Kelenjar Adrenal Yang Terlalu Aktif
Kelenjar adrenal bisa menghasilkan terlalu banyak hormon. Penyebabnya bisa merupakan perubahan dalam kelenjar adrenal sendiri atau perangsangan yang hiperbola oleh kelenjar hipofisa.
Gejala dan pengobatannya tergantung kepada jenis hormon yang terlalu banyak diproduksi, apakah hormon steroid androgenik, kortikosteroid atau aldosteron.
KELEBIHAN STEROID ANDROGENIK
Kelebihan steroid androgenik (testosteron dan sejenisnya) merupakan suatu keadaan yang mengakibatkan virilisasi, dimana terjadi perkembangan ciri kejantanan yang berlebihan, baik pada laki-laki maupun wanita.
Sering terjadi kelebihan androgen yang bersifat ringan, tetapi hanya mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan rambut (hirsutisme).
Virilisasi yang sejati jarang terjadi, hanya sekitar 1-2 perkara pada setiap 100.000 wanita.
Gejala dari virilisasi adalah:
# pertumbuhan rambut di wajah dan tubuh
# kebotakan
# jerawat
# bunyi menjadi lebih berat
# otot membesar.
Pada wanita, rahim mengkisut, klitoris membesar, payudara mengecil dan siklus menstruasi berhenti.
Pria dan perempuan bisa mengalami peningkatan gairah seksual.
Diagnosis ditegakkan menurut gejala-gejalanya.
Suatu investigasi bisa dilakukan untuk memilih kadar steroid androgenik dalam air kemih. Jika kadarnya tinggi, selanjutnya dilakukan investigasi pengutamaan deksametason untuk membantu memilih penyebabnya, apakah suatu kanker, tumor jinak (adenoma) atau pembesaran korteks adrenal (hiperplasia adrenal).
Untuk mendapat citra mengenai kelenjar adrenal dilakukan investigasi CT scan atau MRI.
Adenoma penghasil androgen dan kanker adrenal biasanya diatasi dengan mengangkat kelenjar adrenal.
Pada hiperplasia adrenal diberikan sejumlah kecil kortikosteroid (misalnya deksametason) , yang biasanya akan mengurangi pembentukan steroid androgenik. Tetapi kalau takaran yang diberikan terlalu tinggi, obat ini juga bisa mengakibatkan sindroma Cushing.
KELEBIHAN KORTIKOSTEROID
Pemaparan kortikosteroid yang berlebihan, apakah akhir kelebihan pembentukan kortikosteroid oleh kelenjar adrenal atau akhir proteksi kortikosteroid yang hiperbola oleh dokter, mengakibatkan sindroma Cushing.
Suatu kelainan pada kelenjar hipofisa (misalnya tumor) bisa mengakibatkan pembentukan kortikotropin yang hiperbola (kortikotropin ialah hormon yang mengendalikan kelenjar adrenal).
Karsinoma sel kecil di paru-paru dan tumor lainnya diluar kelenjar hipofisa juga bisa menghasilkan kortikotropin (keadaan ini disebut sindroma kortikotropin ektopik). Sindroma ini merupakan penyebab tersering dari fungsi korteks adrenal yang berlebihan.
Meskipun kadar kortikotropin rendah, kadang kelenjar adrenal menghasilkan sejumlah besar kortikosteroid. Hal ini terjadi kalau suatu tumor jinak (adenoma) telah tumbuh di dalam kelenjar adrenal.
Kortikosteroid merubah jumlah dan penyebaran lemak tubuh, lantaran itu penderita sindroma Cushing biasanya mempunyai wajah yang lebar dan lingkaran (moon face).
Lemak yang hiperbola ditemukan di seluruh batang badan dan terutama di puncak punggung (buffalo hump, punuk kerbau).
Jari-jari tangan, tangan dan kaki biasanya menjadi ramping. Otot kehilangan massanya, sehingga menjadi lemah.
Kulit menipis, gampang memar dan kalau mengalami luka akan sukar sembuh. Diatas perut terbentuk ukiran keunguan yang ibarat tanda peregangan.
Lama-lama tingginya kadar kortikosteroid akan meningkatkan tekanan darah, melemahkan tulang (osteoporosis) dan mengurangi perlawanan terhadap infeksi.
Resiko terjadinya watu ginjal dan diabetes meningkat dan bisa terjadi perubahan mental (misalnya depresi dan halusinasi).
Penderita perempuan biasanya mempunyai siklus menstruasi yang tidak teratur.
Anak-anak mengalami pertumbuhan yang lambat dan tetap pendek.
Pada beberapa penderita, kelenjar adrenal juga menghasilkan sejumlah besar steroid androgenik, sehingga terjadi peningkatan pertumbuhan rambut wajah dan tubuh, kebotakan dan peningkatan gairah seksual.
Diagnosis ditegakkan menurut gejala-gejalanya dan hasil investigasi darah (untuk mengetahui kadar kortisol).
Dalam keadaan normal, pada pagi hari kadar kortisol ialah tinggi dan kemudian menurun. Pada sindroma Cushing, kadar kortisol pada pagi hari sangat tinggi dan sesudahnya tidak menurun.
Bisa juga dilakukan pengukuran kadar kortisol dalam air kemih.
Jika kadar kortisol tinggi, dilakukan tes pengutamaan deksametason. Deksametason bisa menekan kelenjar hipofisa sehingga mengurangi perangsangan kelenjar adrenal.
Dilakukan investigasi kortisol pada air kemih. Lalu diberikan deksametason dan kadar kortisol dalam air kemih diukur kembali. Jika penyebabnya ialah perangsangan hipofisa, maka kadar kortisol akan menurun; kalau penyebabnya ialah perangsangan diluar hipofisa atau suatu tumor adrenal, maka kadar kortisol tetap tinggi.
Pemeriksaan lainnya yang bisa dilakukan untuk memperkuat diagnosis ialah CT scan atau MRI kelenjar hipofisa dan kelenjar adrenal, serta rontgen dada atau CT scan paru-paru.
Tumor hipofisa bisa diangkat atau dihancurkan melalui pembedahan atau terapi penyinaran.
Adenoma kelenjar adrenal seringkali sanggup diangkat melalui pembedahan. Jika pengobatan ini tidak efektif atau kalau terdapat tumor, maka kedua kelenjar adrenal harus diangkat.
Jika kedua kelenjar adrenal atau sebagian dari kelenjar adrenal diangkat, maka penderita harus mengkonsumsi kortikosteroid sepanjang hidupnya.
5-10% penderita yang kedua kelenjar adrenalnya telah diangkat mengalami sindroma Nelson. Kelenjar hipofisa membesar dan menghasilkan sejumlah besar kortikotropin serta hormon lainnya (misalnya melanocyte-stimulating hormone yang akan mempergelap warna kulit).
Jika diperlukan, sindroma Nelson bisa diobati dengan terapi penyinaran atau pengangkatan kelenjar hipofisa.
KELEBIHAN ALDOSTERON
Kelebihan aldosteron (aldosteronisme) merupakan suatu keadaan yang mempengaruhi kadar natrium, kalium, bikarbonat dan klorida dalam darah, yang mengakibatkan tekanan darah tinggi, kelemahan dan kadang kelumpuhan perioidik.
Aldosteron ialah hormon yang dihasilkan dan dilepaskan oleh kelenjar adrenal, memperlihatkan sinyal kepada ginjal untuk membuang lebih sedikit natrium dan lebih banyak kalium.
Pembentukan aldosteron sebagian diatur oleh kortikotropin pada hipofisa dan sebagian lagi oleh prosedur kontrol pada ginjal (sistem renin-angiotensin-aldosteron). Renin ialah enzim yang dihasilkan di dalam ginjal dan bertugas mengendalikan pengaktivan hormon angiotensin, yang merangsang pembentukan aldosteron oleh kelenjar adrenal.
Hiperaldosteronisme bisa disebabkan oleh suatu tumor (biasanya jinak) pada kelenjar adrenal (suatu keadaan yang disebut sindroma Conn).
Kadang hiperaldosteronisme merupakan respon terhadap penyakit tertentu. Misalnya kelenjar adrenal melepaskan sejumlah besar aldosteron kalau tekanan darah sangat tinggi atau kalau arteri yang membawa darah ke ginjal menyempit.
Hiperaldosteronisme bisa mengakibatkan rendahnya kadar kalium, sehingga terjadi kelemahan, kesemutan, kejang otot dan kelumpuhan. Sistem saraf bisa tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Beberapa penderita mencicipi haus yang hiperbola dan sering berkemih, dan penderita lainnya ada yang mengalami perubahan kepribadian.
Gejala hiperaldosteronisme juga bekerjasama dengan pemakaian kayu manis, yang mengandung zat kimia yang sangat ibarat aldosteron. Kadang seseorang yang makan permen dengan rasa kayu bagus dalam jumlah yang sangat banyak bisa mengalami semua tanda-tanda dari hiperaldosteronisme.
Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui kadar natrium, kalium dan aldosteron. Pemeriksan EKG bisa memperlihatkan adanya kelainan yang disebabkan oleh rendahnya kadar kalium.
Untuk mengetahui adanya kanker atau adenoma, dilakukan investigasi CT scan dan MRI atau pembedahan eksplorasi.
Jika ditemukan suatu pertumbuhan, biasanya segera diangkat. Setelah suatu adenoma diangkat, tekanan darah akan kembali normal dan tanda-tanda lainnya menghilang.
Jika tidak ditemukan tumor dan seluruh kelenjar terlalu aktif, maka kalau sebagian kelenjar adrenal diangkat tidak sanggup mengendalikan tekanan darah tinggi dan kalau seluruh kelenjar diangkat akan menjadikan insufisiensi adrenal.
Spironolakton biasanya bisa mengendalikan tanda-tanda dan bisa diberikan obat anti-hipertensi.
0 Response to "Kelenjar Adrenal Yang Terlalu Aktif"
Post a Comment