Kolera


Kolera

Penyakit kolera (cholera) yaitu penyakit bisul susukan usus bersifat akut yang disebabkan oleh kuman Vibrio cholerae, kuman ini masuk kedalam badan seseorang melalui masakan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada susukan usus sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah yang akut dan hebat, risikonya seseorang dalam waktu hanya beberapa hari kehilangan banyak cairan badan dan masuk pada kondisi dehidrasi.
 
Kolera


Apabila kekurangan cairan tubuh tidak segera ditangani, maka akan berlanjut kearah hipovolemik dan asidosis metabolik dalam waktu yang relatif singkat dan sanggup menimbulkan kematian jika penanganan tidak adekuat. Pemberian air minum biasa tidak akan banyak membantu, Penderita (pasien) kolera membutuhkan infus cairan gula (Dextrose) dan garam (Normal saline) atau bentuk cairan infus yang di mix keduanya (Dextrose Saline).


  • Penyebaran Penularan Penyakit KoleraKolera sanggup menyebar sebagai penyakit yang endemik, epidemik, atau pandemik. Meskipun sudah banyak penelitian bersekala besar dilakukan, namun kondisi penyakit ini tetap menjadi suatu tantangan bagi dunia kedokteran modern. Bakteri Vibrio cholerae berkembang biak dan menyebar melalui feaces (kotoran) manusia, jika kotoran yang mengandung kuman ini mengkontaminasi air sungai dan sebagainya maka orang lain yang terjadi kontak dengan air tersebut beresiko terkena penyakit kolera itu juga.
    Misalnya basuh tangan yang tidak higienis kemudian makan, mencuci sayuran atau masakan dengan air yang mengandung kuman kolera, makan ikan yang hidup di air terkotori kuman kolera, Bahkan air tersebut (seperti disungai) dijadikan air minum oleh orang lain yang bermukim disekitarnya.
  • Gejala dan Tanda Penyakit KoleraPada orang yang feacesnya ditemukan kuman kolera mungkin selama 1-2 ahad belum mencicipi keluhan berarti, Tetapi dikala terjadinya serangan bisul maka tiba-tiba terjadi diare dan muntah dengan kondisi cukup serius sebagai serangan akut yang menimbulkan samarnya jenis diare yg dialami.
    Akan tetapi pada penderita penyakit kolera ada beberapa hal tanda dan tanda-tanda yang ditampakkan, antara lain ialah :
    - Diare yang encer dan berlimpah tanpa didahului oleh rasa mulas atau tenesmus.
    - Feaces atau kotoran (tinja) yang semula berwarna dan berbau berubah menjadi cairan putih keruh (seperti air cucian beras) tanpa busuk busuk ataupun amis, tetapi mirip anggun yang menusuk.
    - Feaces (cairan) yang ibarat air cucian beras ini jika diendapkan akan mengeluarkan gumpalan-gumpalan putih.
    - Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.
    - Terjadinya muntah sesudah didahului dengan diare yang terjadi, penderita tidaklah mencicipi mual sebelumnya.
    - Kejang otot perut sanggup juga dirasakan dengan disertai nyeri yang hebat.
    - Banyaknya cairan yang keluar akan menimbulkan terjadinya kekurangan cairan tubuh dengan tanda-tandanya mirip ; detak jantung cepat, lisan kering, lemah fisik, mata cekung, hypotensi dan lain-lain yang jika tidak segera mendapat penangan pengganti cairan badan yang hilang sanggup menimbulkan kematian.
  • Penanganan dan Pengobatan Penyakit KoleraPenderita yang mengalami penyakit kolera harus segera mandapatkan penaganan segera, yaitu dengan menunjukkan pengganti cairan badan yang hilang sebagai langkah awal. Pemberian cairan dengan cara Infus/Drip yaitu yang paling sempurna bagi penderita yang banyak kehilangan cairan baik melalui diare atau muntah. Selanjutnya yaitu pengobatan terhadap bisul yang terjadi, yaitu dengan sumbangan antibiotik/antimikrobial mirip Tetrasiklin, Doxycycline atau golongan Vibramicyn. Pengobatan antibiotik ini dalam waktu 48 jam sanggup menghentikan diare yang terjadi.
    Pada kondisi tertentu, terutama diwilayah yang terjangkit wabah penyakit kolera sumbangan makanan/cairan dilakukan dengan jalan memasukkan selang dari hidung ke lambung (sonde). Sebanyak 50% masalah kolera yang tergolang berat tidak sanggup diatasi (meninggal dunia), sedangkan sejumlah 1% penderita kolera yang mendapat penanganan kurang adekuat meninggal dunia. (massachusetts medical society, 2007 : Getting Serious about Cholera).
  • Pencegahan Penyakit koleraCara pencegahan dan tetapkan tali penularan penyakit kolera yaitu dengan prinsip sanitasi lingkungan, terutama kebersihan air dan pembuangan kotoran (feaces) pada tempatnya yang memenuhi standar lingkungan. Lainnya ialah meminum air yang sudah dimasak terlebih dahulu, basuh tangan dengan higienis sebelum makan menggunakan sabun/antiseptik, basuh sayuran dangan air higienis terutama sayuran yang dimakan mentah (lalapan), hindari memakan ikan dan kerang yang dimasak setengah matang.
    Bila dalam anggota keluarga ada yang terkena kolera, sebaiknya diisolasi dan secepatnya mendapat pengobatan. Benda yang tercemar muntahan atau tinja penderita harus di sterilisasi, searangga lalat (vektor) penular lainnya segera diberantas. Pemberian vaksinasi kolera sanggup melindungi orang yang kontak pribadi dengan penderita.
  • Berlangganan update artikel terbaru via email:

    0 Response to "Kolera"

    Post a Comment

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel