Reaksi Alergi

    1. Reaksi Alergi
    2. Alergi dan Intoleransi Makanan
    3. Anafilaksis (Reaksi Alergi Akut)
    4. Kaligata (Urtikaria)
    5. Rinitis Alergika Musiman
    6. Rinitis Alergika Pereneal
    7. Konjungtivitis Alergika
    8. Mastositosis
    9. Alergi Fisik
    10. Reaksi Alergi Akibat Olah Raga
    11. Hive dan Angioedema
    12. Imunodefisiensi & Gangguan Limpa

Reaksi Alergi

reaksi dari sistem kekebalan  yang terjadi ketika jaringan badan yang normal mengalami ced Reaksi Alergi

Reaksi Alergi (Reaksi Hipersensitivitas) ialah reaksi-reaksi dari sistem kekebalan yang terjadi ketika jaringan badan yang normal mengalami cedera/terluka.

Mekanisme dimana sistem kekebalan melindungi badan dan prosedur dimana reaksi hipersensitivitas bisa melukai badan ialah sama. Karena itu reaksi alergi juga melibatkan antibodi, limfosit dan sel-sel lainnya yang merupakan komponen pelindung yang normal pada sistem kekebalan,

Macam-macam reaksi alergi:
# Rinitis Alergika Musiman
# Rinitis Alergika Pereneal
# Konjungtivitis Alergika
# Alergi & Intoleransi Makanan
# Anafilaksis
# Kaligata (Urtikaria)
# Angioedema Herediter
# Mastositosis
# Alergi Fisik
# Reaksi Alergi Akibat Olah Raga.

PENYEBAB
Istilah reaksi alergi dipakai untuk memperlihatkan adanya reaksi yang melibatkan antibodi IgE (immunoglobulin E). Ig E terikat pada sel khusus, termasuk basofil di dalam sirkulasi darah dan sel mast di dalam jaringan.
Jika antibodi IgE yang terikat dengan sel-sel tersebut berhadapan dengan antigen (dalam hal ini disebut alergen), maka sel-sel tersebut didorong untuk melepaskan zat kimia yang melukai jaringan di sekitarnya.
Alergen bisa berupa partikel debu, serbuk tanaman, obat atau makanan, yang bertindak sebagai antigen yang merangsang terajdinya respon kekebalan.

Kadang istilah penyakit atopik dipakai untuk menggambarkan sekumpulan penyakit keturunan yang berafiliasi dengan IgE, mirip rinitis alergika dan asma alergika.
Penyakit atopik ditandai dengan kecenderungan untuk menghasilkan antibodi IgE terhadap inhalan (benda yang terhirup, mirip serbuk bunga, bulu binatang, partikel debu) yang tidak berbahaya.
Eksim (dermatitis atopik) juga merupakan suatu penyakit atopik meskipun tugas IgE dalam penyakit ini tidak begitu jelas.
Meskipun demikian, seseorang yang menderita penyakit atopik tidak mempunyai resiko membentuk antibodi IgE terhadap alergen yang disuntikkan (misalnya obat atau racun serangga).

GEJALA
Reaksi alergi bisa bersifat ringan atau berat. Kebanyakan reaksi terdiri dari mata berair, mata terasa gatal dan kadang bersin.
Pada reaksi yang esktrim bisa terjadi gangguan pernafasan, kelainan fungsi jantung dan tekanan darah yang sangat rendah, yang mengakibatkan syok. Reaksi jenis ini disebut anafilaksis, yang bisa terjadi pada orang-orang yang sangat sensitif, contohnya segera setelah makan kuliner atau obat tertentu atau setelah disengat lebah.

DIAGNOSA
Setiap reaksi alergi dipicu oleh suatu alergen tertentu, lantaran itu tujuan utama dari diagnosis ialah mengenali alergen. Alergen bisa berupa tumbuhan animo tertentu (misalnya serbuk rumput atau rumput liar) atau materi tertentu (misalnya bulu kucing, obat atau makanan).
Jika bersentuhan dengan kulit atau masuk ke dalam mata, terhirup, tergoda atau disuntikkan, alergen bisa mengakibatkan reaksi alergi

Pemeriksaan bisa membantu memilih apakah gejalanya berafiliasi dengan alergi dan memilih alergen penyebabnya.
Pemeriksaan darah bisa memperlihatkan banyak eosinofil (sejenis sel darah putih yang seringkali meningkat selama terjadinya reaksi alergi).
Tes RAS (radioallergosorbent) dilakukan untuk mengukur kadar antibodi IgE dalam darah yang spesifik untuk alergen individual. Hal ini bisa membantu mendiagnosis reaksi alerki kulit, rinitis alergika musiman atau asma alergika.

Tes kulit sangat bermanfaat untuk memilih alergen penyebab terjadinya reaksi alergi. Larutan encer yang terbuat dari saripati pohon, rumput, rumput liar, serbuk tanaman, debu, bulu binatang, racun serangga, kuliner dan beberapa jenis obat secara terpisah disuntikkan pada kulit dalam jumlah yang sangat kecil.
Jika terdapat alergi terhadap satu atau beberapa materi tersebut, maka pada tempat penyuntikkan akan terbentuk bentol (pembengkakan mirip kaligata yang sekelilingnya merah) dalam waktu 15-20 menit.

Jika tes kulit tidak sanggup dilakukan atau keamanannya diragukan, maka bisa dipakai tes RAS. Kedua tes ini sangat spesifik dan akurat, tetapi tes kulit biasanya sedikit lebih akurat dan lebih murah serta alhasil bisa diperoleh dengan segera.

PENGOBATAN
Menghindari alergen ialah lebih baik daripada mencoba untuk mengobati suatu reaksi alergi.
Dengan menghindari alergen, maka penderita tidak perlu:
- mengkonsumsi obat tertentu
- memasang alat penyaring pada AC
- melarang binatang peliharaan berkeliaran di dalam rumah
- berhenti mengkonsumsi kuliner tertentu.
Kadang penderita yang alergi terhadap materi yang berafiliasi dengan jenis pekerjaan tertentu, mungkin harus berganti pekerjaan. Penderita alergi musiman yang berat mungkin perlu mempertimbangkan untuk pindah ke suatu kawasan yang tidak mempunyai alergen tersebut.

Beberapa tindakan yang sanggup dilakukan untuk menghindari kontak dengan alergen:
# Jika alergi terhadap debu rumah, sebaiknya jangan memakai mebel, karpet dan tirai yang sifatnya menampung debu
# Membungkus kasur dan bantal dengan pelindung plastik
# Menghisap debu sesering mungkin
# Menggunakan AC untuk mengurangi kelembaban ruangan yang tinggi
# Memasang penyaring udara yang sangat efisien.

Beberapa alergi yang terbawa oleh udara tidak sanggup dihindari, lantaran itu seringkali dipakai metode untuk menghalangi respon alergi dan penggunaan obat untuk meringankan gejala.

Imunoterapi alergen

Jika tidak sanggup menghindari alergen, pilihan pengobatannya ialah imunoterapi alergen (suntikan alergi).
Dengan imunoterapi, sejumlah kecil alergen disuntikkan di bawah kulit dan dosisnya dinaikkan secara sedikit demi sedikit hingga tercapai takaran pemeliharaan. Pengobatan ini merangsang badan untuk menghasilkan antibodi  

 

Alergi dan Intoleransi Makanan

reaksi dari sistem kekebalan  yang terjadi ketika jaringan badan yang normal mengalami ced Reaksi Alergi
Alergi Makanan ialah gejala-gejala yang terjadi akhir respon kekebalan setelah memakan kuliner tertentu.

Intoleransi kuliner bukan merupakan suatu alergi makanan, tetapi merupakan setiap imbas yang tidak diinginkan akhir memakan kuliner tertentu.

PENYEBAB
Dalam keadaan normal, sistem kekebalan mempertahankan badan melawan zat-zat yang berbahaya mirip bakteri, virus dan racun.
Kadang suatu respon kekebalan dipicu oleh suatu zat (alergen) yang biasanya tidak berbahaya dan terjadi alergi.

Penyebab dari alergi kuliner tidak sepenuhnya dimengerti lantaran alergi kuliner bisa menimbulkan sejumlah tanda-tanda yang bervariasi.
Reaksi terhadap kuliner bisa bersifat ringan atau fatal, tergantung kepada jenis dan beratnya reaksi.

Alergi kuliner sering terjadi. Sistem kekebalan melepaskan antibodi dan zat-zat (termasuk histamin) sebagai respon terhadap masuknya kuliner tertentu.
Gejalanya bisa terlokalisir di lambung dan usus atau bisa menimbulkan tanda-tanda di aneka macam potongan tubuh, setelah kuliner dicerna dan diserap,
Gejala biasanya akan timbul dengan segera, jarang hingga lebih dari 2 jam setelah makan kuliner tertentu.

Alergi kuliner seringkali mirip keadaan lainnya, mirip intoleransi kuliner (terjadi akhir kekurangan enzim yang diharapkan untuk mencerna kuliner tertentu), irritable bowel syndrome, respon terhadap stres emosi atau stres fisik, pencemaran kuliner oleh racun (keracunan makanan) dan penyakit lainnya.
Alergi kuliner berbeda dengan penyakit-penyakit tersebut lantaran pada alergi kuliner dilepaskan antibodi, histamin dan zat-zat lainnya.

Makanan yang seringkali mengakibatkan alergi:
- kerang-kerangan (kepitin, lobster, udang)
- kacang-kacangan
- kacang tanah
- buah-buahan (melon, strawberi, nanas dan buah tropis lainnya)
- tomat
- pewarna, penyedap makanan.

Makanan yang sering mengakibatkan intoleransi:
- terigu dan gandum lainnya yang mengandung gluten
- protein susu sapi
- hasil olahan jagung.

GEJALA
Gejala-gejala yang mungkin terjadi setelah memakan kuliner penyebab alergi:
- tenggorokan terasa gatal
- anafilaksis
- nyeri perut
- perut keroncongan
- diare
- mual
- muntah
- kram perut
- perut kermbung
- rasa gatal di mulut, tenggorokan, mata, kulit atau potongan badan lainnya
- kaligata (urtikaria
- angioedema (kaligata di kelopak mata, bibir)
- sakit kepala
- hidung tersumbat
- hidung meler
- sesak nafas
- bengek (mengi)
- kesulitan menelan.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut timbulnya gejala-gejala setelah penderita memakan kuliner tertentu.
Pada investigasi paru-paru dengan stetoskop bisa terdengar suara pernafasan mengi.

Peningkatan antibodi atau immunoglobulin (terutaman IgE) semakin memperkuat diagnosis alergi.

Untuk memilih penyebab terjadinya alergi, bisa dilakukan investigasi berikut:
# Penyisihan kuliner (makanan yang dicurigai disingkirkan hingga gejalanya menghilang, setelah itu kuliner tersebut kembali diberikan kepada penderita untuk melihat apakah terjadi reaksi alergi)
# Diet provokasi makanan
# Tes kulit untuk alergi.

PENGOBATAN
Pengobatannya bervariasi, tergantung kepada jenis dan beratnya gejala.
Tujuan pengobatan ialah mengurangi tanda-tanda dan menghindari reaksi alergi di masa yang akan datang.

Gejala yang ringan atau terlokalisir mungkin tidak memerlukan pengobatan khusus. Gejala akan menghilang beberapa ketika kemudian.
Antihistamin bisa meringankan aneka macam gejala.

Untuk tanda-tanda yang berat, bisa diberikan kortikosteroid (misalnya prednison) dan epinefrin (adrenalin).

PENCEGAHAN
Cara terbaik untuk mencegah terjadinya reaksi alergi di masa yang akan tiba ialah dengan menghindari kuliner penyebab alergi.
 
 
 

 

Anafilaksis (Reaksi Alergi Akut)

reaksi dari sistem kekebalan  yang terjadi ketika jaringan badan yang normal mengalami ced Reaksi Alergi
Anafilaksis ialah suatu reaksi alergi yang bersifat akut, menyeluruh dan bisa menjadi berat.

Anafilaksis terjadi pada seseorang yang sebelumnya telah mengalami sensitisasi akhir pemaparan terhadap suatu alergen.
Anafilaksis tidak terjadi pada kontak pertama dengan alergen.
Pada pemaparan kedua atau pada pemaparan berikutnya, terjadi suatu reaksi alergi. Reaksi ini terjadi secara tiba-tiba, berat dan melibatkan seluruh tubuh.

PENYEBAB
Anafilaksis bisa tejadi sebagai respon terhadap aneka macam alergen.
Penyebab yang sering ditemukan adalah:
# Gigitan/sengatan serangga
# Serum kuda (digunakan pada beberapa jenis vaksin)
# Alergi makanan
# Alergi obat.
Serbuk sari dan alergen lainnya jarang mengakibatkan anafilaksis.

Anafilaksis mulai terjadi ketika alergen masuk ke dalam pedoman darah dan bereaksi dengan antibodi IgE. Reaksi ini merangsang sel-sel untuk melepaskan histamin dan zat lainnya yang terlibat dalam reaksi peradangan kekebalan.

Beberapa jenis obat-obatan (misalnya polymyxin, morfin, zat warna untuk rontgen), pada pemaparan pertama bisa mengakibatkan reaksi anafilaktoid (reaksi yang mirip anafilaksis).
Hal ini biasanya merupakan reaksi idiosinkratik atau reaksi racun dan bukan merupakan prosedur sistem kekebalan mirip yang terjadi pada anafilaksis sesungguhnya.

GEJALA
Sistem kekebalan melepaskan antibodi. Jaringan melepaskan histamin dan zat lainnya.
Hal ini mengakibatkan penyempitan jalan masuk udara, sehingga terdengar suara mengi (bengek), gangguan pernafasan; dan timbul gejala-gejala jalan masuk pencernaan berupa nyeri perut, kram, muntah dan diare.

Histamin mengakibatkan pelebaran pembuluh darah (yang akan mengakibatkan penurunan tekanan darah) dan absorpsi cairan dari pembuluh darah ke dalam jaringan (yang akan mengakibatkan penurunan volume darah), sehingga terjadi syok.
Cairan bisa merembes ke dalam kantung udara di paru-paru dan mengakibatkan edema pulmoner.

Seringkali terjadi kaligata (urtikaria) dan angioedema. Angioedema bisa cukup berat sehingga mengakibatkan penyumbatan jalan masuk pernafasan.
Anafilaksis yang berlangsung usang bisa mengakibatkan aritimia jantung.

Gejala-gejala yang bisa ditemui pada suatu anafilaksis adalah:
- kaligata
- gatal di seluruh tubuh
- hidung tersumbat
- kesulitan dalam bernafas
- batuk
- kulit kebiruan (sianosis), juga bibir dan kuku
- pusing, pingsan
- kecemasan
- berbicara tidak jelas
- denyut nadi yang cepat atau lemah
- jantung berdebar-debar (palpitasi)
- mual, muntah
- diare
- nyeri atau kram perut
- bengek
- kulit kemerahan.

DIAGNOSA
Pemeriksaan fisik menunjukkan:
- kaligata di kulit dan angioedema (pembengkakan mata atau wajah)
- kulit kebiruan lantaran kekurangan oksigen atau pucat lantaran syok.
- denyut nadi cepat
- tekanan darah rendah.
Pemeriksaan paru-paru dengan stetoskop akan terdengar suara mengi (bengek) dan terdapat cairan di dalam paru-paru (edema pulmoner).

PENGOBATAN
Anafilaksis merupakan keadaan darurat yang memerlukan penanganan segera.
Bila perlu, segera lakukan resusitasi kardiopulmonal, intubasi endotrakeal (pemasangan selang melalui hidung atau verbal ke jalan masuk pernafasan) atau trakeostomi/krikotirotomi (pembuatan lubang di trakea untuk membantu pernafasan).

Epinefrin diberikan dalam bentuk suntikan atau obat hirup, untuk membuka jalan masuk pernafasan dan meningkatkan tekanan darah.
Untuk mengatasi syok, diberikan cairan melalui infus dan obat-obatan untuk menyokong fungsi jantung dan peredaran darah.

Antihistamin (contohnya diphenhydramine) dan kortikosteroid (misalnya prednison) diberikan untuk meringankan tanda-tanda lainnya (setelah dilakukan tindakan evakuasi dan pemberian epinefrin).

PENCEGAHAN
Hindari alergen penyebab reaksi alergi.

Untuk mencegah anafilaksis akhir alergi obat, kadang sebelum obat penyebab alergi diberikan, terlebih dahulu diberikan kortikosteroid, antihistamin atau epinefrin.
 
 

Kaligata (Urtikaria)

reaksi dari sistem kekebalan  yang terjadi ketika jaringan badan yang normal mengalami ced Reaksi Alergi
reaksi dari sistem kekebalan  yang terjadi ketika jaringan badan yang normal mengalami ced Reaksi Alergi
Kaligata (urtikaria) ialah suatu reaksi alergi yang ditandai oleh bilur-bilur berwarna merah dengan aneka macam ukuran di permukaan kulit.

PENYEBAB
Kaligata merupakan reaksi anafilaktik yang terbatas pada kulit dan jaringan di bawahnya.
Alergen yang seringkali mengakibatkan kaligata adalah:
# Obat-obatan
# Makanan (terutama telur, kerang-kerangan, ikan, kacang-kacangan, susu)
# Serbuk sari
# Serbuk binatang (terutama kucing)
# Gigitan serangga
# Air, cahaya matahai, panas, dingin
# Stres emosional.

GEJALA
Gejalanya bisa berupa:
- gatal-gatal
- pembengkakan diatas permukaan kulit yang berwarna kemerahan dengan batas pinggir yang terperinci (timbul secara tiba-tiba, memudar bila disentuh, jikalau digaruk akan timbul bilur-bilur yang baru)
- bilur-bilur membesar kemudian menyebar atau bergabung satu sama lain membentuk bilur yang lebih besar
- bentuknya berubah-ubah, hilang-timbul dalam beberapa menit atau jam.



DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut gejala-gejalanya.

Kadang dilakukan tes kulit untuk alergi.

PENGOBATAN
Jika sifatnya ringan, tidak diharapkan pengobatan khusus lantaran bisa menghilang dengan sendirinya.
Jika hingga terjadi penyumbatan tenggorokan dan kesulitan bernafas, maka segera dilakukan tindakan darurat.

Untuk mengurangi peradangan, gatal-gatal dan pembengkakan, diberikan antihistamin, epinephrine, terbutalin, simetidin, kortikosteroid atau obat penenang.
 


Rinitis Alergika Musiman

reaksi dari sistem kekebalan  yang terjadi ketika jaringan badan yang normal mengalami ced Reaksi Alergi

Rinitis Alergika Musiman (Hay fever, polinosis) ialah suatu alergi terhadap serbuk sari yang terdapat di dalam udara.

PENYEBAB
Serbuk sari di dalam udara yang mengakibatkan rinitis alergika bervariasi, tergantung kepada kawasan dan individu.
Serbuk yang terbawa oleh lebah dari satu pohon ke pohon lainnya jarang mengakibatkan rinitis alergika lantaran butirannya besar dan dilapisi oleh materi mirip lilin.
Serbuk yang terbawa oleh angin butirannya lebih kecil dan lebih sering mengakibatkan rinitis alergika. Tanaman yang sering mengakibatkan rinitis alergika ialah pohon-pohonan, rumput, bunga dan rumput liar.

Selain kepekaan individu dan kawasan tempat tumbuhnya tanaman, faktor lain yang kuat terhadap terjadinya rinitis alergika ialah jumlah serbuk yang terkandung di dalam udara.
Cuaca panas, kering dan berangin lebih banyak mengandung serbuk; cuaca dingin, lembab dan hujan mengakibatkan serbuk terbuang ke tanah.

GEJALA
Hidung, langit-langit mulut, tenggorokan potongan belakang dan mata terasa gatal, baik secara tiba-tiba maupun secara berangsur-angsur.
Biasanya akan diikuti dengan mata berair, bersin-bersin dan hidung meler.

Beberapa penderita mengeluh sakit kepala, batuk dan mengi (bengek); menjadi gampang tersinggung dan deperesi; kehilangan nafsu makan dan mengalami gangguan tidur.
Terjadi peradangan pada kelopak mata potongan dalam dan pada potongan putih mata (konjungtivitis).

Lapisan hidung membengkak dan berwarna merah kebiruan, mengakibatkan hidung meler dan hidung tersumbat.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut gejala-gejalanya yang hanya timbul pada animo tertentu.
Untuk memilih serbuk penyebabnya, bisa dilakukan tes kulit.

PENGOBATAN
Pengobatan awal untuk rinitis alergika musiman ialah antihistamin.
Pemberian antihistamin kadang disertai dengan dekongestan (misalnya pseudoephedrine atau fenilpropanolamin) untuk melegakan hidung tersumbat. Pemakaian dekongestan pada penderita tekanan darah tinggi harus diawasi secara ketat.
Bisa juga diberikan obat semprot hidung natrium kromolin; efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan potongan belakang.

Jika pemberian antihistamin dan kromolin tidak sanggup mengendalikan gejala-gejala, maka diberikan obat semprot kortikosteroid.
Jika obat semprot kortikosteroid masih juga tidak bisa meringankan gejala, maka diberikan kortikosteroid per-oral selama kurang dari 10 hari.

Immunoterapi alergen perlu dipertimbangkan pada:
- penderita yang mengalami imbas samping yang berat akhir obat-obatan
- penderita yang sering mengkonsumsi kortikosteroid
- penderita yang menderita asma.
Immunoterapi alergen sebaiknya dimulai beberapa bulan sebelum animo serbuk tiba.

PENCEGAHAN
Timbulnya tanda-tanda biasanya bisa dicegah dengan menghindari alergen penyebab terjadinya rinitis alergika.
Selama animo serbuk berlangsung, sebaiknya penderita tetap tinggal di dalam rumah.
 
 

Rinitis Alergika Pereneal

reaksi dari sistem kekebalan  yang terjadi ketika jaringan badan yang normal mengalami ced Reaksi Alergi

Rinitis Alergika Perenial mengakibatkan gejala-gejala yang sama dengan rinitis alergika musiman, tetapi beratnya tanda-tanda bervariasi dan terjadi sepanjang tahun.

PENYEBAB
Alergen (penyebab alergi) pada rinitis alergika perenial bisa berupa partikel debu, bulu binatang dan jamur.

GEJALA
Hidung, langit-langit mulut, tenggorokan potongan belakang dan mata terasa gatal, baik secara tiba-tiba maupun secara berangsur-angsur.
Biasanya akan diikuti dengan mata berair, bersin-bersin dan hidung meler.

Beberapa penderita mengeluh sakit kepala, batuk dan mengi (bengek); menjadi gampang tersinggung dan deperesi; kehilangan nafsu makan dan mengalami gangguan tidur.
Jarang terjadi konjungtivitis.

Lapisan hidung membengkak dan berwarna merah kebiruan, mengakibatkan hidung meler dan hidung tersumbat.

Hidung tersumbat bisa mengakibatkan terjadinya penyumbatan tuba eustakius di telinga, sehingga terjadi gangguan pendengaran, terutama pada anak-anak.

Bisa timbul komplikasi berupa sinusitis (infeksi sinus) dan polip hidung.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut gejala-gejalanya yang timbul sepanjang tahun, tidak dipengaruhi oleh musim.

PENGOBATAN
Pengobatan awal untuk rinitis alergika musiman ialah antihistamin.
Pemberian antihistamin kadang disertai dengan dekongestan (misalnya pseudoefedrin atau fenilpropanolamin) untuk melegakan hidung tersumbat. Pemakaian dekongestan pada penderita tekanan darah tinggi harus diawasi secara ketat.

Bisa juga diberikan obat semprot hidung natrium kromolin; efeknya terbatas pada hidung dan tenggorokan potongan belakang.
Jika pemberian antihistamin dan kromolin tidak sanggup mengendalikan gejala-gejala, maka diberikan obat semprot kortikosteroid; tidak dianjurkan untuk memperlihatkan kortikosteroid per-oral (melalui mulut).
Obat tetes atau obat semprot hidung yang mengandung dekongestan dan bisa diperoleh tanpa resep dokter, sebaiknya dipakai tidak terlalu usang lantaran bisa memperburuk atau memperpanjang peradangan hidung.

Kadang perlu dilakukan pembedahan untuk membuang polip atau pengobatan terhadap infeksi sinus.
 
 
 

Konjungtivitis Alergika

reaksi dari sistem kekebalan  yang terjadi ketika jaringan badan yang normal mengalami ced Reaksi Alergi
Konjungtivitis Alergika ialah suatu peradangan alergi pada konjungtiva (selaput yang menutupi kelopak mata potongan dalam dan permukaan luar mata).

Pada sebagian besar penderita, konjungtivitis alergika merupakan potongan dari sindroma alergi yang lebih luas, contohnya rinitis alergika musiman.
Tetapi konjungtivitis alergika bisa terjadi pada seseorang yang mengalami kontak pribadi dengan zat-zat di dalam udara, mirip serbuk sari, spora jamur, debu dan bulu binatang.

PENYEBAB
Alergi cenderung merupakan penyakit keturunan.

GEJALA
Reaksi alergi mengakibatkan pelepasan histamin dan pelebaran pembuluh darah di dalam konjungtiva. Bagian putih mata menjadi merah dan bengkak, mata terasa gatal dan berair.
Kelopak mata membengkak dan merah.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut tanda-tanda dan hasil investigasi fisik.reaksi dari sistem kekebalan  yang terjadi ketika jaringan badan yang normal mengalami ced Reaksi Alergi

Pada cairan hidung banyak ditemukan eosinofilia (salah satu jenis sel darah putih).
Tes kulit terhadap alergen yang diduga menjadi penyebab terjadinya reaksi alergi memperlihatkan hasil positif.

PENGOBATAN
Antihistamin per-oral merupakan pengobatan utama untuk konjungtivitis alergika.
Antihistamin juga bisa diberikan dalam bentuk tetes mata, yang biasanya dikombinasikan dengan vasokonstriktor untuk mengurangi kemerahan. Tetapi Antihistaminnya sendiri maupun sesuatu di dalam larutan tetes mata kadang bisa memperburuk reaksi alergi yang terjadi, sehingga biasanya lebih disukai Antihistamin per-oral.

Kromolin (juga tersedia dalam bentuk tetes mata) terutama dipakai sebagai pencegahan jikalau penderita akan mengadakan kontak dengan suatu alergen.
Tetes mata yang mengandung kortikosteroid bisa dipakai pada masalah yang berat, tetapi bisa mengakibatkan komplikasi (misalnya glaukoma).

Jika pengobatan lainnya tidak memperlihatkan hasil yang memuaskan, maka dianjurkan untuk menjalani immunoterapi alergen.

PENCEGAHAN
Mencuci mata dengan cairan pencuci mata yang lunak bisa membantu mengurangi iritasi.
Penderita sebaiknya menghindari materi yang sanggup mengakibatkan reaksi alergi. Selama terjadi konjungtivitis, sebaiknya lensa kontak tidak dipasang.
 
 

Mastositosis

reaksi dari sistem kekebalan  yang terjadi ketika jaringan badan yang normal mengalami ced Reaksi Alergi
Mastositosis (Penyakit Sel Mast) ialah suatu kelainan yang ditandai dengan peningkatan jumlah sel mast di dalam tubuh.

Sel mast ialah homogen sel darah yang dibentuk oleh sumsum tulang dan merupakan sel jaringan yang ditemukan hampir di semua organ tubuh. Sel mast merupakan potongan dari sistem kekebalan yang membantu badan dalam melawan infeksi.
Sel mast menghasilkan dan melepaskan beberapa jenis zat, diantaranya heparin, serotonin dan histamin.
Dalam keadaan normal, histamin berfungsi sebagai alarm yang memberitahu sistem kekebalan bahwa suatu infeksi tengah menyerang potongan badan tertentu.
Jika badan memperlihatkan reaksi terhadap gigitan serangga atau sengatan lebah, maka histamin bisa menyebakan pembengkakan, gatal-gatal dan kemerahan.

Sel mast juga merupakan potongan dari proses penyembuhan luka lantaran banyak ditemukan di sekeliling luka. Gatal-gatal yang dirasakan di sekeliling luka yang tengah menyembuh bisa disebabkan oleh adanya histamin yang dilepaskan oleh sel mast.
Para peneliti menduga bahwa sel mast juga berperan dalam pertumbuhan pembuluh darah.

PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui.
Tetapi kita mengetahui bahwa ada beberapa hal yang bisa memicu pelepasan histamin oleh sel mast dan mengakibatkan timbulnya gejala-gejala dari mastositosis.
Faktor pemicu tersebut bisa berupa hirau taacuh atau panas, obat-obatan tertentu, stres emosional dan gigitan serangga.

GEJALA
Mastositosis bisa menyerang usia berapa saja; pada cukup umur biasanya lebih berat sedangkan pada bawah umur biasanya ringan.

2 jenis mastositosis yang utama ialah kutaneus dan sistemik.
Jenis kutaneus yang paling sering ditemukan ialah Urtikaria Pigmentosa (UP), yang terjadi jikalau sel mast tertimbun di dalam kulit.
Mastositosis sistemik terjadi jikalau sel mast tertimbun di dalam jaringan, contohnya pada organ lambung, hati, limpa, sumsum tulang dan usus halus.

Gejalanya bervariasi, tergantung kepada lokasi penimbunan sel mast.
Jika sel mast banyak ditimbun di kulit maka bisa timbul ruam kemerahan yang terasa gatal. Bisa timbul kaligata atau ruam yang berbentuk bintik-bintik kecil berwarna kecoklatan, yang jikalau digaruk, warnanya bermetamorfosis merah dan membengkak.
Kadang sel mast tertimbun pada satu titik di kulit dan mengakibatkan terbentuknya suatu benjolan besar.
Jika sel mast tertimbun di dalam lambung atau usus, maka biasanya akan timbul diare dan nyeri lambung.
Pada beberapa penderita, kelebihan sel mast mengakibatkan suatu reaksi yang serius. Tekanan darahnya secara tiba-tiba turun dan mengakibatkan pingsan; bisa disertai gangguan pernafasan.

Gejala lainnya yang mungkin timbul:
- flushing (kemerahan pada seluruh atau sebagian badan disertai peningkatan suhu tubuh)
- gatal-gatal
- mual
- muntah
- kram perut
- nyeri dada
- hipotensi (tekanan darah rendah)
- hipertensi (tekanan darah tinggi)
- pingsan
- takikardia
- palpitasi
- pusing
- parestesi (kesemutan)
- sesak nafas
- merasa sangat kepanasan
- lelah
- sakit kepala
- depresi
- gangguan memori.



DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut hasil pemeriksaan:
# Biopsi kulit
# Biopsi sumsum tulang (untuk mengetahui adanya kelainan darah lain yang mungkin menyertai mastositosis)
# Pemeriksaan darah atau air kemih (dilakukan jikalau penderita tidak mempunyai ruam tetapi mengalami tanda-tanda lainnya, mirip diare)

PENGOBATAN
Pengobatannya berupa:
# Antihistamin untuk melawan zat kimia yang dilepaskan oleh sel mast
- Antihistamin (H1 bloker)
- H2 bloker (misalnya simetidin dan ranitidin)
# Gastroktrom atau ketotifen (stabilisator sel mast)
# Untuk mengatasi diare bisa diberikan kromolin per-oral
# Aspirin atau obat anti peradangan
# Prednison (untuk malabsorbsi)
# Epinefrin (untuk serangan hebat)
# Sinar ultraviolet (PUVA) untuk luka kulit
# Steroid atau kemoterapi diberikan jikalau mastositosis bersifat ganas atau berafiliasi dengan kelainan darah.
 
 
 

Alergi Fisik

reaksi dari sistem kekebalan  yang terjadi ketika jaringan badan yang normal mengalami ced Reaksi Alergi
Alergi Fisik ialah suatu keadaan dimana gejala-gejala alergi timbul sebagai respon terhadap rangsangan fisik yang bisa berupa dingin, cahaya matahari, panas atau cedera ringan.

Sistem kekebalan dirancang untuk melindungi badan terhadap mikroorganisme yang berbahaya, contohnya kuman penyakit. Kadang sistem kekebalan mengalami kekacauan dan menyerang benda asing yang tidak berbahaya sehingga menimbulkan kerugian bukannya keuntungan.
Keadaan ini disebut dengan alergi (jika yang diserang berasal dari luar tubuh, contohnya serbuk bunga atau sengatan lebah) dan disebut autoimun (jika menyerang komponen badan sendiri).

Sistem kekebalan biasanya hanya memperlihatkan respon terhadap zat kimia tertentu, yang disebut protein. Tetapi zat non-proteinpun bisa memicu terjadinya respon yang sama.
Alergi fisik terjadi jikalau reaksinya tidak dipicu oleh suatu protein.

PENYEBAB
Penyebabnya bisa berupa:
# Cedera ringan (misalnya garukan) mengakibatkan timbulnya bentol-bentol yang terasa gatal (urtikaria). Adanya urtikaria ini merupakan suatu keadaan yang disebut dengan dermografisme.
# Dingin bisa merubah protein tertentu di dalam darah sehingga terjadi reaksi kekebalan. Hal ini bisa memperlihatkan bahwa terdapat protein aneh di dalam darah yang berasal dari kelainan sumsum tulang.
Reaksi ini juga bisa melibatkan paru-paru dan sistem peredaran darah sehingga timbul tanda-tanda suara nafas mengi (wheezing) dan pingsan.
# Alergi terhadap panas bisa disebabkan oleh olah raga atau bahkan oleh emosi yang kuat (pada orang-orang yang peka).
# Sinar matahari (meskipun tanpa obat-obatan) mengakibatkan timbulnya urtikaria. Keadaan ini bisa merupakan tanda-tanda dari porfiria (suatu kelainan metabolisme yang sifatnya diturunkan).
# Elemen (misalnya nikel dan kromium), meskipun bukan merupakan protein, sering mengakibatkan ruam kulit; alergi yodium bisa mengakibatkan timbulnya ruam kulit dan luka di mulut.
# Tekanan atau getaran juga bisa mengakibatkan urtikaria.
# Kontak dengan air bisa mengakibatkan urtikaria akuagenik, kemungkinan lantaran adanya klorin atau mineral lainnya di dalam air.

Jika reaksi peradangan melibatkan lapisan kulit yang lebih dalam maka keadaannya disebut angioedema. Kulit, terutama kulit bibir dan kelopak mata membengkak; hal ini bisa juga melibatkan lidah, tenggorokan dan sebagian jalan masuk pencernaan.
Angioedema bisa disebabkan oleh biro fisik, tetapi penyebabnya seringkali tidak diketahui.

GEJALA
Gejala yang sering ditemukan ialah gatal-gatal, bintik-bintik di kulit dan kaligata.
Pada beberapa penderita terjadi penyempitan jalan masuk pernafasan sehingga mereka mengalami kesulitan bernafas.

Reaksi yang kuat terhadap cahaya matahari (fotosensitivitas) bisa mengakibatkan kaligata dan bintik-bintik kulit yang tidak biasa.
Fotosensitivitas juga bisa terjadi akhir pemakaian beberapa obat tertentu secara bersamaan atau akhir materi yang dioleskan ke kulit.

Seseorang yang sangat sensitif terhadap panas bisa mengalami urtikaria kolinergik, yang ditandai dengan adanya bilur-bilur kecil yang dikelilingi oleh cincin berwarna merah dan terasa sangat gatal.
Urtikaria kolinergik juga bisa terjadi akhir olah raga, stres emosional atau aneka macam aktivitas yang mengakibatkan keluarnya keringat.

Orang yang peka terhadap dingin, jikalau terkena cuaca hirau taacuh bisa mengalami kaligata, pembengkakan kulit, asma atau hidung meler dan hidung tersumbat.

DIAGNOSA
Diagnosis biasanya ditegakkan menurut investigasi fisik dan gejala-gejalanya.
Untuk mengetahui penyebabnya, bisa dilakukan tes kulit dan investigasi terhadap fotosensitivitas.

PENGOBATAN
Antihistamin biasanya bisa meringankan gatal-gatal (contohnya diphenhydramine, cyproheptadine atau hikroksizin).
Cyproheptadine sangat efektif untuk mengatasi kaligata akhir hirau taacuh dan hidroksizin untuk kaligata akhir stress.

Orang yang sangat peka terhadap sinar matahari sebaiknya memakai tabir surya dan menghindari sinar matahari sebanyak mungkin.

Rasa gatal juga bisa diatasi dengan kompres hirau taacuh atau salep/bedak yang mengandung mentol, kamper, minyak ekaliptus , pengecap buaya, antihistamin maupun kortison.

PENCEGAHAN
Jika sumber penyebabnya telah diketahui, maka alergi bisa dicegah dengan cara menghindarinya atau melindungi diri dari alergen tersebut.
 
 

Reaksi Alergi Akibat Olah Raga

Pada beberapa orang, olah raga bisa mengakibatkan serangan asma atau reaksi anafilaktik akut.

Asma merupakan salah satu jenis reaksi alergi akhir olah raga yang abnormal.
Asma akhir olah raga seringkali terjadi pada penderita asma, tetapi ada juga beberapa orang mengalami asma hanya setelah berolah raga.
Rasa sesak di dada disertai dengan suara nafas mengi dan sesak nafas timbul dalam waktu 5-10 menit setelah melaksanakan olah raga berat, tetapi biasanya timbul setelah final berolah raga.
Asma akhir olah raga cenderung terjadi jikalau cuaca hirau taacuh dan kering.

Anafilaksis akhir olah raga bisa terjadi setelah melaksanakan olah raga berat.
Pada beberapa penderita, anafilaksis timbul hanya jikalau sebelum berolah raga penderita memakan kuliner atau obat-obatan tertentu. Obat yang paling sering mengakibatkan anafilaksis akhir olah raga ialah Aspirin dan obat anti peradangan non-steroid. Makanan yang sanggup mengakibatkan anafilaksis akhir olah raga ialah kuliner laut, gandum, celery dan keju.

Tujuan pengobatan pada asma akhir olah raga ialah supaya penderita bisa melaksanakan olah raga tanpa harus mengalami asma sesudahnya.
Hal ini bisa dicapai dengan cara menghirup obat beta-adrenergik sekitar 15 menit sebelum berolah raga. Kadang dipakai kromolin.

Orang-orang yang mengalami anafilaksis akhir olah raga sebaiknya menghindari olah raga maupun kuliner yang diketahui sanggup memicu timbulnya gejala.
Beberapa penderita mengatasinya dengan cara meningkatkan secara perlahan berat dan lamanya olah raga sehingga mereka lebih sanggup mentoleransinya. 
 
 


Hive dan Angioedema

reaksi dari sistem kekebalan  yang terjadi ketika jaringan badan yang normal mengalami ced Reaksi Alergi
Hive, juga disebut urticaria, ialah infeksi kulit ditandai oleh pucat, nanah yang sedikit muncul (wheals) mengelilingi potongan kemerahan dengan pinggiran secara terperinci tergambar. Angioedema ialah pembengkakan pada kawasan jaringan yang lebih besar di bawah kulit, kadangkala mengenai wajah dan tenggorokan.

PENYEBAB

Hive dan angioedema, yang bisa terjadi bersamaan, bisa menjadi berat. Pemicu umum ialah obat-obatan, sengatan atau gigitan serangga, suntikan alergi (imunoterapi alergen), dan kuliner tertentu-terutama telur, kerang, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Makan bahkan kuliner dalam jumlah sedikit bisa tiba-tiba menghasilkan hive atau angioedema. Tetapi dengan kuliner lain (seperti stroberi), reaksi ini terjadi hanya setelah dimakan dalam jumlah besar. Juga, hive kadangkala diikuti infeksi virus mirip hepatitis, infeksi mononucleosis, dan campak jerman.

Hive atau angioedema bisa menjadi kronis, berulang lebih dari seminggu atau sebulan. Pada kebanyakan kasus, tidak ada penyebab khusus yang teridentifikasi. Penyebab tersebut kemungkinan kebiasaan, asupan bahan-bahan yang tidak sengaja – misal, pewarna kuliner , mirip materi pengawet atau materi celup makanan. Pada beberapa orang, antibodi untuk hormon tiroid kemungkinan penyebab tersebut. Penggunaan obat-obatan tertentu, mirip aspirin atau obat-obatan anti-peradangan nonsteroidal lain (NSAIDs), bisa juga mengakibatkan hive atau angioedema kronis. Pada banyak kasus, tidak ada penyebab khusus bisa diidentifikasi. Angioedema kronis yang terjadi tanpa hive kemungkinan angioedema menurun.

GEJALA

Hive biasanya diawali dengan rasa gatal. Kemudian bulatan segera terbentuk. Bulatan tersebut biasanya tetap kecil (kurang dari ½ inci melintang). Bulatan yang lebih besar (sampai 4 inci melintang) bisa tampak mirip cincin kemerahan dengan warna pucat di tengah. Biasanya, kumpulan hive tiba dan pergi. Satu bercak bisa tetap untuk beberapa jam, kemudian hilang, dan kemudian, yang lainnya bisa muncul di mana saja. Setelah hive hilang, kulit biasanya tampak benar-benar normal.

Angioedema bisa mempengaruhi sebagian atau seluruh tangan, kaki, kelopak mata, bibir, atau kelamin. Kadangkala selaput lapisan mulut, tenggorokan, dan jalan masuk pernafasan bengkak, menciptakan kesulitan bernafas.

DIAGNOSA

Pada anak, ketika hive timbul tiba-tiba, hilang dengan cepat, dan tidak berulang, investigasi oleh seorang dokter biasanya tidak diperlukan, lantaran penyebab tersebut biasanya infeksi virus. Jika penyebab tersebut ialah sengatan lebah, menemui seorang dokter ialah penting. Seseorang bisa memperoleh pesan yang tersirat mengenai pengobatan jikalau sengatan lebah lainnya terjadi. Ketika angioedema atau hive berulang tanpa penyebab jelas, sebuah investigasi oleh seorang dokter dianjurkan.

PENGOBATAN

Biasanya, jikalau hive tiba-tiba muncul, mereka reda tanpa aneka macam pengobatan dalam sehari dan kadangkala dalam hitungan menit. jikalau penyebab tersebut tidak jelas, orang tersebut harus menghentikan memakai semua obat-obatan yag tidak penting hingga hive tersebut reda.

Untuk hive dan angioedema ringan, penggunaan antihistamin meringankan sebagian rasa gatal dan mengurangi bengkak. Kortikosteroid diresepkan hanya untuk gejala-gejala berat ketika semua pengobatan yang lainnya tidak efektif, dan mereka diberikan untuk waktu yang sesingkat mungkin. Ketika dipakai melalui verbal untuk lebih dari 3 hingga 4 minggu, mereka mengakibatkan aneka macam imbas samping, kadangkala serius.

catatan tambahan

Angioedema Menurun : Bukan Alergi
Pada sekitar separuh orang dengan hive kronis, hive tersebut hilang tanpa pengobatan dalam 2 tahun. untuk beberapa orang dewasa, antidepresan doxepin, yang juga sebuah antihistamin kuat, membantu meringankan hive kronis.

Jika angioedema berat mengakibatkan kesulitan menelan atau bernafas atau pingsan, pengobatan darurat yang sesuai ialah perlu. Orang yang terkena harus selalu membawa syringe epinephrine yang disuntik sendiri dan antihistamin tablet untuk dipakai dengan segera jikalau reaksi terjadi. Setelah reaksi alergi berat, beberapa orang harus mengunjungi rumah sakit potongan darurat, dimana mereka bisa diperiksa dan diobati sebagaimana diperlukan.
 
 

Imunodefisiensi & Gangguan Limpa

reaksi dari sistem kekebalan  yang terjadi ketika jaringan badan yang normal mengalami ced Reaksi Alergi
Limpa sangat penting untuk fungsi sistem kekebalan : limpa menangkap dan menghancurkan kuman dan organisme penginfeksi lainnya di dalam pedoman darah dan menghasilkan antibodi. Untuk orang yang tidak mempunyai limpa ketika lahir, rusak, atau diangkat lantaran penyakit, resiko terjadinya infeksi kuman berat meningkat.

Orang yang tidak mempunyai limpa diberikan vaksin pneumococcal dan meningococcal sebagai perhiasan vaksin bawah umur biasanya. Orang yang mengalami gangguan limpa diberikan antibiotik secara kontinyu hingga setidaknya usia 5 tahun. Antibiotik, biasanya penisilin atau ampisilin, seringkali diberikan untuk mencegah infeksi pada pedoman darah.
 
 
 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Reaksi Alergi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel