya lidokain). Atau bisa juga dipakai obat kumur yang mengandung baking soda.

Pengobatan pada herpes sekunder akan efektif bila dilakukan sebelum munculnya luka, yaitu segera sehabis penderita mengalami tanda-tanda prodroma.
Mengkonsumsi vitamin C selama masa prodroma bisa mempercepat hilangnya cold sore.

Melindungi bibir dari sinar matahari secara kangsung dengan menggunakan topi lebar atau dengan mengoleskan balsam bibir yang mengandung tabir surya, bisa mengurangi kemungkinan timbulnya cold sore.
Sebaiknya penderita juga menghindari kegiatan dan masakan yang bisa memicu terjadinya infeksi ulangan.
Penderita yang sering mengalami infeksi ulangan bisa mengkonsumsi lisin.

Salep asiklovir bisa mengurangi beratnya serangan dan menghilangkan cold sore lebih cepat.
Balsam bibir mirip jelly petroleum sanggup menghindari bibir pecah-pecah dan mengurangi resiko tersebarnya virus ke kawasan di sekitarnya.

Untuk mencegah terjadinya infeksi oleh bakteri, maka antibiotik diberikan kepada penderita arif balig cukup akal yang mempunyai luka hebat.
Untuk kasus-kasus yang berat dan untuk penderita yang mempunyai kelainan sistem kekebalan, bisa diberikan kapsul asiklovir.
Kortikosteroid tidak dipakai untuk mengobati herpes simpleks lantaran bisa mengakibatkan ekspansi infeksi.

PENCEGAHAN
Tindakan berikut bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya herpes labialis:
- Menghindari kontak pribadi dengan cold sore atau luka herpes lainnya.
- Memperkecil kemungkinan terjadinya penularan secara tidak pribadi dengan cara mencuci benda-benda yang telah dipakai oleh penderita dengan air panas (lebih baik direbus)
- Tidak menggunakan benda gotong royong dengan penderita herpes, terutama ketika lukanya sedang aktif
- Menghindari faktor penggagas (misalnya sinar matahari).

Bau Mulut (Halitosis)

Bau Mulut (Halitosis) yaitu amis nafas yang tidak enak, tidak menyenangkan dan menusuk hidung.

PENYEBAB
Jika amis nafas yang sebelumnya normal berkembang menjadi halitosis, maka penyebabnya adalah:
- Makanan (misalnya bawang mentah, bawang putih, kol)
- Vitamin (terutama dalam takaran tinggi)
- Kebersihan gigi yang jelek
- Gigi karies
- Merokok
- Alkohol
- Infeksi tenggorokan
- Sinusitis
- Infeksi paru-paru
- Sindroma Sjogren
- Penyakit gusi (gingivitis, gingivostomatitis)
- Abses gigi
- Impaksi gigi
- Benda asing di hidung (pada anak-anak)
- Obat-obatan (paraldehid, triamteren dan obat bius yang dihirup, suntikan insulin).

Penyakit-penyakit yang bisa mengakibatkan amis mulut:
- Gingivitis ulseratif nekrotisasi akut
- Mukositis ulseratif nekrotisasi akut
- Gagal ginjal akut
- Penyumbatan usus
- Bronkiektasis
- Gagal ginjal kronis
- Diabetes melitus
- Kanker kerongkongan
- Karsinoma lambung
- Fistula gastrojejunokolik
- Ensefalopati hepatikum
- Ketoasidosis diabetikum
- Abses paru
- Ozena
- Penyakit periodontal
- Faringitis
- Divertikulum Zenker.

GEJALA
Bau nafas tercium tidak enak, tidak menyenangkan atau menusuk hidung.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi fisik yang menyeluruh pada lisan dan hidung.

Biakan tenggorokan dilakukan kalau terdapat luka di tenggorokan atau di mulut.

Pemeriksaan lainnya yang mungkin harus dilakukan adalah:
- Endoskopi
- Rontgen perut
- Rontgen dada.

PENGOBATAN
Daun parsley segar atau permen mint bisa menghilangkan amis lisan yang bersifat sementara.

Pengobatan yang khusus tergantung kepada penyakit yang mengakibatkan terjadinya amis mulut.

PENCEGAHAN
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya amis mulut:
- Menjaga kebersihan gigi
- Obat kumur tidak efektif dalam mengatasi penyebab amis lisan dan penggunaan obat kumur yang mengandung alkohol konsentrasi tinggi bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker mulut
- Berhenti merokok.


Sariawan (Chanker Sores, Ulkus Aftosa)

Sariawan (Chanker Sores, Ulkus Aftosa) yaitu suatu luka terbuka yang kecil di dalam mulut, yang menimbulkan nyeri.

Sariawan lebih sering terjadi pada wanita.
Pertama muncul biasanya pada usia 10-40 tahun.

Sariawan yang kecil (diameter kurang dari 1 cm) sering muncul dalam satu kelompok yang terdiri dari 2-3 luka terbuka; biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam 10 hari dan tidak meninggalkan jaringan parut.

Sariawan yang lebih besar, jarang terjadi; bentuknya tidak teratur, memerlukan waktu beberapa ahad untuk mengalami penyembuhan dan sering meninggalkan jaringan parut.


Canker sores

GEJALA
Gejala utama yaitu rasa nyeri, yang berlangsung selama 4-10 hari.
Nyeri akan bertambah buruk bila pengecap menyentuh sariawan atau kalau penderita makan masakan yang pedas atau panas.

Sariawan yang berat sanggup mengakibatkan demam, pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan rasa letih/lesu.

Sariawan sanggup terjadi berulang, mungkin satu hingga beberapa kali dalam setahun.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut ditemukannya luka sariawan dan nyeri yang dirasakan penderita.
Sariawan tampak sebagai bintik bundar putih dengan pinggiran yang berwarna merah.
Hampir selalu terbentuk di jaringan longgar dan lembut, terutama di bibir atau pipi sebelah dalam, pengecap atau langit-langit lunak mulut, dan kadang di tenggorokan.

PENGOBATAN
Tujuan pengobatan yaitu untuk mengurangi nyeri hingga luka sembuh dengan sendirinya.

Suatu obat bius (misalnya lidokain kental) bisa dioleskan pada luka atau dipakai sebagai obat kumur.
Obat ini untuk sementara waktu sanggup mengurangi nyeri sehingga penderita bisa makan, meskipun sedikit menghipnotis rasa.

Karboksimetilselulosa juga bisa dioleskan untuk mengurangi nyeri.

Jika terdapat lebih dari satu luka, diberikan obat kumur tetrasiklin.
Obat ini juga diberikan kepada penderita yang mengalami serangan berulang dari sariawan yang berat.

Pilihan lainnya yaitu kauterisasi dengan nitrat perak, yang merusak saraf dibawah sariawan.

Kadang diberikan salep kortikosteroid yang dioleskan pribadi ke luka.
Untuk sariawan yang berat, diberikan tablet prednison atau obat kumur deksametason.

Kelainan Pada Bibir, Mulut dan Lidah

LUKA & PERTUMBUHAN LAINNYA DI MULUT

Setiap luka terbuka yang berlangsung selama 2 ahad atau lebih harus diperiksa oleh dokter gigi atau dokter umum, terutama kalau tidak menimbulkan nyeri.

Luka terbuka yang menimbulkan nyeri di bibir atau pipi biasanya mempunyai penyebab yang tidak terlalu serius; bisa merupakan sariawan (canker sores) atau merupakan akhir dari tergigitnya bibir atau pipi secara tidak sengaja.

Canker sores

Luka terbuka di dalam lisan seringkali berwarna putih, kadang dengan pinggiran yang berwarna merah.
Suatu luka terbuka bisa terbentuk kalau penderita meletakkan aspirin diantara pipi dan gusi sebagai suatu cara (yang salah) untuk mengurangi sakit gigi.

Luka di lisan bisa merupakan menerangkan dari sindroma Behcet, yang juga menimbulkan luka pada mata dan alat kelamin.

Suatu luka terbuka berwarna putih yang tidak mengakibatkan nyeri (cangker) dan timbul di dalam lisan atau di bibir dalam waktu 1-13 ahad sehabis penderita menjalani oral sex (hubungan seksual melalui mulut), bisa merupakan stadium awal dari sifilis.
Luka ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya sehabis beberapa minggu.
1-4 bulan kemudian, suatu bercak putih (bercak berlendir, suatu menerangkan lanjut dari sifilis yang tidak diobati) juga bisa terbentuk di bibir atau di dalam mulut.
Luka terbuka (cangker) maupun bercak berlendir sangat menular, bahkan bisa ditularkan melalui ciuman.

Dasar lisan merupakan tempat dimana sering ditemukannya kanker, terutama pada peminum alkohol dan perokok usia pertengahan dan usia lanjut.
Berbagai jenis kista juga bisa terbentuk di dasar mulut. Kista ini seringkali harus diangkat melalui pembedahan lantaran mengganggu penderita.

Lepuhan besar yang berisi cairan bisa timbul di pecahan manapun dari mulut.
Biasanya merupakan akhir dari cedera atau berafiliasi dengan suatu penyakit (misalnya pemfigus).
Beberapa penyakit virus (misalnya campak Jerman) juga bisa mengakibatkan kelainan yang bersifat sementara di dalam pipi, terutama pada anak-anak.

Infeksi yang menyebar dari pembusukan gigi bawah ke dasar lisan merupakan persoalan yang serius.
Suatu infeksi yang sangat berat disebut angina Ludgwig, bisa mengakibatkan pembengkakan jago di dasar mulut, yang bisa mendorong pengecap ke atas sehingga menyumbat kanal pernafasan.
Jika hal ini terjadi, diharapkan penanganan darurat untuk membantu pernafasan penderita.

Jika seseorang sering menggigit pecahan pipi sebelah dalam atau pecahan dalam lisan berulang kali mengalami luka, bisa tumbuh suatu fibroma lantaran iritasi.
Benjolan kecil, tegas dan tidak menimbulkan nyeri ini, bisa diangkat melalui pembedahan.

Kutil bisa menginfeksi lisan kalau seseorang mengisap-isap kutil yang tumbuh di jari tangannya.
Jenis kutil lainnya (kondiloma akuminata) juga bisa ditularkan melalui oral sex.

Langit-langit Mulut (palatum).

Sialometaplasia nekrotisasi merupakan suatu luka menganga di permukaan langit-langit lisan yang timbul secara tiba-tiba dalam 1-2 hari.
Kelainan ini sering meluas dan menakutkan, tetapi tidak menimbulkan nyeri.
Penyakit ini sering terjadi sehabis kawasan tersebut mengalami cedera (misalnya lantaran mekanisme gigi) dan akan mereda dalam waktu 2 bulan.

Suatu penonjolan tulang yang tumbuh secara lambat (torus) bisa timbul di pertengahan langit-langit mulut..
Pertumbuhan ini sering terjadi dan tidak berbahaya.
Muncul selama masa pubertas dan menetap seumur hidup penderita.

Tumor di langit-langit lisan (baik ganas maupun jinak), seringkali terjadi pada usia 40-60 tahun.
Pada stadium awal hanya mempunyai sedikit gejala: penderita mencicipi adanya pembengkakan di langit-langit lisan atau mencicipi bahwa gigi pecahan atas menjadi goyah.
Nyeri gres timbul beberapa waktu kemudian.

Pada sifilis stadium lanjut, suatu lubang (gumma) bisa timbul di langi-langit mulut.


PERUBAHAN WARNA DI MULUT


Jika seseorang menderita anemia, lapisan lisan tampak lebih pucat dibandingkan dengan yang normal (berwarna pink kemerahan)
Bila anemia teratasi, warnanya akan kembali normal.

Perubahan warna yang gres di dalam lisan harus diperiksa oleh dokter atau dokter gigi, lantaran bisa merupakan menerangkan dari penyakit kelenjar adrenal atau kanker (melanoma).
Daerah keputihan bisa timbul dimanapun di dalam lisan dan seringkali berasal dari sisa masakan yang sanggup disingkirkan.
Tetapi kalau kawasan tersebut tampak bernafsu dan menimbulkan nyeri, serta berdarah kalau disentuh, mungkin merupakan suatu infeksi jamur (thrush).

Daerah keputihan dalam lisan juga bisa merupakan penebalan lapisan keratin, kawasan ini disebut leukoplakia.
Keratin merupakan suatu protein yang kokoh, yang dalam keadaan normal melindungi lapisan kulit paling luar tetapi juga ditemukan dalam jumlah kecil pada lapisan mulut.
Kadang keratin sanggup terbentuk dalam mulut, terutama pada perokok atau pemakai tembakau sedotan.

Daerah kemerahan dalam lisan (eritroplakia) bisa terjadi kalau lapisan lisan menipis dan pembuluh darah terlihat lebih terperinci daripada biasanya.
Daerah kemerahan maupun kawasan keputihan bisa merupakan non-kanker (jinak), prekanker maupun kanker (ganas).

Penderita liken planus di pipi sebelah dalam atau di pinggir lidah, juga bisa mempunyai ruam kulit yang terasa gatal.
Liken planus bisa mengakibatkan luka terbuka yang menimbulkan nyeri.

Bintik-bintik yang ibarat butir-butir pasir yang kecil, yang dikelilingi oleh cincin kemerahan (bintik Koplik), yang timbul di pipi sebelah dalam yang berhadapan dengan gigi belakang, merupakan menerangkan dari campak.

Koplik spot

Langit-langit mulut.

Perubahan warna pada langit-langit lisan bisa disebabkan oleh iritasi atau infeksi.
Langit-langit lisan pada perokok yang mengisap pipa (cangklong), mempunyai permukaan bernafsu yang berwarna putih disertai bintik-bintik merah (langit-langit perokok).

Setelah seseorang melaksanakan oral sex (hubungan seksual melalui mulut) dengan kawan seksual pria, akan timbul bintik merah kecil sebesar ujung peniti yang berasal dari pecahnya pembuluh darah (peteki) di langit-langit mulut.
Bintik-bintik ini akan menghilang dalam beberapa hari.

Peteki juga merupakan menerangkan dari kelainan darah atau mononukleosis infeksiosa.

Pertumbuhan berlebih yang berwarna merah di langit-langit lisan paling sering disebabkan oleh gigi palsu yang tidak cocok atau gigi palsu yang terlalu usang tertanam dalam mulut.
Biasanya semua peralatan gigi yang bisa dibongkar-pasang, harus dilepaskan pada ketika tidur, dibersihkan dan direndam dalam secangkir air.

Pada penderita AIDS, bercak keunguan yang disebabkan oleh sarkoma Kaposi bisa timbul di langit-langit mulut.


MASALAH PADA KELENJAR LUDAH

Sepasang kelenjar ludah yang terbesar terletak tepat di belakang sudut rahang, di depan telinga.
Dua pasang kelenjar yang lebih kecil terletak lebih dalam di dasar mulut.
Kelenjar ludah yang kecil-kecil tersebar di seluruh mulut.

Jika pengaliran ludah tidak mencukupi, lisan akan terasa kering.
Ludah memperlihatkan proteksi alami terhadap pembusukan gigi, sehingga kekurangan ludah bisa mengakibatkan terbentuknya kavitas (gigi karies).

Mulut yang kering sanggup disebab oleh:
- terlalu sedikit minum
- bernafas lewat mulut
- mengkonsumsi obat tertentu
- penyakit yang mengenai kelenjar ludah (misalnya sindroma Sjogren)
- usia lanjut.

Suatu kanal yang mengalirkan ludah bisa tersumbat oleh suatu pengendapan kalsium (batu kalsium).
Sumbatan ini mengakibatkan ludah tidak sanggup dialirkan dan kelenjar ludah mengalami pembengkakan.
Pembengkakan kelenjar ludah juga bisa mengalami infeksi lantaran bakteri.

Jika pembengkakan bertambah buruk sesaat sebelum waktu makan datang atau kalau penderita memakan acar, penyebabnya sudah niscaya yaitu penyumbatan saluran.
Rasa asam dari acar merangsang pengaliran ludah, tetapi lantaran kanal tersumbat, maka saliva tidak sanggup dialirkan, sehingga pembengkakan bertambah buruk.

Kadang seorang dokter gigi bisa mendorong watu dengan menekan kedua sisi saluran.
Jika tidak berhasil, suatu alat serupa kawat halus bisa dipakai untuk menarik watu keluar.
Atau bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkat batu.

Suatu cedera pada bibir bawah (misalnya lantaran tergigit) bisa melukai kelenjar ludah kecil dan menyumbat pengaliran ludah.
Sebagai akibatnya, kelenjar akan membengkak dan membentuk suatu benjolan kecil dan lunak yang berwarna kebiruan (mukokel).

Setelah beberapa minggu, benjolan biasanya akan menghilang dengan sendirinya, atau kalau mengganggu atau sering kambuh, bisa diangkat melalui pembedahan gigi.

Mumps (gondongan, infeksi bakteri) dan penyakit lainnya sanggup mengakibatkan pembengkakan pada kelenjar ludah utama.
Pembengkakan juga bisa disebabkan oleh tumor kelenjar ludah baik yang jinak maupun ganas (biasanya lebih padat dibandingkan pembengkakan yang disebabkan oleh infeksi).
Jika tumor bersifat ganas, kelenjar akan teraba keras mirip batu.

Kelenjar ludah

Peradangan dan infeksi kelenjar ludah sering disebabkan oleh watu yang menyumbat kanal ludah dan lebih sering terjadi dibandingkan tumor.

Setiap pembengkakan kelenjar ludah memerlukan perhatian medis.
Untuk memilih penyebabnya, bisa dilakukan biopsi terhadap jaringan kelenjar ludah.


PERUBAHAN PADA BIBIR

Bibir sanggup mengalami perubahan dalam ukuran, warna dan permukaannya.
Beberapa dari perubahan ini yaitu tidak berbahaya, contohnya bibir akan menipis pada orang tua.
Perubahan lainnya bisa memperlihatkan suatu kelainan medis.

Ukuran Bibir.

Suatu reaksi alergi sanggup mengakibatkan pembengkakan bibir.
Reaksi ini sanggup disebabkan oleh kepekaan terhadap masakan tertentu, obat-obatan, kosmetik atau materi iritan yang terdapat dalam udara.

Beberapa keadaan lainnya yang sanggup mengakibatkan pembengkakan bibir:
- Angioedema, suatu penyakit keturunan, mengakibatkan serangan pembengkakan bibir yang berulang
- Eritema multiformis, luka bakar lantaran sinar matahari atau cedera.

Pembengkakan bibir jago tertentu bisa dikurangi dengan suntikan kortikosteroid.
Untuk pembengkakan lainnya, jaringan bibir yang hiperbola bisa diangkat melalui pembedahan untuk memperbaiki penampilan.

Sejalan dengan bertambahnya usia, bibir akan menipis.
Untuk alasan kosmetik, bibir yang menipis bisa diperlebar dengan menggunakan suntikan kolagen atau suntikan lemak yang berasal dari pecahan tubuh lainnya.

Warna & Permukaan Bibir.

Sinar matahari atau cuaca cuek dan kering sanggup mengakibatkan bibir terkelupas.
Demikian juga halnya dengan reaksi alergi terhadap lipstik, pasta gigi, masakan atau minuman.

Setelah penyebabnya dihilangkan, biasanya bibir akan kembali normal.
Kadang diberikan salep kortikosteroid untuk menghentikan pengelupasan.

Matahari juga sanggup merusak, mengakibatkan bibir menjadi keras dan kering, terutama bibir bawah.
Bintik-bintik merah atau putih yang transparan merupakan tanda-tanda kerusakan yang menigkatkan resiko terjadinya kanker.
Kerusakan akhir sinar matahari ini sanggup dikurangi dengan melindungi bibir dengan balsem bibir yang mengandung tabir surya atau dengan menggunakan topi lebar untuk melindungi wajah dari sinar matahari.

Frekels (bintik-bintik kecil berwarna kuning kecoklatan di kulit) dan makula melanotik (daerah kecoklatan yang bentuknya tidak teratur) sering ditemukan di sekitar bibir dan menetap selama bertahun-tahun.
Tanda ini tidak perlu dirisaukan.

Bintik-bintik kecil berwarna hitam kecoklatan yang tersebar bisa merupakan tanda dari penyakit usus keturunan dimana pada lambung dan usus ditemukan polip (sindroma Peutz-Jeghers).

Sindroma Kawasaki bisa mengakibatkan bibir kering dan pecah-pecah dan lapisan lisan menjadi kemerahan.

Pada peradangan bibir (keilitis), sudut lisan terasa nyeri, mengalami iritasi, tampak merah, pecah-pecah dan bersisik.
Jamur (thrush) bisa tumbuh di sudut lisan dan menimbulkan luka terbuka.
Keilitis bisa merupakan akhir dari kekurangan vitamin B riboflavin dalam makanan.

Lipatan kulit vertikal dan kulit yang teriritasi bisa timbul di sudut lisan kalau gigi palsu tidak sanggup membuka rahang sebagaimana mestinya.
Hal ini sanggup diatasi dengan mengganti atau menyesuaikan posisi gigi palsu.

Daerah yang menonjol atau suatu luka terbuka dengan tepian yang keras di bibir, bisa merupakan suatu bentuk dari kanker kulit.


PERUBAHAN PADA LIDAH

Cedera yaitu penyebab paling sering dari timbulnya rasa tidak nyaman di lidah.
Lidah mempunyai banyak ujung saraf untuk nyeri dan raba dan jauh lebih peka terhadap nyeri dibandingkan pecahan tubuh lainnya.

Lidah sering tergigit secara tidak sengaja, tetapi segera membaik.
Tambalan atau gigi pecah yang tajam bisa menimbulkan kerusakan pada lidah.

Suatu pertumbuhan berlebih dari jonjot-jonjot normal di pengecap bisa mengakibatkan citra pengecap berambut.
Rambut ini bisa mengalami perubahan warna kalau penderita merokok atau mengunyah tembakau, memakan masakan tertentu atau tumbuh basil berwarna pada lidah.


Lidah juga akan tampak berambut sehabis demam, sehabis pengobatan antibiotik atau kalau terlalu sering menggunakan obat kumur peroksida.

Pangkal pengecap bisa terlihat kehitaman kalau seseorang menggunakan sediaan bismut untuk sakit maag.
Menyikat pengecap dengan sikat gigi sanggup menghilangkan perubahan warna tersebut.

Suatu selaput putih pada tepi pengecap yang bila diusap menimbulkan perdarahan mungkin memperlihatkan suatu thrush.

Lidah yang kemerah-merahan bisa merupakan tanda dari anemia pernisiosa atau suatu kekurangan vitamin.
Anemia lantaran kekurangan zat besi juga menciptakan pengecap terlihat pucat dan licin (karena pengecap kehilangan jonjot-jonjotnya).

Gejala awal dari demam scarlet bisa merupakan perubahan warna pengecap yang normal menjadi mirip strawberi dan raspberi.

Bercak-bercak putih, bisa timbul pada demam, dehidrasi, sifilis stadium 2, trush, liken planus, leukoplakia atau pernafasan melalui mulut.

Lidah licin dan kemerahan disertai nyeri merupakan menerangkan dari pellagra, suatu jenis malnutrisi lantaran kekurangan niasin dalam makanan.

Pada pengecap geografis, beberapa kawasan pengecap tampak putih dan kawasan lainnya tampak merah dan licin.
Daerah yang mengalami perubahan warna tampaknya berpindah-pindah selama beberapa tahun atau seumur hidup pendeirta.
Hal ini biasanya tidak menimbulkan nyeri dan tidak memerlukan pengobatan.

Benjolan kecil di kedua sisi pengecap biasanya tidak berbahaya, tetapi benjolan pada salah satu sisi pengecap bisa bersifat ganas.
Daerah kemerahan atau keputihan, luka terbuka atau benjolan di pengecap tanpa alasannya yaitu yang pasti, terutama kalau tidak menimbulkan nyeri, merupakan menerangkan dari kanker dan harus diperiksa.
Sebagian besar kanker lisan tumbuh di tepi pengecap atau di dasar mulut.
Kanker hampir tidak pernah tumbuh di pangkal lidah.

Luka terbuka di pengecap bisa disebabkan oleh virus herpes simpleks, tuberkulosis, infeksi basil atau sifilis stadium dini.
Luka terbuka juga bisa disebabkan oleh alergi atau penyakit sistem kekebalan.

Glossitis yaitu suatu peradangan pada pengecap (kemerahan, pembengkakan dan nyeri).

Glossodinia yaitu suatu perasaan terbakar atau perasaan nyeri di lidah.
Biasanya tidak mempunyai penampakan yang khusus atau penyebab yang jelas; tetapi mungkin disebabkan oleh tekanan pada gigi oleh lidah, reaksi alergi atau materi iritan (misalnya alkohol, bumbu dapur atau tembakau).

Mengganti pasta gigi, obat kumur atau mengunyah permen karet sanggup menghilangkan rasa nyeri.
Glosodinia kadang kala merupakan menerangkan dari gangguan emosional atau penyakit mental.
Bisa diberikan obat anti cemas takaran rendah.
Tanpa memandang penyebabnya, keadaan ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya. 

Kanker dan Pertumbuhan Lainnya Di Mulut

Pertumbuhan jinak (non-kanker, benigna) dan pertumbuhan ganas (kanker, maligna) bisa berasal dari aneka macam jaringan di dalam dan di sekitar mulut, termasuk tulang, otot dan saraf.
Kanker yang berasal dari lapisan lisan atau jaringan permukaan disebut karsinoma, kanker yang berasal dari jariangan yang lebih dalam disebut sarkoma.

Meskipun jarang terjadi, kanker yang ditemukan di dalam lisan bisa berasal dari pecahan tubuh lainnya, terutama paru-paru, payudara dan prostat.

Kanker dengan garis tengah kurang 1 cm biasanya sanggup diobati dengan mudah.
Tetapi kebanyakan kanker tidak terdiagnosis hingga kanker tersebut telah menyebar ke kelenjar getah bening rahang dan leher.
Karena terlambatnya inovasi kanker ini, maka 25% dari kanker lisan bersifat fatal.

PENYEBAB
Resiko paling tinggi ditemukan pada peminum alkohol dan perokok tembakau.
Sekitar duapertiga kanker lisan terjadi pada pria.

Merokok sigaret lebih mungkin mengakibatkan kanker lisan dibandingkan merokok cerutu atau melalui pipa.
Bercak perokok (bintik kecoklatan yang mendatar) bisa timbul di sisi dimana sebuah sigaret atau pipa biasanya diletakkan di bibir.
Dengan biopsi, bisa diketahui apakah bercak tersebut bersifat ganas atau tidak.

Iritasi yang berulang lantaran tepi yang tajam dari gigi yang patah, tambalan atau gigi palsu sanggup merupakan resiko tambahan untuk terjadinya kanker mulut.
Orang-orang yang pernah menderita kanker lisan mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker lainnya.

GEJALA

Kanker lisan paling banyak terjadi pada pecahan pinggir lidah, dasar lisan dan langit-langit lunak (bagian belakang dari atap mulut).
Kanker pada pengecap dan dasar lisan biasanya merupakan karsinoma sel skuamosa.

Sarkoma Kaposi yaitu kanker dari pembuluh darah yang akrab dengan kulit.
Sarkoma Kaposi sering ditemukan di dalam lisan (biasanya di langit-langit mulut) penderita AIDS.

Pada orang-orang yang mengunyah tembakau dan menghisap tembakau, pecahan dalam dari pipi dan bibir merupakan tempat sering ditemukannya kanker.
Kanker ini merupakan karsinoma verukosa yang pertumbuhannya lambat.

Melanoma yaitu suatu kanker yang biasanya terjadi di kulit, dan lebih jarang terjadi di dalam mulut.
Suatu kawasan dalam lisan yang berkembang menjadi coklat atau lebih gelap dari biasanya mungkin merupakan suatu melanoma dan harus diperiksakan ke dokter atau dokter gigi.
Melanoma harus dibedakan dengan kawasan berpigmentasi yang normal ditemukan di dalam mulut, yang sering terjadi pada beberapa keluarga dan terutama pada orang-orang Mediteranian dan orang kulit hitam.

Lidah

Pada stadium dini, kanker pengecap tidak menimbulkan nyeri dan biasanya ditemukan pada investigasi rutin gigi.

Kanker biasanya tumbuh di pecahan pinggir lidah.
Hampir tidak pernah di pangkal pengecap kecuali pada seseorang yang pernah menderita sifilis yang tidak diobati selama beberapa tahun.
Karsinoma sel skuamosa pada pengecap seringkali tampak mirip luka terbuka (borok) dan cenderung tumbuh ke dalam jaringan di bawahnya.

Eritroplakia (daerah kemerahan di mulut) merupakan petanda dari kanker.
Seseorang dengan eritroplakia pada pecahan pinggir lidahnya harus segera memeriksakan diri ke dokter atau dokter gigi.

Dasar Mulut

Pada stadium dini, kanker dasar lisan tidak menimbulkan nyeri dan biasanya ditemukan pada investigasi rutin gigi.
Kanker dasar lisan biasanya merupakan karsinoma sel skuamosa, yang tampak mirip luka terbuka dan cenderung tumbuh ke dalam struktur di bawahnya.

Siapapun yang mempunyai bercak kemerahan (eritroplakia) di dasar mulutnya, harus segera menemui dokter atau dokter gigi lantaran bisa merupakan petunjuk dari adanya kanker.

Langit-langit Lunak


Kanker pada langit-langit lunak bisa berupa karsinoma sel skuamosa atau kanker yang dimulai di dalam kelenjar ludah kecil di langit-langit lunak.
Karsinoma sel skuamosa seringkali tampak mirip sebuah luka terbuka.
Kanker yang dimulai dalam kelenjar ludah kecil biasanya muncul sebagai pembengkakan yang kecil.

Lapisan Mulut

Jika lapisan sebelah dalam lisan yang lembab (mukosa mulut) mengalami iritasi dalam waktu yang lama, bisa terbentuk suatu bercak putih mendatar (leukoplakia).
Bintik tersebit berwarna putih lantaran merupakan penebalan dari lapisan keratin, materi yang menutupi lapisan terluar dari kulit dan dalam keadaan normal terdapat dalam jumlah yang tidak terlalu banyak di dalam mukosa mulut.

Berbeda dengan bercak putih lainnya dalam lisan (karena penumpukan makanan, basil atau jamur), leukoplakia tidak sanggup dibersihkan.
Sebagian besar leukoplakia merupakan respon proteksi terhadap cedera lebih lanjut.
Tetapi dalam proses pembentukan epilog pelindung ini, beberapa sel bisa mengalami keganasan.

Sebaliknya, eritroplakia (bercak kemerahan dalam mulut) merupakan akhir dari penipisan membran mukosa.
Daerah tersebut tampak kemerahan lantaran kapiler (pembuluh darah kecil) di bawahnya lebih gampang terlihat.

Eritroplakia lebih merupakan petanda kanker yang lebih buruk dibandingkan leukoplakia.
Seseorang dengan bercak merah pada lisan harus segera menemui dokter atau dokter gigi.

Ulkus yaitu sebuah lobang yang terbentuk di dalam mukosa bila lapisan paling atas dari sel mukosa itu hancur dan rusak, sehingga jaringan dibawahnya terlihat.
Suatu ulkus tampak putih lantaran adanya sel-sel yang mati dalam lobang tersebut.

Ulkus lisan sering terjadi lantaran perlukaan atau iritasi pada jaringan, contohnya kalau secara tidak sengaja pecahan dalam dari pipi tergigit atau tergores.
Penyebab lain yaitu sariawan dan bahan-bahan iritan, mirip aspirin yang dihisap di gusi.

Ulkus yang bersifat jinak selalu nyeri.
Suatu ulkus yang tidak terasa sakit dan menetap hingga lebih dari 10 hari mungkin bersifat pre-kanker atau kanker dan harus segera diperiksa oleh dokter atau dokter gigi.

Pada seseorang yang mempunyai kebiasaan mengunyah tembakau atau menghisap tembakau, sanggup terjadi benjolan putih pada pipi pecahan dalamnya.
Benjolan ini sanggup berkembang menjadi karsinoma verukosa.

Gusi

Suatu benjolan atau penonjolan di gusi bukan merupakan sesuatu yang menciptakan kita waspada.
Jika penyebabnya bukan bisul periodontal maupun bisul gigi, mungkin merupakan suatu pertumbuhan non-kanker yang disebabkan oleh iritasi.

Pertumbuhan non-kanker relatif sering terjadi dan kalau perlu, biasa diangkat dengan gampang melalui pembdahan.
Pada 10-40% penderita, pertumbuhan non-kanker ini terjadi berulang-ulang lantaran iritasi terus berlanjut.
Jika penyebab timbulnya iritasi yaitu gigi palsu yang kurang tepat letaknya, maka harus segera diperbaiki atau diganti.

Bibir

Bibir (terutama bibir bawah), merupakan tempat terjadinya kerusakan lantaran cahaya matahari (keilosis aktinik), sehingga bibir tampak pecah-pecah dan kemerahan, keputihan atau adonan dari merah dan putih.
Untuk memilih apakah bintik tersebut bersifat ganas atau tidak, bisa dilakukan biopsi.

Kanker di bibir sebelah luar lebih sering terjadi pada kawasan beriklim panas.

Kanker pada bibir atau pecahan lisan lainnya seringkali terasa keras mirip watu dan menempel pada jaringan di bawahnya, sedangkan benjolan non-kanker di kawasan ini sanggup digerakkan.
Kelainan pada bibir atas lebih jarang terjadi dibandingkan dengan bibir bawah, tetapi lebih mungkin menjadi ganas dan memerlukan perhatian medis.

Pada pengunyah atau penghisap tembakau, bisa tumbuh benjolan putih di pecahan dalam bibir.
Benjolan ini bisa tumbuh menjadi karsinoma verukosa.

Kelenjar Ludah


Tumor kelenjar ludah sanggup bersifat jinak dan ganas.
Tumor bisa terjadi dalam salah satu dari ketiga pasang kelenjar ludah mayor:
- kelenjar parotis (di pecahan pinggir wajah, di depan telinga)
- kelenjar submandibuler (dibawah tepian rahang)
- kelenjar sublingual (di dasar mulut, di depan lidah).

Tumor juga bisa terjadi dalam kelenjar ludah minor yang tersebar di hampir seluruh mukosa mulut.
Pertumbuhan pada stadium dini bisa nyeri bisa tidak.
Tumor ganas cenderung tumbuh cepat dan teraba keras.

Rahang

Berbagai jenis kista non-kanker mengakibatkan nyeri dan pembengkakan rahang.
Kista ini sering tumbuh di samping gigi geraham bungsu yang mengalami impaksi (terjepit dalam rahang sehingga tidak sanggup tumbuh keluar) dan meskipun tidak ganas, kista sanggup merusak sejumlah kawasan tulang rahang.
Jenis kista tertentu cenderung bersifat kambuhan.

Odontoma merupakan pertumbuhan non-kanker dari sel-sel pembentuk gigi yang tampak mirip gigi kecil dengan bentuk yang berubah.
Odontoma bisa mengambil tempat tumbuhnya gigi yang normal atau menghalangi pertumbuhan gigi yang normal, sehingga seringkali diangkat melalui pembedahan.

Kanker rahang sering mengakibatkan nyeri dan mati rasa.

Rontgen tidak selalu sanggup membedakan kanker dari kista, pertumbuhan tulang non-kanker atau kanker yang telah menyebar dari tempat lainnya di tubuh.
Rontgen biasanya memperlihatkan pinggiran yang tidak teratur dari kanker rahang dan bisa memperlihatkan bahwa kanker telah menggerogoti akar dari gigi di dekatnya.

Biopsi dilakukan untuk memperkuat diagnosis kanker rahang.

PENGOBATAN

Menghindari cahaya matahari mengurangi resiko terjadinya kanker bibir.

Menghindari alkohol dan tembakau yang berlebihan, sanggup mencegah hampir seluruh kanker mulut.

Pencegahan lainnya yaitu memperhalus tepian gigi yang patah atau menambalnya.

Vitamin anti-oksidan (vitamin C dan E, beta-karoten) memperlihatkan proteksi tambahan.

Jika kerusakan lantaran cahaya matahari mengenai kawasan bibir yang luas, bisa dilakukan pencukuran bibir, dimana selurah lapisan terluar bibir diangkat, baik melalui pembedahan maupun dengan laser, untuk mencegah berkembangnya kanker.

Keberhasilan pengobatan kanker lisan dan bibir sangat tergantung kepada seberapa jauh kanker telah berkembang.
Kanker lisan jarang menyebar ke kawasan tubuh yang jauh tetapi cenderung menyusup ke dalam kepala dan leher.

Jika seluruh kanker dan jaringan normal di sekitar kanker diangkat sebelum kanker menyebar ke kelenjar getah bening, maka angka kesembuhannya tinggi.
Jika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening, jarang terjadi penyembuhan.

Pada pembedahan, selain mengangkat kanker dalam mulut, juga mengangkat kelenjar getah bening di bawah dan di belakang rahang dan di sepanjang leher.

Penderita kanker lisan atau tenggorokan bisa menjalani terapi penyinaran dan pembedahan atau hanya penyinaran saja.
Terapi penyinaran seringkali merusak kelenjar ludah dan mengakibatkan lisan penderita menjadi kering, yang bisa memicu timbulnya kavitasi (karies gigi) dan persoalan gigi lainnya.

Tulang rahang yang terpapar oleh penyinaran tidak akan menyembuh dengan baik, lantaran itu persoalan gigi diobati sebelum dilakukannya terapi penyinaran.
Gigi yang diduga bakal menimbulkan masalah, hendaknya dicabut saja.

Kebersihan gigi dan lisan sangat penting untuk penderita yang telah menjalani terapi penyinaran untuk kanker mulut.

Keuntungan yang diperoleh dari kemoterapi sangat terbatas.
Terapi utama yaitu pembedahan dan penyinaran. 

Penyakit Pada Bibir

Pembengkakan : reaksi alergi bisa menciptakan bibir bengkak. Reaksi tersebut kemungkinan disebabkan oleh sensitivitas terhadap masakan atau minuman tertentu, obat-obatan, perona bibir, atau udara yang mengiritasi. Ketika penyebabnya sanggup diketahui dan dihilangkan, bibir biasanya kembali normal. Namun sering, penyebab pembengkakan menjadi misteri. Kondisi tersebut disebut angioderma menurun yang bisa mengakibatkan sakit pada bengkak. Keadaan yang tidak menurun-seperti multiforme eritherma, terbakar matahari, udara cuek dan panas, atau luka berat-bisa juga mengakibatkan bibir menjadi bengkak.

Pengobatan tergantung pada penyebabnya. Salep kortikosteroid kadangkala dipakai untuk mengurangi pembengkakan yang disebabkan oleh reaksi alergi. Kadangkala, jaringan bibir yang berlebih bisa diangkat dengan operasi untuk memperbaiki penampilan.

Peradangan : dengan peradangan pada bibir (cheilitis), sudut pada lisan bisa menjadi terasa sakit, luka, merah, pecah, dan bersisik. Cheilitis bisa terjadi lantaran kekurangan Vitamin B2 pada makanan, namun kekurangan ini jarang di Negara maju dan bisa diobati dengan menggunakan embel-embel vitamin B2.

Seringkali terjadi, kulit berkerut dan kulit teriritasi (cheilitis angular) bisa terjadi pada sudut lisan kalau seseorang menggunakan gigi palsu yang tidak terpisah dengan rahang secara cukup. Pengobatan yang terdiri dari penempatan gigi palsu, yang sanggup membantu mengurangi kerutan pada sudut mulut.

Perubahan warna : bintik-bintik dan kawasan yang tidak selalu berwarna coklat (melatonic macules) yaitu umum di sekitar bibir dan bisa betahan untuk beberapa tahun. Tanda ini tidak kurang diperhatikan. Banyak, kecil, bintik hitam kecoklatan yang menyebar bisa jadi tanda penyakit keturunan yang disebut sindrom peutz-jeghers, yang mana berbentuk benjolan pada perut dan usus. Penyakit Kawasaki, sebuah penyakit dengan alasannya yaitu yang tidak terperinci yang biasanya terjadi pada bayi dan anak berumur 8 tahun ke bawah, bisa mengakibatkan kekeringan dan pecahnya bibir dan memerahnya lapisan mulut.

Luka: daerah yang menyebar atau luka dengan pinggiran bibir yang keras kemungkinan bentuk dari kanker kulit. Luka lainnya terjadi sebagai tanda-tanda dari keadaan medis lainnya, mirip infeksi virus herpes simplex pada lisan (luka dingin) atau sifilis. Masih yang lainnya, mirip keratoacanthoma yang tidak diketahui penyebabnya.

Sinar matahari yang merusak : sinar matahari yang merusak bisa menciptakan bibir, khususnya bibir pecahan bawah, keras dan kering. Bintik merah atau warna putih terlihat samar menandakan kerusakan yang meningkatkan kemungkinan kanker tingkat lanjut. Jenis kerusakan ini bisa dikurangi dengan melindungi bibir dengan balsem bibir yang mengandung pelindung matahari atau melindungi wajah dari sinar matahari berbahaya dengan topi berpinggiran lebar.

Gangguan Kelenjar Ludah

Terdapat tiga pasang besar kelenjar ludah di dalam mulut. Sepasang kelenjar ludah yang paling besar, disebut kelenjar parotid, terletak persis di belakang sudut pada mulut, di bawah dan di depan mata. Dua pasang yang lebih kecil, kelenjar sublingual dan kelenjar submandibular, terletak di dalam lantai mulut. Sebagai tambahan kelenjar besar ini, banyak kelenjar ludah kecil yang terbagi-bagi sepanjang mulut. Semua kelenjar tersebut menghasilkan ludah, yang membantu mencerna masakan sebagai pecahan proses pencernaan.

Letak Kelenjar Ludah Besar

Berbeda dibandingkan kanker, dua jenis besar gangguan yang menghipnotis kelenjar ludah : satu yang menjadikan kerusakan kelenjar ludah, dimana tidak cukup ludah dihasilkan, dan satu lagi menjadikan pembengkakan kelenjar ludah. Ketika anutan ludah tidak mencukupi atau hampir tidak ada, lisan terasa kering. Keadaan ini disebut lisan kering (xerostomia).


PENYEBAB

Kerusakan kelenjar ludah : penyakit dan gangguan tertentu, sama mirip obat-obatan tertentu, bisa mengakibatkan kelenjar ludah menjadi rusak dan dengan demikian mengurangi produksi ludah.

Penyakit-penyakit termasuk penyakit Parkinson, infeksi virus penurunan kekebalan tubuh insan (HIV), sindrom sjogren, depresi, dan nyeri kronis. Obat-obatan yang menurunkan produksi ludah termasuk antidepresan tertentu, antihistamin, antipsikotis, sedativ, metildopa, dan diuretik.

Kelenjar ludah seringkali rusak sehabis seseorang menjalani kemoterapi atau radiasi kepala dan leher untuk pengobatan kanker. Mulut kering biasanya disebabkan radiasi sementara, khususnya kalau radiasi tersebut berdosis tinggi, yang biasanya disebabkan kemoterapi sementara.

Meskipun begitu, tidak semua masalah pada lisan kering disebabkan oleh kerusakan kelenjar ludah. Terlalu sedikit minum dan pernafasan melalui lisan bisa mengeringkan mulut. Gelisah atau stress bisa juga menjadikan lisan kering. Mulut bisa juga kering mengikuti usia seseorang, meskipun hal ini kemungkinan lebih beasr disebabkan penggunaan obat yang mengakibatkan lisan kering dibandingkan proses penuaan itu sendiri.

Karena ludah memperlihatkan proteksi alami melawan kerusakan gigi, jumlah ludah yang tidak mencukupi mengakibatkan pelubangan lebih-khususnya pada akar gigi. Mulut kering, kalau berat, bisa juga mengakibatkan kesulitan berbicara dan menelan.

Pada masalah yang langka, kelenjar ludah menghasilkan terlalu banyak ludah. Peningkatan kelenjar ludah biasanya sangat cepat dan terjadi dalam reaksi makan masakan tertentu, mirip masakan asam. Kadangkala bahkan memikirkan mengenai makan masakan ini bisa meningkatkan produksi ludah.

Pembengkakan kelenjar ludah : pembengkakan kelenjar ludah bisa terjadi pada pembuluh yang membawa ludah dari kelenjar ludah menuju lisan terhalang. Nyeri bisa terjadi, khususnya selama makan.

Penyebab yang paling umum penyumbatan yaitu batu. Batu kelenjar ludah paling umum pada orang dewasa; 25 % batu-batuan tersebut lebih dari satu. Batu bisa terbentuk dari garam yang terkandung di dalam ludah. Penyumbatan menciptakan ludah kembali ke dalam empedu, mengakibatkan kelenjar ludah membengkak. Penyumbatan pembuluh dan kelenjar terisi dengan ludah yang mandek bisa terinfeksi dengan bakteri. Gejala-gejala khas pada pembuluh ludah yang tersumbat yaitu pembengkakan yang memburuk hanya sebelum waktu makan atau terutama sekali ketika seseorang makan acar (rasa acar asam merangsang anutan ludah, tetapi kalau pembuluh tersumbat, ludah tersebut tidak mempunyai tempat dan kelenjar tersebut bengkak)

Penyakit gondok, infeksi basil tertentu, dan penyakit-penyakit lainnya (seperti AIDS, sindrom sjorgren, diabetes mellitus, dan sarcoidosis) kemungkinan disertai oleh pembengkakan pada kelenjar ludah besar. Pembengkakan bisa juga terjadi dari kanker atau tumor pada kelenjar ludah. Pembengkakan terjadi dari tumor biasanya lebih berpengaruh dibandingkan dengan infeksi. Jika tumor tersebut yaitu kanker, kelenjar tersebut bisa terasa mirip watu keras dan kemungkinan tetap berpengaruh mengelilingi jaringan. Kebanyakan tumor tidak bersifat kanker bisa diangkat.

Luka pada bibir pecahan atas-misal, tidak sengaja tergigit-bisa membahayakan kelenjar ludah kecil yang ditemukan di sana dan menyumbat anutan ludah. Akibatnya, kelenjar yang terkena bisa benjol dan membentuk kecil, gumpalan lembek (mucocele) yang tampak kebiruan. Gumpalan tersebut biasanya muncul dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

DIAGNOSA

Tidak ada tes kuantitatif yang baik untuk mendiagnosa kerusakan kelenjar ludah. Meskipun begitu, kelenjar ludah tersebut bisa diperas (‘milked’) dan pembuluh diamati untuk anutan ludah.

Pembengkakan mengakibatkan tersumbatnya pembuluh ludah didiagnosa lantaran berafiliasi dengan nyeri di waktu makan. Untuk mendiagnosa penyebab lain pembengkakan, seorang dokter gigi atau dokter bisa melaksanakan biopsi untuk memperoleh teladan jaringan kelenjar ludah dan meneliti di bawah mikroskop.

PENGOBATAN

Jika pembuluh ludah tersumbat oleh batu, seorang dokter gigi bisa kadangkala mendorong watu tersebut keluar dengan menekan kedua sisi pembuluh. Jika hal itu gagal, alat mirip kawat yang halus bisa dipakai untuk mendorong keluar watu tersebut. Sebagai jalan terakhir, watu tersebur bisa diangkat secara operasi.

Mucocele yang tidak muncul dengan sendirinya bisa diangkat secara operasi kalau mengganggu. Dengan cara yang sama, baik tumor kelenjar ludah yang bersifat kanker dan bukan kanker biasanya bisa diangkat secara operasi. Pengobatan pada masalah yang lainnya pada pembengkakan kelenjar ludah bervariasi menurut kasusnya.

Siapapun yang mengalami gangguan atau menggunakan obat yang mengeringkan lisan harus melaksanakan kesehatan lisan rutin dengan teliti (menggosok, flossing, dan dibilas dengan fluoride); menghindari gula; dan menjalani investigasi gigi, pembersihan, dan pengobatan fluoride setiap 3 hingga 4 bulan sekali.

Ketika pengobatan khusus tidak tersedia, pengganti ludah secara garis besar sangat membantu, salah satu obat yang sanggup membantu beberapa orang yaitu pilocarpine, tetapi obat tersebut seringkali tidak efektif kalau kelenjar ludah telah mengalami kerusakan lantaran radiasi.

Celah Bibir (Bibir Sumbing) dan Celah Langit-langit

Celah Bibir dan Celah Langit-langit yaitu suatu kelainan bawaan yang terjadi pada bibir pecahan atas serta langit-langit lunak dan langit-langit keras mulut.

Celah bibir (Bibir sumbing) yaitu suatu ketidaksempurnaan pada penyambungan bibir pecahan atas, yang biasanya berlokasi tepat dibawah hidung.

Celah langit-langit yaitu suatu kanal abnormal yang melewati langit-langit lisan dan menuju ke kanal udara di hidung.

PENYEBAB

Celah bibir dan celah langit-langit bisa terjadi secara bersamaan maupun sendiri-sendiri. Kelainan ini juga bisa terjadi bersamaan dengan kelainan bawaan lainnya.

Penyebabnya mungkin yaitu mutasi genetik atau teratogen (zat yang sanggup mengakibatkan kelainan pada janin, contohnya virus atau materi kimia).

Selain tidak sedap dipandang, kelainan ini juga mengakibatkan anak mengalami kesulitan ketika makan, gangguan perkembangan berbicara dan infeksi telinga.

Faktor resiko untuk kelainan ini yaitu riwayat celah bibir atau celah langit-langit pada keluarga serta adanya kelainan bawaan lainnya.

GEJALA

Gejalanya berupa:

    * pemisahan bibir
    * pemisahan langit-langit
    * pemisahan bibir dan langit-langit
    * distorsi hidung
    * infeksi indera pendengaran berulang
    * berat tubuh tidak bertambah
    * regurgitasi nasal ketika menyusu (air susu keluar dari lubang hidung).


DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan menurut hasil investigasi fisik di kawasan wajah.

PENGOBATAN

Pengobatan melibatkan beberapa disiplin ilmu, yaitu bedah plastik, ortodontis, terapi wicara dan lainnya.

Pembedahan untuk menutup celah bibir biasanya dilakukan pada ketika anak berusia 3-6 bulan.

Penutupan celah langit-langit biasanya ditunda hingga terjadi perubahan langit-langit yang biasanya berjalan seiring dengan pertumbuhan anak (maksimal hingga anak berumur 1 tahun). Sebelum pembedahan dilakukan, bisa dipasang alat tiruan pada langit-langit lisan untuk membantu pemberian makan/susu.

Pengobatan mungkin berlangsung selama bertahun-tahun dan mungkin perlu dilakukan beberapa kali pembedahan (tergantung kepada luasnya kelainan), tetapi kebanyakan anak akan mempunyai penampilan yang normal serta berbicara dan makan secara normal pula. Beberapa diantara mereka mungkin tetap mempunyai gangguan berbicara. 
Gangguan Lidah
 
   1. Luka : luka berat yaitu hal yang paling sering mengakibatkan ketidaknyamanan lidah. Lidah tersebut mempunyai banyak ujung saraf untuk rasa sakit dan peraba dan lebih peka terhadap rasa sakit dibandingkan kebanyakan pecahan lain pada tubuh. Lidah sering tiba-tiba tergigit tetapi cepat sembuh. Gigi yang tajam atau rusak bisa sangat merusak jaringan yang gampang rusak tersebut.

   2. ‘Berbulu’: pertumbuhannya terlalu cepat dari proyeksi normal di atas pengecap (Vili) bisa menciptakan pengecap tampak berbulu. Lidah tersebut bisa juga tampak berbulu sehabis demam, sehabis pengobatan antibiotik, atau ketika pencuci lisan peroxide dipakai terlalu sering. ‘Bulu’ ini pada ujung pengecap tidak perlu dibingungkan dengan leukoplakia berbulu. Leukoplakia berbulu terbentuk di sisi pengecap dan merupakan karakteristik AIDS.

   3. Perubahan warna : Villi pengecap bisa menjadi berubah warna kalau seseorang merokok atau mengunyah tembakau, makan masakan tertentu, atau mempunyai basil berwarna yang berkembang pada lidah.

      Ujung pengecap bisa terlihat berwarna hitam kalau seseorang menggunakan sediaan bismuth untuk gangguan perut. Penyikatan pengecap dengan menggunakan sikat gigi atau kikisan dengan pengikis pengecap bisa menghilangkan beberapa perubahan warna.

      Anemia kekurangan zat besi bisa menciptakan pengecap terlihat pucat dan lembut. Anemia pernicious, yang disebabkan oleh kekurangan Vitamin B12, bisa juga menciptakan pengecap terlihat pucat dan lembut. Tanda pertama pada demam scarlet kemungkinan berubah dari warna normal pengecap menjadi warna strawberi, dan kemudian warna rasberi. Lidah merah-strawberi pada anak kecil bisa juga menjadi sebuah tanda penyakit Kawasaki. Lidah merah lembut dan lisan menyakitkan bisa mengindikasi pellagra, sebuah jenis kekurangan gizi yang disebabkan oleh kekurangan niacin (Vitamin B3) pada makanan. Lidah merah bisa juga meradang (glossitis)-lidah tersebut merah, menyakitkan, dan bengkak.

      Bercak keputih-putihan, serupa dengan apa yang ditemukan di dalam pipi, bisa disertai demam, dehidrasi, sifilis tahap kedua, sariawan, lichen planus, leukoplakia, atau gangguan pernafasan mulut.

      Pada geografis lidah, beberapa kawasan pengecap berwarna putih atau kuning dan kasar, sebaliknya pecahan lain berwarna merah dan lembut. Daerah tersebut berubah warna terjadi sekitar lebih dari satu periode mingguan hingga tahunan. Keadaan tersebut biasanya tidak menyakitkan, dan tidak memerlukan pengobatan.

   4. Luka dan benjolan : luka pada pengecap bisa disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi virus herpes simplex mulut, luka sariawan, tuberculosis, infeksi bakteri, atau sifilis tahap-awal. Luka bisa juga disebabkan oleh alergi atau gangguan sistem kekebalan lainnya.

      Meskipun benjolan kecil pada kedua sisi pengecap biasanya tidak berbahaya, sebuah benjolan hanya pada salah satu sisi bisa bersifat kanker. Daerah berwarna putih atau merah yang tidak bisa dijelaskan, luka, atau benjol (menjadi keras) pada lidah-khususnya kalau tidak terasa sakit-kemungkinan tanda kanker dan harus diteliti oleh seorang dokter atau dokter gigi. Kebanyakan kanker lisan tumbuh pada salah satu sisi pengecap atau pada dasar mulut. Kanker hampir tidak pernah muncul di ujung lidah, kecuali ketika kanker tersebut terjadi sehabis sifilis yang tidak diobati.

   5. Rasa tidak nyaman : Lidah yang tidak nyaman bisa dihasilkan dari iritasi oleh masakan tertentu, khususnya yang asam (misal, nanas), atau rasa tertentu di dalam pasta gigi, pencuci mulut, permen, atau permen karet. Beberapa obat-obatan bisa mengakibatkan rasa tidak nyaman pada lidah, sama mirip luka dan infeksi bisa lakukan. Infeksi umum yang mengakibatkan rasa tidak nyaman pada pengecap yaitu thrush (candidiasis), dimana jamur berbentuk lapisan putih pada gigi yang terlalu cepat bertumbuh yang menutupi lidah. Nyeri intensif pada seluruh lisan bisa disebabkan oleh sindrom lisan terbakar.

      Biasanya, hal ini yaitu proses eliminasi untuk menemukan hanya apa yang mengakibatkan rasa tidak nyaman. Rasa tidak nyaman pada pengecap tidak disebabkan oleh infeksi biasanya diobati dengan menghilangkan penyebab tersebut. Misal, orang tersebut bisa mencoba untuk merubah merek pasta gigi, menghentikan masakan yang mengiritasi, atau memperbaiki gigi yang tajam atau patah oleh seorang dokter gigi. Mencuci dengan air garam hangat bisa membantu. Sariawan bisa diobati dengan obat anti jamur, mirip nystatin atau fluconazole.



Burning Mouth Syndrome

Sindrom lisan terbakar (juga disebut oral dysesthesia) terjadi sangat sering terjadi pada perempuan sehabis menopause. Bagian lisan yang paling sering terkena yaitu pengecap (nyeri pada pengecap disebut glossodynia). Rasa terbakar menyakitkan bisa menghipnotis seluruh lisan (terutama lidah, bibir, dan atap lisan [palate]) atau hanya lidah. Rasa tersebut kemungkinan berlanjut atau sebentar-sebentar disertai rasa terbakar termasuk lisan kering, haus, dan rasa yang berubah. Kemungkinan konsekwensi termasuk perubahan kebiasaan makan, sifat lekas marah, depresi, dan penghindaran pada orang lain.

Sindrom lisan terbakar tidak sama dengan rasa tidak nyaman sementara yang kebanyakan orang alami sehabis masakan yang mengiritasi atau masakan asam. Sindrom lisan terbakar kurang baik dipahami. Yang kemungkinan menghadirkan sejumlah keadaan yang berbeda dengan penyebab yang berbeda tetapi tanda-tanda yang umum.

Penyebab umum yaitu penggunaan antibiotik, yang merubah keseimbangan basil di dalam mulut, mengakibatkan jamur candida sangat berkembangbiak (keadaan yang disebut sariawan). Gigi palsu yang tidak pas dan alergi terhadap bahan-bahan gigi kemungkinan penyebab paling mungkin. Penggunaan hiperbola pada pencuci dan semprotan lisan yang bisa mengakibatkan sindrom pengecap terbakar, mirip apa saja yang menciptakan lisan kering, mirip alkohol atau penggunaan tembakau, dan aneka macam pengobatan. Kepekaan terhadap masakan tertentu dan pewarna makanan, terutama sekali asam sorbic dan asam benzoat (bahan pengawet makanan), propylene glycol (ditemukan sebagai moustirising distributor pada makanan, obat-obatan, dan kosmetik), chicle (ditemukan pada beberapa permen karet), dan kayu manis, bisa memainkan beberapa peranan. Kekurangan vitamin, termasuk B12, asam folat, dan B-kompleks, bisa mengakibatkan sindrom lisan terbakar. Kekurangan zat besi juga termasuk di dalamnya.

Keadaan tersebut gampang didiagnosa oleh dokter tetapi sulit untuk diobati. Sering minum air atau mengunyah permen karet bisa membantu lisan tetap lembab. Antidepresan, mirip nortriptyline, atau obat-obatan antianxiety, mirip clonazepam, kadangkala sangat membantu, meskipun obat-obatan ini bisa menciptakan gejala-gejala memburuk dengan mengakibatkan lisan kering. Kadangkala gejala-gejala timbul tanpa pengobatan tetapi bisa kembali kemudian. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Bibir, Verbal & Pengecap"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel