23 Tanda Penting Seseorang Ingin Bunuh Diri (Cara Mengatasinya)

Bunuh diri dilakukan seseorang untuk mengakhiri hidupnya. Beberapa cara yang mereka lakukan untuk bunuh diri yaitu menggantung diri, minum obat-obatan melebihi dosis, menenggak cairan beracun, menggunakan senjata dan banyak sekali hal yang tidak pantas dilakukan lainnya.

Penting diingat, kondisi depresi ibarat tekanan jiwa alasannya ialah problem yang tidak dapat ditanggung, merupakan sebuah kondisi yang sangat serius.

Depresi yang berlarut maka dapat meningkatkan risiko seseorang ingin melaksanakan bunuh diri, alasannya ialah dengan pikirannya yang pendek bahwa bunuh diri sebagai penyelesaian.

Tanda Penting Seseorang Ingin Bunuh Diri (Cara Mengatasinya)
Sumber gambar: Pixabay.com

Penyebab seseorang berniat bunuh diri
Berdasarkan dari data kepolisian Republik Indonesia, terdapat sekitar 70-an kasus bunuh diri pada tiap bulan di tahun 2013.

Pemicunya beragam, ibarat problem ekonomi, ditolak dalam pergaulan, tidak lulus Ujian Nasional, konflik dengan keluarga dan problem percintaan.

Pemicu seseorang ingin bunuh diri juga sering berafiliasi dengan kondisi kesehatan mental, berikut penjabarannya di bawah ini:

Gangguan bipolar
Yaitu kondisi yang mudah mengalami perubahan mood secara drastis. Yang tadinya merasa sangat bangga dan bersemangat, namun bisa mendadak sedih, tidak bersemangat, dan bahkan depresi. Kalangan ini memiliki risiko 20 kali lebih tinggi untuk melaksanakan percobaan bunuh diri kalau dibandingkan dengan orang normal.

Gangguan kepribadian
Tanda utama seseorang mengalami gangguan kepribadian ialah sering menyakiti diri sendiri. Tanda lainnya ialah emosi yang tidak stabil dan memiliki problem dalam bersosialisasi.

Skizofrenia.
Sering berhalusinasi, perubahan perilaku atau percaya kepada hal-hal yang absurd ialah tanda-tanda orang mengidap skizofrenia.

Depresi berat
Ciri-ciri orang yang mengalami depresi berat ialah merasa putus asa, mood buruk, rentan lelah, dan kehilangan minat dan motivasi.

Faktor lainnya:
  1. Pernah mengalami pelecehan seksual.
  2. Kehilangan pekerjaan.
  3. Memiliki utang menumpuk.
  4. Mengalami penyimpangan orientasi seksual.
  5. Sering menjadi korban bullying.

Untuk dapat menghindarkan terjadinya bunuh diri, penting untuk mengenali tanda atau ciri-ciri yang mengarah pada risiko bunuh diri.

Yang harus diingat ialah bahwa selalu ada cita-cita bagi seseorang yang mengalami tekanan atau depresi supaya dapat kembali pada kehidupan normalnya.

Dengan mengenali tanda-tanda yang mengarah pada risiko bunuh diri  maka akan lebih cepat disadari oleh orang-orang yang di sekitarnya, sehingga lebih mudah diatasi. Berikut di bawah ini ciri-ciri tanda orang yang ingin bunuh diri:

#1. Terlihat putus asa dalam waktu lama
Orang yang terlihat putus asa dan pesimis dalam menjalani masa depan, bisa menjadi tanda depresi yang beresiko terjadinya bunuh diri. Perasaan putus asa tersebut bila dibiarkan dapat berlanjut menjadi keinginan untuk bunuh diri.


#2. Rasa percaya diri yang rendah
Perasaan kurang percaya diri tentunya pernah dialami semua orang, baik itu anak-anak, remaja dan orang dewasa.

Namun kalau muncul ucapan seperti: "sepertinya tidak ada orang yang akan merindukan saya kalau saya meninggal" atau "tidak ada lagi yang peduli dengan saya".

Ucapan yang semacam itu bisa menjadi indikasi dirinya memiliki niat bunuh diri. Jika ada orang-orang terdekat Anda yang mengalami hal ini, maka berikanlah dukungan atau cari sumbangan para jago atau profesional di bidang ini.

#3. Ketahui pola pikir orang yang ingin bunuh diri
Orang yang ingin bunuh diri sering berpikir secara obsesif, mereka sulit untuk berhenti berpikir ihwal bunuh diri. Mereka merasa tidak ada cita-cita lagi untuk bisa memecahkan problem yang dihadapi.

Orang yang ingin bunuh diri sering menganggap bahwa hidupnya itu tidak berarti, dan merasa dirinya tidak bisa untuk mengurus diri sendiri.

#4. Ketahui psikologi orang ingin bunuh diri.
Orang bunuh diri sering menderita perubahan suasana hati yang ekstrim, mudah marah sampai memendam perasaan dendam.

Orang yang ingin bunuh diri sering memiliki tingkat kecemasan yang sangat tinggi, mereka memiliki perasaan bersalah dan malu berlebihan, dan menganggap bahwa dirinya ialah beban bagi orang lain.

Orang bunuh diri jiwanya sering mengalami rasa kesepian atau terisolasi dam merasa terhina.

#5. Amati / teliti ucapan orang yang dicurigai ingin bunuh diri
Ada kemungkinan orang yang ingin bunuh diri berbicara ihwal keinginan untuk menyakiti diri sendiri. Walaupun hal ini cukup jarang.

Penderita jarang yang terang-terangan mengatakan bahwa dirinya ingin bunuh diri. Namun Anda tetap bisa menangkap dari kode perkataannya yang mengarah ke keinginan bunuh diri, apalagi kalau kondisinya yang terlihat lusuh, lemas dan semacamnya maka patut dicurigai.

Bentuk ucapan yang patut dicurigai, contohnya:
"Tidak ada yang memahami aku”
“Tidak ada yang bisa mencicipi apa yang saya rasakan."
“Hidup ini terlalu sulit."
"Aku sangat kesepian"
"Aku merasa ibarat tidak ada jalan keluar”
"Kalau saja saya tidak pernah lahir."
Dan semacamnya.

#6. Menyakiti diri sendiri
Jika beliau terlihat pernah menyakiti diri sendiri, termasuk melukai diri atau membenturkan diri merupakan salah satu indikasi orang ingin melaksanakan bunuh diri. Namun. bukan berarti setiap orang yang menyakiti dirinya sendiri pasti akan bunuh diri.

Untuk bisa memastikan kondisinya itu, maka Anda perlu membuka komunikasi dengannya.

#7. Perubahan kepribadian atau perilaku
Perubahan perilaku ibarat hilangnya minat dan semangat pada hal yang tadinya beliau rutin melakukannya, atau juga hilangnya motivasi dan perasaan tidak peduli yang terjadi secara tidak wajar, bisa menjadi indikasi kecenderungan untuk bunuh diri.

loading...

#8. Perilakunya yang berbahaya dan sembrono
Karena orang yang ingin bunuh diri memiliki perasaan bahwa tidak ada alasan bagi dirinya untuk hidup, mereka mungkin tidak peduli kalau melaksanakan hal-hal yang berbahaya, ibarat mengemudi sembrono, mengebut di jalan raya. Dan semacamnya.

#9. Terlihat mencari cara-cara untuk bunuh diri
Jika Anda melihatnya baru-baru ini membeli pistol, pisau atau benda tajam lainnya tanpa ada keperluan, atau menimbun pil atau obat tertentu yang tidak terang fungsinya.

Jika terlihat ibarat itu, sangat penting untuk mengambil tindakan cepat dengan benar. Karena dikhawatirkan, setelah rencana itu selesai dipikirkan, mereka bisa kapan saja bunuh diri.

#10. Dirinya terlihat merasa terjebak, ibarat tidak ada jalan keluar dari sebuah situasi.

#11. Menarik diri dari bergaul dari teman-teman dekat atau akrabnya, dan yang sangat berbahaya menarik diri dari keluarganya.

#12. Dirinya akan sering terlihat cemas, tidak bisa tidur, dan bahkan juga bisa sebaliknya yaitu tidur sepanjang waktu, padahal sudah tidak mengantuk.

#13. Mengalami perubahan / penurunan mood yang sangat dramatis.

#14. Menyimpan barang-barang yang berbahaya dan aneh, ibarat pisau di kamar, senjata api, pil (bukan obat), dan lainnya yang mencurigakan digunakan untuk bunuh diri.

#15. Jiwanya yang merasa mengalami tekanan tinggi, merasa putus asa, sering tersulut rasa marahnya.

#16. Secara tiba-tiba menjadi pemakai narkoba atau pemabuk.

#17. Memperlihatkan tanda-tanda kelelahan, keraguan atau kecemasan yang tidak biasa.

#18. Sering terlihat kurang konsentrasi dalam bekerja, sekolah atau kegiatan sehari-hari, ibarat pekerjaan rumah tangga.

#19. Kehilangan nafsu makan secaa mendapak. Atau mengalami perubahan berat tubuh yang signifikan.

#20. Berkurangnya ketertarikan seksual. Perubahan ibarat ini bisa mencakup impotensi, keterlambatan atau ketidakteraturan menstruasi.

#21. Gejala bunuh diri ini bisa berupa merasa malu, minder atau membenci diri sendiri.

#22. Dirinya terlihat ibarat merasa tidak ada cita-cita untuk masa depan dan merasa bawha segala hal tidak akan pernah bertambah baik.

#23. Perlu diketahui, individu LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) empat kali lebih mungkin untuk melaksanakan bunuh diri.

Cara mengatasi / mencegah orang ingin bunuh diri
Jika Anda menemui sebagian dari tanda-tanda di atas pada seseorang, maka berusahalah untuk berbicara pribadi secara terbuka.

Dan juga bersabar menjadi pendengar yang baik untuknya, biarkan beliau mengekspresikan perasaannya, dan hindarkan sikap untuk menghakimi.

Intinya bangkitkan semangatnya kembali, memotivasinya dan jangan mencelanya. Keinginan bunuh diri tidak muncul secara tiba-tiba begitu saja.

Ketika seseorang sedang berada pada masa sulit, maka disinilah kita penting untuk menawarkan perhatian kepadanya, dengan menjadi rekan bicara yang baik untuknya.

Anda dapat bertanya ihwal kondisi perasaannya, kemudian dengarkan setiap perkataannya dengan baik dan sabar.

Seseorang yang menghaapi masa sulit dan berputus asa, maka akan merasa lebih hening dan bahagia ketika memperoleh rekan bicara yang peduli.

Jauhkan barang-barang berbahaya
Untuk orang dekat, usahakan sebisa mungkin menjauhkan benda-benda tajam di rumah dari jangkauannya, yang bisa digunakannya untuk bunuh diri. Seperti pisau, silet, gunting, obat-obatan dan cairan yang mengandung racun.


Memberikan semangat
Berikan motivasi yang intinya bahwa dirinya bisa mengatasi problem yang dihadapi. Kalau bisa sekalian menawarkan solusi aktual atas problem yang dihadapinya, maka ini sangat indah untuk mencegahnya bunuh diri.

Tanamkan pada benaknya hal-hal yang positif, sehingga dirinya dapat bermetamorfosis seseorang yang dapat berpikir positif.

Hindari kata-kata yang memicu perdebatan, yang justru membuat mentalnya lebih tertekan (down).

Hindari menawarkan komentar yang menyudutkanya, yang seolah dirinya-lah penyebab masalah.

Ajak dirinya melaksanakan suatu kegiatan
Masalah stres dan depresi bisa diminimalisir dengan melaksanakan acara yang memicu semangat, ajak dirinya berolahraga atau jalan-jalan ke taman bermain.

Menurut penelitian jago psikologi, melaksanakan kegiatan fisik bisa untuk meredakan stres, serta berolahraga (aktivitas fisik) dapat meningkatkan hormon yang membuat seseorang merasa senang.

Jangan membiarkannya menyendiri terlalu lama
Usahakan untuk selalu menemani beliau dalam menjalani aktivitasnya, sembari mengucapkan kata-kata yang baik dan memotivasi.

Kalau bisa mengajaknya bergabung ke sebuah komunitas sosial, panti asuhan, tempat-tempat terkena bencana alam, melihat orang sakit atau pergi ke rumah sakit, dan tempat-tempat lain yang membutuhkan pertolongan sosial. Mudah-mudahan beliau bisa menyadari bahwa ada yang lebih susah darinya.

Kalau bisa ajak juga dirinya untuk membantu meringankan penderitaan orang-orang yang terkena musibah.

Menurut penelitian, seseorang yang meluangkan waktu untuk menolong orang lain atau menjadi relawan, memiliki kesehatan mental yang lebih baik dibandingkan yang tidak melaksanakan kegiatan sosial ibarat itu.

Ajak beliau bertemu dokter atau pakar
Dalam menangani kasus ini, nyaAnda bisa mencari sumbangan dokter atau pakar yang akan menenangkan kondisi jiwa orang tersebut. Carikan dokter atau pakar, serta buatkan kesepakatan untuk berkonsultasi. Temani pula ketika beliau menjalani sesi konsultasi.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "23 Tanda Penting Seseorang Ingin Bunuh Diri (Cara Mengatasinya)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel