Gangguan Pada Prostat


  1. Kanker Prostat
  2. Pembesaran Prostat Jinak (BPH, Benign Prostatic Hy...
  3. Prostatitis (Radang Kelenjar Prostat)



Kanker Prostat

Kanker Prostat yakni suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat.

Kanker prostat sangat sering terjadi.
Pemeriksaan mikroskopis terhadap jaringan prostat pasca pembedahan maupun pada otopsi mengatakan adanya kanker pada 50% laki-laki berusia diatas 70 tahun dan pada semua laki-laki yang berusia diatas 90 tahun.
Kebanyakan kanker tersebut tidak mengakibatkan tanda-tanda alasannya yakni penyebarannya sangat lambat.



PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui, meskipun beberapa penelitian telah mengatakan adanya kekerabatan antara diet tinggi lemak dan peningkatan kadar hormon testosteron.

Kanker prostat merupakan penyebab kematian akhir kanker no 3 pada laki-laki dan merupakan penyebab utama kematin akhir kanker pada laki-laki diatas 74 tahun.
Kanker prostat jarang ditemukan pada laki-laki berusia kurang dari 40 tahun.

Pria yang mempunyai resiko lebih tinggi untuk menderita kanker prostat yakni laki-laki kulit gelap yang berusia diatas 60 tahun, petani, pelukis dan pemaparan kadmium.
Angka insiden terendahr tulang mengakibatkan nyeri dan tulang menjadi ringkih sehingga muda ditemukan pada laki-laki Jepang dan vegetarian.

Kanker prostat dikelompokkan menjadida investigasi fisik, biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat alasannya yakni penyakit lain.
# Stadium B : tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada investigasi fisik atau tes PSA.
# Stadium C : tumor telah menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi belum hingga menyebar ke kelenjar getah bening.
# Stadium D : kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening regional maupun kepingan tubuh lainnya (misalnya tulang dan paru-paru).

GEJALA
Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak mengakibatkan tanda-tanda hingga kanker telah mencapai stadium lanjut.

Kadang gejalanya mirip BPH, yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih.
Gejala tersebut timbul alasannya yakni kanker mengakibatkan penyumbatan parsial pada anutan air kemih melalui uretra.

Kanker prostat sanggup mengakibatkan air kemih berwarna merah (karena mengandung darah) atau mengakibatkan terjadinya penahanan air kemih mendadak.

Pada beberapa kasus, kanker prostat gres terdiagnosis setelah menyebar ke tulang (terutama tulang panggul, iga dan tulang belakang) atau ke ginjal (menyebabkan gagal ginjal).
Kanker tulang mengakibatkan nyeri dan tulang menjadi ringkih sehingga gampang mengalami fraktur (patah tulang).

Setelah kanker menyebar, biasanya penderita akan mengalami anemia.
Kanker prostat juga sanggup menyebar ke otak dan mengakibatkan kejang serta tanda-tanda mental atau neurologis lainnya.

Gejala lainnya adalah:
# Segera setelah berkemih, biasanya air kemih masih menetes-netes
# Nyeri ketika berkemih
# Nyeri ketika ejakulasi
# Nyeri punggung kepingan bawah
# Nyeri ketika buang air besar
# Nokturia (berkemih pada malam hari)
# Inkontinensia uri (beser)
# Nyeri tulang atau tulang nyeri jikalau ditekan
# Hematuria (darah dalam air kemih)
# Nyeri perut
# Penurunan berat badan.



DIAGNOSA
Cara terbaik untuk menyaring kanker prostat yakni melaksanakan investigasi colok dubur dan investigasi darah.
Colok dubur pada penderita kanker prostat akan mengatakan adanya benjolan keras yang bentuknya tidak beraturan.
Pada investigasi darah dilakukan pengukuran kadar antigen prostat spesifik (PSA), yang biasanya meningkat pada penderita kanker prostat, tetapi juga sanggup meningkat (tidak terlalu tinggi) pada penderita BPH.

Jika pada investigasi colok dubur ditemukan benjolan, maka dilakukan investigasi USG.
Dengan melaksanakan rontgen atau skening tulang, sanggup diketahui adanya penyebaran kanker ke tulang.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
# Analisa air kemih
# Sitologi air kemih atau cairan prostat
# Biopsi prostat.


PENGOBATAN
Pengobatan yang sempurna untuk kanker prostat masih diperdebatkan.
Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung kepada stadiumnya:
# Pada stadium awal sanggup dipakai prostatektomi (pengangkatan prostat) dan terapi penyinaran
# Jika kanker telah menyebar, sanggup dilakukan manipulasi hormonal (mengurangi kadar testosteron melalui obat-obatan maupun pengangkatan testis) atau kemoterapi.

Pembedahan

   1. Prostatektomi radikal (pengangkatan kelenjar prostat).
      Seringkali dilakukan pada kanker stadium A dan B.
      Prosedurnya usang dan biasanya dilakukan dibawah pembiusan total maupun spinal.
      Sebuah sayatan dibentuk di perut maupun tempat perineum dan penderita harus menjalani perawatan rumah sakit selama 5-7 harai.
      Komplikasi yang mungkin terjadi yakni impotensia dan inkontinensia uri.
      Pada penderita yang kehidupan seksualnya masih aktif, sanggup dilakukan potency-sparing radical prostatectomy.

   2. Orkiektomi (pengangkatan testis, pengebirian). Pengangkatan kedua testis mengakibatkan berkurangnya kadar testosteron, tetapi mekanisme ini mengakibatkan imbas fisik dan psikis yang tidak sanggup ditolerir oleh penderita.
      Orkiektomi yakni pengobatan yang efektif, tidak memerlukan pengobatan ulang, lebih murah dibandingkan dengan obat-obatan dan setelah menjalani orkiektomi penderita tidak perlu menjalani perawatan rumah sakit.
      Orkiektomi biasanya dilakukan pada kanker yang telah menyebar.


Terapi penyinaran

Terapi penyinaran terutama dipakai untuk mengobati kanker stadium A, B dan C.
Biasanya jikalau resiko pembedahan terlalu tinggi, maka dilakukan terapi penyinaran.

Terapi penyinaran terhadap kelenjar prostat sanggup dilakukan melalui beberapa cara:

   1. Terapi penyinaran eksterna, dilakukan di rumah sakit tanpa perlu menjalani rawat inap.
      Efek sampingnya berupa penurunan nafsu makan, kelelahan, reaksi kulit (misalnya kemerahan dan iritasi), cedera atau luka bakar pada rektum, diare, sistitis (infeksi kandung kemih) dan hematuria.
      Terapi penyinaran eksterna biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama 6-8 minggu.

   2. Pencangkokan butiran yodium, emas atau iridium radioaktif pribadi pada jaringan prostat melalui sayatan kecil.
      Keuntungan dari bentuk terapi penyinaran ini yakni bahwa radiasi pribadi diarahkan kepada prostat dengan kerusakan jaringan di sekitarnya yang lebih sedikit.


Obat-obatan

   1. Manipulasi hormonal.
      Tujuannya yakni mengurangi kadar testosteron.
      Penurunan kadar testosteron seringkali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker.
      Manipulasi hormonal terutama dipakai untuk meringankan tanda-tanda tanpa menyembuhkan kankernya, yaitu contohnya pada penderita yang kankernya telah menyebar.

      Obat sintetis yang fungsinya mirip LHRH (luteinizing hormone releasing hormone), semakin banyak dipakai untuk mengobati kanker prostat stadium lanjut. Contohnya yakni lupron atau zoladeks.
      Obat ini menekan perangsangan testis terhadap pembentukan testosteron (hal mirip ini disebut pengebirian kimiawi alasannya yakni mempunyai hasil yang sama dengan pengangkatan testis).
      Obat diberikan dalam bentuk suntikan, biasanya setiap 3 bulan sekali.
      Efek sampingnya yakni mual dan muntah, wajah kemerahan, anemia, osteoporosis dan impotensi.

      Obat lainnya yang dipakai untuk terapi hormonal yakni zat penghambat androgen (misalnya flutamid), yang berfungsi mencegah menempelnya testosteron pada sel-sel prostat.
      Efek sampingnya yakni impotensi, gangguan hati, diare dan ginekomastia (pembesaran payudara).

   2. Kemoterapi
      Kemoterapi seringkali dipakai untuk mengatasi tanda-tanda kanker prostat yang kebal terhadap pengobatan hormonal.
      Biasanya diberikan obat tunggal atau kombinasi beberapa obat untuk menghancurkan sel-sel kanker.

      Obat-obatan yang sanggup dipakai untuk mengobati kanker prostat adalah:
      - Mitoxantronx
      - Prednisone
      - Paclitaxel
      - Dosetaxel
      - Estramustin
      - Adriamycin.
      Efek sampingnya bervariasi dan tergantung kepada obat yang diberikan.


Pemantauan

Apapun jenis pengobatan yang dijalaninya, penderita akan dipantau secara ketat mengenai perkembangan penyakitnya.
Pemantauannya meliputi:
# Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar PSA (biasanya setiap 3 bulan - 1 tahun).
# Skening dan/atau CT scan tulang untuk mengetahui penyebaran kanker.
# Pemeriksaan darah lengkap untuk memantau tanda-tanda dan tanda-tanda anemia.
# Pemantauan tanda dan tanda-tanda lainnya yang mengatakan perkembangan penyakit (misalnya kelelahan, penurunan berat badan, nyeri yang semakin hebat, penurunan fungsi usus dan kandung kemih serta kelemahan). 
 
 

Pembesaran Prostat Jinak (BPH, Benign Prostatic Hyperplasia)

Pembesaran Prostat Jinak (BPH, Benign Prostatic Hyperplasia) yakni pertumbuhan jinak pada kelenjar prostat, yang mengakibatkan prostat membesar.

Pembesaran prostat sering terjadi pada laki-laki di atas 50 tahun.



PENYEBAB

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin akhir adanya perubahan kadar hormon yang terjadi alasannya yakni proses penuaan.

Kelenjar prostat mengeliling uretra (saluran yang membawa air kemih keluar dari tubuh), sehingga pertumbuhan pada kelenjar secara sedikit demi sedikit akan mempersempit uretra. Pada karenanya anutan air kemih mengalami penyumbatan.
Akibatnya, otot-otot pada kandung kemih tumbuh menjadi lebih besar dan lebih besar lengan berkuasa untuk mendorong air kemih keluar.

Jika seorang penderita BPH berkemih, kandung kemihnya tidak sepenuhnya kosong.
Air kemih tertahan di dalam kandung kemih, sehingga penderita gampang mengalami infeksi dan membentuk batu.

Penyumbatan jangka panjang sanggup mengakibatkan kerusakan pada ginjal.

Pada penderita BPH, pemakaian obat yang mengganggu anutan air kemih (misalnya antihistamin yang dijual bebas) sanggup mengakibatkan penyumbatan.

GEJALA

Gejala awal timbul jikalau prostat yang membesar mulai menyumbat anutan air kemih.
Pada mulanya, penderita mempunyai kesulitan untuk memulai berkemih. Penderita juga mencicipi bahwa proses berkemihnya belum tuntas.

Penderita menjadi lebih sering berkemih pada malam hari (nokturia) dan jikalau berkemih harus mengedan lebih kuat.
Volume dan kekuatan pancaran berkemih juga menjadi berkurang dan pada selesai berkemih air kemih masih menetes.
Akibatnya kandung kemih terisi penuh sehingga terjadi inkontinensia uri (beser).

Pada dikala penderita mengedan untuk berkemih, vena-vena kecil pada uretra dan kandung kemih sanggup pecah sehingga pada air kemih terdapat darah.

Penyumbatan total mengakibatkan penderita tidak sanggup berkemih sehingga penderita mencicipi kandung kemihnya penuh dan timbul nyeri ahli di perut kepingan bawah.

Jika terjadi infeksi kandung kemih, akan timbul rasa terbakar selama berkemih, juga demam.
Air kemih yang tertahan di kandung kemih juga mengakibatkan bertambahnya tekanan pada ginjal, tetapi jarang mengakibatkan kerusakan ginjal yang menetap.



DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi fisik.

Dilakukan investigasi colok dubur untuk merasakan/meraba kelenjar prostat.
Dengan investigasi ini sanggup diketahui adanya pembesaran prostat, benjolan keras (menunjukkan kanker) dan nyeri tekan (menunjukkan adanya infeksi).

Biasanya dilakukan investigasi darah untuk mengetahui fungsi ginjal dan untuk penyaringan kanker prostat (mengukur kadar antigen spesifik prostat atau PSA).
Pada penderita BPH, kadar PSA meningkat sekitar 30-50%. Jika terjadi peningkatan kadar PSA, maka perlu dilakukan investigasi lebih lanjut untuk memilih apakah penderita juga menderita kanker prostat.

Untuk mengukur jumlah air kemih yang tersisa di dalam kandung kemih setelah penderita berkemih, dilakukan pemasangan kateter atau penderita diminta untuk berkemih ke dalam sebuah uroflometer (alat yang dipakai untuk mengukur laju anutan air kemih).

Dengan memakai USG, sanggup diketahui ukuran kelenjar dan ditentukan penyebab terjadinya BPH.
Kadang dilakukan investigasi dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra untuk mengetahui penyebab lainnya dari penyumbatan anutan air kemih.

Untuk mengetahui adanya penyumbatan anutan air kemih sanggup dilakukan investigasi rontgen IVP.
Analisa air kemih dilakukan untuk melihat adanya darah atau infeksi.

PENGOBATAN

Obat-obatan

   1. Alfa 1-blocker
      Contohnya doxazosin, prazosin, tamsulosin dan terazosin.
      Obat-obat tersebut mengakibatkan pengenduran (relaksasi) otot-otot pada kandung kemih sehingga penderita lebih gampang berkemih.
   2. Finasterid
      Finasterid mengakibatkan berkurangnya kadar hormon prostat sehingga memperkecil ukuran prostat.
      Obat ini juga mengakibatkan meningkatnya laju anutan air kemih dan mengurangi gejala. Tetapi dibutuhkan waktu sekitar 3-6 bulan hingga terjadinya perbaikan yang berarti.
      Efek samping dari Finasterid yakni berkurangnya gairah seksual dan impotensi.
   3. Obat lainnya
      Untuk mengobati prostatitis kronis, yang seringkali menyertai BPH, diberikan antibiotik.


Pembedahan

Pembedahan biasanya dilakukan terhadap penderita yang mengalami:
- inkontinensia uri
- hematuria (darah dalam air kemih)
- retensio uri (air kemih tertahan di dalam kandung kemih)
- infeksi jalan masuk kemih berulang.
Pemilihan mekanisme pembedahan biasanya tergantung kepada beratnya tanda-tanda serta ukuran dan bentuk kelenjar prostat.

   1. TURP (trans-urethral resection of the prostate)
      TURP merupakan pembedahan BPH yang paling sering dilakukan.
      Endoskopi dimasukkan melalui penis (uretra). Keuntungan dari TURP yakni tidak dilakukan sayatan sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi.
      88% penderita yang menjalani TURP mengalami perbaikan yang berlangsung selama 10-15 tahun. Impotensi terjadi pada 13,6% penderita dan 1% penderita mengalami inkontinensia uri.




   2. TUIP (trans-urethral incision of the prostate)
      TUIP mirip TURP, tetapi biasanya dilakukan pada penderita yang mempunyai prostat relatif kecil.
      Pada jaringan prostat dibentuk sebuah sayatan kecil untuk melebarkan lubang uretra dan lubang pada kandung kemih, sehingga terjadi perbaikan laju anutan air kemih dan tanda-tanda berkurang.
      Komplikasi yang mungkin terjadi yakni perdarahan, infeksi, penyempitan uretra dan impotensi.

   3. Prostatektomi terbuka.
      Sebuah sayatan sanggup dibentuk di perut (melalui struktur di belakang tulang kemaluan/retropubik dan diatas tulang kemaluan/suprapubik) atau di tempat perineum (dasar panggul yang mencakup tempat skrotum hingga anus). Pendekatan melalui perineum dikala ini jarangn dipakai lagi alasannya yakni angka insiden impotensi setelah pembedahan mencapai 50%.
      Pembedahan ini memerlukan waktu dan biasanya penderita harus dirawat selama 5-10 hari.
      Komplikasi yang mungkin terjadi yakni impotensi (16-32%, tergantung kepada pendekatan pembedahan) dan inkontinensia uri (kurang dari 1%).

Pengobatan lainnya yang efektivitasnya masih dalam penelitian yakni hipertermia, terapi laser dan prostatic stents.

Jika derajat penyumbatannya masih minimal, sanggup dilakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
# Mandi air panas
# Segera berkemih pada dikala impian untuk berkemih muncul
# Melakukan acara seksual (ejakulasi) mirip biasanya
# Menghindari alkohol
# Menhindari asupan cairan yang hiperbola (terutama pada malam hari)
# Untuk mengurangi nokturia, sebaiknya kurangi asupan cairan beberapa jam sebelum tidur
# Penderita BPH sebaiknya menghindari pemakaian obat flu dan sinus yang dijual bebas, yang mengandung dekongestan alasannya yakni sanggup meningkatkan tanda-tanda BPH.
 
 
 
 

Prostatitis (Radang Kelenjar Prostat)

Prostatitis yakni peradangan pada kelenjar prostat.



PENYEBAB
Biasanya penyebab prostatitis tidak diketahui, tetapi kadang merupakan penyebaran infeksi kuman dari jalan masuk kemih.

Prostatitis juga sanggup terjadi akhir infeksi jamur, virus dan protozoa.

GEJALA
Infeksi prostat mengakibatkan nyeri di selangkangan, tempat antara penis dan anus serta punggung kepingan bawah.
Infeksi juga mengakibatkan demam dan menggigil.

Penderita menjadi sering berkemih dan mengalami desakan untuk berkemih, air kemihnya mengandung darah.

Infeksi kuman sanggup menyebar ke skrotum (kantung zakar) mengakibatkan rasa nyeri yang hebat, pembengkakan, kemerahan dan jikalau disentuh terasa sangat nyeri.
Karena nyeri, penderita juga mengalami impotensi.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi fisik.
Pada pemeriksan colok dubur, prostat teraba membengkak dan nyeri jikalau disentuh.

Kadang dilakukan investigasi terhadap air kemih atau cairan prostat.

PENGOBATAN
Jika penyebabnya bukan infeksi, untuk meringankan gejalanya sanggup dilakukan:
# Berendam di air hangat dalam posisi duduk
# Pemijatan prostat secara periodik
# Ejakulasi sesering mungkin.

Untuk mengurangi nyeri sanggup diberikan obat pereda nyeri (misalnya acetaminofen atau aspirin).
Mengkonsumsi pelunak tinja dan banyak minum juga sanggup membantu mengurangi gejala.

Jika penyebabnya yakni infeksi bakteri, diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 30-90 hari (misalnya trimethoprim-sulfamethoxazole).
Jika antibiotik diberikan kurang dari waktu tersebut maka penyembuhan hanya bersifat sementara dan sanggup mengakibatkan infeksi menahun. 
 
 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Gangguan Pada Prostat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel