Gangguan Pada Testis

Torsio Testis

Torsio Testis ialah terpuntir/melilitnya korda spermatika, yang mengakibatkan terputusnya pedoman darah ke testis (buah zakar) dan struktur jaringan di dalam skrotum (kantung zakar).


PENYEBAB

Torsio testis terjadi akhir perkembangan aneh dari korda spermatika atau selaput yang membungkus testis.
Biasanya hal ini terjadi pada masa pubertas dan sekitar 25 tahun, tetapi bisa terjadi pada usia berapapun.

Torsio testis bisa terjadi sehabis testis mengalami trauma, seorang laki-laki melaksanakan kegiatan yang sangat berat atau bisa juga terjadi tanpa alasan yang jelas.

GEJALA

Segera terjadi nyeri yang hebat dan pembengkakan di dalam skrotum disertai mual dan muntah.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
# Pusing atau pingsan
# Benjolan di testis
# Darah di dalam semen.




DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi fisik.
Daerah testis jikalau diraba sangat nyeri dan tampak membesar, lebih sering terjadi pada testis kanan. Testis yang terkena letaknya tampak lebih tinggi.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
# Skening dengan radinukleotida
# Skening dengan USG.

PENGOBATAN

Korda yang terpuntir mengakibatkan terputusnya pedoman darah ke testis. Karena itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan testis ialah pembedahan untuk melepaskan puntiran.
Pembedahan harus dilakukan sesegera mungkin.

Hernia Inguinalis

Hernia Inguinalis ialah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui sebuah lubang pada dinding perut ke dalam kanalis inguinalis.
Kanalis inguinalis ialah saluran berbentuk tabung, yang merupakan jalan tempat turunnya testis (buah zakar) dari perut ke dalam skrotum (kantung zakar) sesaat sebelum bayi dilahirkan.



PENYEBAB

Biasanya tidak ditemukan penyebab yang pasti, meskipun kadang dihubungkan dengan angkat berat.
Hernia terjadi jikalau pecahan dari organ perut (biasanya usus) menonjol melalui suatu titik yang lemah atau robekan pada dinding otot yang tipis, yang menahan organ perut pada tempatnya.

Pada pria, hernia bisa terjadi di selangkangan, yaitu pada titik dimana korda spermatika keluar dari perut dan masuk ke dalam skrotum.
Hernia inguinalis direk mengakibatkan terbentuknya benjolan di selangkangan, sedangkan hernia indirek turun ke dalam skrotum.

GEJALA

Biasanya hernia inguinalis mengakibatkan terbentuknya benjolan di selangkangan dan skrotum, tanpa rasa nyeri.
Jika penderita berdiri, benjolan bisa membesar dan jikalau penderita berbaring, benjolan akan mengecil lantaran isinya keluar dan masuk dibawah imbas gaya tarik bumi.



DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi fisik.
Benjolan akan membesar jikalau penderita batuk, membungkuk, mengangkat beban berat atau mengedan.

PENGOBATAN

Hernia inguinalis seringkali sanggup didorong kembali ke dalam rongga perut.
Tetapi jikalau tidak sanggup didorong kembali melalui dinding perut, maka usus bisa terperangkap di dalam kanalis inguinalis (inkarserasi) dan pedoman darahnya terputus (strangulasi). Jika tidak ditangani, pecahan usus yang mengalami strangulasi bisa mati lantaran kekurangan darah.
Biasanya dilakukan pembedahan untuk mengembalikan usus ke tempat asalnya dan untuk menutup lubang pada dinding perut semoga hernia tidak berulang.

Obat-obatan biasanya diberikan untuk mengatasi nyeri sehabis penderita menjalani pembedahan.

Kadang sehabis menjalani pembedahan penderita dianjurkan untuk menggunakan korset untuk menyokong otot yang lemah selama masa pemulihan.

PENCEGAHAN

Hernia lebih sering terjadi pada seseorang yang mengalami kelebihan berat badan, menderita batuk menahun, sembelit menahun atau BPH yang mengakibatkan beliau harus mengedan ketika berkemih.
Pengobatan terhadap banyak sekali keadaan diatas bisa mengurangi resiko terjadinya hernia. 

Kanker Testis (Buah Zakar)

Kanker Testis ialah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar), yang bisa mengakibatkan testis membesar atau mengakibatkan adanya benjolan di dalam skrotum (kantung zakar).

PENYEBAB

Kebanyakan kanker testis terjadi pada usia di bawah 40 tahun.
Penyebabnya yang niscaya tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang menunjang terjadinya kanker testis:
# Testis undesensus (testis yang tidak turun ke dalam skrotum)
# Perkembangan testis yang abnormal
# Sindroma Klinefelter (suatu kelainan kromosom seksual yang ditandai dengan rendahnya kadar hormon pria, kemandulan, pembesaran payudara (ginekomastia) dan testis yang kecil).

Faktor lainnya yang kemungkinan menjadi penyebab dari kanker testis tetapi masih dalam taraf penelitian ialah pemaparan materi kimia tertentu dan infeksi oleh HIV.
Jika di dalam keluarga ada riwayat kanker testis, maka resikonya akan meningkat.

1% dari semua kanker pada laki-laki merupakan kanker testis.
Kanker testis merupakan kanker yang paling sering ditemukan pada laki-laki berusia 15-40 thun.

Kanker testis dikelompokkan menjadi:

   1. Seminoma : 30-40% dari semua jenis tumor testis.
      Biasanya ditemukan pada laki-laki berusia 30-40 tahun dan terbatas pada testis.
   2. Non-seminoma : merupakan 60% dari semua jenis tumor testis.
      Dibagi lagi menjadi beberapa subkategori:
      - Karsinoma embrional : sekitar 20% dari kanker testis, terjadi pada usia 20-30 tahun dan sangat ganas. Pertumbuhannya sangat cepat dan menyebar ke paru-paru dan hati.
      - Tumor yolk sac : sekitar 60% dari semua jenis kanker testis pada anak laki-laki.
      - Teratoma : sekitar 7% dari kanker testis pada laki-laki remaja dan 40% pada anak laki-laki. - Koriokarsinoma.
      - Tumor sel stroma : tumor yang terdiri dari sel-sel Leydig, sel Sertoli dan sel granulosa. Tumor ini merupakan 3-4% dari seluruh jenis tumor testis. Tumor bisa menghasilkan hormon estradiol, yang bisa mengakibatkan salah satu tanda-tanda kanker testis, yaitu ginekomastia.

GEJALA

Gejala berupa:
- Testis membesar atau teraba aneh (tidak mirip biasanya)
- Benjolan atau pembengkakan pada salah satu atau kedua testis
- Nyeri tumpul di punggung atau perut pecahan bawah - Ginekomastia
- Rasa tidak nyaman/rasa nyeri di testis atau skrotum terasa berat.
Tetapi mungkin juga tidak ditemukan tanda-tanda sama sekali.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi fisik.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
# USG skrotum
# Pemeriksaan darah untuk petanda tumor AFP (alfa fetoprotein), HCG (human chorionic gonadotrophin) dan LDH (lactic dehydrogenase).
Hampir 85% kanker non-seminoma memperlihatkan peningkatan kadar AFP atau beta HCG.
# Rontgen dada (untuk mengetahui penyebaran kanker ke paru-paru)
# CT scan perut (untuk mengetahui penyebaran kanker ke organ perut)
# Biopsi jaringan.

PENGOBATAN


Pengobatan tergantung kepada jenis, stadium dan beratnya penyakit.

Setelah kanker ditemukan, langkah pertama yang dilakukan ialah memilih jenis sel kankernya.
# Selanjutnya ditentukan stadiumnya: Stadium I : kanker belum menyebar ke luar testis
# Stadium II : kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di perut
# Stadium III : kanker telah menyebar ke luar kelenjar getah bening, bisa hingga ke hati atau paru-paru.

Ada 4 macam pengobatan yang bisa digunakan:

   1. Pembedahan : pengangkatan testis (orkiektomi dan pengangkatan kelenjar getah bening (limfadenektomi
   2. Terapi penyinaran : menggunakan sinar X takaran tinggi atau sinar energi tinggi lainnya, seringkali dilakukan sehabis limfadenektomi pada tumor non-seminoma.
      Juga dipakai sebagai pengobatan utama pada seminoma, terutama pada stadium awal.
   3. Kemoterapi : dipakai obat-obatan (misalnya cisplastin, bleomycin dan etoposid) untuk membunuh sel-sel kanker.
      Kemoterapi telah meningkatkan angka cita-cita hidup penderita tumor non-seminoma.
   4. Pencangkokan sumsum tulang : dilakukan jikalau kemoterapi telah mengakibatkan kerusakan pada sumsum tulang penderita.

Tumor seminoma
- Stadium I diobati dengan orkiektomi dan penyinaran kelenjar getah bening perut
- Stadium II diobati dengan orkiektomi, penyinaran kelenjar getah bening dan kemoterapi dengan sisplastin
- Stadium III diobati dengan orkiektomi dan kemoterapi multi-obat.

Tumor non-seminoma:
- Stadium I : diobati dengan orkiektomi dan kemungkinan dilakukan limfadenektomi perut
- Stadium II : diobati dengan orkiektomi dan limfadenektomi perut, kemungkinan diikuti dengan kemoterapi
- Stadium III : diobati dengan kemoterapi dan orkiektomi.

Jika kankernya merupakan kekambuhan dari kanker testis sebelumnya, diberikan kemoterapi beberapa obat (ifosfamide, cisplastin dan etoposid atau vinblastin). 

Massa Skrotum

Massa Skrotum ialah suatu benjolan atau pembengkakan yang bisa dirasakan di dalam skrotum (kantung zakar).

Massa skrotum yang jinak bisa merupakan:
# Hematokel
# Hidrokel
# Varikokel
# Spermatokel.

PENYEBAB

Penyebab terbentuknya massa di dalam skrotum bervariasi dan bisa merupakan sesuatu yang jinak maupun keganasan.

Penyebab dari pembentukan massa skrotum bisa berupa:
- Peradangan maupun infeksi (misalnya epididimitis)
- Cedera fisik pada skrotum
- Herniasi (hernia inguinalis)
- Tumor.
Angka kejadian dan faktor resikonya bervariasi, tergantung kepada penyebabnya.

GEJALA

Secara umum, massa skrotum menjadikan tanda-tanda sebagai berikut:
# Benjolan/pembengkakan di dalam skrotum, dengan ataupun tanpa rasa nyeri
# Bisa terjadi kemandulan
# Skrotum membesar.


Hematokel


Hematokel ialah penimbunan darah yang biasanya terjadi sehabis skrotum mengalami cedera.
Jika hanya sedikit, biasanya darah akan kembali diserap; tetapi jikalau banyak, perlu dilakukan pembedahan untuk membuangnya.


Hidrokel


Hidrokel ialah penimbunan cairan di dalam selaput yang membungkus testis, yang mengakibatkan pembengkakan lunak pada salah satu testis.
Hidrokel bisa merupakan bawaan lahir atau didapat di kemudian hari; bisa hanya menyerang salah satu maupun kedua sisi skrotum.

Hidrokel sering ditemukan pada bayi gres lahir.
Hidrokel terjadi akhir adanya kegagalan penutupan saluran tempat turunnya testis dari rongga perut ke dalam skrotum. Cairan peritoneum mengalir melalui saluran yang terbuka tersebut dan terperangkap di dalam skrotum sehingga skrotum membengkak.
Secara normal, hidrokel akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa bulan sehabis bayi lahir.

Hidrokel juga bisa terjadi akibat:
- peradangan atau cedera pada testis maupun epididimis
- penyumbatan cairan atau darah di dalam korda spermatika.
Kadang hidrokel berafiliasi dengan hernia inguinalis. Jika jumlah cairan yang terkumpul berubah-ubah, maka kemungkinan besar penyebabnya ialah hernia inguinalis.






Varikokel


Varikokel ialah varises di dalam skrotum.
Varikokel terjadi akhir kelainan pada katup vena di sepanjang korda spermatika. Kelainan katup ini menghambat pedoman darah sehingga darah mengalir kembali dan terjadi pelebaran vena.

Perkembangan varikokel biasanya berlangsung lambat dan bisa tanpa gejala.
Lebih sering menyerang laki-laki berusia 15-25 tahun.

Varikokel merupakan penyebab terjadinya kemandulan pada 39% penderita kemandulan.

Varikokel yang muncul secara tiba-tiba pada usia lanjut bisa disebabkan oleh tumor ginjal yang telah mengenai vena renalis dan mengakibatkan gangguan pedoman darah melalui vena spermatika.

Varikokel biasanya terbentuk di skrotum sebelah kiri, massa ini biasanya terasa/tampak konkret jikalau penderita bangun dan menghilang jikalau penderita bersandar lantaran pedoman darah ke vena tersebut berkurang.




Spermatokel


Spermatokel ialah suatu massa di dalam skrotum yang ibarat kista, yang mengandung cairan dan sel sperma yang mati.

Jika ukurannya besar dan mengganggu, bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkatnya.




DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi fisik.

Pemeriksan fisik memperlihatkan adanya massa di dalam skrotum yang:
- Unilateral (hanya ditemukan pada salah satu testis)
- Lunak
- Licin, berkelok-kelok atau bentuknya tidak beraturan
- Berfluktuasi, berbatas tegas atau padat.

Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah:
# USG skrotum
# Biopsi.

Adanya hidrokel bisa diketahui dengan menyinari skrotum dengan lampu senter. Skrotum yang terisi cairan jernih akan tembus cahaya (transiluminasi).

Varikokel teraba sebagai massa yang berkelok-kelok di sepanjang korda spermatika.


PENGOBATAN

Hematokel, hidrokel dan spermatokel biasanya jinak dan tidak perlu diobati.
Kadang perlu dilakukan pembedahan untuk membuang darah, cairan ataupun sel-sel yang mati.

Hidrokel biasanya tidak berbahaya dan pengobatan biasanya gres dilakukan jikalau penderita sudah merasa terganggu atau merasa tidak nyaman atau jikalau hidrokelnya sedemikian besar sehingga mengancam pedoman darah ke testis.
Pengobatannya bisa berupa aspirasi (pengisapan cairan) dengan proteksi sebuah jarum atau pembedahan. Tetapi jikalau dilakukan aspirasi, kemungkinan besar hidrokel akan berulang dan bisa terjadi infeksi.
Setelah dilakukan aspirasi, bisa disuntikkan zat sklerotik (misalnya tetrasiklin, natrium tetra desil sulfat atau urea) untuk menyumbat/menutup lubang di kantung skrotum sehingga cairan tidak akan tertimbun kembali.

Hidrokel yang berafiliasi dengan hernia inguinalis harus diatasi dengan pembedahan sesegera mungkin.

Varikokel bisa diatasi secara konservatif dengan menggunakan penyangga skrotum. Tetapi jikalau nyeri menetap, terjadi kemandulan atau terjadi penciutan testis, maka dilakukan ligasi (pengikatan). 

Orkitis

Orkitis ialah suatu peradangan pada salah satu atau kedua testis (buah zakar).

PENYEBAB

Orkitis bisa disebabkan oleh sejumlah basil dan virus.
Virus yang paling sering mengakibatkan orkitis ialah virus gondongan (mumps). Hampir 15-25% laki-laki yang menderita gondongan sehabis masa pubertasnya akan menderita orkitis.
Orkitis juga ditemukan pada 2-20% laki-laki yang menderita bruselosis.

Orkitis sering dihubungkan dengan infeksi prostat atau epididimis, serta merupakan manifestasi dari penyakit menular seksual (misalnya gonore atau klamidia).

Faktor resiko untuk orkitis yang tidak berafiliasi dengan penyakit menular seksual adalah: # Immunisasi gondongan yang tidak adekuat
# Usia lanjut (lebih dari 45 tahun)
# Infeksi saluran kemih berulang
# Kelainan saluran kemih.

Faktor resiko untuk orkitis yang berafiliasi dengan penyakit menular seksual adalah:
# Berganti-ganti pasangan
# Riwayat penyakit menular seksual pada pasangan
# Riwayat gonore atau penyakit menular seksual lainnya.

GEJALA

Gejalanya berupa:
# Pembengkakan skrotum
# Testis yang terkena terasa berat, membengkak dan teraba lunak
# Pembengkakan selangkangan pada sisi testis yang terkena
# Demam
# Dari penis keluar nanah
# Nyeri ketika berkemih (disuria)
# Nyeri ketika melaksanakan hubungan seksual atau ketika ejakulasi
# Nyeri selangkangan
# Nyeri testis, bisa terjadi ketika buang air besar atau mengedan
# Semen mengandung darah.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi fisik.
Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan dan pembengkakan testis yang terkena.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan adalah:
# Analisa air kemh
# Pembiakan air kemih
# Tes penyaringan untuk klamidia dan gonore
# Pemeriksaan darah lengkap
# Pemeriksaan kimia darah.

PENGOBATAN

Jika penyebabnya ialah bakteri, diberikan antibiotik.
Selain itu juga diberikan obat pereda nyeri dan anti peradangan.

Jika penyebabnya ialah virus, hanya diberikan obat pereda nyeri.

Penderita sebaiknya menjalani tirah baring, skrotumnya diangkat dan dikompres dengan air es.

PENCEGAHAN

Immunisasi gondongan bisa mencegah terjadinya orkitis akhir gondongan.

Perilaku seksual yang kondusif dan terlindung (misalnya tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom) bisa mengurangi resiko terjadinya orkitis akhir penyakit menular seksual. 

Epididimitis

Epididimitis ialah peradangan pada epididimis.

Epididimis ialah sebuah struktur yang terletak di atas dan di sekeliling testis (buah zakar).
Fungsinya ialah sebagai pengangkut, tempat penyimpanan dan tempat pematangan sel sperma yang berasal dari testis.

Epididimis akut bisanya lebih berat daripada epididimis kronis.
Epididimis kronis berlangsung selama lebih dari 6 minggu.



PENYEBAB

Epididimitis biasanya disebabkan oleh basil yang berafiliasi dengan:
# Infeksi saluran kemih
# Penyakit menular seksual (misalnya klamidia dan gonore)
# Prostatitis (infeksi prostat).

Epididimitis juga bisa merupakan komplikasi dari:
# Pemasangan kateter
# Prostatektomi (pengangkatan prostat).

Resiko yang lebih besar ditemukan pada laki-laki yang berganti-ganti pasangan seksual dan tidak menggunakan kondom.

GEJALA

Gejalanya berupa nyeri dan pembengkakan skrotum (kantung zakar), yang sifatnya bisa ringan atau berat.
Peradangan yang sangat hebat bisa mengakibatkan penderita tidak sanggup berjalan lantaran sangat nyeri.

Infeksi juga bisa menjadi sangat berat dan menyebar ke testis yang berdekatan.
Infeksi hebat bisa mengakibatkan demam dan kadang pembentukan abuh (pernanahan).

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah:
# Benjolan di testis
# Pembengkakan testis pada sisi epididimis yang terkena
# Pembengkakan selangkangan pada sisi yang terkena
# Nyeri testis ketika buang air besar
# Demam
# Keluar nanah dari uretra (lubang di ujung penis)
# Nyeri ketika berkemih
# Nyeri ketika berafiliasi seksual atau ejakulasi
# Darah di dalam semen
# Nyeri selangkangan.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi fisik.
Testis pada sisi yang terkena kadang membengkak. Nyeri tekan biasanya terbatas pada kawasan tertentu (tempat melekatnya epididimis).
Bisa ditemukan adanya pembesaran kelenjar getah bening di selangkangan.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
# Analisa dan pembiakan air kemih
# Tes penyaringan untuk klamidia dan gonore
# Pemeriksaan darah lengkap
# Pemeriksaan kimia darah.

PENGOBATAN

Untuk mengatasi infeksi, diberikan antibiotik.
Selain itu juga diberikan obat pereda nyeri dan anti peradangan.

Penderita sebaiknya menjalani tirah baring dengan skrotum diangkat dan dikormpres dingin.

PENCEGAHAN

Pada ketika menjalani pembedahan, seringkali diberikan antibiotik profilaktik (sebagai tindakan pencegahan) kepada orang-orang yang mempunyai resiko menderita epididimitis.

Epididimitis akhir penyakit menular seksual bisa dicegah dengan cara melaksanakan hubungan seksual yang kondusif dan terlindungi (misalnya tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom).

Pembengkakan Pada Testis

Testis bisa abuh lantaran banyak sebab. Penyebab yang mungkin termasuk kanker, testicular torsion, hernia inguinal, epididymitis, hydrocele, dan varicocele. Penyebab-penyebab yang lainnya jarang terjadi pada orang dewasa.

Lymphedema mengakibatkan pembengkakan yang sakit sekali pada seluruh kantung kemaluan. Lymphedema dihasilkan paling sering dari penyumbatan pada cairan darah atau cairan getah bening yang kembali ke dalam tubuh. Sirosis dan gagal jantung ialah penyebab yang paling sering. Lymphedema bisa juga dihasilkan dari tekanan pada perut atau urat pelvis atau kelenjar getah bening (misalnya, oleh tumor). Seorang dokter menciptakan diagnosa pada lymphedema menurut dari hasil sebuah investigasi fisik. Mengobati problem yang mendasarinya biasanya menghasilkan hasil yang baik dibandingkan dengan cara operasi.

Mumps, sebuah infeksi virus, biasanya menghipnotis anak-anak. Jika seorang remaja terkena mumps, testis bisa menjadi terasa sakit dan membengkak dan bisa kadang-kadang menyusut dan berhenti bekerja (atrophy). Mumps secara permanen bisa merusak kemampuan testis untuk menghasilkan sperma tetapi biasanya tidak mengakibatkan kemandulan tepat hingga hal itu menghipnotis kedua testis.

Spermatocele ialah sebuah penumpukan pada sperma di dalam kantung yang terbentuk di samping epididymis. Kebanyakan tidak terasa sakit Ketika kebanyakan spermatocele tidak membutuhkan pengobatan, salah satu yang membesar atau mengganggu bisa diangkat dengan cara operasi.

Varicocele

Varicocele ialah sebuah kondisi dimana suplai darah pada testis membentuk pembuluh varises.

Pembuluh darah / vena mengandung klep yang mencegah darah mengalir kembali. Kerusakan klep disebabkan oleh varicocele. Varicocele biasanya terbentuk pada sisi sebelah kiri skrotum dan tidak menghasilkan gejala. Kemungkinan lain, varicocele bisa mengakibatkan rasa sakit dan perasaan penuh yang mengganggu. Varicocele dirasakan mirip sekantong cacing ketika laki-laki sedang berdiri. Meskipun begitu, pembengkakan tersebut biasanya hilang ketika beliau berbaring lantaran pedoman darah menuju pembuluh yang melebar berkurang. Jarang, sebuah varicocele menghipnotis kesuburan.

Jika gejala-gejalanya parah, seorang dokter bisa mengobati varicocele dengan cara operasi pengikatan pembuluh yang terkena.

PENYEBAB

Saluran sperma membawa darah masuk dan keluar dari testis. Tidak diketahui apa yang mengakibatkan varicocele, tetapi banyak jago percaya bahwa varikokel terbentuk ketika katup-katup di dalam pembuluh darah pada simpulnya mencegah darah mengalir dengan baik. Sehingga akan mengakibatkan urat menjadi melebar (dilatasi).

Varikokel sering terjadi selama pubertas. Varicocele biasanya terjadi di sisi kiri, kemungkinan besar lantaran posisi vena testis kiri. Namun, varikokel dalam satu testis sanggup menghipnotis produksi sperma pada kedua buah pelir.

DIAGNOSA

Dokter Anda akan melaksanakan investigasi fisik, yang sanggup mengungkapkan massa yang membentuk gulungab, tidak lembut pada testis Anda yang mungkin terasa mirip segumpal cacing. Jika cukup besar, dokter Anda akan sanggup merasakannya. Jika Anda mempunyai varikokel kecil, dokter Anda mungkin akan meminta Anda untuk berdiri, menarik napas dalam-dalam dan menahannya ketika Anda jongkok (Valsava manuver). Hal ini membantu dokter mendeteksi pembesaran aneh pembuluh darah.

Jika investigasi fisik tidak meyakinkan, dokter Anda meminta untuk melaksanakan USG skrotum. Tes ini menggunakan gelombang bunyi frekuensi tinggi untuk menciptakan gambar yang tepat dari struktur di dalam tubuh Anda, sanggup dipakai untuk memastikan tidak ada hal lain untuk tanda-tanda Anda. Salah satu kondisi tersebut ialah tumor yang menekan vena spermatika.

PENGOBATAN

Pengobatan varikokel mungkin tidak diperlukan. Namun, jikalau varikokel Anda mengakibatkan rasa sakit, atrofi testis atau infertilitas, Anda mungkin perlu melakuakn pengobatan varikokel. Tujuan operasi ialah untuk menutup vena yang terkena dan mengarahkan kembali pedoman darah ke dalam pembuluh normal. Namun, imbas perbaikan varikokel pada kesuburan tidak jelas.

Meskipun varicoceles biasanya berkembang pada masa remaja, namun kurang terang apakah Anda harus mengobati varikokel pada waktu itu. Indikasi untuk memperbaiki varikokel pada masa remaja mencakup atrofi testis progresif, nyeri atau hasil analisis semen yang abnormal.

Operasi varikokel relatif sedikit memberi risiko antara lain :

   1. Membentuk cairan di sekitar testis (hidrokel)
   2. Kambuhnya varicocele
   3. Kerusakan arteri

Metode Perbaikan meliputi:

    * Operasi terbuka. Hal inii ialah pengobatan yang paling sering dilakuakn, biasanya dilakukan dengan rawat jalan, dengan menggunakan bius lokal atau bius umum. Paling sering, dokter bedah Anda akan menangani urat melalui pangkal paha (transinguinal), tetapi mungkin juga dengan menciptakan irisan di perut atau di bawah pangkal paha.

      Alat bantu dalam perbaikan varikokel mengakibatkan pengurangan komplikasi pasca operasi. Salah satu ialah penggunaan mikroskop bedah, yang memungkinkan jago bedah untuk melihat kawasan perlakuan yang lebih baik selama operasi. Lainnya ialah penggunaan USG Doppler, yang membantu memandu prosedur.

      Anda mungkin sanggup kembali normal, melaksanakan kegiatan yang tidak berat sehabis dua hari. Sepanjang Anda nyaman, anda sanggup kembali ke kegiatan yang lebih berat, mirip berolahraga, sehabis dua minggu.

      Rasa nyeri dari operasi ini umumnya ringan. Dokter mungkin memberi Anda obat anti nyeri selama dua hari pertama sehabis operasi. Setelah itu, dokter mungkin menyarankan Anda untuk minum obat penghilang rasa sakit OTC, mirip acetaminophen atau ibuprofen untuk meringankan rasa tidak nyaman.

      Dokter Anda mungkin menyarankan Anda untuk tidak melaksanakan hubungan seksual selama satu minggu. Butuh waktu kurang lebih 72 hari, untuk sperma melaksanakan regenerasi, sehingga Anda harus menunggu tiga atau empat bulan sehabis pembedahan untuk mendapat analisis air mani untuk memilih apakah perbaikan varikokel berhasil dalam mengembalikan kesuburan Anda.
    * Operasi Laparoskopi. Dokter bedah menciptakan sayatan kecil di perut dan memasukkan sebuah alat kecil melalui sayatan untuk melihat dan memperbaiki varikokel tersebut. Prosedur ini memerlukan anestesi umum, tidak dipakai umumnya lantaran menjadikan risiko yang lebih besar dibanding keuntungan.
    * Percutaneous embolisasi. Ahli radiologi tabung menyisipkan ke dalam pembuluh darah di pangkal paha atau leher melalui instrumen yang sanggup masuk. Mencari urat yang membesar di monitor, dokter melepas gulungan atau balon untuk menciptakan penyumbatan di pembuluh darah testis, yang menghambat dan perbaikan pedoman darah dari varikokel tersebut. Prosedur ini menggunakan obat bius dan mungkin memakan waktu beberapa jam. Prosedur ini tidak banyak dipakai lantaran risiko yang lebih besar daripada operasi terbuka dan memperlihatkan laba sedikit.

Hydrocele

Hydrocele ialah penumpukan cairan pada selaput yang melindungi testis atau testes.

PENYEBAB


Hydrocele bisa ada ketika lahir atau terjadi kemudian di dalam hidup. Hal ini paling sering terjadi sehabis usia 40 tahun. Biasanya penyebabnya tidak diketahui. meskipun begitu, keadannya kadangkala diakibatkan oleh sebuah gangguan testicular (misal, luka, epididymitis, atau kanker).

GEJALA


Biasanya, hydrocele tidak mengakibatkan gejala; hal ini ditemukan sebagai abuh yang tidak menyakitkan di sekitar testis.

DIAGNOSA


Seorang dokter bisa menyinari lampu terang pada abuh (transillumination) untuk memastikan diagnosa. Pemeriksaan ultrasonik pada testis dilakukan pada hal yang luar biasa-misal, pada laki-laki muda dengan lantaran tidak konkret untuk hydrocele. Ultrasonik bisa mengungkapkan infeksi atau tumor.

PENGOBATAN


Kebanyakan hydrocele tidak membutuhkan pengobatan. Meskipun begitu, operasi pengangkatan kadangkala dilakukan untuk hydrocele yang tidak biasa besarnya. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Gangguan Pada Testis"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel