Infeksi Kuman

130.    Meningitis Bakterialis
131.    Difteri
132.    Pertussis (Batuk Rejan)
133.    Bakteremia Tersembunyi
134.    Gastroenteritis Infeksiosa
135.    Infeksi Bakteri Pada Mata
136.    Abses Retrofaringeal
137.    Demam Rematik
138.    Infeksi Saluran Kemih Anak
139.    Infeksi Rotavirus

Meningitis Bakterialis

Meningitis Bakterialis yaitu peradangan pada meningen (selaput otak) yang disebabkan oleh bakteri.

Meningitis paling sering menyerang belum dewasa usia 1 bulan- 2 tahun.
Lebih jarang terjadi pada dewasa, kecuali mereka yang mempunyai faktor resiko khusus.
Wabah meningitis meningokokus sanggup terjadi dalam suatu lingkungan, contohnya perkemahan militer, asrama mahasiswa atau sekumpulan orang yang berafiliasi dekat.

PENYEBAB
Bakteri yang menjadi penyebab dari lebih 80% kasus meningitis adalah:
# Neisseria meningitidis
# Hemophilus influenzae
# Streptococcus pneumoniae.
Ketiga jenis kuman tersebut, dalam keadaan normal terdapat di lingkungan sekitar dan bahkan sanggup hidup di dalam hidung dan sistem pernafasan insan tanpa mengakibatkan keluhan.Kadang ketiga organisme tersebut menginfeksi otak tanpa alasan tertentu.
Pada kasus lainnya, infeksi terjadi sesudah suatu cedera kepala atau jawaban kelainan sistem kekebalan.

Resiko terjadinya meningitis bakterialis meningkat pada:
- penyalahguna alkohol
- telah menjalani splenektomi (pengangkatan limpa)
- penderita infeksi indera pendengaran dan hidung menahun, pneumonia pneumokokus atau penyakit sel sabit.

Bakteri lainnya yang juga sanggup mengakibatkan meningitis yaitu Escherichia coli (dalam keadaan normal ditemukan di dalam usus dan tinja) dan Klebsiella.
Infeksi lantaran kuman ini biasanya terjadi sesudah suatu cedera kepala, pembedahan otak atau medula spinalis, infeksi darah atau infeksi yang didapat di rumah sakit; infeksi ini lebih sering terjadi pada orang yang mempunyai kelainan sistem kekebalan.

Penderita gagal ginjal atau pemakai kortikosteroid jangka panjang mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk menderit meningitis yang disebabkan oleh kuman Listeria.

GEJALA
Demam, sakit kepala, kaku kuduk, sakit tenggorokan dan muntah (yang seringkali terjadi sesudah kelainan sistem pernafasan), merupakan tanda-tanda awal yang utama dari meningitis.
Kaku kuduk bukan hanya terasa sakit, tetapi penderita tidak sanggup atau mencicipi nyeri ketika dagunya ditekuk/disentuhkan ke dadanya.

Penderita remaja menjadi sangat sakit dalam waktu 24 jam, sedangkan belum dewasa lebih cepat.
Anak yang lebh bau tanah dan remaja sanggup menjadi gampang tersinggung, linglung dan sangat mengantuk. Bisa berubah menjadi stupro, koma dan karenanya meninggal.

Infeksi mengakibatkan pembengkakan jaringan otak dan menghalangi anutan darah, sehingga timbul gejala-gejala stroke (termasuk kelumpuhan).
Beberapa penderita mengalami kejang.

Sindroma Waterhouse-Friderichsen merupakan infeksi oleh Neisseria meningitidis yang berkembang dengan cepat, dengan tanda-tanda berupa diare hebat, muntah, kejang, perdarahan internal, tekanan darah rendah, syok, yang seringkali berakhir dengan kematian.

Pada anak- anak yang berusia hingga 2 tahun, meningitis biasanya mengakibatkan demam, gangguan makan, muntah, rewel, kejang dan menangis dengan nada tinggi (high pitch cry).
Kulit diatas ubun-ubun menjadi tegang dan ubun-ubun sanggup menonjol.
Aliran cairan di sekeliling otak sanggup mengalami penyumbatan, mengakibatkan pelebaran tengkorak (keadaan yang disebut hidrosefalus).
Bayi yang berusia dibawah 1 tahun tidak mengalami kaku kuduk.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi fisik.

Untuk memilih penyebabnya, dilakukan investigasi pungsi lumbal.
Sebuah jarum kecil dimasukkan diantara 2 tulang pada kolumna spinalis cuilan bawah dan diambil teladan cairan serebrospinal.
Cairan diperiksa dibawah mikroskop dan dibiakkan. Untuk membantu memilih jenis infeksi, juga dilakukan investigasi kadar gula, protein serta jumlah dan jenis sel darah putih di dalam cairan serebrospinal.

Untuk memperkuat diagnosis, juga dilakukan pembiakan dari teladan darah, air kemih, lendir hidung dan tenggorokan serta nanah dari infeksi kulit.

KOMPLIKASI
Meningitis bakterialis (terutama yang disebabkan oleh Neisseria meningitidis) sanggup mengakibatkan tekanan darah yang sangat rendah, sehingga penderita memerlukan cairan komplemen dan obat-obatan untuk mengatasi keadaan tersebut.

PENGOBATAN
Segera diberikan antibiotik intravena dan kortikosteroid intravena untuk menekan peradangan.

Cairan diberikan untuk menggantikan kehilangan cairan lantaran demam, berkeringat, muntah dan nafsu makan yang buruk.

PROGNOSIS
Jika segera diberikan pengobatan, maka jumlah penderita yang meninggal mencapai kurang dari 10%.
Tetapi jikalau diagnosis maupun pengobatannya tertunda, maka sanggup terjadi kerusakan otak yang menetap atau kematian, terutama pada anak yang sangat kecil dan pada usia lanjut.

Sebagian besar penderita sanggup sembuh sempurna, tetapi beberapa penderita sering mengalami kejang.
Gejala sisa lainnya yaitu kelainan mental yang menetap serta kelumpuhan.

PENCEGAHAN
Suatu vaksin sanggup membantu mencegah meningitis yang disebabkan Neisseria meningitidis.
Vaksin ini terutama dipakai jikalau terjadi wabah, pada populasi yang terancam wabah dan pada orang-orang yang mengalami pemaparan kuman yang berulang.

Kepada anggota keluarga, petugas kesehatan dan orang lainnya yang berafiliasi dengan penderita meningitis lantaran Neisseria meningitidis, juga diberikan antibiotik (misalnya rifampin atau minosiklin).

Anak-anak harus mendapat imunisasi rutin dengan vaksin Hemophilus influenzae tipe B, yang membantu mencegah terjadinya meningitis yang paling sering terjadi pada anak-anak.
 

Difteri

Difteri yaitu suatu infeksi akut yang disebabkan oleh kuman penghasil toksin (racun) Corynebacterium diphtheriae.

Beberapa tahun yang lalu, difteri merupakan penyebab utama janjkematian pada anak-anak. Saat ini, di negara berkembang, difteri jarang ditemukan lantaran vaksin difteri telah dipakai secara meluas.

Biasanya penyakit ini menyerang jalan masuk pernafasan (terutama laring, amandel dan tenggorokan); tetapi sanggup juga menyerang kulit dan toksin yang dihasilkan sanggup mengakibatkan kerusakan pada saraf dan jantung.

PENYEBAB
Penyebabnya yaitu kuman Corynebacterium diphtheriae.
Bakteri ini ditularkan melalui percikan ludah yang berasal dari batuk penderita atau benda maupun makanan yang telah tercemar oleh bakteri.
Biasanya kuman berkembangbiak pada atau di sekitar permukaan selaput lendir verbal atau tenggorokan dan mengakibatkan peradangan.
Beberapa jenis kuman ini menghasilkan toksin yang sangat kuat, yang sanggup mengakibatkan kerusakan pada jantung dan otak.

GEJALA
Gejala mulai timbul dalam waktu 1-4 hari sesudah terinfeksi.
Biasanya diawali dengan nyeri tenggorokan yang ringan dan nyeri ketika menelan. Anak mengalami demam ringan, denyut jantungnya cepat, mual, muntah, menggigil dan sakit kepala.
Mungkin terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di leher.

Jika kuman hingga ke hidung, hidung akan meler (biasanya hanya dari salah satu lubang hidung).
Peradangan sanggup menyebar dari tenggorokan ke pita bunyi (laring) dan mengakibatkan pembengkakan tenggorokan sehingga jalan masuk udara menyempit dan terjadi gangguan pernafasan.

Bakteri membentuk suatu pseudomembran (lapisan selaput yang terdiri dari sel darah putih yang mati, kuman dan materi lainnya), di erat amandel dan cuilan tenggorokan yang lain.
Pseudomembran ini tidak gampang robek dan berwarna abu-abu. Jika pseudomembran dilepaskan secara paksa, maka lapisan lendir di bawahnya akan berdarah.
Pseudomembran sanggup mengakibatkan penyempitan jalan masuk udara atau secara tiba-tiba sanggup terlepas dan menyumbat jalan masuk udara, sehingga anak mengalami kesulitan bernafas. Bisa terjadi apneu (henti nafas) dan sianosis (kulit tampak kebiruan lantaran kekurangan oksigen).
Pada difteri yang ringan jarang terbentuk pseudomembran.

Jika kuman melepaskan toksin, maka toksin ini akan beredar melalui anutan darah dan sanggup mengakibatkan kerusakan jaringan di seluruh tubuh, terutama jantung dan saraf.
Kerusakan pada otot jantung (miokarditis) biasanya terjadi pada hari ke 10-14, tetapi hal ini sanggup terjadi kapan saja selama ahad pertama hingga ahad keenam. Kerusakan jantung sanggup bersifat ringan, tampak sebagai kelainan ringan pada EKG; atau bersifat sangat berat, mengakibatkan gagal jantung dan janjkematian mendadak.

Toksin biasanya menyerang saraf tertentu, contohnya saraf di tenggorokan sehingga penderita mengalami kesulitan menelan. Hal ini seringkali terjadi pada ahad pertama.
Antara ahad ketiga hingga ahad keenam, sanggup terjadi peradangan pada saraf lengan dan tungkai, sehingga terjadi kelemahan pada lengan dan tungkai.
Pemulihan jantung dan saraf berlangsung secara perlahan selama berminggu-minggu.

Difteri juga sanggup menyerang kulit dan keadaannya disebut difteri kutaneus, yang terutama ditemukan pada orang-orang dengan tingkat kebersihan yang jelek.
Kadang difteri menyerang mata.


DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi fisik (ditemukan pseudomembran).
Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan investigasi terhadap apus tenggorokan dan dibentuk biakan di laboratorium.
Untuk melihat kelainan jantung, sanggup dilakukan investigasi EKG.


KOMPLIKASI

Racun difteri sanggup mengakibatkan kerusakan pada jantung, sistem saraf, ginjal ataupun organ lainnya:
# Miokarditis sanggup mengakibatkan gagal jantung
# Kelumpuhan saraf atau neuritis perifer mengakibatkan gerakan menjadi tidak terkoordinasi dan tanda-tanda lainnya (timbul dalam waktu 3-7 minggu)
# Kerusakan saraf yang berat sanggup mengakibatkan kelumpuhan
# Kerusakan ginjal (nefritis).

PENGOBATAN
Seorang anak yang menderita difteri dirawat di rumah sakit, di unit perawatan intensif.
Segera diberikan antitoksin (antibodi untuk menetralisir racun difteri), dalam bentuk suntikan melalui otot maupun pembuluh darah.
Dilakukan pemantauan ketat terhadap sistem pernafasan dan jantung.
Untuk melenyapkan kuman difteri, diberikan antibiotik (misalnya penicillin atau eritromycin).


PROGNOSIS

Angka janjkematian yaitu sebesar 10%.
Pemulihan difteri yang berat berlangsung perlahan dan anak dilarang terlalu banyak bergerak, lantaran kelelahan sanggup melukai jantung yang meradang.

PENCEGAHAN
Untuk mencegah penyakit ini, dilakukan imunisasi rutin pada masa kanak-kanak (DPT) dan booster sesudah remaja (DT).

Semua orang yang berafiliasi dengan penderita difteri (termasuk petugas rumah sakit) harus menjalani investigasi apus tenggorokan. Sebagai tindakan pencegahan, diberikan antibiotik selama 7 hari.
Jika belum pernah mendapat vaksinasi atau belum mendapat booster dalam 5 tahun terakhir, maka diberikan takaran vaksinasi atau takaran booster.
Seorang karier (hasil biakan positif, tetapi tidak memperlihatkan gejala) sanggup menularkan difteri, lantaran itu diberikan antibiotik dan dilakukan pembiakan ulang pada apus tenggorokannya.

Kekebalan hanya diiperoleh selama 10 tahun sesudah mendapat imunisasi, lantaran itu orang remaja sebaiknya menjalani vaksinasi booster setiap 10 tahun. 
 
 
 

Pertussis (Batuk Rejan)

Pertusis (Batuk Rejan, Whooping Cough) yaitu infeksi kuman pada jalan masuk pernafasan yang sangat menular dan mengakibatkan batuk yang biasanya diakhiri dengan bunyi pernafasan dalam bernada tinggi (melengking).

Pertusis sanggup terjadi pada usia berapapun, tetapi 50% kasus ditemukan pada anak berumur dibawah 4 tahun.
Serangan pertusis yang pertama tidak selalu memperlihatkan kekebalan penuh. Jika terjadi serangan pertusis kedua, biasanya bersifat ringan dan tidak selalu dikenali sebagai pertusis.

PENYEBAB
Penyebabnya yaitu kuman Bordetella pertussis.
Bakteri ini ditularkan melalui percikan ludah penderita.

GEJALA
Gejala timbul dalam waktu 7-10 hari sesudah terinfeksi.
Bakteri menginfeksi lapisan tenggorokan, trakea dan jalan masuk udara sehingga pembentukan lendir semakin banyak. Pada awalnya lendir encer, tetapi kemudian menjadi kental dan lengket.

Infeksi berlangsung selama 6 minggu, dan berkembang melalui 3 tahapan:

   1. Tahap kataral (mulai terjadi secara sedikit demi sedikit dalam waktu 7-10 hari sesudah terinfeksi)
      Gejalanya mirip flu ringan:
      - Bersin-bersin
      - Mata berair
      - Nafsu makan berkurang
      - Lesu
      - Batuk (pada awalnya hanya timbul di malam hari kemudian terjadi sepanjang hari).
   2. Tahap paroksismal (mulai timbul dalam waktu 10-14 hari sesudah timbulnya tanda-tanda awal)
      5-15 kali batuk diikuti dengan menghirup nafas dalam dengan nada tinggi. Setelah beberapa kali bernafas normal, batuk kembali terjadi diakhiri dengan menghirup nafas bernada tinggi.
      Batuk sanggup disertai pengeluaran sejumlah besar lendir yang biasanya ditelan oleh bayi/anak-anak atau tampak sebagai gelembung udara di hidungnya).
      Batuk atau lendir yang kental sering merangsang terjadinya muntah.
      Serangan batuk sanggup diakhiri oleh penurunan kesadaran yang bersifat sementara.
      Pada bayi, apneu (henti nafas) dan tersedak lebih sering terjadi dibandingkan dengan tarikan nafas yang bernada tinggi.
   3. Tahap konvalesen (mulai terjadi dalam waktu 4-6 ahad sesudah tanda-tanda awal)
      Batuk semakin berkurang, muntah juga berkurang, anak tampak merasa lebih baik.
      Kadang batuk terjadi selama berbulan-bulan, biasanya jawaban iritasi jalan masuk pernafasan.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi berikut:
- Pembiakan lendir hidung dan mulut
- Pembiakan apus tenggorokan
- Pemeriksaan darah lengkap (terjadi peningkatan jumlah sel darah putih yang ditandai dengan sejumlah besar limfosit)
- Pemeriksaan serologis untuk Bordetella pertussis
- ELISA.

PENGOBATAN
Jika penyakitnya berat, penderita biasanya dirawat di rumah sakit.
Mereka ditempatkan di dalam kamar yang hening dan tidak terlalu terang. Keributan sanggup merangsang serangan batuk.

Bisa dilakukan pengisapan lendir dari tenggorokan.
Pada kasus yang berat, oksigen diberikan eksklusif ke paru-paru melalui selang yang dimasukkan ke trakea.

Untuk menggantikan cairan yang hilang lantaran muntah dan lantaran bayi biasanya tidak sanggup makan jawaban batuk, maka diberikan cairan melalui infus.
Gizi yang baik sangat penting, dan sebaiknya makanan diberikan dalam porsi kecil tetapi sering.

Untuk membasmi bakteri, biasanya diberikan antibiotik eritromycin.


PROGNOSIS
Sebagian besar pendrita mengalami pemulihan total, meskipun berlangsung lambat.
Sekitar 1-2% anak yang berusia dibawah 1 tahun meninggal. Kematian terjadi lantaran berkurangnya oksigen ke otak (ensefalopati anoksia) dan bronkopneumonia.

PENCEGAHAN
Vaksin pertusis merupakan cuilan dari imunisasi pada masa kanak-kanak (biasanya dalam bentuk vaksin DPT).  
 
 
 

Bakteremia Tersembunyi

Bakteremia Tersembunyi yaitu adanya kuman di dalam darah, tetapi tidak terjadi infeksi dan anak tidak tampak sakit.

PENYEBAB
Bakteremia tersembunyi terjadi pada 4% bayi berumur 1-24 bulan yang mengalami demam.
Pada lebih dari 75% kasus, bakterinya yaitu Streptococcus pneumoniae.

GEJALA
Kadang anak menderita infeksi jalan masuk pernafasan ringan atau nyeri tenggorokan, tetapi seringkali gejalanya hanya berupa demam (biasanya 38,5 derajat Celsius atau lebih).

DIAGNOSA
Pada investigasi darah ditemukan adanya bakteri.

PENGOBATAN
Bakteremia tersembunyi diobati dengan antibiotik.
 
 

Gastroenteritis Infeksiosa

Gastroenteritis Infeksiosa yaitu suatu infeksi jalan masuk pencernaan yang mengakibatkan muntah dan diare.

PENYEBAB
Gastroenteritis sanggup disebabkan oleh sejumlah bakteri. Beberapa kuman mengakibatkan tanda-tanda melalui racun yang dihasilkannya, sedangkan kuman lain tumbuh di dalam dinding usus. Jika kuman tumbuh di dalam dinding usus, mereka sanggup masuk ke dalam anutan darah.

Virus dan benalu (misalnya Giardia) juga sanggup mengakibatkan gastroenteritis.
Rotavirus merupakan penyebab dari hampir separuh kasus diare berat.

GEJALA
Biasanya gastroenteritis mengakibatkan muntah dan diare.

Dalam waktu 24 jam sesudah terjadinya gastroenteritis, bayi yang berumur dibawah 6 bulan sanggup mengalami kekurangan cairan tubuh (kehilangan sejumlah besar cairan dan elektrolit).
Jika muntah dan diarenya berat sedangkan asupan cairannya sedikit, dalam waktu 24 jam setiap anak sanggup mengalami dehidrasi.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
- nafsu makannya berkurang
- mulutnya kering
- demam
- produksi air kemihnya berkurang
- merasa haus
- berat badannya menurun.

Dehidrasi berat sanggup mengakibatkan mata menjadi cekung dan kering, serta ubun-ubun menjadi cekung. Anak tampak mengantuk.
Pada bayi yang lebih bau tanah dan belum dewasa yang gemuk, kekurangan cairan tubuh sanggup mengakibatkan mereka tampak lemas, kulitnya hangat, kering serta keriput dan matanya kering.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi fisik.
Untuk memilih penyebabnya, dilakukan investigasi terhadap tinja penderita.

PENGOBATAN
Untuk menggantikan cairan yang hilang lantaran muntah dan diare, segera diberikan cairan dan elektrolit, biasanya dalam bentuk minuman atau jikalau dehidrasinya berat, diberikan dalam bentuk infus.

Kepada bayi yang lebih tua, antibiotik hanya diberikan jikalau penyebabnya yaitu kuman atau parasit.
Kepada bayi yang berumur kurang dari 6 bulan atau menderita gangguan sistem kekebalan, diberikan antibiotik meskipun tidak terdapat tanda-tanda infeksi di luar usus.

Jika penyebabnya virus, tidak perlu diberikan antibiotik.
Jika diare terjadi ketika tengah mengadakan perjalanan keluar kota dan diarenya berat atau menetap, seringkali diberikan antibiotik. 
 
 
 

Infeksi Bakteri Pada Mata

Selulitis Periorbitalis yaitu suatu infeksi akut pada jaringan di sekeliling mata.
Selulitis Orbitalis yaitu suatu infeksi akut di dalam kantung mata.

Selulitis periorbitalis tidak mengakibatkan proptosis (penonjolan bola mata) dan tidak mengakibatkan gangguan pergerakan bola mata, tetapi jikalau tidak diobati sanggup berubah menjadi selulitis orbitalis.

PENYEBAB
Pada anak-anak, selulitis orbitalis biasanya berasal dari infeksi sinus dan disebabkan oleh kuman Haemophilus influenzae.
Organisme lainnya yaitu Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae dan Beta hemolytic streptococci.

Bayi dan belum dewasa yang berumur dibawah 6-7 tahun sepertinya sangat rentan terhadap infeksi oleh Hemophilus influenzae.
Faktor resiko terjadinya infeksi oleh H. influenzae yaitu infeksi sinus dan cedera pada kelopak mata (karena gigitan serangga maupun benda asing).

GEJALA
Gejalanya berupa:
- Demam, biasanya hingga 38,9 derajat Celsius atau lebih
- Kelopak mata atas dan bawah membengkak dan nyeri
- Kelopak mata tampak mengkilat dan berwarna merah atau ungu
- Bayi atau anak tampak sakit
- Jika mata digerakkan, akan timbul nyeri
- Penglihatan menurun (karena kelopak mata membengkak menutupi mata)
- Mata menonjol
- Merasa tidak yummy badan
- Gerakan mata menjadi terbatas.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi fisik.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
# Pemeriksaan darah lengkap
# Pembiakan dan tes sensitivitias darah
# Pungsi lumbal (pada kasus yang sangat berat)
# Rontgen sinus dan orbita
# CT scan atau MRI sinus dan orbita
# Pembiakan kotoran mata
# Pembiakan lendir hidung
# Pembiakan lendir tenggorokan.

PENGOBATAN
Penderita sebaiknya dirawat di rumah sakit.
Diberikan cairan melalui infus dan antibiotik.
Jika terbentuk bisul (penimbunan nanah), dilakukan pembedahan untuk membuang nanahnya.
Infeksi ini perkembangannya sangat cepat lantaran itu harus dipantau secara ketat.

Jika segera diobati, akan terjadi pemulihan sempurna.
Komplikasinya berupa:
# Trombosis sinus kavernosus
# Gangguan pendengaran
# Septikemia (infeksi darah)
# Meningitis (peradangan selaput otak)
# Kerusakan saraf optik dan gangguan penglihatan.

PENCEGAHAN
Penyakit ini sanggup dicegah melalui imunisasi vaksin HiB untuk mencegah terjadinya infeksi Haemophilus pada anak-anak.

Evaluasi yang tepat dan pengobatan dini pada infeksi sinus maupun gigi sanggup mencegah penyebaran infeksi ke mata. 
 
 

Abses Retrofaringeal

Abses Retrofaringeal yaitu suatu penimbunan nanah di dalam jaringan tenggorokan cuilan belakang.

PENYEBAB
Abses biasanya disebabkan oleh infeksi streptokokus yang berasal dari amandel, tenggorokan, sinus, adenoid, hidung atau indera pendengaran tengah.
Kadang cedera pada tenggorokan cuilan belakang jawaban tertusuk duri ikan juga sanggup mengakibatkan bisul retrofaringeal.
Meskipun jarang, bisul retrofaringel juga sanggup disebabkan oleh tuberkulosis.

Abses retrofaringeal biasanya menyerang anak yang berumur kurang dari 5 tahun.
Jaringan pada tenggorokan cuilan belakang belum dewasa memungkinkan terbentuknya rongga berisi nanah (dimana hal ini tidak terjadi pada orang dewasa).
Infeksi di kawasan ini sanggup terjadi selama atau segera sesudah infeksi tenggorokan oleh bakteri.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- Riwayat nyeri tenggorokan, infeksi hidung atau bisul gigi
- Demam tinggi
- Nyeri tenggorokan hebat
- Pembengkakan kelenjar getah bening leher
- Kesulitan menelan
- Ngiler
- Gangguan pernafasan
- Retraksi interkostal (penarikan otot sela iga ketika penderita berusaha keras untuk bernafas)
- Stridor (suara pernafasan yang kasar).


KOMPLIKASI
# Perdarahan di sekitar abses
# Pecahnya bisul ke dalam jalan masuk udara (yang sanggup mengakibatkan penyumbatan jalan masuk udara)
# Pneumonia
# Penyebaran infeksi ke dada.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi fisik.
Rontgen atau CT scan leher memperlihatkan adanya rongga berisi nanah diantara tenggorokan dan tulang belakang leher.

Pemeriksaan darah memperlihatkan adanya peningkatan jumlah sel darah putih.
Pembiakan lendir tenggorokan sanggup memperlihatkan adanya organisme penyebab.

PENGOBATAN
Untuk mengatasi infeksi dilakukan pembedahan drainase (untuk membuang nanah) dan diberikan antibiotik takaran tinggi melalui infus.

PENCEGAHAN
Diagnosis dan pengobatan yang tepat pada faringitis dan infeksi nasofaringeal biasanya sanggup mencegah terjadinya bisul retrofaringeal.
 
 
 

Demam Rematik

Demam Rematik yaitu suatu peradangan pada persendian (artritis) dan jantung (karditis).

PENYEBAB
Demam rematik biasanya terjadi jawaban infeksi streptokokus pada tenggorokan.
Demam rematik bukan merupakan suatu infeksi, tetapi merupakan suatu reaksi peradangan terhadap infeksi, yang menyerang aneka macam cuilan tubuh (misalnya persendian, jantung, kulit).

Resiko terjadinya demam rematik meningkat pada status gizi yang buruk dan tempat tinggal yang sesak.
Kemungkinan terjadinya demam rematik pada infeksi streptokokus ringan yang tidak diobati yaitu 1 diantara 1.000; sedangkan pada infeksi yang lebih berat meningkat menjadi 3 diantar 100.

GEJALA
Gejalanya bervariasi, tergantung kepada cuilan tubuh yang meradang.
Biasanya tanda-tanda timbul beberapa ahad sesudah nyeri tenggorokan jawaban streptokokus menghilang.

Gejala utamanya adalah:
- nyeri persendian (artritis)
- nyeri dada atau palpitasi (jantung berdebar) lantaran karditis
- renjatan/kedutan diluar kesadaran (corea Sydenham)
- ruam kulit (eritema marginatum)
- benjolan kecil dibawah kulit (nodul).

Gejala awal yang paling sering ditemukan yaitu nyeri persendian dan demam. 1 atau beberapa persendian secara tiba-tiba menjadi nyeri dan bila disentuh terasa nyeri. Persendian juga mungkin tampak merah, teraba hangat dan membengkak dan mungkin mengandung cairan.
Yang paling sering terkena yaitu sendi pergelangan kaki, lutut, sikut dan pergelangan tangan; kadang artritis juga menyerang sendi bahu, pinggul dan persendian kecil di tangan dan kaki.
Jika nyeri pada suatu persendian menghilang, maka akan timbul nyeri pada persendian yang lain, terutama pada anak yang tidak menjalani istirahat baring dan tidak mendapat obat anti peradangan.
Kadang nyeri sendi ini sifatnya sangat ringan.
Demam timbul secara tiba-tiba dan bersamaan dengan timbulnya nyeri persendian; demam bersifat turun-naik.
Nyeri persendian dan demam biasanya berlangsung selama 2 ahad dan jarang berlangsung lebih dari 1 bulan.

Peradangan jantung seringkali timbul bersamaan dengan nyeri persendian dan demam.
Pada awalnya, peradangan jantung tidak mengakibatkan gejala.
Peradangan pada kantung jantung mengakibatkan nyeri dada.
Bisa terjadi gagal jantung, dengan gejala:
- sesak nafas
- mual
- muntah
- nyeri lambung
- batuk kering.
Peradangan jantung mengakibatkan anak gampang mengalami kelelahan.

Karditis menghilang secara beratahap, biasanya dalam waktu 5 bulan. Tetapi mungkin saja terjadi kerusakan permanen pada katup jantung sehingga terjadi penyakit jantung rematik.
Yang paling sering terkena yaitu katup antara atrium dan ventrikel kiri (katup mitral). Bisa terjadi kebocoran pada katu (regurgitasi katup mitral) atau penyempitan (stenosis katup mitral) atau keduanya.

Korea Sydenham timbul secara bertahap, dalam waktu 1 bulan biasanya korea semakin berat. Anak memperlihatkan gerakan yang cepat dan tidak bertujuan, yang menghilang selama tidur. Gerakan tersebut melibatkan setiap otot kecuali otot mata. Wajahnya sering menyeringai.
Pada kasus yang ringan anak tampak kaku dan sedikit mengalami kesulitan dalam berpakaian dan makan.
Pada kasus yang berat, anak sering melaksanakan hal-hal yang sanggup melukai dirinya sendiri (memukul-mukul lengan atau tungkainya sendiri).
Korea biasanya menghilang secara sedikit demi sedikit sesudah 4 bulan, tetapi kadang berlangsung selama 6-8 bulan.

Pada ketika tanda-tanda lainnya menghilang, timbul ruam datar dengan pinggiran yang bergelombang dan tidak disertai nyeri. Ruam ini berlangsung pendek, kadang kurang dari 24 jam.

Pada anak yang menderita peradangan jantung biasanya ditemukan benjolan kecil dibawah kulitnya. Nodul ini biasanya tidak mengakibatkan nyeri dan akan menghilang dengan sendirinya.

Kadang anak mengalami nyeri perut yang jago dan nafsu makannya berkurang.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut gejala-gejalanya.
Pada investigasi fisik dengan dukungan stetoskop mungkin akan terdengar bunyi jantung komplemen (murmur).

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
# Pemeriksaan darah
- jumlah sel darah putih bertambah
- laju endap darah meningkat
- antibodi terhadap streptokokus
# EKG
# Ekokardiogram.

PENGOBATAN
Pengobatan demam rematik mempunyai 3 tujuan:
- Menyembuhkan infeksi streptokokus dan mencegah kekambuhan
- Mengurangi peradangan,t erutama pada persendian dan jantung
- Membatasi kegiatan fisik yang sanggup memperburuk organ yang meradang.

Jika terjadi infeksi streptokokus (misalnya strep throat), diberikan antibiotik penisilin selama 10 hari.
Kepada anak yang menderita demam rematik diberikan suntikan penisilin untuk membasmi infeksi yang tersisa.

Untuk mengurangi peradangan dan nyeri, diberikan NSAIDs (obat anti peradangan non-steroid) dalam takaran tinggi, terutama jikalau telah terjadi artritis.
Kadang perlu dipakai obat pereda nyeri yang lebih berpengaruh (misalnya kodein).
Pada karditis yang berat diberikan kortikosteroid (misalnya prednison).

Anak harus menjalani tirah baring. Aktivitasnya harus dibatasi untuk menghindari stres pada sendi yang meradang. Jika jantung juga meradang, anak harus lebih banyak menjalani tirah baring.

Jika terjadi kerusakan katup jantung, maka sepanjang hidupnya penderita akan mempunyai resiko menderita infeksi katup (endokarditis).
Sampai usia 18 tahun, untuk membantu mencegah infeksi, kepada belum dewasa yang menderita demam rematik sebaiknya diberikan penisilin per-oral (melalui mulut) atau melalui suntikan bulanan.
Anak-anak yang mengalami kerusakan katup jantung harus selalu mengkonsumsi antibiotik sebelum menjalani setiap jenis pembedahan, termasuk pencabutan gigi.

PENCEGAHAN
Cara terbaik untuk mencegah demam rematik yaitu gizi yang baik dan pengobatan antibiotik pada setiap infeksi streptokokus.
 
 
 
 

Infeksi Saluran Kemih Anak

Infeksi jalan masuk kemih (UTI=urinary tract infection) yaitu infeksi kuman pada kandung kemih (cystitis) atau ginjal (pyelonephritis).

Infeksi jalan masuk kemih biasa di lingkungan anak-anak. Semua yang berafiliasi dengan UTI disebabkan oleh kuman yang masuk ke jalan masuk kemih terbuka dan bergerak ke atas kandung kemih dan kadangkala ginjal. Jarang terjadi, pada infeksi akut, kuman sanggup memasuki anutan darah dari ginjal dan mengakibatkan infeksi pada anutan darah (sepsis) atau pada organ-organ lainnya.

Selama masa bayi, anak pria lebih sering mengalami UTI. Setelah masa bayi, anak wanita lebih sering mengalaminya. UTI lebih sering terjadi pada anak wanita disebabkan jalan masuk kemih mereka pendek menciptakan kuman gampang bergerak ke jalan masuk kemih. Bayi pria yang belum disunat(karena kuman cenderung tersimpan di bawah kulit khitan) dan anak kecil dengan sembelit akut juga lebih gampang mendapat UTI.

UTI pada anak usia sekolah yang lebih bau tanah dan remaja sedikit berbeda dari UTI pada orang dewasa. Bayi yang lebih muda dan belum dewasa yang mengalami UTIs, meskipun begitu, lebih sering terjadi mempunyai aneka macam struktur yang tidak normal pada sistem jalan masuk kemih mereka yang menciptakan mereka lebih gampang terkena infeksi jalan masuk kemih.

Ketidaknormalan ini termasuk vesicoureteral reflux (ketidaknormalan pada jalan masuk kencing-pipa yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih-yang menciptakan air seni melewati cuilan belakang dari kandung kemih ke atas ginjal) dan jumlah keadaan yang menyumbat anutan air seni. Sebanyak 50% bayi yang gres lahir dan bayi dengan UTI dan 20 hingga 30% pada usia sekolah dengan UTI mengalami beberapa ketidaknormalan.

Hingga 50% bayi dan anak prasekolah dengan UTI-khususnya mereka yang demam-mengalami infeksi kandung kemih dan ginjal. Jika ginjal terinfeksi dan reflex menjadi parah, 5 hingga 20 % anak mengalami ginjal yang terluka. Jika sedikit atau tidak ada reflux, sangat sedikit belum dewasa yang mengalami luka di ginjalnya. Luka menjadi perhatian lantaran hal ini sanggup mengakibatkan tekanan darah tinggi dan kerusakan fungsi ginjal pada masa dewasa.

PENYEBAB

Bayi yang gres lahir atau bayi dengan UTI sanggup tidak mempunyai tanda-tanda selain demam. Kadangkala mereka tidak makan dengan baik, lembam (lesu), muntah, atau mengalami diare. Anak yang lebih bau tanah dengan infeksi kandung kemih biasanya mengalami rasa sakit selama buang air kecil, impian untuk buang air kecil dengan sering dan segera, dan rasa sakit pada cuilan kandung kemih.

Mereka kemungkinan mengalami kesulitan buang air kecil atau menunda buang air kecil (incontinence). Air kencing tercium berbau busuk. Anak yang menderita infeksi ginjal biasanya mengalami rasa sakit di sebelah atau di belakang ginjal yang terinfeksi, demam, menggigil dan tanda-tanda umum lantaran sakit (malaise).

DIAGNOSA

Seorang dokter mendiagnosa UTI dengan meneliti air seni. Latihan bertoilet belum dewasa sanggup menghasilkan teladan air seni dengan buang air kecil ke dalam sebuah cangkir sesudah secara menyeluruh membersihkan jalan masuk kemih yang terbuka. Dokter memperoleh air kemih dari anak kecil dan bayi dengan memasukkan sebuah lempengan, elastis, pipa steril (kateter) melalui jalan masuk kemih terbuka ke dalam kandung kemih. Pada bayi, dokter kadangkala mengeluarkan air kemih dari kandung kemih dengan jarum yang dimasukkan melalui kulit persis di atas tulang pubic. Air kemih yang dikumpulkan di tas plastik terikat pada kawasan kelamin anak tidak membantu sekali karenan hal ini seringkali tercemar dengan kuman dan benda lainnya dari kulit.

Untuk mendeteksi sel darah putih dan kuman pada air kemih, yang terjadi pada UTI, laboratorium meneliti air kemih dengan mikroskop dan melaksanakan beberapa investigasi kimia. Laboratorium juga melaksanakan pembiakan pada air kemih untuk meningkatkan dan mengidentifikasi kuman apapun yang ada. Pembiakan yaitu investigasi yang paling signifikan.

Umumnya, anak pria pada segala usia dan anak wanita yang lebih muda dari 2 tahun yang mengalami meskipun UTI tunggal membutuhkan investigasi lebih lanjut untuk melihat ketidaknormalan struktur pada sistem jalan masuk kemih. Anak wanita yang lebih bau tanah yang telah mengalami infeksi berulang juga membutuhkan investigasi ini. Pemeriksaan tersebut termasuk ultrasonic, yang mengidentifikasi ketidaknormalan penghalang ginjal, dan penghindar cystourethrography, yang mengidentifikasi lebih lanjut ketidaknormalan pada ginjal, jalan masuk kemih, dan kandung kemih dan sanggup mengidentifikasi ketika anutan air kemih berbalik sebagian (reflux).

Untuk cystourethrography penghindar, sebuah kateter dipasang melalui jalan masuk kemih ke kandung kemih, sebuah pewarna dimasukkan melalui chateter, dan sinar-X dipakai sebelum dan sesudah anak buang air kecil. Pemeriksaan lain, radionuclide cystourethrography, yaitu cara yang sama mirip cystourethrography penghindar, kecuali jikalau senyawa radioaktiv ditempatkan pada kandung kemih dan gambar diambil memakai sebuah nuclear scanner.

Prosedur ini menekan ovarium anak atau testis untuk mengurangi radiasi dibandingkan dengan cystourethrography. Meskipun begitu, radionuclide cystourethrography lebih mempunyai kegunaan sekali untuk mengikuti penyembuhan pada reflux dibandingkan mendiagnosanya, lantaran struktur tidak menguraikan dengan baik sebagaimana cystourethrography.

Jenis lain pada pemindaian nuklir kemungkinan dipakai untuk memastikan diagnosa pada pyelonephritis dan mengidentifikasikan luka pada ginjal.

PENGOBATAN

UTI diobati dengan antibiotik. Anak yang kelihatan sangat kesakitan atau yang pemeriksaam awalnya menhasilkan dugaan UTI diberikan antibiotik sebelum hasil biakan tersedia. Sebaliknya, dokter menunggu hasil pembiakan untuk memastikan diagnosa. Anak yang sangat sakit dan setiap bayi yang gres lahir diberikan antibiotik melalui mulut. Pengobatan biasanya berakhir 7 hingga 14 hari. Anak yang membutuhkan investigasi untuk diagnosa ketidaknormalan struktur seringkali melanjutkan pengobatan antibiotik pada takaran rendah hingga investigasi selesai.

Beberapa anak dengan kelainan struktural pada jalan masuk kemih membutuhkan operasi untuk memperbaiki masalahnya. Yang lainnya membutuhkan antibiotik setiap hari untuk mencegah infeksi. Kelainan ringan tertentu hilang dengan sendirinya dan tidak membutuhkan pengobatan.

PENCEGAHAN

Pencegahan UTI yaitu sulit, namun pengetahuan kesehatan yang sesuai sanggup membantu. Anak wanita harus diajarkan untuk membersihkan sendiri dari depan ke belakang (begitu sebaliknya dari belakang ke depan) sesudah buang air besar untuk memperkecil kesempatan kuman memasuki jalan masuk air kemih terbuka.

Menghindari mandi bathtub dengan sabun gelembung terlalu sering, yang sanggup mengiritasi kulit sekitar jalan masuk air kemih yang terbuka baik pada anak pria maupun anak perempuan, sanggup membantu mengurangi resiko UTI. Sunat pada anak pria mengurangi resiko UTI selama bayi sekitar 10 kali, meskipun hal ini tidak terang apakah hal ini bermanfaat bagi dirinya yaitu sebuah alasan yang cukup untuk melaksanakan sunat. Buang air kecil teratur dan buang air besar teratur sanggup mengurangi resiko infeksi jalan masuk kencing. 
 
 
 
 

Infeksi Rotavirus

Rotavirus yaitu virus yang umum dan menular yang mengakibatkan muntah dan diare.
 
PENYEBAB

Rotavirus yaitu salah satu yang paling sering mengakibatkan diare pada anak. Di Amerika Serikat, sekitar 50.000 anak setiap tahun dirawat di rumah sakit lantaran diare yang disebabkan oleh rotavirus. Meskipun hampir tidak semua anak meninggal di Amerika Serikat lantaran rotavirus, di seluruh dunia virus tersebut mengakibatkan lebih dari 600.000 janjkematian dalam satu tahun, kebanyakan di negara berkembang.

Infeksi menyebar terutama dengan menelan materi yang tercemar oleh virus. Orang remaja sanggup menjadi terinfeksi, tetapi penyakit yang serius jarang terjadi.

GEJALA

Gejala diawali dengan demam dan muntah, diikuti dengan mencret-mencret, yang biasanya berlangsung 5 hingga 7 hari. Jika kehilangan cairan tidak digantikan, terbentuk dehidrasi. Dehidrasi menciptakan anak lemas dan lesu, dengan verbal kering dan detak jantung cepat.

DIAGNOSA

Dokter biasanya tidak melaksanakan tes untuk mendeteksi rotavirus hingga mereka berusaha untuk mengidentifikasikan perjangkitan. Ketika diperlukan, teladan tinja dikirim untuk tes antigen cepat.

PENGOBATAN

Tidak terdapat pengobatan khusus untuk rotavirus. Kebanyakan anak menjadi sembuh dengan cairan pengganti yang diminum. Anak yang sakit serius membutuhkan cairan infus.

PENCEGAHAN

Mempraktekkan ilmu kesehatan yang baik yaitu pencegahan terbaik. Seorang anak yang sakit dan orang di dalam rumah tangga harus sering mencuci tangan mereka. Sebagai tambahan, vaksin oral gres untuk mencegah infeksi rotavirus ketika ini dianjurkan untuk diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Infeksi Kuman"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel