Gangguan Kesehatan Mental


  1. Autisme
  2. Keterbelakangan Mental
  3. Kelainan Jiwa Pada Masa Kanak-kanak
  4. Gangguan Prilaku Anak
  5. Depresi Pada Anak
  6. Gangguang Rett
  7. Oppositional defiant disorder
  8. Perilaku Bunuh Diri
  9. Gangguan Kecemasan Berpisah (Separation Anxiety Di...
  10. Penyakit Manik Depresif
  11. Gangguan Asperger dan Perkembangan Pervasiv yang t...
  12. Gangguan Disintegratif Anak
  13. Schizophrenia Pada Masa Kanak-Kanak

Autisme

Autisme ialah suatu gangguan perkembangan yang kompleks, yang biasanya muncul pada usia 1-3 tahun.

Tanda-tanda autisme biasanya muncul pada tahun pertama dan selalu sebelum anak berusia 3 tahun.
Autisme 2-4 kali lebih sering ditemukan pada anak laki-laki.

PENYEBAB
Penyebab yang niscaya dari autisme tidak diketahui, yang niscaya hal ini bukan disebabkan oleh pola asuh yang salah.
Penelitian terbaru menitikberatkan pada kelainan biologis dan neurologis di otak, termasuk ketidakseimbangan biokimia, faktor genetik dan gangguan kekebalan.

Beberapa masalah mungkin berafiliasi dengan:
- Infeksi virus (rubella kongenital atau cytomegalic inclusion disease)
- Fenilketonuria (suatu kekurangan enzim yang sifatnya diturunkan)
- Sindroma X yang ringkih (kelainan kromosom).

GEJALA
# Penderita autisme klasik mempunyai 3 gejala: gangguan interaksi sosial
# kendala dalam komunikasi lisan dan non-verbal
# kegiatan dan minat yang aneh atau sangat terbatas.

Sifat-sifat lainnya yang biasa ditemukan pada anak autis:
# Sulit bergabung dengan anak-anak yang lain
# Tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya
# Menghindari kontak mata atau hanya sedikit melaksanakan kontak mata
# Menunjukkan ketidakpekaan terhadap nyeri
# Lebih senang menyendiri, menarik diri dari pergaulan, tidak membentuk korelasi pribadi yang terbuka
# Jarang memainkan permainan khayalan
# Memutar benda
# Terpaku pada benda tertentu, sangat tergantung kepada benda yang sudah dikenalnya dengan baik
# Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang aktif
# Tidak mengatakan respon terhadap cara pengajaran yang normal
# Tertarik pada hal-hal yang serupa, tidak mau menerima/mengalami perubahan
# Tidak takut akan bahaya
# Terpaku pada permainan yang ganjil
# Ekolalia (mengulang kata-kata atau suku kata)
# Tidak mau dipeluk
# Tidak mengatakan respon terhadap kata-kata, bersikap seperti tuli
# Mengalami kesulitan dalam mengungkapkan kebutuhannya melalui kata-kata, lebih senang meminta melalui isyarat tangan atau menunjuk
# Jengkel/kesal membabi buta, tampak sangat rusuh untuk alasan yang tidak jelas
# Melakukan gerakan dan ritual tertentu secara berulang (misalnya bergoyang-goyang atau mengepak-ngepakkan lengannya)
# Anak autis mengalami keterlambatan berbicara, mungkin memakai bahasa dengan cara yang aneh atau tidak bisa bahkan tidak mau berbicara sama sekali. Jika seseorang berbicara dengannya, ia akan sulit memahami apa yang dikatakan kepadanya. Anak autis tidak mau memakai kata ganti yang normal (terutama menyebut dirinya sebagai kamu, bukan sebagai saya).
# Pada beberapa masalah mungkin ditemukan sikap kasar atau melukai diri sendiri.
# Kemampuan motorik kasar/halusnya ganjil (tidak ingin menendang bola tetapi sanggup menyusun balok).

Gejala-gejala tersebut bervariasi, bisa ringan maupun berat. Selain itu, sikap anak autis biasanya berlawanan dengan banyak sekali keadaan yang terjadi dan tidak sesuai dengan usianya.

DIAGNOSA
Autisme tidak sanggup eksklusif diketahui pada dikala anak lahir atau pada skrining prenatal (tes penyaringan yang dilakukan ketika anak masih berada dalam kandungan).
Tidak ada tes medis untuk mendiagnosis autisme.
Suatu diagnosis yang akurat harus menurut kepada hasil pengamatan terhadap kemampuan berkomunikasi, sikap dan tingkat perkembangan anak.

Karakteristik dari kelainan ini beragam, maka sebaiknya anak dievaluasi oleh suatu tim multidisipliner yang terdiri dari jago saraf, psikolog anak-anak, jago perkembangan anak-anak, terapis bahasa dan jago lainnya yang berpengalaman di bidang autisme.
Pengamatan singkat dalam satu kali pertemuan tidak sanggup menampilkan citra kemampuan dan sikap anak. Masukan dari orang renta dan riwayat perkembangan anak merupakan komponen yang sangat penting dalam menegakkan diagnosis yang akurat.

PENGOBATAN
Orang renta memainkan kiprah yang sangat penting dalam membantu perkembangan anak.
Seperti anak-anak yang lainnya, anak autis terutama mencar ilmu melalui permainan. Bergabunglah dengan anak ketika ia sedang bermain, tariklah anak dari sikap dan ritualnya yang sering diulang-ulang, dan tuntunlah mereka menuju kegiatan yang lebih beragam. Misalnya, orang renta mengajak anak mengitari kamarnya, kemudian tuntun mereka ke ruang yang lain. Orang renta perlu memasuki dunia mereka untuk membantu mereka masuk ke dunia luar.

Kata-kata kebanggaan dikarenakan telah menuntaskan tugasnya dengan baik, kadang tidak berarti apa-apa bagi anak autis. Temukan cara lain untuk mendorong sikap yang baik dan untuk mengangkat harga dirinya. Misalnya berikan waktu lebih untuk bermain dengan mainan kesukaannya kalau anak telah menuntaskan tugasnya dengan baik.

Anak autis mencar ilmu lebih baik kalau informasi disampaikan secara visual (melalui gambar) dan lisan (melalui kata-kata). Masukkan komunikasi augmentatif ke dalam kegiatan rutin sehari-hari dengan menggabungkan kata-kata dan foto, lambang atau isyarat tangan untuk membantu anak mengutarakan kebutuhan, perasaan dan gagasannya.

Tujuan dari pengobatan ialah menciptakan anak autis berbicara. Tetapi sebagian anak autis tidak sanggup bermain dengan baik, padahal anak-anak mempelajari kata-kata gres melalui permainan. Sebaiknya orang renta tetap berbicara kepada anak autis, sambil memakai semua alat komunikasi dengan mereka, apakah berupa isyarat tangan, gambar, foto, lambang, bahasa tubuh maupun teknologi.
Jadwal kegiatan sehari-hari, masakan dan kegiatan favorit, serta sahabat dan anggota keluarga lainnya bisa menjadi cuilan dari sistem gambar dan membantu anak untuk berkomunikasi dengan dunia di sekitarnya.

Program intervensi dini

Hal terpenting yang bisa dilakukan oleh orang renta ialah menemukan acara intervensi dini yang baik bagi anak autis.
Tujuan pertama ialah menembus tembok penghalang interaksi sosial anak dan menitikberatkan komunikasi dengan orang lain melalui cara menunjuk jari, mengguanakan gambar dan kadang bahasa isyarat serta kata-kata.
Program intervensi dini memperlihatkan pelayanan pendidikan dan pengobatan untuk anak-anak berusia dibawah 3 tahun yang telah didiagnosis mengalami ketidakmampuan fisik atau kognitif.
Program intervensi dini terdiri dari:
- Terapi fisik dan terapi okupasional (pengobatan dengan mengatakan pekerjaan/kegiatan tertentu)
- Terapi wicara dan bahasa
- Pendidikan masa kanak-kanak dini
- Perangsangan sensorik.
Program intervensi dini akan membantu orang renta dan anak autis pindah dari intervensi dini ke dalam sistem sekolah umum.
Program ini juga akan membantu memilihkan lingkungan yang paling sempurna untuk pendidikan anak autis, apakah di sekolah biasa atau di kelas khusus anak austik yang memperlihatkan pendidikan dan pelayanan pengobatan yang lebih intensif dengan jumlah murid yang terbatas.

Program pendidikan untuk anak autis sangat terstruktur, menitikberatkan kepada kemampuan berkomunikasi dan sosialisasi serta teknik pengelolaan sikap positif.
Strategi yang dipakai di dalam kelas sebaiknya juga diterapkan di rumah sehingga anak mempunyai lingkungan fisik dan sosial yang tidak terlalu berbeda.

Dukungan pendidikan mirip terapi wicara, terapi okupasional dan terapi fisik merupakan cuilan dari pendidikan di sekolah anak autis.
Keterampilan lainnya, mirip memasak, berbelanja atau menyebrang jalan, akan dimasukkan ke dalam planning pendidikan individual untuk meningkatkan kemandirian anak.
Tujuan keseluruhan untuk anak ialah membangun kemampuan sosial dan berkomunikasi hingga ke tingkat tertinggi atau membangun potensinya yang tertinggi.

Tidak gampang mendapatkan kenyataan bahwa anak anda ialah seorang autis. Orang renta seringkali mengalami tahapan emosional berupa duka, menyangkal, marah, depresi dan menerima. Konsultasi dengan jago sanggup membantu keluarga mendapatkan diagnosis ini, melangkah ke depan dan mencari jalan terbaik untuk membantu anak mencapai potensinya yang tertinggi.

Pada masa remaja, beberapa sikap kasar bisa semakin sulit dihadapi dan sering menjadikan depresi. Kadang obat-obatan bisa membantu meskipun tidak sanggup menghilangkan penyebabnya.
Haloperidol terutama dipakai untuk mengendalikan sikap yang sangat kasar dan membahayakan diri sendiri.
Fenfluramin, buspiron, risperidon dan penghambat reuptake serotonin selektif (fluoksetin, paroksetin dan sertralin) dipakai untuk mengatasi banyak sekali tanda-tanda dan sikap pada anak autis.

Beberapa anak autis tumbuh dan menjalani hidup yang mandiri. Yang lainnya selalu membutuhkan dukungan dari lingkungan tempat tinggal dan tempatnya bekerja.
Banyak jago yang beropini bahwa masa depan anak autis sangat tergantung kepada besarnya kemampuan berbahasa yang dicapai oleh anak ketika berusia 7 tahun. 
 
 

Keterbelakangan Mental

Keterbelakangan Mental (Retardasi Mental, RM) ialah suatu keadaan yang ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada dibawah rata-rata disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk mengikuti keadaan (berpelilaku adaptif), yang mulai timbul sebelum usia 18 tahun.

Orang-orang yang secara mental mengalami keterbelakangan, mempunyai perkembangan kecerdasan (intelektual) yang lebih rendah dan mengalami kesulitan dalam proses mencar ilmu serta pembiasaan sosial.
3% dari jumlah penduduk mengalami keterbelakangan mental.

PENYEBAB
Tingkat kecerdasan ditentukan oleh faktor keturunan dan lingkungan.
Pada sebagian besar masalah RM, penyebabnya tidak diketahui; hanya 25% masalah yang mempunyai penyebab yang spesifik.

Secara kasar, penyebab RM dibagi menjadi beberapa kelompok:

   1. Trauma (sebelum dan sehabis lahir)
      - Perdarahan intrakranial sebelum atau sehabis lahir
      - Cedera hipoksia (kekurangan oksigen), sebelum, selama atau sehabis lahir
      - Cedera kepala yang berat
   2. Infeksi (bawaan dan sehabis lahir)
      - Rubella kongenitalis
      - Meningitis
      - Infeksi sitomegalovirus bawaan
      - Ensefalitis
      - Toksoplasmosis kongenitalis
      - Listeriosis
      - Infeksi HIV
   3. Kelainan kromosom
      - Kesalahan pada jumlah kromosom (Sindroma Down)
      - Defek pada kromosom (sindroma X yang rapuh, sindroma Angelman, sindroma Prader-Willi)
      - Translokasi kromosom dan sindroma cri du chat
   4. Kelainan genetik dan kelainan metabolik yang diturunkan
      - Galaktosemia
      - Penyakit Tay-Sachs
      - Fenilketonuria
      - Sindroma Hunter
      - Sindroma Hurler
      - Sindroma Sanfilippo
      - Leukodistrofi metakromatik
      - Adrenoleukodistrofi
      - Sindroma Lesch-Nyhan
      - Sindroma Rett
      - Sklerosis tuberosa
   5. Metabolik
      - Sindroma Reye
      - Dehidrasi hipernatremik
      - Hipotiroid kongenital
      - Hipoglikemia (diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik)
   6. Keracunan
      - Pemakaian alkohol, kokain, amfetamin dan obat lainnya pada ibu hamil
      - Keracunan metilmerkuri
      - Keracunan timah hitam
   7. Gizi
      - Kwashiorkor
      - Marasmus
      - Malnutrisi
   8. Lingkungan
      - Kemiskinan
      - Status ekonomi rendah
      - Sindroma deprivasi.

GEJALA
Tingkatan Retardasi Mental


Tingkat
Kisaran IQ
Kemampuan Usia Prasekolah
(sejak lahir-5 tahun)
Kemampuan Usia Sekolah
(6-20 tahun)
Kemampuan Masa Dewasa
(21 tahun keatas)
Ringan
52-68
  Bisa membangun kemampuan sosial & komunikasi
  Koordinasi otot sedikit terganggu
  Seringkali tidak terdiagnosis
  Bisa mempelajari pelajaran kelas 6 pada simpulan usia belasan tahun
  Bisa dibimbing ke arah pergaulan sosial
  Bisa dididik
Biasanya bisa mencapai kemampuan kerja & bersosialisasi yg cukup, tetapi ketika mengalami stres sosial ataupun ekonomi, memerlukan bantuan
Moderat
36-51
  Bisa berbicara & mencar ilmu berkomunikasi
  Kesadaran sosial kurang
  Koordinasi otot cukup
  Bisa mempelajari beberapa kemampuan sosial & pekerjaan
  Bisa mencar ilmu bepergian sendiri di tempat-tempat yg dikenalnya dengan baik
  Bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dengan melaksanakan pekerjaan yg tidak terlatih atau semi terlatih dibawah pengawasan
  Memerlukan pengawasan & bimbingan ketika mengalami stres sosial maupun ekonomi yg ringan
Berat
20-35
  Bisa mengucapkan beberapa kata
  Mampu mempelajari kemampuan untuk menolong diri sendiri
  Tidak mempunyai kemampuan ekspresif atau hanya sedikit
  Koordinasi otot jelek
  Bisa berbicara atau mencar ilmu berkomunikasi
  Bisa mempelajari kebiasaan hidup sehat yg sederhana
  Bisa memelihara diri sendiri dibawah pengawasan
  Dapat melaksanakan beberapa kemampuan proteksi diri dalam lingkungan yg terkendali
Sangat berat
19 atau kurang
  Sangat kolot
  Koordinasi ototnya sedikit sekali
  Mungkin memerlukan perawatan khusus
  Memiliki beberapa koordinasi otot
  Kemungkinan tidak sanggup berjalan atau berbicara
  Memiliki beberapa koordinasi otot & berbicara
  Bisa merawat diri tetapi sangat terbatas
  Memerlukan perawatan khusus

Anak dengan MR ringan (IQ 52-68) bisa mencapai kemampuan membaca hingga kelas 4-6. Meskipun mempunyai kesulitan membaca, tetapi mereka sanggup mempelajari kemampuan pendidikan dasar yang diharapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mereka memerlukan pengawasan dan bimbingan serta pendidikan dan pembinaan khusus.
Biasanya tidak ditemukan kelainan fisik, tetapi mereka bisa menderita epilepsi.
Mereka seringkali tidak sampaumur dan kapasitas perkembangan interaksi sosialnya kurang.
Mereka mengalami kesulitan dalam mengikuti keadaan dengan keadaan yang gres dan mungkin mempunyai penilaian yang buruk.
Mereka jarang melaksanakan penyerangan yang serius, tetapi bisa melaksanakan kejahatan impulsif.

Anak-anak dengan RM moderat (IQ 36-51) terang mengalami kelambatan dalam mencar ilmu berbicara dan keterlambatan dalam mencapai tingkat perkembangan lainnya (misalnya duduk dan berbicara). Dengan latihan dan dukungan dari lingkungannya, mereka sanggup hidup dengan tingkat kemandirian tertentu.

Anak-anak dengan RM berat (IQ 20-35) sanggup dilatih meskipun agak lebih susah dibandingkan dengan RM moderat.

Anak-anak dengan RM sangat berat (IQ 19 atau kurang) biasanya tidak sanggup mencar ilmu berjalan, berbicara atau memahami.

Angka cita-cita hidup untuk anak-anak dengan RM mungkin lebih pendek, tergantung kepada penyebab dan beratnya RM. Biasanya, semakin berat RMnya maka semakin kecil angka cita-cita hidupnya.

DIAGNOSA
Seorang anak RM memperlihatkan perkembangan yang secara signifikan lebih lambat dibandingkan dengan anak lain yang sebaya.

Tingkat kecerdasan yang berada dibawah rata-rata bisa dikenali dan diukur melalui tes kecerdasan standar (tes IQ), yang memperlihatkan hasil kurang dari 2 SD (standar deviasi) dibawah rata-rata (biasanya dengan angka kurang dari 70, dari rata-rata 100).

PENGOBATAN
Tujuan pengobatan yang utama ialah menyebarkan potensi anak semaksimal mungkin.
Sedini mungkin diberikan pendidikan dan pembinaan khusus, yang meliputi pendidikan dan pembinaan kemampuan sosial untuk membantu anak berfungsi senormal mungkin.
Pendekatan sikap sangat penting dalam memahami dan bekerja sama dengan anak RM.

PENCEGAHAN
Konsultasi genetik akan mengatakan pengetahuan dan pengertian kepada orang renta dari anak RM mengenai penyebab terjadinya RM.

Vaksinasi MMR secara dramatis telah menurunkan angka insiden rubella (campak Jerman) sebagai salah satu penyebab RM.

Amniosentesis dan pola vili korion merupakan investigasi diagnostik yang sanggup menemukan sejumlah kelainan, termasuk kelainan genetik dan korda spinalis atau kelainan otak pada janin.
Setiap perempuan hamil yang berumur lebih dari 35 tahun dianjurkan untuk menjalani amniosentesis dan investigasi vili korion, lantaran mereka mempunyai resiko melahirkan bayi yang menderita sindroma Down.
USG juga sanggup membantu menemukan adanya kelainan otak.
Untuk mendeteksi sindroma Down dan spina bifida juga bisa dilakukan pengukuran kadar alfa-protein serum.
Diagnosis RM yang ditegakkan sebelum bayi lahir, akan mengatakan pilihan pengguguran atau keluarga berencana kepada orang tua.

Tindakan pencegahan lainnya yang sanggup dilakukan untuk mencegah terjadinya RM:
# Genetik
Penyaringan prenatal (sebelum lahir) untuk kelainan genetik dan konsultasi genetik untuk keluarga-keluarga yang mempunyai resiko sanggup mengurangi angka insiden RM yang penyebabnya ialah faktor genetik.
# Sosial
Program sosial pemerintah untuk memberantas kemiskinan dan menyelenggarakan pendidikan yang baik sanggup mengurangi angka insiden RM ringan akhir kemiskinan dan status ekonomi yang rendah.
# Keracunan
Program lingkungan untuk mengurangi timah hitam dan merkuri serta racun lainnya akan mengurangi RM akhir keracunan.
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan imbas dari pemakaian alkohol dan obat-obatan selama kehamilan sanggup mengurangi angka insiden RM.
# Infeksi
Pencegahan rubella kongenitalis merupakan pola yang baik dari acara yang berhasil untuk mencegah salah satu bentuk RM.
Kewaspadaan yang konstan (misalnya yang berafiliasi dengan kucing, toksoplasmosis dan kehamilan), membantu mengurangi RM akhir toksoplasmosis. 
 
 

Kelainan Jiwa Pada Masa Kanak-kanak

KELAINAN DESINTEGRATIF PADA MASA KANAK-KANAK

Pada Kelainan Desintegratif Pada Masa Kanak-kanak (Psikosa Desintegratif, Sindroma Heller), seorang anak yang sepertinya normal, setelah berumur 3 tahun mulai berlaku mirip anak dibawah umur 3 tahun (terjadi kemunduran fungsi kecerdasan, sosial dan bahasa, yang sebelumnya normal).

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi kadang ditemukan kelainan otak degeneratif.
Anak mengalami penurunan kemampuan berkomunikasi, kemunduran sikap non-verbal dan hilangnya ketrampilan tertentu.

Gejalanya berupa:
- penurunan kemampuan bersosialisasi
- penurunan pengendalian buang air besar dan berkemih
- penurunan kemampuan berbahasa ekspresif (menyatakan perasaan) atau reseptif (menerima)
- penurunan kemampuan motorik
- kurang mau bermain
- gagal untuk menjalin korelasi dengan anak sebaya
- gangguan sikap non-verbal
- kosa katanya berkurang
- tidak bisa memulai atau mengikuti suatu percakapan.

Tanda terpenting dari kelainan ini ialah bahwa hingga usia 2 tahun, perkembangan terjadi secara normal, tetapi kemudian terjadi penurunan kemampuan secara bertahap.
Biasanya diagnosis ditegakkan menurut hilangnya/berkurangnya 2 dari 3 area fungsi (fungsi kecerdasan, sosial dan bahasa).

Kelainan desintegratif pada masa kanak-kanak tidak sanggup diobati maupun disembuhkan.
Prognosisnya buruk dan kalau kemundurannya berat, maka anak akan selalu membutuhkan pertolongan orang lain dalam menjalankan fungsinya.


SKIZOFRENIA PADA MASA KANAK-KANAK

Skizofrenia Pada Masa Kanak-kanak ialah suatu keadaan yang ditandai dengan sikap dan pemikiran yang abnormal, yang mulai timbul diantara usia 7 tahun dan awal masa remaja.

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi yang niscaya bukan disebabkan oleh pola asuh yang jelek.

Skizofrenia pada masa kanak-kanak biasanya muncul pada usia 7 tahun. Anak mulai menarik diri dari pergaulan, kehilangan minatnya dalam kegiatannya sehari-hari dan mengalami perubahan dalam fikiran dan persepsi (wawasan).

Gejala-gejala lainnya adalah:
- Bloking : tiba-tiba fikirannya terputus/terhambat
- Perseverasi : mengulang respon yang sama terhadap pertanyaan yang berbeda
- Ideas of reference : suatu keyakinan bahwa kata-kata atau sikap orang lain ditujukan kepadanya
- Halusinasi : penginderaan yang tidak menurut atas kenyataan obyektif (melihat, mendengar maupun mencicipi sesuatu yang tolong-menolong tidak ada)

- Delusi (waham) : keyakinan yang salah, yang tidak sanggup dirubah melalui daypikir atau bujukan
- Emosi tumpul : emosi yang datar; bunyi maupun ekspresi wajahnya tidak mengatakan respon terhadap perubahan emosional (mereka tidak mengatakan respon terhadap insiden yang dalam keadaan normal bisa mengakibatkan mereka tertawa atau menangis)
- Paranoid : suatu ketakutan atau kecurigaan bahwa orang lain berencana untuk mencelakakan dirinya atau bahwa orang lain mengendalikan fikirannya
- Pengendalian fikiran : suatu keyakinan bahwa orang lain atau kekuasaan seseorang mengendalikan fikirannya.

Skizofrenia tidak sanggup disembuhkan, meskipun beberapa tanda-tanda bisa dikendalikan dengan obat-obatan dan psikoterapi.

Obat anti-psikosa bisa membantu memperbaiki beberapa kelainan kimia di dalam otak. Yang sering dipakai ialah tiotiksen dan haloperidol. Tetapi anak-anak lebih peka terhadap imbas samping dari obat anti-psikosa, mirip tremor, gerakan yang menjadi lambat dan kejang otot; lantaran itu pemakaiannya harus diawasi secara ketat.

Jika gejalanya memburuk, untuk sementara waktu anak mungkin perlu dirawat di rumah sakit, sehingga takaran obat bisa diubahsuaikan dan sanggup dilakukan pengawasan terhadap perjuangan untuk melukai dirinya sendiri maupun orang lain.
Beberapa anak harus tetap menjalani perawatan di rumah sakit.


DEPRESI

Depresi ialah suatu perasaan sedih yang sangat mendalam, yang bisa terjadi setelah kehilangan atau insiden menyedihkan dan tidak sebanding dengan insiden tersebut serta tetap berlangsung untuk waktu yang cukup lama.

Depresi yang berat relatif jarang ditemukan pada anak-anak, tetapi sering terjadi pada dikala remaja. Depresi pada anak-anak usia sekolah bisa menjadikan masalah.

Depresi pada anak-anak bisa dipicu oleh banyak sekali insiden atau problem berikut:
- Kematian orang tua
- Perpindahan seorang teman
- Kesulitan dalam mengikuti keadaan dengan sekolah
- Kesulitan dalam berteman
- Penyalahgunaan obat atau alkohol.

Beberapa anak bisa mengalami depresi tanpa terlebih dahulu mengalami insiden yang menyedihkan. Pada anak-anak tersebut, anggota keluarga yang lain sebelumnya telah mengalami depresi; lantaran itu penelitan menyebutkan bahwa depresi cenderung diturunkan.

Gejala-gejalanya adalah:
- Perasaan sedih
- Apati
- Menarik diri dari teman-teman dan lingkungan sosialnya
- Kegembiraannya berkurang
- Merasa ditolak dan tidak dicintai
- Gangguan tidur
- Sakit kepala
- Nyeri perut
- Kadang berperilaku lucu atau konyol
- Terus menerus menyalahkan dirinya
- Nafsu makannya berkurang
- Penurunan berat badan
- Murung
- Mempunyai fikiran untuk melaksanakan tindakan bunuh diri.
Diagnosis ditegakkan menurut gejala-gejalanya.

Bisa diberikan obat anti-depresi, yang bekerja dengan cara memperbaiki ketidakseimbangan kimia di dalam otak.
Yang paling sering diberikan ialah penghambat reuptake serotonin, mirip fluoksetin, sertralin dan paroksetin. Anti-depresi golongan trisiklik jarang dipakai pada anak-anak lantaran mempunyai imbas samping yang berarti.

Selain obat-obatan, juga dilakukan psikoterapi, baik secara perorangan maupun dalam kelompok serta terapi keluarga.


MANIA & KELAINAN MANIK-DEPRESIF

Mania ialah suatu keadaan dimana seorang anak tampak sangat gembira dan aktif, serta berfikir dan berbicara sangat cepat. Bentuk mania yang tidak terlalu berat ialah hipomania.
Manik-Depresif ialah suatu periode dari mania yang bergantian dengan depresi.

Mania dan hipomania jarang ditemukan pada anak-anak.
Manik-depresif sangat jarang terjadi pada masa kanak-kanak. Beberapa anak mungkin mengalami perubahan suasana hati yang jelas, tetapi hal ini biasanya bukan merupakan mengambarkan dari manik-depresif.

Penyebabnya tidak diketahui.
Gejalanya serupa dengan manik-depresif pada dewasa.
Diagnosis ditegakkan menurut gejala-gejalanya.

Pengobatannya rumit, biasanya terdiri dari kombinasi dari obat-obat untuk menstabilkan suasana hati (misalnya lithium, carbamazepin dan asam valproat).
Sebaiknya anak dikonsultasikan kepada jago jiwa anak.


PERILAKU BUNUH DIRI

Perilaku Bunuh Diri terdiri dari:
# Isyarat bunuh diri : aksi bunuh diri yang tidak berakibat fatal
# Usaha bunuh diri : aksi bunuh diri yang bisa berakibat fatal tetapi tidak berhasil dilakukan
# Bunuh diri : suatu tindakan yang mengakibatkan hilangnya nyawa pelaku.

Perilaku bunuh diri sering ditemukan pada anak-anak yang lebih tua, terutama pada remaja.

Suatu perjuangan bunuh diri merupakan mengambarkan yang terang dari kelainan mental, (biasanya depresi).
Perilaku bunuh diri seringkali dicetuskan oleh:
# Peristiwa kehilangan, contohnya kehilangan pacar, kehilangan lingkungan yang bersahabat (sekolah, tetangga, teman) lantaran harus berpindah tempat tinggal dan kehilangan harga diri setelah percekcokan dengan keluarga
# Penderitaan akhir kehamilan yang tidak direncanakan
# Hukuman dalam keluarga yang mempermalukan dirinya.

Motif dari bunuh diri ialah keinginan untuk memanipulasi atau menghukum orang lain dengan fikiran bahwa mereka akan merasa menyesal kalau saya mati.
Kadang seorang anak melaksanakan bunuh diri lantaran menjiplak orang lain, contohnya menjiplak idolanya.

Orang tua, dokter, guru dan sahabat bisa mengenali anak atau remaja yang melaksanakan perjuangan bunuh diri, contohnya dari perubahan perilakunya.
Setiap isyarat bunuh diri harus ditanggapi secara serius. Pernyataan mirip "Seandainya saya tidak pernah dilahirkan ke dunia ini" atau "Saya ingin tidur dan tidak pernah terbangun lagi", bisa memperlihatkan suatu keinginan yang kuat untuk melaksanakan bunuh diri.

Resiko tinggi melaksanakan bunuh diri ditemukan pada anak yang:
- Salah satu anggota keluarga, sahabat dekat atau sahabat sebayanya telah melaksanakan tindakan bunuh diri
- Salah satu anggota keluarganya gres saja meninggal
- Kecanduan obat
- Menderita kelainan tingkah laku.

Setiap perjuangan bunuh diri merupakan keadaan darurat. Jika perjuangan tersebut sudah sanggup diatasi dan dicegah, anak bisa dirawat di rumah sakit atau tetap di rumah, tergantung kepada besarnya resiko kalau anak tetap di rumah dan kapasitas keluarga untuk mengatakan dukungan.
Keseriusan suatu perjuangan bunuh diri tergantung kepada sejumlah faktor:
- perencanaan (perencanaan yang matang memperlihatkan keseriusan perjuangan bunuh diri)
- cara yang dipakai (pemakaian pistol lebih serius daripada overdosis obat)
- cedera yang terjadi.

Jika keluarga memperlihatkan kasih sayang dan kepedulian, maka hasil dari pencegahan sikap bunuh diri akan lebih baik.
Respon yang negatif atau tidak bersifat mendukung dari orang renta akan memperburuk keadaan.
Pada beberapa kasus, tindakan yang terbaik ialah merawat anak di rumah sakit. Anak dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit, terutama kalau anak mengalami depresi berat atau menderita kelainan jiwa lainnya (misalnya skizofrenia). Biasanya anak akan ditangani oleh jago jiwa dan dokter keluarga. Pemulihan meliputi pembangunan kembali moral anak dan mengembalikan ketenangan emosi di dalam keluarga.


KECEMASAN KARENA BERPISAH

Kelainan Kecemasan Karena Berpisah ialah suatu keadaan yang ditandai dengan kecemasan yang hiperbola pada seorang anak akhir jauh dari rumah atau berpisah dengan orang-orang yang dekat dengannya.

Kecemasan lantaran berpisah pada batas tertentu ialah normal dan terjadi hampir pada semua anak, terutama bayi dan balita.
Kelainan kecemasan lantaran berpisah ialah suatu kecemasan yang hiperbola yang melampaui tingkat perkembangan anak seusianya. Kelainan ini biasanya dipicu oleh janjkematian anggota keluarga, sahabat atau binatang peliharaan, maupun perpindahan tempat tinggal atau perubahan di sekolah.

Gejalanya adalah:
- kecemasan yang hiperbola ketika berpisah dari ibunya
- khawatir kehilangan ibu atau khawatir ibunya mengalami bencana
- sering tidak mau perigi ke sekolah atau tempat lain lantaran takut berpisah
- sering tidak mau tidur kalau tidak mau ditemani oleh orang dewasa
- tidak mau ditinggal sendirian dalam suatu ruangan
- di rumah selalu mengikuti orangtuanya kemanapun pergi
- mimpi buruk
- keluhan fisik yang berulang.

Anak seringkali tidak mau pergi ke sekolah, lantaran itu tujuan utama dari pengobatan ialah segera mengembalikan anak ke sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan terapi suportif (terutama yang diselenggarakan oleh orang renta dan guru).
Pada masalah yang lebih berat, diberikan obat anti-cemas dan anti-depresi.
Pada masalah yang sangat berat, anak mungkin perlu menjalani perawatan di rumah sakit.


KELAINAN SOMATOFORMIS

Kelainan Somatoformis ialah sekumpulan kelainan dimana suatu problem psikis mengakibatkan terjadinya tanda-tanda fisik yang menyulitkan atau melumpuhkan.

Seorang anak dengan kelainan somatoformis bisa mempunyai sejumlah tanda-tanda tanpa adanya penyebab fisik, yaitu berupa nyeri, gangguan pernafasan dan kelemahan. Anak seringkali memperlihatkan tanda-tanda penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga lainnya.
Anak biasanya tidak menyadari korelasi antara tanda-tanda dengan problem psikis yang mendasarinya.

Jenis kelainan somatoformis yang utama adalah:
# Kelainan Konversi
Anak merubah problem psikis menjadi tanda-tanda fisik.
Contohnya lengan atau tungkainya tampak lumpuh, menjadi tuli atau buta atau berpura-pura kejang.
# Kelainan Somatisasi
Menyerupai kelainan konversi, tetapi anak memperlihatkan tanda-tanda yang lebih samar.
# Hipokondriasis
Anak terobsesi oleh fungsi tubuh (misalnya denyut jantung, pencernaan dan berkeringat) dan merasa yakin bahwa ia menderita penyakit yang serius padahal tolong-menolong semua baik-baik saja.

Angka insiden kelainan konversi dan hipokondriasis pada anak perempuan dan anak pria ialah sama, tetapi lebih sering ditemukan pada remaja putri daripada remaja laki-laki.
Kelainan somatisasi hampir selalu terjadi pada anak perempuan.

Sebelum memutuskan bahwa seorang anak menderita kelainan somatoformis, terlebih dahulu seorang dokter harus yakin bahwa tidak ditemukan kelainan fisik yang mengakibatkan timbulnya gejala.
Biasanya tidak dilakukan pemeriksan laboratorium menyeluruh karrena dikhawatirkan anak akan semakin yakin bahwa mereka memang menderita kelainan fisik.
Jika tidak ditemukan kelainan fsik, dokter berbicara dengan anak dan anggota keluarga untuk mencoba menemukan problem psikis yang mendasarinya atau untuk menemukan adanya problem dalam korelasi antar anggota keluarga.

Anak mungkin akan menolak proposal untuk menemui psikoterapis lantaran takut konflik psikis yang disembunyikannya akan terungkap. Tetapi kalau hal ini dilakukan secara sedikit demi sedikit dan perlahan, tanpa pemaksaan, lama-lama anak akan merubah perilakunya.
Menenangkan anak dan mengatakan dukungan bisa membantu meminimalkan gejala-gejala fisik,
Jika tindakan tersebut gagal, biasanya anak dirujuk ke jago jiwa anak-anak.
 
 

Gangguan Prilaku Anak

Gangguan prilaku ditandai dengan pola tingkah laris yang berulang dimana hak dasar orang lain terganggu.

Meskipun beberapa anak lebih bertingkah laris baik dibandingkan dengan yang lainnya, anak yang berulangkali dan terus menerus melanggar peraturan dan hak orang lain dimana dengan cara yang tidak sesuai dengan usia mereka mempunyai gangguan prilaku. Masalah tersebut biasanya dimulai pada masa kanak-kanak simpulan atau awal remaja dan lebih sering terjadi pada anak pria daripada anak perempuan. Penilaian pada prilaku harus melibatkan lingkungan sosial anak tersebut ke dalam catatan. Penyimpangan prilaku terjadi oleh anak sewaktu pembiasaan dengan kehidupan di tempat peperangan, tempat kerusuhan, atau lingkungan lain dengan stress tinggi bukan gangguan prilaku.

GEJALA

Pada umumnya, anak dengan gangguan prilaku ialah egois, tidak berafiliasi baik dengan orang lain, dan kurang merasa bersalah. Mereka cenderung salah mengartikan sikap orang lain sebagai ancaman dan bereaksi agresif. Mereka bisa terlibat dalam pengintimidasian, ancaman, dan sering tabrak dan kemungkinan kejam terhadap binatang. Anak lain dengan gangguan prilaku merusak barang, khususnya dengan membakar. Mereka mungkin berdusta atau terlibat dalam pencurian. Melanggar peraturan dengan serius ialah biasa dan termasuk lari dari rumah dan sering mangkir dari sekolah. Anak perempuan dengan gangguan prilaku lebih sedikit mungkin dibandingkan anak pria untuk menjadi kasar secara fisik; mereka biasanya kabur, berbohong, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, dan kadangkala terlibat dalam pelacuran.

Sekitar separuh dari anak dengan gangguan prilaku menghentikan prilakunya ketika dewasa. Anak yang lebih kecil ketika gangguan prilaku mulai, lebih mungkin akan melanjutkan prilakunya. Orang sampaumur yang tetap berprilaku mirip itu seringkali menghadapi problem aturan , secara kronis mengganggu hak orang lain, dan seringkali didiagnosa dengan gangguan kepribadian anti sosial.

PENGOBATAN

Pengobatan sangat sulit lantaran anak dengan gangguan prilaku jarang memahami kesalahan apapun dengan prilaku mereka. Seringkali pengobatan yang paling berhasil ialah memisahkan anak tersebut dari lingkungan yang bermasalah dan menyediakan tempat yang diatur dengan ketat, apakah di yayasan kesehatan mental atau sosial anak-anak.
 
 

Depresi Pada Anak

Depresi ialah perasaan sangat sedih, bisa disertai gres kehilangan atau insiden sedih lainnya namun kadarnya melebihi insiden tersebut dan berlangsung melebihi jangka waktu yang semestinya.

Kesedihan dan ketidakgembiraan ialah emosi insan yang umum, terutama sekali reaksi terhadap keadaan bermasalah. Untuk anak, beberapa situasi bisa termasuk janjkematian orangtua, perceraian, seorang sahabat pindah rumah, kesulitan mengikuti keadaan di sekolah, dan kesulitan berteman. Kadangkala, meskipun, perasaan sedih melebihi ukuran insiden atau berlangsung lebih usang dibandingkan yang diharapkan. Pada masalah lain, terutama sekali ketika perasaan negatif disebabkan kesulitan fungsi dari hari ke hari, anak bisa mengalami depresi. Seperti orang dewasa, beberapa anak menjadi tertekan bahkan tanpa insiden hidup yang tidak menggembirakan. Hal ini lebih sering terjadi kalau ada riwayat keluarga mengalami gangguan kejiwaan.

PENYEBAB

Depresi terjadi pada 1 hingga 2 % anak dan sebanyak 8% pada remaja. Dokter tidak mengetahui secara niscaya apa yang mengakibatkan depresi, tetapi kelainan kimia pada otak kemungkinan berpengaruh. Beberapa depresi cenderung menurun. Faktor kombinasi, baik pengalaman hidup dan genetic vulnerability, nampak berpengaruh. Kadangkala, gangguan kesehatan, mirip tiroid tidak aktif, ialah penyebabnya.

GEJALA

Gejala-gejala depresi pada anak

    * Perasaan sedih
    * Lesu
    * Menarik diri dari teman-teman dan keadaan sosial
    * Mengurangi kapasitas kesenangan
    * merasa tertolak dan tidak dikasihi
    * Gangguan tidur, mimpi buruk
    * Menyalahkan diri sendiri
    * Kurang nafsu makan, kehilangan berat badan
    * Berpikiran untuk bunuh diri
    * Tidak mempunyai harga diri
    * Protes dengan perubahan fisik
    * Tidak naik kelas

Gejala-gejala depresi pada anak berafiliasi dengan perasaan sedih berlebihan, perasaan sangat tidak berharga, dan perasaan bersalah. Anak tersebut kehilangan minat pada aktifitas yang secara normal mengatakan kesenangan, mirip bermain sambil berolah raga, menonton televisi, memainkan video games, atau bermain dengan teman-teman. Nafsu makan bisa naik atau turun, seringkali menciptakan perubahan berat tubuh yang signifikan. Tidur biasanya terganggu, dengan insomnia manapun atau tidur berlebihan. Anak yang depresi seringkali tidak energik atau aktif secara fisik. Meskipun begitu, terutama sekali pada anak yang lebih kecil, depresi kadangkala disembunyikan oleh tanda-tanda bertentangan nampaknya, mirip overaktif dan agresif, sikap anti sosial. Gejala biasanya berafiliasi dengan kemampuan anak untuk berpikir dan konsentrasi, dan kiprah sekolah biasanya menciptakan menderita. Berpikir untuk bunuh diri, fantasi, dan mencoba sering terjadi. Dokter harus selalu menilai resiko bunuh diri pada depresi anak.

DIAGNOSA

Untuk mendiagnosa depresi, seorang dokter mendasari pada beberapa sumber informasi, termasuk wawancara dengan anak atau remaja tersebut dan informasi dari orangtua dan para guru. Kadangkala, susunan pertanyaan membantu membedakan depresi dari reaksi normal kepada situasi yang menyedihkan. Seorang dokter berusaha untuk menemukan apakah keluarga atau stress social bisa mempercepat depresi dan juga menentukan apakah gangguan fisik, mirip tiroid underactive, ialah penyebabnya.

PENGOBATAN

Demikian halnya dengan orang dewasa, terdapat cakupan luas pada keparahan depresi, dan pengobatan intensif bergantung pada beratnya gejala-gejala tersebut.

Obat-obatan antidepresan memperbaiki ketidakseimbangan kimia di dalam otak. Serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), mirip fluoxetine, sertraline, dan paroxetine, ialah obat-obatan yang paling umum diberikan untuk anak dan remaja yang depresi. Antidepresan tricyclic, mirip imipramine , sangat tidak efektif pada anak-anak dibandingkan remaja dan mempunyai lebih banyak imbas samping sehingga jarang dipakai pada anak-anak.

Pengobatan depresi membutuhkan lebih daripada terapi obat-obatan. Psikoterapi individu, terapi kelompok, dan terapi keluarga semuanya bisa bermanfaat. Anak yang mencoba bunuh diri harus di rawat dirumah sakit, biasanya dipulangkan hingga mereka tidak lagi beresiko pada dirinya sendiri.
 
 

Gangguang Rett

Gangguan Rett ialah gangguan genetika langka pada anak perempuan yang mengakibatkan rusaknya interaksi sosial, kehilangan kemampuan berbahasa, dan gerakan tangan yang berulang-ulang.

Seorang perempuan dengan gangguan Rett kelihatan berkembang dengan normal hingga beberapa waktu antara umur 5 bulan dan 4 tahun. Ketika gangguan tersebut mulai, perkembangan kepalanya lambat dan bahasa dan sosialnya memburuk. Ciri khasnya, ia memperlihatkan gerakan tangan yang berulang-ulang mirip mencuci atau memeras. Gerakan tangan dengan kehendak hilang, tidak bisa berjalan, gerakan tubuh yang kikuk. Keterlambatan mental terjadi dan biasanya parah

Melalaikan perbaikan secara spontan pada interaksi social bisa terjadi pada masa kanak-kanak yang terlambat dan masa remaja yang terlalu cepat, namun problem tata bahasa dan tingkah laris berkembang. Kebanyakan anak perempuan dengan gangguan Rett membutuhkan perhatian penuh dan acara pendidikan yang khusus. Gangguan ini tidak ada obatnya.
 

Oppositional defiant disorder

Oppositional defiant disorder ialah pola tingkah laris berulang yang negatif, menantang, dan tidak taat.

Anak yang menderita Oppositional defiant disorder ialah keras kepala, sulit diatur, dan tidak patuh tanpa menjadi kasar secara fisik atau benar-benar mengganggu orang lain. Banyak anak yang belum sekolah dan anak pra remaja kadangkala memperlihatkan tingkah laris yang melawan, tetapi

Ciri khas tingkah laris pada anak yang menderita Oppositional defiant disorder termasuk berdebat dengan orang dewasa; menjadi murka ; secara aktif menentang aturan dan perintah; menyalahkan orang lain untuk kesalahan mereka sendiri; dan menjadi marah, sebal, dan gampang jengkel. Anak ini tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah dan merasa bersalah kalau mereka melaksanakan sesuatu yang sangat salah.

PENYEBAB
Tidak ada penyebab yang mendasari gangguan ini. Penyebab yang berkontribusi ialah kombinasi dari keturunan dan faktor lingkungan, termasuk:

   1. Disposisi alami seorang anak
   2. Keterbatasan atau keterlambatan dalam perkembangan kemampuan anak untuk memproses pikiran dan perasaan
   3. Kurangnya pengawasan
   4. Tidak konsisten atau disiplin keras
   5. Pelecehan atau pengabaikan
   6. Sebuah ketidakseimbangan kimia otak tertentu, mirip serotonin

GEJALA
Oppositional defiant disorder didiagnosa hanya kalau tingkah laris berlangsung selama 6 bulan atau lebih dan cukup serius mengganggu fungsi sosial atau akademik. Kebanyakan, anak mengalami gangguan ini pada usia 8 tahun.

DIAGNOSA
Untuk sanggup mendiagnosis oppositional defiant disorder, seorang anak harus memenuhi kriteria yang dituangkan dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM). Pedoman ini diterbitkan oleh American Psychiatric Association dan dipakai oleh pelaku kesehatan mental untuk mendiagnosa kondisi mental.

Kriteria oppositional defiant disorder untuk didiagnosis termasuk pola sikap yang berlangsung sekurang-kurangnya enam bulan dan meliputi setidaknya empat dari:

   1. Sering kehilangan kesabaran
   2. Sering berargumen dengan orang dewasa
   3. Sering secara aktif menentang atau menolak untuk memenuhi undangan orang sampaumur "atau aturan
   4. Seringkali dengan sengaja mengganggu orang
   5. Sering menyalahkan orang lain atas kesalahan atau kelakuan buruk nya
   6. Sering sensitif atau gampang terganggu oleh orang lain
   7. Sering murka dan kesal
   8. Sering dengki atau dendam

Perilaku ini harus lebih sering ditampilkan daripada sahabat sepantaran anak Anda.

Selain itu, untuk didiagnosis sebagai oppositional defiant disorder, gangguan sikap anak meliputi:

   1. Harus menjadikan problem yang signifikan di tempat kerja, sekolah atau rumah
   2. Harus terjadi tersendiri, bukan sebagai cuilan problem kesehatan mental lain, mirip depresi atau gangguan bipolar
   3. Harus tidak memenuhi kriteria diagnostik gangguan sikap atau, kalau orang yang terkena lebih renta dari usia 18, gangguan kepribadian antisosial

Ini bisa sulit bagi dokter untuk memilah dan mengecualikan gangguan terkait lainnya - misalnya, gangguan attention-deficit/hyperactivity terhadap oppositional defiant disorder Kedua gangguan yang umumnya didiagnosis bersama-sama.

PENGOBATAN
Oppositional defiant disorder sangat sempurna diobati melalui teknik mengendalikan tingkah laris yang mana termasuk pendekatan konsisten untuk disiplin dan secara sempurna memperkuat tingkah laris pada keinginan tingkah laku. Orang renta dan guru bisa diajarkan teknik ini melalui konselor atau terapis anak.
 



Perilaku Bunuh Diri

Perilaku bunuh diri, sebuah tindakan yang dimaksudkan untuk melukai diri sendiri, meliputi baik upaya bunuh diri dan benar-benar bunuh diri.

Bunuh diri langka pada anak sebelum pubertas dan sebagian besar problem pada remaja, terutama diantara usia 15 dan 19, dan masa dewasa. Meskipun begitu, anak bunuh diri telah terjadi dan seharusnya tidak diabaikan pada sebelum remaja. setelah kecelakaan, bunuh diri ialah penyebab janjkematian pada remaja, menghasilkan 2.000 janjkematian per tahun di Amerika Serikat. Hal ini juga mungkin bahwa jumlah janjkematian mengakibatkan kecelakaan, mirip yang berasal dari kendaraan bermotor dan senjata api, ialah bunuh diri yang ‘aktual.

Kebanyakan orang yang lebih muda berupaya untuk bunuh diri dibandingkan benar-benar sukses. Sebuah survei dilakukan oleh yayasan pusat pengendalian dan pencegahan penyakit bahwa 28% siswa sekolah menengah atas telah berfikir untuk bunuh diri dan 8.3% telah berusaha untuk bunuh diri

Diantara para remaja di Amerika Serikat, anak pria jumlahnya melebihi anak perempuan yang benar-benar bunuh diri lebih dari empat banding satu. Anak perempuan, meskipun begitu, 2 hingga 3 kali lebih mungkin berusaha bunuh diri dibandingkan anak laki-laki.

Faktor Resiko

Faktor Resiko untuk anak dan remaja bunuh diri

    * Preokupasi dengan tema abnormal
    * Perawatan kesehatan dan diri sendiri yang buruk (jika tia-tiba berubah)
    * Akses terhadap senjata api dan obat-obatan yang diresepkan
    * Penyalahgunaan alkohol dan obat
    * Riwayat keluarga pada bunuh diri
    * Perubahan suasana hati yang berubah, korelasi dengan sahabat sebaya, sahabat kelas
    * Suasana hati yang tertekan, gangguan nafsu makan atau tidur
    * Upaya bunuh diri sebelumnya

Berbagai faktor umumnya saling berafiliasi sebelum bunuh diri dipikirkan menjadi sikap bunuh diri. Sangat sering, terdapat problem kesehatan mental yang mendasari dan memicu insiden yang sangat menekan. Contoh insiden yang sangat menekan termasuk janjkematian orang yang dicintai, kehilangan sahabat perempuan atau sahabat laki-laki, pindah dari lingkungan sekitarnya (sekolah, tetangga, teman), penghinaan oleh keluarga atau teman, gagal di sekolah, dan bermasalah dengan hukum. Peristiwa yang sangat menekan mirip berikut ialah cukup umum diantara anak-anak, meskipun begitu, dan jarang mengakibatkan sikap bunuh diri kalau tidak terdapat masalah-masalah lain yang mendasari. Kedua masalah-masalah fundamental yang paling umum ialah depresi dan ‘alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Remaja dengan depresi mengalami perasaan putus asa dan tidak berdaya yang membatasi kemampuan mereka untuk mempertimbangkan solusi lain untuk masalah-masalah dengan segera. Penggunaan ‘alkohol dan obat-obatan merendahkan penghambat melawan tindakan berbahaya dan berafiliasi dengan antisipasi pada konsekwensi-konsekwensi. Akhirnya, kendali impuls yang buruk adala sebuah faktor umum dalam sikap bunuh diri. Para remaja berupaya bunuh diri ialah umumnya murka dengan anggota keluarga atau teman, tidak bisa untuk menyesuaikan kemarahannya, dan berbalik murka melawan diri sendiri.

Kadangkala sikap bunuh diri dihasilkan ketika seorang anak mencontoh tindakan orang lain. Misalnya, bunuh diri yang dipublikasikan dengan baik, mirip pada selebritis, seringkali diikuti oleh bunuh diri atau upaya bunuh diri yang lain. Bunuh diri bisa mengikat dalam keluarga dengan sifat mudak terkena luka genetic hingga gangguan suasana hati.

GEJALA

Anak yang berusaha bunuh diri memerlukan penilaian segera di cuilan gawat darurat rumah sakit. Setiap jenis perjuangan bunuh diri harus dilakukan dengan serius, lantaran sepertiga dari mereka yang benar-benar bunuh diri mengalami perjuangan bunuh diri sebelumnya-kadangkala tampak sepele, mirip melaksanakan beberapa garukan dangkal pada pergelangan tangan atau menelan beberapa pil. Ketika orangtua atau pengurus anak meremehkan atau meminimalkan perjuangan bunuh diri yang tidak berhasil, anak bisa melihat ini sebagai sebuah tantangan, dan resiko pada bunuh diri berikutnya meningkat.

DIAGNOSA

Orangtua, dokter, guru dan sahabat kemungkinan pada posisi untuk mengidentifikasi siapa yang mungkin berusaha bunuh diri, terutama pada mereka yang telah melaksanakan perubahan baru-baru ini dalam perilaku. Anak-anak dan remaja seringkali mempercayai hanya sahabat sebaya mereka, yang harus diyakinkan untuk tidak menjaga diam-diam yang bisa menciptakan janjkematian tragis pada anak yang bunuh diri. Anak yang terlalu cepat berpikir bunuh diri mirip ‘saya harap saya tidak pernah dilahirkan’ atau ‘saya ingin tidur dan tidak pernah terbangun’ beresiko, tetapi sehingga anak dengan tanda-tanda ringan, mirip menarik diri dari masyarakat, tinggal kelas, atau terpisah dari barang milik favorite. Pemerhati kesehatan professional mempunyai dua kunci peranan : mengevaluasi keselamatan anak bunuh diri dan perlu untuk di opname, dan pengobatan menurut kondisi, mirip depresi atau penyalahgunaan zat-zat terlarang.

Secara eksklusif menanyakan anak beresiko mengenai pemikiran dan planning mengurangi, daripada meningkatkan, resiko dimana anak tersebut akan berusaha bunuh diri lantaran mengidentifikasi pikiran bunuh diri bisa mengakibatkan intervensi. Hot line krisis, menyediakan pertolongan selama 24 jam, tersedia di banyak perkumpulan, dan menyediakan saluran yang siap untuk seorang simpatik yang bisa mengatakan konseling segera dan pertolongan dalam memperoleh perawatan lebih lanjut. Meskipun hal ini sulit untuk dibuktikan bahwa pelayanan ini secara nyata mengurangi jumlah janjkematian dari bunuh diri, mereka sangat membantu dalam mengarahkan anak dan keluarga untuk sumber daya yang tepat.

PENGOBATAN

Ketika ancaman dengan segera terhadap nyawa telah dihilangkan, dokter memutuskan apakah anak tersebut harus diopname. Keputusan tersebut tergantung pada tingkat resiko tetap tinggal dirumah dan kapasitas keluarga untuk mengatakan dukungan dan keamanan fisik untuk anak tersebut. kesungguhan perjuangan bunuh diri bisa diukur dengan jumlah faktor-faktor, termasuk apakah upaya tersebut telah direncanakan dengan hati-hati daripada secara spontan, apakah langkah yang diambil untuk mencegah penemuan, jenis metode yang digunakan, dan apakah setiap luka telah benar-benar timbul. Hal ini kritis untuk sungguh-sungguh dibedakan dari konsekwensi actual ; misal, remaja yang mencerna pil yang tidak berbahaya yang ia (perempuan) atau ia (laki-laki) yakini mematikan harus dipertimbangkan pada resiko yang ekstrim. Jika opname tidak diperlukan, keluarga dari anak-anak pulang kerumah harus memastikan bahwa senjata api dibuang dari rumah sama sekali dan bahwa onat-obatan dan benda tajam dibuang atau benar-benar dikunci. 
 
 

Gangguan Kecemasan Berpisah (Separation Anxiety Disorder)

Gangguan kecemasan berpisah ditandai dengan kegelisahan hiperbola mengenai jauh dari rumah atau terpisah dari orang atau kepada anak yang di sayangi.

Beberapa tahap kecemasan berpisah ialah normal dan dialami hampir setiap anak-anak, khususnya pada anak yang sangat kecil. Sebaliknya, gangguan kecemasan berpisah ialah kegelisahan hiperbola yang melebihi apa yang diharapkan untuk tingkat perkembangan anak. Kecemasan berpisah dipertimbangkan sebagai gangguan kalau berlangsung setidaknya sebulan dan mengakibatkan gangguan yang sangat berarti atau merusak fungsi. Durasi pada gangguan tersebut menggambarkan keparahannya.

Beberapa tekanan hidup, mirip janjkematian seorang keluarga, teman, atau binatang peliharaan atau pindah wilayah atau pindah sekolah, bisa memicu gangguan tersebut. Genetika yang gampang kena kegelisahan juga umumnya memainkan sebuah peranan kunci.

PENYEBAB

Anak dengan gangguan ini mengalami gangguan hebat ketika dipisahkan dari rumah atau dari orang yang mereka sayangi. Mereka seringkali perlu tahu dimana orang–orang dan terlalu sibuk dengan rasa takut bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi baik terhadap mereka atau terhadap orang yang mereka kasihi. Bepergian sendiri menciptakan mereka tidak nyaman, dan mereka bisa menolak untuk tiba ke sekolah atau kemah atau untuk mengunjungi rumah teman. Beberapa anak tidak bisa tinggal sendirian di dalam sebuah ruangan, menempel pada orang renta atau membuntuti orangtua di sekitar rumah.

Kesulitan pada waktu tidur ialah sering terjadi. Anak dengan gangguan kecemasan berpisah bisa mendesak seseorang tetap tinggal di ruangan hingga mereka tertidur. Mimpi buruk bisa memperlihatkan ketakutan anak tersebut, mirip kerusakan pada keluarga melalui kebakaran atau peristiwa alam.

GEJALA

Karena seorang anak yang mempunyai gangguan ini seringkali menghindari sekolah, sebuah tujuan segera pada pengobatan memungkinkan anak tersebut untuk kembali ke sekolah. Dokter, orangtua, dan anggota sekolah harus bekerja sebagai tim untuk memastikan anak tersebut segera kembali ke sekolah. Psikoterapi pribadi dan keluarga dan obat-obatan yang mengurangi kegelisahan bisa memainkan sebuah peranan penting.

Efek stress pada anak-anak

Perubahan yang sangat menekan pada kehidupan seorang anak, mirip pindah wilayah, perceraian orangtua, atau janjkematian anggota keluarga atau binatang peliharaan, bisa memicu gangguan penyesuaian. Gangguan penyesuaian ialah akut tetapi reaksi yang dibatasi waktu terhadap lingkungan yang menekan. Anak tersebut bisa mengalami gejala-gejala gelisah (misal, gugup, khawatir, dan takut), gejala-gejala pada depresi (misal, menyedihkan atau perasaan putus asa). Atau masalah-masalah perilaku. Gejala-gejala dan masalah-masalah tersebut mereda sebagaimana berkurangnya tekanan.

Gangguan stress posttraumatic ialah reaksi yang lebih ekstrem dan bisa terjadi setelah petaka (seperti angin topan, tornado, atau gempa bumi), kecelakaan, kematian, atau tindakan tidak berperikemanusiaan pada kekerasan, termasuk penyiksaan anak, anak tersebut biasanya gagal dalam upayanya untuk menghindari ingatan insiden tersebut, menderita keadaan gelisah yang terus menerus, bisa kembali mengalami insiden traumatic ketika bangkit (flashback) atau tidur (mimpi buruk). Intervensi krisis biasanya diperlukan, dalam bentuk periode yang diperluas pada terapi perseorangan, kelompok, atau keluarga. Pengobatan dengan obat-obatan pengurang gelisah kemungkinan diperlukan.
 
 
 

Penyakit Manik Depresif

Penyakit manik depresif ialah gangguan dimana periode pada kegembiraan yang hebat dan perubahan eksitasi dengan periode depresi dan putus asa.

Anak secara normal mengalami perubahan suasana hati yang cukup sering, berawal dari senang dan aktif hingga murung dan menarik diri. Perubahan ini jarang mengindikasi penyakit mental jenis apapun. Penyakit manic depressive (juga disebut gangguan bipolar) ialah jauh lebih berat dibandingkan perubahan suasana hati yang normal dan jarang terjadi pada anak-anak, tetapi lebih sering terjadi dibandingkan apa yang diperkirakan sebelumnya. Lebih sering terjadi, yang bermula pada masa remaja atau awal masa dewasa.

PENYEBAB

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi kecendrungan terhadap gangguan tersebut bisa menurun. Jarang, obat-obatan dengan imbas perangsang, mirip amphetamine, yang kadangkala dipakai untuk gangguan kurang perhatian/terlalu aktif (ADHD), menghasilkan gejala-gejala pada anak yang serupa dengan penyakit manic-depressive.

GEJALA

Banyak anak dengan penyakit manik depresif memperlihatkan gabungan mania-sebuah penyataan kegembiraan, eksitasi, berpikir cepat, sifat lekas marah, dan sombong (dimana anak tersebut merasa ia mempunyai bakat besar atau telah menciptakan sebuah inovasi penting)-dan depresi. Mania dan depresi terjadi secara serempak atau dalam perubahan cepat. Selama insiden mania, tidur terganggu, anak tersebut bisa menjadi agresif, dan performa sekolah sering menurun. Anak dengan penyakit manic depressive tampak normal antara peristiwa, sebaliknya anak dengan hiperaktif, yang mempunyai keadaan tetap pada kegiatan yang meningkat. Karena ADHD bisa menghasilkan beberapa gejala-gejala serupa, perbedaan diantara 2 keadaan tersebut ialah penting.

DIAGNOSA

Penyakit manik depresif diobati dengan obat-obatan penstabil suasana hati, mirip lithium, carbamazepine, dan valproate. Psikoterapi individu dan keluarga membantu anak dan keluarganya menghadapi konsekwensi pada gangguan tersebut.
 
 

Gangguan Asperger dan Perkembangan Pervasiv yang tidak Spesifik

Gangguan perkembangan pervasif ini berafiliasi erat dengan penyakit autisme tetapi kurang parah.

Anak dengan gangguan Asperger menghalangi interaksi sosial mirip yang dipunyai anak dengan penyakit autisme, mirip stereotip atau kelakuan dan tindak-tanduk berulang dan ritual yang tak wajar. Tetapi, ketrampilan bahasa normal dan adakala superior dibanding seorang anak rata-rata, dan IQ normal.

Anak yang secara signifikan menghalangi interaksi sosial atau berprilaku stereotip tanpa semua gelagat penyakit autisme atau gangguan Asperger dianggap memilki gangguan perkembangan pervasif lain yang tidak ditetapkan (disingkat PDD-NOS). Anak dengan gangguan Asperger atau PDD-NOS cenderung mempunyai fungsi dengan derajat yang lebih tinggi daripada anak dengan penyakit autisme dan mungkin sanggup berfungsi secara mandiri. Anak dengan gangguan Asperger sering menanggapi dengan baik psikoterapi.
 
 

Gangguan Disintegratif Anak

Gangguan disintegratif masa kanak-kanak, anak yang rupanya normal mulai bertindak lebih muda (mundur) sehabis usia 3.

Pada kebanyakan anak, perkembangan fisik dan jiwa terjadi dengan cepat. Sering terjadi pada anak untuk mengalami langkah mundur; misalnya, seorang anak yang terlatih ke WC sekali-sekali mengompol. Gangguan masa kecil disintegratif, tetapi, ialah kekacauan serius yang langka dimana seorang anak dengan usia lebih dari3 berhenti berkembang sevcara normal dan mengalami kemunduran pada banyak fungsi di bawahnya, biasanya mengikuti sakitnya gawat, mirip bisul otak dan susunan syaraf.

Ciri anak dengan gangguan disintegratif masa kanak-kanak berkembang secara normal sam[ai usia 3 atau 4 tahun, mempelajari ketrampilan wicara, buang air dengan benar, dan memperlihatkan prilaku sosial yangs sesuai. Lalu, setelah beberapa ahad atau bulan anak cepat-marah dan murung, anak menjalani kemunduran nyata. Dia mungkin kehilangan kemampuan berbahasa yang diperoleh dulunya, gerakan, atau ketrampilan sosial, dan ia mungkin tidak lagi mempunyai kontrol pada kandung kemih atau usus besarnya. Juga, anak mengalami kesukaran dengan interaksi sosial dan mulai melaksanakan kelakuan berulang mirip yang terjadi pada anak dengan penyakit autisme. Cukup sering anak lambat laun memburuk hingga derajat yang sangat terbelakang. Seorang dokter menciptakan diagnosa menurut tanda-tanda dan pencarian untuk akar gangguan.

Gangguan disintegratif masa kanak-kanak tidak bisa diobati secara khusus atau disembuhkan, dan kebanyakan anak, khususnya dengan keterbelakangan yang parah, memerlukan perawatan seumur hidup. 
 
 

Schizophrenia Pada Masa Kanak-Kanak

Sizofrenia (Schizophrenia) masa kecil ialah kekacauan parah yang melibatkan pemikiran dan prilaku sosial abnormal.

Sizofrenia di masa kecil cukup langka; biasanya berkembang di masa simpulan remaja dan kedewasaan awal. Kalau sizofrenia timbul di masa kecil, biasanya mulai antara umur 7 tahun dan permulaan masa remaja.

Sizofrenia mungkin terjadi lantaran kelainan kimia di otak. Dokter tidak mengetahui apa yang mengakibatkan kelainan ini, walaupun terang bahwa ada keringkihan yang diwariskan dan bahwa tidak disebabkan oleh proses asuhan yang buruk atau perlawanan kondisi masa kecil.

GEJALA

Seorang anak dengan sizofrenia biasanya menjadi pendiam, kehilangan minat dalam aktivitas, dan berkembang mengubah berpikir dan persepsi. Gejala ini mungkin terus terjadi selama beberapa waktu sebelum berkembang. Sewaktu dewasa, anak dengan sizofrenia mungkin mengalami halusinasi, khayalan, dan paranoia, sering khawatir bahwa orang lain sedang bermaksud melukai mereka atau sedang menguasai pikiran mereka. Anak dengan sizofrenia biasanya sudah meredam emosi - baik bunyi mereka atau ekspresi muka bergantian untuk merespon terhadap situasi yang emosional.Peristiwa yang biasanya akan memaksa orang tertawa atau menangis mungkin tidak menghasilkan respon.Pada remaja, penyalahgunaan obat mungkin ibarat tanda-tanda sizofrenia.

DIAGNOSA

Tidak ada investigasi spesifik untuk sizofrenia. Seorang dokter mendasarkan diagnosa pada penilaian seksama tanda-tanda sepanjang waktu, uji psiklogis, dan dilura insiden menurut kondisi medis, mirip penyalahgunaan obat, penyakit tumor otak, dan gangguan lain.

PENGOBATAN

Sizofrenia masa kecil tidak bisa disembuhkan, walaupun halusinasi dan imajinasi mungkin dikontrol dengan obat antipsikotik, mirip haloperidol, olanzapine, quetiapine, dan risperidone. Anak benar-benar rentan dengan akhir samping obat antipsikotik, mirip tremor, gerakan lambat, dan gangguan gerakan. Bantuan Psychologic dan support pendidikan bagi anak dan konseling untuk anggota keluarga penting untuk menolong tiap orang menanggulangi sakitnya dan akibatnya.

Anak dengan sizofrenia mungkin perlu diopname ketika tanda-tanda memburuk, semoga takaran obat bisa diatur dan keamanan mereka bisa terjamin.
 
 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Gangguan Kesehatan Mental"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel