Kanker Payudara



Kanker Payudara yaitu tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara Kanker Payudara DEFINISI
Kanker Payudara yaitu tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.
Kanker sanggup mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, terusan susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.


Terdapat beberapa jenis kanker payudara:


1.Karsinoma in situ
Karsinoma in situ artinya yaitu kanker yang masih berada pada tempatnya, merupakan kanker dini yang belum menyebar atau menyusup keluar dari tempat asalnya.

2. Karsinoma duktal
Karsinoma duktal berasal dari sel-sel yang melapisi terusan yang menuju ke puting susu. Sekitar 90% kanker payudara merupakan karsinoma duktal. Kanker ini sanggup terjadi sebelum maupun setelah masa menopause. Kadang kanker ini sanggup diraba dan pada investigasi mammogram, kanker ini tampak sebagai bintik-bintik kecil dari endapan kalsium (mikrokalsifikasi). Kanker ini biasanya terbatas pada tempat tertentu di payudara dan sanggup diangkat secara keseluruhan melalui pembedahan. Sekitar 25-35% penderita karsinoma duktal akan menderita kanker invasif (biasanya pada payudara yang sama).

3. Karsinoma lobulerKarsinoma lobuler mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, biasanya terjadi setelah menopause. Kanker ini tidak sanggup diraba dan tidak terlihat pada mammogram, tetapi biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada mammografi yang dilakukan untuk keperluan lain. Sekitar 25-30% penderita karsinoma lobuler pada kesudahannya akan menderita kanker invasif (pada payudara yang sama atau payudara lainnya atau pada kedua payudara).
4. Kanker invasif
Kanker invasif yaitu kanker yang telah menyebar dan merusak jaringan lainnya, sanggup terlokalisir (terbatas pada payudara) maupun metastatik (menyebar ke kepingan tubuh lainnya). Sekitar 80% kanker payudara invasif yaitu kanker duktal dan 10% yaitu kanker lobuler.
5. Karsinoma medulerKanker ini berasal dari kelenjar susu.
6. Karsinoma tubulerKanker ini berasal dari kelenjar susu.

PENYEBAB

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor resiko yang mengakibatkan seorang perempuan menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara. Beberapa faktor resiko tersebut adalah:
1.Usia.Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko terbesar ditemukan pada perempuan berusia diatas 75 tahun.
2. Pernah menderita kanker payudara.Wanita yang pernah menderita kanker in situ atau kanker invasif mempunyai resiko tertinggi untuk menderita kanker payudara. Setelah payudara yang terkena diangkat, maka resiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.

3.Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara. Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, mempunyai resiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara.

4. Faktor genetik dan hormonal. Telah ditemukan 2 varian gen yang sepertinya berperan dalam terjadinya kanker payudara, yaitu BRCA1 dan BRCA2. Jika seorang mwanita mempunyai salah satu dari gen tersebut, maka kemungkinan menderita kanker payudara sangat besar. Gen lainnya yang juga diduga berperan dalam terjadinya kanker payudara yaitu p53, BARD1, BRCA3 dan Noey2. Kenyataan ini menjadikan dugaan bahwa kanker payudara disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang secara genetik mengalami kerusakan. Faktor hormonal juga penting lantaran hormon memicu pertumbuhan sel. Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif wanita, terutama kalau tidak diselingi oleh perubahan hormonal lantaran kehamilan, sepertinya meningkatkan peluang tumbuhnya sel-sel yang secara genetik telah mengalami kerusakan dan mengakibatkan kanker.

5.Pernah menderita penyakit payudara non-kanker. Resiko menderita kanker payudara agak lebih tinggi pada perempuan yang pernah menderita penyakit payudara non-kanker yang mengakibatkan bertambahnya jumlah saluarn air susu dan terjadinya kelainan struktur jaringan payudara (hiperplasia atipik).
6.Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil. Semakin dini menarke, semakin besar resiko menderita kanker payudara. Resiko menderita kanker payudara yaitu 2-4 kali lebih besar pada perempuan yang mengalami menarke sebelum usia 12 tahun. Demikian pula halnya dengan menopause ataupun kehamilan pertama. Semakin lambat menopause dan kehamilan pertama, semakin besar resiko menderita kanker payudara

7. Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen. Pil KB sanggup sedikit meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara, yang tergantung kepada usia, lamanya pemakaian dan faktor lainnya. Belum diketahui berapa usang imbas pil akan tetap ada setelah pemakaian pil dihentikan. Terapi sulih estrogen yang dijalani selama lebih dari 5 tahun sepertinya juga sedikit meningkatkan resiko kanker payudara dan resikonya meningkat kalau pemakaiannya lebih lama.

8.Obesitas pasca menopause. Obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara masih diperdebatkan. Beberapa penelitian menyebutkan obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara kemungkinan lantaran tingginya kadar estrogen pada perempuan yang obes. Pemakaian alkohol. Pemakaian alkoloh lebih dari 1-2 gelas/hari sanggup meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.

9.Bahan kimia. Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan materi kimia yang mirip estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
10. DES (dietilstilbestrol). Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran mempunyai resiko tinggi menderita kanker payudara.
11.Penyinaran. Pemaparan terhadap penyinaran (terutama penyinaran pada dada), pada masa kanak-kanak sanggup meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.

12.Faktor resiko lainnya. Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa kanker rahim, ovarium dan kanker usus besar serta adanya riwayat kanker dalam keluarga sanggup meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.

GEJALA
Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak menjadikan nyeri dan biasanya mempunyai pinggiran yang tidak teratur.
Pada stadium awal, kalau didorong oleh jari tangan, benjolan sanggup digerakkan dengan gampang di bawah kulit. Pada stadium lanjut, benjolan biasanya menempel pada dinding dada atau kulit di sekitarnya.

Pada kanker stadium lanjut, sanggup terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak mirip kulit jeruk.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
  • - Benjolan atau massa di ketiak
  • - Perubahan ukuran atau bentuk payudara
  • - Keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning hingga hijau, mungkin juga bernanah)
  • - Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting susu maupun areola (daerah berwana coklat renta di sekeliling puting susu)
  • - Payudara tampak kemerahan
  • - Kulit di sekitar puting susu bersisik
  • - Puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal
  • - Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara .
Pada stadium lanjut sanggup timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.
PenyaringanKanker pada stadium awal jarang menjadikan gejala, lantaran itu sangat penting untuk melaksanakan penyaringan. Beberapa mekanisme yang dipakai untuk penyaringan kanker payudara:
1.SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).
Jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang perempuan akan sanggup menemukan benjolan pada stadium dini. Sebaiknya SADARI dilakukan pada waktu yang sama setiap bulan. Bagi perempuan yang masih mengalami menstruasi, waktu yang paling sempurna untuk melaksanakan SADARI yaitu 7-10 hari setelah hari 1 menstruasi. Bagi perempuan pasca menopause, SADARI sanggup dilakukan kapan saja, tetapi secara rutin dilakuka setiap bulan (misalnya setiap awal bulan).
2. Mammografi.
Pada mammografi dipakai sinar X takaran rendah untuk menemukan tempat yang abnormal pada payudara. Para andal menganjurkan kepada setiap perempuan yang berusia diatas 40 tahun untuk melaksanakan mammogram secara rutin setiap 1-2 tahun dan pada usia 50 tahun keatas mammogarm dilakukan sekali/tahun.
3.USG payudara.
USG dipakai untuk membedakan kista (kantung berisi cairan) dengan benjolan padat.
4.Termografi.
Pada termografi dipakai suhu untuk menemukan kelainan pada payudara.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut gejala, hasil investigasi fisik dan hasil investigasi berikut:
  • Biopsi (pengambilan rujukan jaringan payudara untuk diperiksa dengan mikroskop)
  • Rontgen dada
  • Pemeriksaan darah untuk menilai fungsi hati dan penyebaran kanker
  • Skening tulang (dilakukan kalau tumornya besar atau ditemukan pembesaran kelenjar getah bening)
  • Mammografi
  • USG payudara.
Staging (Penentuan Stadium Kanker)
Penentuan stadium kanker penting sebagai panduan pengobatan, follow-up dan menentukan prognosis. Staging kanker payudara (American Joint Committee on Cancer):
  • - Stadium 0 : Kanker in situ dimana sel-sel kanker berada pada tempatnya di dalam jaringan payudara yang normal
  • - Stadium I : Tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm dan belum menyebar keluar payudara
  • - Stadium IIA : Tumor dengan garis tengah 2-5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
  • - Stadium IIB : Tumor dengan garis tengah lebih besar dari 5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah 2-5 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
  • - Stadium IIIA : Tumor dengan garis tengah kurang dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak disertai perlengketan satu sama lain atau perlengketah ke struktur lainnya; atau tumor dengan garis tengah lebih dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak
  • - Stadium IIIB : Tumor telah menyusup keluar payudara, yaitu ke dalam kulit payudara atau ke dinding dada atau telah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam dinding dada dan tulang dada
  • - Stadium IV : Tumor telah menyebar keluar tempat payudara dan dinding dada, contohnya ke hati, tulang atau paru-paru.
Selain stadium kanker, terdapat faktor lain yang mensugesti jenis pengobatan dan prognosis: Jenis sel kanker ,Gambaran kanker , Respon kanker terhadap hormon
Kanker yang mempunyai reseptor estrogen tumbuh secara lebih lambat dan lebih sering ditemukan pada perempuan pasca menopause. Ada atau tidaknya gen penyebab kanker payudara.

PENGOBATAN
Biasanya pengobatan dimulai setelah dilakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kondisi penderita, yaitu sekitar 1 ahad atau lebih setelah biopsi. Pengobatannya terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan obat penghambat hormon.
Terapi penyinaran dipakai membunuh sel-sel kanker di tempat pengangkatan tumor dan tempat sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening.
Kemoterapi (kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang berkembanganbiak dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya) dan obat-obat penghambat hormon (obat yang mensugesti kerja hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker) dipakai untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh.
Pengobatan untuk kanker payudara yang terlokalisir
Untuk kanker yang terbatas pada payudara, pengobatannya hampir selalu mencakup pembedahan (yang dilakukan segera setelah diagnosis ditegakkan) untuk mengangkat sebanyak mungkin tumor. Terdapat sejumlah pilihan pembedahan, pilihan utama yaitu mastektomi (pengangkatan seluruh payudara) atau pembedahan breast-conserving (hanya mengangkat tumor dan jaringan normal di sekitarnya).
Pembedahan breast-conserving
  • Lumpektomi : pengangkatan tumor dan sejumlah kecil jaringan normal di sekitarnya
  • Eksisi luas atau mastektomi parsial : pengangkatan tumor dan jaringan normal di sekitarnya yang lebih banyak
  • Kuadrantektomi : pengangkatan seperempat kepingan payudara.
Pengangkatan tumor dan beberapa jaringan normal di sekitarnya memperlihatkan peluang terbaik untuk mencegah kambuhnya kanker. Keuntungan utama dari pembedahan breast-conserving ditambah terapi penyinaran yaitu kosmetik. Biasanya imbas samping dari penyinaran tidak menjadikan nyeri dan berlangsung tidak lama. Kulit tampak merah atau melepuh.
Mastektomi
  • Mastektomi simplek : seluruh jaringan payudara diangkat tetapi otot dibawah payudara dibiarkan utuh dan disisakan kulit yang cukup untuk menutup luka bekas operasi. Rekonstruksi payudara lebih gampang dilakukan kalau otot dada dan jaringan lain dibawah payudara dibiarkan utuh.
    Prosedur ini biasanya dipakai untuk mengobati kanker invasif yang telah menyebar luar ke dalam terusan air susu, lantaran kalau dilakukan pembedahan breast-conserving, kanker sering kambuh.
  • Mastektomi simplek ditambah diseksi kelenjar getah bening atau modifikasi mastektomi radikal : seluruh jaringan payudara diangkat dengan menyisakan otot dan kulit, disertai pengangkatan kelenjar getah bening ketiak.
  • Mastektomi radikal : seluruh payudara, otot dada dan jaringan lainnya diangkat. Terapi penyinaran yang dilakukan setelah pembedahan, akan sangat mengurangi resiko kambuhnya kanker pada dinding dada atau pada kelenjar getah bening di sekitarnya.
    Ukuran tumor dan adanya sel-sel tumor di dalam kelenjar getah bening mensugesti pemakaian kemoterapi dan obat penghambat hormon.
Beberapa andal percaya bahwa tumor yang garis tengahnya lebih kecil dari 1,3 cm sanggup diatasi dengan pembedahan saja. Jika garis tengah tumor lebih besar dari 5 cm, setelah pembedahan biasanya diberikan kemoterapi. Jika garis tengah tumor lebih besar dari 7,6 cm, kemoterapi biasanya diberikan sebelum pembedahan.
Penderita karsinoma lobuler in situ sanggup tetap berada dalam pengawasan ketat dan tidak menjalani pengobatan atau segera menjalani mastektomi bilateral (pengangkatan kedua payudara). Hanya 25% karsinoma lobuler yang berubah menjadi kanker invasif sehingga banyak penderita yang menentukan untuk tidak menjalani pengobatan.
Jika penderita menentukan untuk menjalani pengobatan, maka dilakukan mastektomi bilateral lantaran kanker tidak selalu tumbuh pada payudara yang sama dengan karsinoma lobuler. Jika penderita menginginkan pengobatan selain mastektomi, maka diberikan obat penghambat hormon yaitu tamoxifen.
Setelah menjalani mastektomi simplek, kebanyakan penderita karsinoma duktal in situ tidak pernah mengalami kekambuhan. Banyak juga penderita yang menjalani lumpektomi, kadang dikombinasi dengan terapi penyinaran.
Kanker payudara inflamatoir yaitu kanker yang sangat serius meskipun jarang terjadi. Payudara tampak mirip terinfeksi, teraba hangat, merah dan membengkak. Pengobatannya terdiri dari kemoterapi dan terapi penyinaran.
Rekonstrusi payudara
Untuk rekonstruksi payudara sanggup dipakai implan silikon atau salin maupun jaringan yang diambil dari kepingan tubuh lainnya. Rekonstruksi sanggup dilakukan bersamaan dengan mastektomi atau sanggup juga dilakukan di kemudian hari.
Akhir-akhir ini keamanan pemakaian silikon telah dipertanyakan. Silikon kadang merembes dari kantongnya sehingga implan menjadi keras, menjadikan nyeri dan bentuknya berubah. Selain itu, silikon kadang masuk ke dalam laliran darah.
Kemoterapi & Obat Penghambat Hormon
Kemoterapi dan obat penghambat hormon seringkali diberikan segera setelah pembedahan dan dilanjutkan selama beberapa bulan atau tahun. Pengobatan ini menunda kembalinya kanker dan memperpanjang angka keinginan hidup penderita. Pemberian beberapa jenis kemoterapi lebih efektif dibandingkan dengan kemoterapi tunggal. Tetapi tanpa pembedahan maupun penyinara, obat-obat tersebut tidak sanggup menyembuhkan kanker payudara.
Efek samping dari kemoterapi sanggup berupa mual, lelah, muntah, luka terbuka di lisan yang menjadikan nyeri atau kerontokan rambut yang sifatnya sementara.
Pada dikala ini muntah relatif jarang terjadi lantaran adanya obat ondansetron. Tanpa ondansetron, penderita akan muntah sebanyak 1-6 kali selama 1-3 hari setelah kemoterapi. Berat dan lamanya muntah bervariasi, tergantung kepada jenis kemoterapi yang dipakai dan penderita.
Selama beberapa bulan, penderita juga menjadi lebih peka terhadap infeksi dan perdarahan. Tetapi pada kesudahannya imbas samping tersebut akan menghilang.
Tamoxifen yaitu obat penghambat hormon yang sanggup diberikan sebagai terapi lanjutan setelah pembedahan. Tamoxifen secara kimia berafiliasi dengan esrogen dan mempunyai beberapa imbas yang sama dengan terapisulih hormon (misalnya mengurangi resiko terjadinya osteoporosis dan penyakit jantung serta meningkatkan resiko terjadinya kanker rahim). Tetapi tamoxifen tidak mengurangi hot flashes ataupun merubah kekeringan vagina akhir menopause.
Pengobatan kanker payudara yang telah menyebarKanker payudara sanggup menyebar ke aneka macam kepingan tubuh. Bagian tubuh yang paling sering diserang yaitu paru-paru, hati, tulang, kelenjar getah bening, otak dan kulit. Kanker muncul pada kepingan tubuh tersebut dalam waktu bertahun-tahun atau bahkan berpuluh-puluh tahun setelah kanker terdiagnosis dan diobati.
Penderita kanker payudara yang telah menyebar tetapi tidak memperlihatkan tanda-tanda biasanya tidak akan memperoleh laba dari pengobatan. Akibatnya pengobatan seringkali ditunda hingga timbul tanda-tanda (misalnya nyeri) atau kanker mulai memburuk. Jika penderita mencicipi nyeri, diberikan obat penghambat hormon atau kemoterapi untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh. Tetapi kalau kanker hanya ditemukan di tulang, maka dilakukan terapi penyinaran. Terapi penyinaran merupakan pengobatan yang paling efektif untuk kanker tulang dan kanker yang telah menyebar ke otak.
Obat penghambat hormon lebih sering diberikan kepada:
  • - kanker yang didukung oleh estrogen
  • - penderita yang tidak memperlihatkan tanda-tanda kanker selama lebih dari 2 tahun setelah terdiagnosis
  • - kanker yang tidak terlalu mengancam jiwa penderita. Obat tersebut sangat efektif kalau diberikan kepada penderita yang berusia 40 tahun dan masih mengalami menstruasi serta menghasilkan estrogen dalam jumlah besar atau kepada penderita yang 5 tahun kemudian mengalami menopause.
Tamoxifen mempunyai sedikit imbas samping sehngga merupakan obat pilihan pertama. Selain itu, untuk menghentikan pembentukan estrogen sanggup dilakukan pembedahan untuk mengangkat ovarium (indung telur) atau terapi penyinaran untuk menghancurkan ovarium.
Jika kanker mulai menyebar kembali berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah dukungan obat penghambat hormon, maka dipakai obat penghambat hormon yang lain.
Aminoglutetimid yaitu obat penghambat hormon yang banyak dipakai untuk mengatasi rasa nyeri akhir kanker di dalam tulang. Hydrocortisone (suatu hormon steroid) biasanya diberikan pada dikala yang bersamaan, lantaran aminoglutetimid menekan pembentukan hydrocortisone alami oleh tubuh.
Kemoterapi yang paling efektif yaitu cyclophosphamide, doxorubicin, paclitaxel, dosetaxel, vinorelbin dan mitomycin C. Obat-obat ini seringkali dipakai sebagai suplemen pada dukungan obat penghambat hormon.
PROGNOSISStadium klinis dari kanker payudara merupakan indikator terbaik untuk menentukan prognosis penyakit ini. Angka kelangsungan hidup 5 tahun pada penderita kanker payudara yang telah menjalani pengobatan yang sesuai mendekati:
  • - 95% untuk stadium 0
  • - 88% untuk stadium I
  • - 66% untuk stadium II
  • - 36% untuk stadium III
  • - 7% untuk stadium IV.
PENCEGAHAN
Banyak faktor resiko yang tidak sanggup dikendalikan. Beberapa andal diet dan andal kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup secara umum sanggup mengurangi angka insiden kanker.
Diusahakan untuk melaksanakan diagnosis dini lantaran kanker payudara lebih gampang diobati dan sanggup disembhan kalau masih pada stadium dini. SADARI, pemeriksan payudara secara klinis dan mammografi sebagai mekanisme penyaringan merupakan 3 alat untuk mendeteksi kanker secara dini.
Penelitian terakhir telah menyebutkan 2 macam obat yang terbukti sanggup mengurangi resiko kanker payudara, yaitu tamoksifen dan raloksifen. Keduanya yaitu anti estrogen di dalam jaringan payudara. Tamoksifen telah banyak dipakai untuk mencegah kekambuhan pada penderita yang telah menjalani pengobatan untuk kanker payudara. Obat ini sanggup dipakai pada perempuan yang mempunyai resiko sangat tinggi.
Mastektomi pencegahan yaitu pembedahan untuk mengangkat salah satu atau kedua payudara dan merupakan pilihan untuk mencegah kanker payudara pada perempuan yang mempunyai resiko sangat tinggi (misalnya perempuan yang salah satu payudaranya telah diangkat lantaran kanker, perempuan yang mempunyai riwayat keluarga yang menderita kanker payudara dan perempuan yang mempunyai gen p53, BRCA1 atauk BRCA 2).

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kanker Payudara"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel