Keringat Hiperbola (Hiperhidrosis)
Keringat Berlebihan (Hiperhidrosis) yaitu suatu penyakit yang ditandai dengan keringat yang berlebihan.
Keringat hiperbola sanggup terjadi di:
- tangan (hiperhidrosis palmaris)
- ketiak (hiperhidrosis aksilaris)
- kaki (hiperhidrosis plantaris).
PENYEBAB
Penyebab yang niscaya tidak diketahui, apakah terdapat hiperaktivitas pada rantai sistem saraf simpatis sebagai pengendali pembentukan keringat atau hiperaktivitas pada kelenjar keringatnya sendiri.
Beberapa hal yang mengakibatkan seseorang mengeluarkan keringat yang berlebihan:
1. Makanan atau minuman tertentu.
Minuman panas dan minuman yang mengandung kafein atau alkohol sanggup menciptakan kita berkeringat. Makanan pedas juga sanggup mengakibatkan berkeringat.
2. Obat-obatan.
- Beberapa anti-psikosa yang dipakai untuk mengobati kelainan jiwa
- Morfin
- Tiroksin takaran tinggi
- Overdosis obat pereda nyeri (misalnya aspirin dan asetaminofin).
3. Menopause.
Wanita yang memasuki masa menopause sanggup mengalami hot flashes, dimana terjadi peningkatan suhu kulit yang disertai dengan keringat dan kegerahan. Hal ini terjadi alasannya yaitu adanya penurunan kadar estrogen.
Beberapa perempuan menopause bahkan sering terbangun pada malam hari alasannya yaitu pakaiannya berair oleh keringat.
4. Hipoglikemia.
Kadar gula darah yang rendah sering dijumpai pada penderita diabetes yang mengkonsumsi insulin atau obat anti-diabetes-oral. Gejala awalnya yaitu berkeringat, tubuh gemetaran, lemah, lapar dan mual.
Hipoglikemia juga sanggup terjadi sehabis makan, terutama pada orang-orang yang telah menjalani pembedahan lambung atau usus.
5. Demam.
Demam terjadi jikalau suhu tubuh naik hingga diatas batas normal. Demam sanggup terjadi pada aneka macam jenis nanah batreri dan virus.
Pada ketika suhu tubuh mulai turun kembali, sanggup disertai dengan keringat yang berlebihan.
6. Hipertiroidisme.
Kadang kelenjar tiroid menghasilkan sejumlah besar hormon tiroksin. Hal ini bsa mengakibatkan penurunan berat badan, denyut jantung yang cepat atau tidak teratur, gelisah, peningkatan kepekaan terhadap panas dan keringat yang berlebihan.
7. Serangan jantung.
Serangan jantung terjadi jikalau anutan darah ke otot jantung berkurang. Gejalanya yaitu nyeri dada yang menyebar ke bahu, lengan atau punggung, sesak nafas dan keringat berlebihan.
8. Tuberkulosis.
Salah satu tanda-tanda tuberkulosis yaitu berkeringat di malam hari.
9. Malaria.
Gejala malaria bekerjasama dengan siklus hidup benalu penyebabnya. Pada awalnya penderita menggigil, sakit kapala, mual dan muntah; ketika suhu tubuh mulai turun, akan keluar banyak keringat.
GEJALA
Penderita mengeluarkan keringat yang berlebihan, yang sanggup menghambat aktivitasnya sehari-hari.
Hal ini kadang dipicu oleh stres, emosi atau olah raga, tetapi juga sanggup terjadi secara spontan.
Pada hiperhidrosis palmaris, tangan penderita lembab dan basah. Hal ini mengakibatkan dilema sosial alasannya yaitu setiap mereka bersalaman akan mengakibatkan telapak tangan lawannya juga basah.
Pada hiperhidrosis aksilaris, penderita banyak mengeluarkan keringat di ketiaknya sehingga harus sering berganti pakaian.
Pada hiperhidrosis plantaris, keringat yang hiperbola di kaki mengakibatkan kaos kaki dan sepatu menjadi lembab dan timbul amis yang tidak sedap (bromhidrosis), alasannya yaitu adanya basil atau jamur di kulit yang basah.
Bagian tubuh yang mengalami hiperhidrosis sering berwarna merah muda atau putih kebiruan, dan pada kasus yang lebih parah kulit sanggup pecah-pecah dan bersisik, terutama pada kaki.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi fisik.
Untuk memilih adanya kelainan fungsi kelenjar tiroid atau untuk mengetahui kadar gula darah sanggup dilakukan investigasi darah.
PENGOBATAN
Keringat yang hiperbola pada telapak tangan, telapak kaki atau ketiak sanggup dikurangi dengan larutan alumunium klorida.
Pada malam hari sebelum tidur, tempat yang terkena dikeringkan terlebih dahulu kemudian diolesi dengan larutan aluminium klorida dan ditutup dengan plastik tipis. Keesokan harinya plastik dilepas dan tempat yang terkena dicuci.
Bisa juga dipakai larutan metenamin.
Antiperspiran yang dijual bebas juga sanggup mengurangi keringat yang berlebihan.
Antiperspiran bekerja dengan cara menghambat terusan keringat dengan garam aluminium sehingga keringat yang hingga ke permukaan kulit jumlahnya berkurang.
Jika hiperhidrosis tidak sanggup diatasi dengan obat yang dijual bebas, biasanya akan diberikan resep drisol.
Untuk kasus yang lebih berat dilakukan pengobatan berikut:
# Iontoforesis.
Dilakukan perangsangan dengan arus listrik pada tempat yang terkena. Dengan cara ini kelenjar keringat dilumpuhkan dan pembentukan keringat akan berkurang selama 6 jam smpai 1 minggu.
# Suntikan Botox (racun Botulinum).
Racun ini mempengaruhi ujung saraf dan mengakibatkan berkurangnya pengiriman gelombang saraf ke kelenjar keringat sehingga mengurangi pembentukan keringat.
Biasanya penyuntikan harus dilakukan beberapa kali dan masa efektivitasnya berlaku selama 1-6 bulan.
# Pembedahan.
Jika keringat hiperbola hanya terjadi di ketiak, sanggup dilakukan pengangkatan kelenjar keringat di ketiak.
Prosedur lainnya yaitu memotong saraf yang membawa pesan dari saraf simpatis ke kelenjar keringat (ETS, endoscopic thoracic sympathectomy, simpatektomi torakalis endoskopik). Setelah mekanisme ETS pembentukan keringat di tangan akan terhenti tetapi di kepingan tubuh lainnya sanggup terjadi peningkatan pembentukan keringat (misalnya di punggung atau di belakang tungkai).
Keringat hiperbola sanggup terjadi di:
- tangan (hiperhidrosis palmaris)
- ketiak (hiperhidrosis aksilaris)
- kaki (hiperhidrosis plantaris).
PENYEBAB
Penyebab yang niscaya tidak diketahui, apakah terdapat hiperaktivitas pada rantai sistem saraf simpatis sebagai pengendali pembentukan keringat atau hiperaktivitas pada kelenjar keringatnya sendiri.
Beberapa hal yang mengakibatkan seseorang mengeluarkan keringat yang berlebihan:
1. Makanan atau minuman tertentu.
Minuman panas dan minuman yang mengandung kafein atau alkohol sanggup menciptakan kita berkeringat. Makanan pedas juga sanggup mengakibatkan berkeringat.
2. Obat-obatan.
- Beberapa anti-psikosa yang dipakai untuk mengobati kelainan jiwa
- Morfin
- Tiroksin takaran tinggi
- Overdosis obat pereda nyeri (misalnya aspirin dan asetaminofin).
3. Menopause.
Wanita yang memasuki masa menopause sanggup mengalami hot flashes, dimana terjadi peningkatan suhu kulit yang disertai dengan keringat dan kegerahan. Hal ini terjadi alasannya yaitu adanya penurunan kadar estrogen.
Beberapa perempuan menopause bahkan sering terbangun pada malam hari alasannya yaitu pakaiannya berair oleh keringat.
4. Hipoglikemia.
Kadar gula darah yang rendah sering dijumpai pada penderita diabetes yang mengkonsumsi insulin atau obat anti-diabetes-oral. Gejala awalnya yaitu berkeringat, tubuh gemetaran, lemah, lapar dan mual.
Hipoglikemia juga sanggup terjadi sehabis makan, terutama pada orang-orang yang telah menjalani pembedahan lambung atau usus.
5. Demam.
Demam terjadi jikalau suhu tubuh naik hingga diatas batas normal. Demam sanggup terjadi pada aneka macam jenis nanah batreri dan virus.
Pada ketika suhu tubuh mulai turun kembali, sanggup disertai dengan keringat yang berlebihan.
6. Hipertiroidisme.
Kadang kelenjar tiroid menghasilkan sejumlah besar hormon tiroksin. Hal ini bsa mengakibatkan penurunan berat badan, denyut jantung yang cepat atau tidak teratur, gelisah, peningkatan kepekaan terhadap panas dan keringat yang berlebihan.
7. Serangan jantung.
Serangan jantung terjadi jikalau anutan darah ke otot jantung berkurang. Gejalanya yaitu nyeri dada yang menyebar ke bahu, lengan atau punggung, sesak nafas dan keringat berlebihan.
8. Tuberkulosis.
Salah satu tanda-tanda tuberkulosis yaitu berkeringat di malam hari.
9. Malaria.
Gejala malaria bekerjasama dengan siklus hidup benalu penyebabnya. Pada awalnya penderita menggigil, sakit kapala, mual dan muntah; ketika suhu tubuh mulai turun, akan keluar banyak keringat.
GEJALA
Penderita mengeluarkan keringat yang berlebihan, yang sanggup menghambat aktivitasnya sehari-hari.
Hal ini kadang dipicu oleh stres, emosi atau olah raga, tetapi juga sanggup terjadi secara spontan.
Pada hiperhidrosis palmaris, tangan penderita lembab dan basah. Hal ini mengakibatkan dilema sosial alasannya yaitu setiap mereka bersalaman akan mengakibatkan telapak tangan lawannya juga basah.
Pada hiperhidrosis aksilaris, penderita banyak mengeluarkan keringat di ketiaknya sehingga harus sering berganti pakaian.
Pada hiperhidrosis plantaris, keringat yang hiperbola di kaki mengakibatkan kaos kaki dan sepatu menjadi lembab dan timbul amis yang tidak sedap (bromhidrosis), alasannya yaitu adanya basil atau jamur di kulit yang basah.
Bagian tubuh yang mengalami hiperhidrosis sering berwarna merah muda atau putih kebiruan, dan pada kasus yang lebih parah kulit sanggup pecah-pecah dan bersisik, terutama pada kaki.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi fisik.
Untuk memilih adanya kelainan fungsi kelenjar tiroid atau untuk mengetahui kadar gula darah sanggup dilakukan investigasi darah.
PENGOBATAN
Keringat yang hiperbola pada telapak tangan, telapak kaki atau ketiak sanggup dikurangi dengan larutan alumunium klorida.
Pada malam hari sebelum tidur, tempat yang terkena dikeringkan terlebih dahulu kemudian diolesi dengan larutan aluminium klorida dan ditutup dengan plastik tipis. Keesokan harinya plastik dilepas dan tempat yang terkena dicuci.
Bisa juga dipakai larutan metenamin.
Antiperspiran yang dijual bebas juga sanggup mengurangi keringat yang berlebihan.
Antiperspiran bekerja dengan cara menghambat terusan keringat dengan garam aluminium sehingga keringat yang hingga ke permukaan kulit jumlahnya berkurang.
Jika hiperhidrosis tidak sanggup diatasi dengan obat yang dijual bebas, biasanya akan diberikan resep drisol.
Untuk kasus yang lebih berat dilakukan pengobatan berikut:
# Iontoforesis.
Dilakukan perangsangan dengan arus listrik pada tempat yang terkena. Dengan cara ini kelenjar keringat dilumpuhkan dan pembentukan keringat akan berkurang selama 6 jam smpai 1 minggu.
# Suntikan Botox (racun Botulinum).
Racun ini mempengaruhi ujung saraf dan mengakibatkan berkurangnya pengiriman gelombang saraf ke kelenjar keringat sehingga mengurangi pembentukan keringat.
Biasanya penyuntikan harus dilakukan beberapa kali dan masa efektivitasnya berlaku selama 1-6 bulan.
# Pembedahan.
Jika keringat hiperbola hanya terjadi di ketiak, sanggup dilakukan pengangkatan kelenjar keringat di ketiak.
Prosedur lainnya yaitu memotong saraf yang membawa pesan dari saraf simpatis ke kelenjar keringat (ETS, endoscopic thoracic sympathectomy, simpatektomi torakalis endoskopik). Setelah mekanisme ETS pembentukan keringat di tangan akan terhenti tetapi di kepingan tubuh lainnya sanggup terjadi peningkatan pembentukan keringat (misalnya di punggung atau di belakang tungkai).
0 Response to "Keringat Hiperbola (Hiperhidrosis)"
Post a Comment