Penyakit Teling Hidung Dan Tenggorokan

181.    Kelainan Telinga, Hidung, Tenggorokan
182.    Kemasukan Benda di Hidung dan Telinga
183.    Pharyngitis (Radang Tenggorokan) Pada Anak
184.    Kurang Pendengaran Pada Anak
185.    Laryngeal Papillomas
186.    Pembesaran Tonsil dan Kelenjar Gondok
187.    Serous Otitis Media Pada Anak
188.    Massa pada Leher



Kelainan Telinga, Hidung, Tenggorokan

BENDA ASING DI DALAM HIDUNG

Anak kecil seringkali memasukkan benda ke dalam hidungnya. Beberapa benda gampang dilihat dan dikeluarkan, tetapi benda lainnya bisa terdorong ke dalam sehingga tidak terlihat dari luar.
Benda yang tersangkut di hidung kepingan atas bisa menimbulkan wangi tidak yummy atau keluarnya cairan berdarah dari salah satu lubang hidung.
Lama-lama benda yang tersangkut di dalam hidung akan terbungkus oleh garam mineral dari lendir hidung, sehingga terbentuk suatu benjolan di dalam hidung (rinolit). Rinolit sulit dikeluarkan lantaran bentuknya cenderung mengikuti bentuk hidung kepingan dalam. Untuk mengeluarkannya biasanya anak perlu dibius total.

ANGIOFIBROMA JUVENIL

Angiofibroma Juvenil yakni tumor jinak pada hidung kepingan belakang atau tenggorokan kepingan atas (nasofaring), yang mengandung pembuluh darah. .
Tumor ini paling sering ditemukan pada belum dewasa laki yang sedang mengalami masa puber.

Tumor ini tidak ganas, tetapi sanggup merusak jaringan pada lapisan hidung dan sering menimbulkan perdarahan hidung (epistaksis, mimisan).
Tumor juga bisa menghalangi akses pernafasan.

Jika tumbuh membesar, tumor bisa meluas ke jaringan di sekitarnya, kantung mata atau rongga kranial (rongga yang berisi otak).

Tumor sanggup terlihat pada investigasi CT scan atau MRI. Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan biopsi mukosa hidung.
Dengan angiografi sanggup dilihat pembuluh darah yang menuju ke tumor dan kemungkinan penyebarannya ke dalam kantung mata atau rongga kranial.

Pengobatan perlu dilakukan kalau angiofibroma tumbuh membesar, menghalangi akses udara atau menimbulkan epistaksis menahun. Pada beberapa kasus, tidak perlu dilakukan pengobatan.
Pembedahan dilakukan untuk mengangkat tumor. Pengangkatan tumor seringkali sulit dilakukan lantaran tumor terbungkus dan menyusup ke dalam, sehingga setelah pengangkatan tumor seringkali terjadi kekambuhan.

Embolisasi (penyumbatan arteri dengan suatu bahan) bisa menimbulkan terbentuknya jaringan parut pada tumor dan menghentikan perdarahan.
Embolisasi dilakukan dengan cara menyuntikkan suatu zat ke dalam pembuluh darah untuk menyumbat pemikiran darah yang melaluinya. Embolisasi efektif untuk mengatasi perdarahan hidung dan tindakan ini bisa diikuti dengan pembedahan untuk mengangkat tumor.

Jika tumor telah menyebar ke rongga kranial dan tidak sanggup diangkat melalui pembedahan, kadang dilakukan terapi penyinaran.

PAPILOMA JUVENIL

Papiloma Juvenil yakni tumor jinak pada kotak bunyi (laring).

Papiloma disebabkan oleh virus.
Papiloma bisa ditemukan pada usia 1 tahun.

Papiloma bisa menimbulkan bunyi serak, kadang cukup berat sehingga anak tidak sanggup berbicara dan bisa menyumbat akses udara.
Papiloma sanggup dilihat dengan derma laringoskopi dan untuk memperkuat diagnosis, dilakukan biopsi.

Papiloma yang ditemukan pada beberapa tempat bisa tumbuh membesar sehingga perlu dilakukan pembedahan untuk membuka tabung udara (trakea) supaya anak bisa bernafas.
Untuk mengobati papiloma, biasanya dilakukan pembedahan maupun penguapan dengan laser.
Sering terjadi kekambuhan, tetapi papiloma biasanya menghilang dengan sendirinya pada masa puber.
 
 

Kemasukan Benda di Hidung dan Telinga

Kapas, potongan pensil, kertas, kerikil, dan kacang-kacangan yakni hanya sedikit dari banyak benda yang dmasukkan oleh anak di indera pendengaran dan hidung mereka. Serangga kadangkala menjalar ke dalam indera pendengaran dan menimbulkan rasa sakit yang signifikan.

Benda di dalam indera pendengaran bisa diangkat dengan menyiramkan air steril atau garam, memakai pengisap, atau dengan gunting atau alat lain. Seorang dokter bisa mengangkat serangga dengan meletakkan anestesi topikal atau minyak mineral di dalam telinga, yang membunuh serangga tersebut, menghentikan rasa sakit, dan menciptakan pengangkatan lebih mudah. Anak yang lebih kecil, anak kecil yang lebih takut bisa memerlukan anestesi umum untuk mekanisme ini.

Benda-benda tajam, menyerupai pensil, bisa melubangi gendang indera pendengaran anak. Pelubangan memerlukan investigasi oleh dokter spesialis, tetapi kebanyakan sembuh dengan sendirinya bersamaan dengan waktu tanpa kehilangan pendengaran.

Benda yang menempel pada hidung memerlukan konsentrasi lebih lantaran mereka bisa mensugesti akses udara anak tersebut, menimbulkan infeksi, dan sulit untuk diangkat. Anak seringkali takut untuk mengakui apa yang mereka masukkan ke dalam hidung ; banyak orangtua menjadi lebih hati-hati pada problem tersebut hanya setelah anak tersebut mengalami pendarahan yang berlangsung lama, hidung meler, kotoran yang sangat berbau, atau kesulitan bernafas pada salah satu hidung saja.

Dokter memakai anestesi topikal dan berusaha untuk mengangkat benda tersebut memakai penghisap atau gunting. Jika cara ini tidak berhasil, dokter mungkin perlu menenangkan anak atau menawarkan anestesi umum untuk mengangkat benda tersebut. 
 
 
 
 

Pharyngitis (Radang Tenggorokan) Pada Anak

Radang tenggorokan yakni infeksi pada tenggorokan (tekak) dan kadangkala amandel.

PENYEBAB

Kebanyakan radang tenggorokan disebabkan oleh virus yang sama yang menimbulkan flu biasa. Seperti flu biasa, virus radang tenggorokan menjadi sembuh dengan sendirinya dan merupakan sebuah problem hanya lantaran menciptakan anak sengsara dan menimbulkan mereka tidak masuk sekolah. Bakteri streptococcus kurang sering tetapi lebih serius menimbulkan radang tenggorokan (‘streptokokus kerongkongan’); streptokokus kerongkongan tidak umum pada anak di bawah 2 tahun. Radang tenggorokan juga jarang disebabkan oleh infeksi yang tidak umum, menyerupai infeksi mononucleosis atau-pada negara dengan tingkat vaksinansi rendah-diphtheria.

Amandel (tambalan pada jaringan lymphoid di kepingan belakang kerongkongan) juga bisa menjadi terinfeksi pada anak dengan radang tenggorokan. Seorang dokter bisa memakai istilah radang amandel terutama sekali ketika amandel membesar. Kadangkala, amandel tetap terinfeksi, meradang, atau membesar (radang amandel kronis) sehabis episode radang tenggorokan.

Bakteri radang tenggorokan bisa menimbulkan peradangan yang berlangsung lama, infeksi, dan pembesaran amandel (chronic tonsillitis); nanah di dalam lipatan amandel (cryptic tonsillitis); dan bisul pada jaringan di samping tekak (lateral pharyngeal abscesses), di belakang tekak (retropharyngeal abscesses), atau di sekitar amandel (peritonsillar abscesses). Beberapa komplikasi langka pada radang tenggorokan streptokokus termasuk rematik glomerulonephritis, atau infeksi pada jaringan (necrotizing fasciitis) dan pemikiran darah (toxic shock syndrome) yang mengancam nyawa.

GEJALA

Setiap anak dengan radang tenggorokan mengalami tenggorokan luka dan beberapa tingkat rasa sakit ketika menelan. Telinga terasa sakit bisa terjadi lantaran tenggorokan dan indera pendengaran membuatkan pada saraf yang sama. Bagian belakang tenggorokan dan amandel biasanya merah, dan amandel kemungkinan membesar atau terbungkus oleh kotoran putih.

Anak yang menderita radang tenggorokan sebagai kepingan utama flu mengalami hidung berair, batuk, dan demam ringan. Anak yang menderita radang tenggorokan yang disebabkan oleh streptokokus tenggorokan bisa menjadi lembek, pembesaran getah bening di leher dan demam tinggi. Kadangkala, seorang anak dengan streptokokus tenggorokan mempunyai tanda-tanda pada demam scarlet, termasuk pengecap yang putih cemerlang atau merah bergantianh pada pengecap (lidah stroberi) dan ruam kulit berwarna merah khusus (ruam scarlatiniform).

Anak yang menderita amandel kronis bisa mengalami tenggorokan luka atau tidak nyaman atau rasa sakit ketika menelan.

DIAGNOSA

Dokter menduga radang tenggorokan ketika mereka melihat kotoran kemerahan dan putih atau nanah di kepingan belakang tenggorokan dan ketika getah bening di leher membesar.

Jika dokter menduga streptokokus tenggorokan, mereka bisa memakai kain penyeka di belakang tenggorokan dan mengirimkannya untuk dua tes : tes antigen cepat dan kultur bakteri. Tes antigen cepat bisa mendeteksi streptokokus tenggorokan dalam hitungan menit. Jika hasil tes cepat yakni positif, kultur basil tidak diperlukan. Meskipun begitu, kalau hasil tes cepat yakni negatif, kebanyakan dokter melaksanakan kultur, yang memerlukan sekitar 1 hingga 2 hari untuk hasil.

Streptokokus tenggorokan biasanya diobati dengan penisilin, baik dalam suntikan tunggal atau melalui lisan lebih dari 10 hari. Jika anak tersebut alergi terhadap penisilin, dokter bisa menawarkan eritromisin atau antibiotik lainnya. Pengobatan pada streptokokus tenggorokan dan radang tenggorokan lantaran virus termasuk menawarkan ibuprofen atau asetaminofen untuk rasa sakit dan demam dan menganjurkan anak tersebut untuk minum cairan. Menyediakan sup yakni cara yang baik untuk menjaga anak tersebut terhidrasi dan nutrisi dengan baik ketika menelan terasa sangat sakit dan sebelum nafsu makan kembali. Berkumur dengan air garam atau memakai anestesi semprot tenggorokan bisa juga membantu menghilangkan rasa sakit untuk sementara waktu. 
 
 
 

Kurang Pendengaran Pada Anak

Sekitar 3 dalam setiap 1000 anak dilahirkan dengan pendengaran kurang yang parah. Satu dalam 10 kemungkinan lahir dengan kekurangan pendengaran yang kurang parah, dan lebih banyak yang mempunyai pendengaran normal pada waktu lahir berkembang mengalami pendengaran kurang sebelum masa dewasa. Kegagalan untuk mengenali dan mengobati kekurangan pendengaran sanggup mensugesti kemampuan untuk bicara dan mengerti bahasa dengan serius. Kerusakan tersebut bisa mengarah kepada kegagalan di sekolah, diejek oleh teman sebaya, dikucilkan, dan kesulitan emosional.

PENYEBAB

Kerusakan genetik yakni penyebab yang paling umum menimbulkan pendengaran berkurang pada bayi yang gres lahir. Infeksi telinga, termasuk otitis media, yakni yang paling umum menimbulkan pendengaran berkurang pada anak yang lebih tua, selama penumpukan kotoran telinga. Kasus lain pada anak yang lebih renta yakni trauma kepala, bunyi gaduh (termasuk musik keras), penggunaan antibiotik aminoglikosid (seperti gentamicin), atau diuretik thiazide, infeksi virus tertentu (contoh, penyakit gondok), tumor atau trauma yang merusak syaraf yang berafiliasi dengan indra pendengar, luka lantaran pensil atau benda abnormal lainnya yang masuk di dalam telinga, dan sifatnya jarang, penyakit autoimmune.

Faktor Resiko

Faktor resiko untuk kurang pendengaran pada anak :

   1. Bayi gres lahir
  • Berat lahir rendah (khususnya kurang dari 3.3 pon).
  • Angka APGAR rendah (lebih rendah dari 5 pada 1 menit atau lebih rendah dari 7 pada 5 menit).
  • Oksigen darah rendah atau kejang akhir kesulitan melahirkan.
  • Infeksi rubella, sifilis, herpes, cytomegalovirus, atau toksoplasma sebelum lahir.
  • Ketidaknormalan tengkorak atau wajah, khususnya yang berafiliasi dengan kepingan luar telinga    dan  akses telinga.
  • Tingginya kadar bilirubin dalam darah.
  •  Bakteri meningitis.
  • Infeksi pembuluh darah (sepsis)
  • Menggunakan ventilator dengan waktu terlalu lama.
  • Obat-obatan (antibiotik aminoglikosid, beberapa diuretik)
  • Histori kesehatan kehilangan pendengaran di usia awal pada orangtua atau sanak keluarga.
   2. Anak yang lebih besar
      Sama dengan semua poin di atas, ditambah :
  • Luka berat pada kepala dengan tengkorak retak atau kehilangan kesadaran.
  • Otitis media kronis dengan cholesteatoma.
  • Beberapa gangguan syaraf, menyerupai neurofibromatosis dan gangguan neurodegenerative.
  • Terkena bunyi gaduh
  • Lubang pada gendang indera pendengaran akhir infeksi atau luka berat.

GEJALA

Orangtua bisa menduga kurang pendengaran yang parah kalau si anak tidak bereaksi terhadap bunyi atau kalau si anak mempunyai kesulitan berbicara atau membalas obrolan. Pendengaran berkurang yang tidak parah bisa jadi halus dan menimbulkan gejala-gejala yang disalahartikan oleh orangtua atau dokter. Anak yang mengabaikan orangtua mereka atau orang lain yang berbicara dengan mereka sementara, namun tidak setiap saat, kemungkinan melakukannya lantaran kurang pendengaran yang sedang. Anak yang berbicara dan mendengar dengan baik di rumah namun tidak di sekolah bisa mengalami pendengaran kurang ringan atau sedang yang mana masalahnya hanya di tengah bunyi gaduh di dalam ruang kelas. Pada umumnya, anak yang berkembang baik dlam satu situasi tetapi mempunyai kesulitan social, tingkah laku, bahasa dan berguru secara signifikan di situasi yang berbeda seharusnya dilkukan skrining untuk kekurangan pendengaran.

DIAGNOSA

Karena pendengaran memainkan peranan penting di dalam perkembangan seorang anak, kebanyakan dokter menganjurkan bahwa semua bayi yang gres lahir harus dites untuk pendengaran yang kurang di usia 3 bulan. Tes ini diatur oleh pemerintah di banyak negara.

Skrining biasanya dilakukan dalam dua bagian. Pertama, anak tersebut dites untuk echoes yang dihasilkan oleh indera pendengaran yang sehat sebagai reaksi terhadap bunyi klik yang lembut yang dibentuk oleh alat handheld (evoked otoacoustic emissions testing). Jika tes ini meningkatkan respon mengenai pendengaran seorang anak, tes kedua mengukur sinyal listrik dari otak sebagai reaksi terhadap bunyi (tes reaksi batang otak yang berafiliasi dengan pendengaran)). ABR tersebut tidak menyakitkan dan biasanya dilakukan ketika anak tersebut sedang tidur; hal itu sanggup dilakukan pada anak di usia berapapun. Jika hasil pada ABR tidak normal, tes diulangi dalam 1 bulan. Jika pendengaran yang hilang masih terdeteksi, anak tersebut kemungkinan diubahsuaikan dengan alat bantu pendengaran dan bisa bermanfaat dari penempatan pada tempat pendidikan dikhususkan anak yang kurang pendengaran.

Beberapa alat yang berbeda dipakai untuk mendiagnosa pendengaran yang kurang pada anak yang lebih tua. Salah satunya mencakup menanyakan rangkaian pertanyaan untuk mendeteksi keterlambatan pada perkembangan anak atau untuk menduga perhatian anak mengenai perkembangan bahasa dan bicara . indera pendengaran anak tersebut bisa juga diteliti untuk kelainan. Anak berusia diantara 6 bulan dan 2 tahun kemungkinan diteliti untuk reaksi mereka terhadap banyak sekali suara. Sebagai tambahan, reaksi pada gendang indera pendengaran terhadap frekwensi jarak bunyi (tympanometry) bisa mengindikasikan kalau terdapat cairan di dalam indera pendengaran tengah. Setelah usia 2 tahun, anak biasanya bisa menunjukkan bahwa mereka mendengar dan mengerti cara berbicara dengan beberapa perintah sederhana, dan mereka bisa di tes untuk reaksi terhadap bunyi memakai alat pendengar.

PENGOBATAN

Beberapa penyebab pendengaran hilang bisa diobati sehingga anak itu bisa memperoleh pendengaran kembali. Misal, infeksi indera pendengaran bisa diobati dengan antibiotik atau operasi, lilin indera pendengaran bisa secara manual diangkat atau dihancurkan dengan tetes telinga, dan cholesteatoma bisa diangkat dengan operasi.

Sangat sering, meskipun begitu, penyebab kehilangan pendengaran pada anak tidak sanggup dikembalikan, dan pengobatan mencakup penggunaan alat bantu pendengaran untuk menggantikan kekurangan sebanyak mungkin.

Alat bantu dengar tersedia untuk anak anak berumur 2 bulanan. Anak dengan pendengaran kurang ringan atau sederhana yang terjadi hanya d iruang kelas bisa juga bereaksi dengan baik terhadap system radio yang mengantarkan bunyi guru secara pribadi ke satu set pengeras suara, alat bantu dengar, atau pengeras bunyi telinga. Penanaman cochlear (alat yang diletakkan pada kepingan dalam indera pendengaran untuk merangsang syaraf yang berafiliasi dengan pendengaran dengan arus listrik yang merespon suara) dipakai untuk anak dengan pendengaran akut yang berat.

Perasaan gembira telah bertumbuh akhir-akhir ini diantara komunitas orang tuli mengenai kekayaan budaya mereka dan bentuk alternatif pada komunikasi. Kebanyakan orang menentang pengobatan garang pada pendengaran yang hilang sebagai alasan yang menolak anak mendapatkan kesempatan dalam komunitas mereka. Keluarga yang ingin mempertimbangkan pendekatan ini harus membicarakan hal ini dengan dokter mereka. 
 
 
 

Laryngeal Papillomas

Laryngeal papillomas yakni tumor langka yang tidak bersifat kanker (benign) pada kotak bunyi (larynx).

PENYEBAB

Laryngeal papillomas disebabkan oleh papillomavirus manusia. Meskipun bisa terjadi di usia berapapun, papillomas paling sering mengenai anak berusia antara 1 dan 4 tahun. Papilloma dicurigai ketika orangtua menemukan bunyi parau, teriakan lemah, atau perubahan lain pada bunyi anak. Papilloma seringkali berulang dan kadangkala menyebar kedalam pipa udara dan paru-paru, mengganggu akses udara. Jarang, menjadi kanker.

DIAGNOSA

Laryngeal papilloma dideteksi memakai laryngoscope untuk melihat kotak suara. Dokter melaksanakan biopsi dimana mereka mengambil teladan papilloma untuk memastikan diagnosa.

PENGOBATAN

Operasi yakni pengobatan yang sering digunakan. Pengobatan dengan obat-obatan tersedia untuk papilloma yang cepat sembuh atau menyebar di seputar larynx. kebanyakan anak membutuhkan sejumlah mekanisme sepanjang masa kanak-kanak untuk mengangkat tumor sebagaimana mereka muncul kembali. Ketika pubertas, beberapa papilloma bisa muncul dengan sendirinya. 
 
 

Pembesaran Tonsil dan Kelenjar Gondok

Amandel dan kelenjar gondok yakni penumpukan jaringan limfa yang membantu tubuh untuk melawam infeksi. Amandel tersebut ditempatkan pada kedua sisi pada kepingan belakang tenggorokan. Kelenjar gondok ditempatkan lebih atas dan jauh di belakang, dimana akses hidung terhubung dengan ternggorokan, dan tidak bisa dilihat melalui mulut. Meskipun begitu, amandel dan kelenjar gondok bisa membesar-misal, ketika mereka menjadi terinfeksi dengan basil yang menimbulkan panyakit radang tekak. Ketika hal ini terjadi, amandel tersebut menjadi lebih menonjol dan kelenjar gondok bisa menyumbat hidung. Biasanya, amandel tersebut dan kelenjar gondok kembali ke ukuran normal ketika infeksi berakhir. Kadangkala mereka tetap membesar, terutama sekali pada anak yang sering mengalami infeksi kronis. Meskipun sangat jarang, kanker kadangkala menimbulkan pembesaran amandel atau kelenjar gondok pada anak.

GEJALA

Kebanyakan pembesaran amandel dan kelenjar gondok tidak menimbulkan gejala-gejala; beberapa tahap pada pembesaran tonsillar bahkan dipertimbangkan normal pada anak yang belum sekolah dan anak remaja. meskipun begitu, anak dengan amandel atau kelenjar gondok membesar bisa mengalami tenggorokan luka dan tidak nyaman atau rasa sakit ketika menelan. Kelenjar gondok membesar bisa mengeluarkan kualitas bunyi ‘hidung kurus’ dan menimbulkan perubahan bentuk langit-langit lisan anak tersebut dan letak pada gigi.

Amandel dan kelenjar gondok yang membesar dipertimbangkan sebagai problem ketika mereka menimbulkan akhir serius. Mereka bisa menimbulkan infeksi indera pendengaran kronis dan kehilangan pendengaran menimbulkan gangguan pada pipa pembuluh dan penumpukan cairan pada indera pendengaran tengah. Mereka bisa menimbulkan infeksi sinus menular dan pendarahan hidung. Beberapa anak mengalami gangguan tidur apnea, dengan mendengkur dan tidak bernafas dalam jangka waktu singkat; hal ini bisa menimbulkan kadar oksigen rendah pada darah, sering terbangun, dan tidur di siang hari. Jarang, gangguan tidur apnea disebabkan oleh pembesaran amandel dan kelenjar gondok bisa menimbulkan komplikasi serius, menyerupai tekanan darah tinggi pada paru-paru (darah tinggi paru-paru) dan perubahan pada jantung yang diakibatkan dari hipertensi paru-paru (cor pulmonale). Lokasi amandel dan kelenjar gondok.

Amandel yakni dua kawasan pada jaringan limfa ditempatkan pada kedua sisi pada tenggorokan. Amandel tersebut, juga jaringan limfa, terletak lebih tinggi dan lebih jauh dibelakang langit-langit mulut, dimana akses hidung terhubung dengan tenggorokan. Amandel tersebut tidak sanggup dilihat melalui mulut.

Anak dengan pembesaran amandel bisa juga kehilangan atau gagal mendapatkan berat badan, baik lantaran rasa sakit atau kesulitan makan atau lantaran upaya fisik konstan untuk mereka bernafas.



DIAGNOSA

Dokter tidak mengandalkan hanya ukuran amandel untuk menciptakan diagnosa. Amandel yang sangat besar mungkin normal, dan secara kronis menulari amandel mungkin berukuran normal. Malahan, dokter melihat untuk amandel yang kemerahan, pembesaran kelenjar getah bening pada rahang dan leher, dan imbas amandel atas pernafasan. Diagnosa pada gangguan tidur apnea dicurigai ketika orang-tua melaporkan frekwensi jangka waktu tidak bernafas. Dokter juga bisa menganjurkan polysomnogram, dimana oksigen di dalam darah diukur dan anak tersebut diamati ketika sedang tidur.

PENGOBATAN

Dokter bisa menawarkan antibiotik kalau mereka berpikir infeksi basil kemungkinan penyebab pembesaran amandel. Jika antibiotik tidak efektif atau kalau dokter berpikir antibiotik tidak akan berguna, mereka bisa menganjurkan operasi pengangkatan pada amandel dan kelenjar gondok (tonsillectomy dan adenoidectomy).

Tonsillectomy dan adenoidectomy dipakai untuk operasi yang sangat umum dilakukan pada anak di Amerika Serikat, tetapi mereka kurang umum kini dimana dokter lebih hati-hati pada anak yang akan mendapatkan manfaat dari operasi tersebut. Anak yang mendapatkan manfaat dari operasi termasuk mereka yang mengalami gangguan tidur apnea dan mereka yang berbicara dan bernafas sangat tidak nyaman. Dokter bisa juga menganjurkan operasi kalau mereka pikir kanker bisa menimbulkan pembesaran, atau kalau anak tersebut mengalami tenggorokan multiple atau infeksi indera pendengaran (didefinisikan oleh beberapa sebagaimana 7 atau lebih infeksi dalam 1 tahun, lima atau lebih infeksi dalam setahun atau lebih dari 2 tahun, atau 3 atau lebih dari 3 tahun). Seorang dokter bisa menganjurkan adenoidectomy tunggal untuk infeksi telinga, congestion hidung berulang, atau infeksi sinus.

Tonsillectomy dan adenoidectomy tidak tampak untuk mengurangi frekwensi atau flu berat, batuk, dan gejala-gejala lain. Prosedur ini harus dilakukan setidaknya 3 ahad setelah infeksi apapun telah hilang.

Tonsillectomy dan adenoidectomy biasanya dilakukan pada pasien rawat jalan. Tingkat komplikasi operasi tersebut yakni rendah, tetapi rasa sakit setelah operasi dan kesulitan untuk menelan bisa berlangsung selama seminggu. Pendarahan yakni komplikasi yang agak umum tetapi bisa terjadi setiap ketika dari hari pertama operasi hingga hari kesepuluh setelah operasi. 
 
 
 

Serous Otitis Media Pada Anak

Serous otitis media yakni penumpukan cairan di belakang gendang telinga.

PENYEBAB

Serous otitis media sering terjadi setelah otitis media akut. Cairan yang telah menumpuk di belakang gendang indera pendengaran selama infeksi akut tetap ada setelah infeksi tersebut terpecahkan. Serous otitis media bisa juga terjadi tanpa didahului infeksi, dan kemungkinan disebabkan penyakit gastroesophageal reflux atau penyumbatan pada pipa pembuluh lantaran infeksi atau pembesaran adenoid. Serous otitis media sangat umum pada anak berusia antara 3 bulan dan 3 tahun.

GEJALA

Meskipun serous otitis media tidak terasa sakit, cairan tersebut bisa mensugesti pendengaran, memahami ucapan, pembentukan bahasa, belajar, dan tingkah laku.

DIAGNOSA

Dokter mendiagnosa serous otitis media dengan melihat perubahan warna dan penampilan pada gendang indera pendengaran dan dengan menekankan udara ke dalam indera pendengaran untuk melihat ke alam indera pendengaran untuk melihat apakah gendang indera pendengaran tersebut berubah. Jika gendang indera pendengaran tidak berubah tetapi tidak terdapat kemerahan atau tonjolan dan anak tersebut mengalami beberapa gejala, kemudian serous otitis media yakni mungkin terjadi.

PENGOBATAN

Serous otitis media seringkali tidak bertambah baik ketika diobati dengan antibiotik atau obat-obatan lain, menyerupai dekongestan, antihistamin, atau semprotan hidung. Keadaan tersebut seringkali sembuh dengan sendirinya setelah beberapa ahad atau bulan.

Jika keadaan tersebut berlangsung usang tanpa kemajuan setelah 3 bulan, operasi bisa membantu. Di Amerika Serikat, dokter melaksanakan myringotomy, dimana mereka menciptakan celah kecil pada gendang telinga, mengangkat cairan, dan memasukkan pipa ventilasi kecil(tympanostomy) pada celah untuk menciptakan pengeringan dari kepingan tengah menuju luar telinga. Beberapa dokter bisa melaksanakan myringotomy untuk mengangkat cairan tetapi tidak memasukkan pipa ventilasi ; mekanisme ini disebut tympanocentesis.
 
 

Massa pada Leher

Massa leher yakni pembengkakan yang merubah bentuk leher.

PENYEBAB

Massa leher sangat sering terjadi pada anak-anak. Penyebab yang paling sering pada massa leher yakni pembesaran salah satu atau lebih getah bening. Getah bening bisa membesar kalau terinfeksi (lymphadenitis) atau kalau terdapat infeksi di sekitarnya, menyerupai tenggorokan. Beberapa massa leher diakibatkan oleh kista (kantung berisi cairan) terdapat dari lahir yang dipastikan hanya setelah itu menjadi meradang atau terinfeksi. Penyebab lain termasuk pembengkakan disebabkan luka berat pada leher, peradangan pada kelenjar ludah, atau tumor yang tidak bersifat kanker (benign). Jarang, lymphoma dan tumor tiroid atau tumor kanker lain (malignant) yakni penyebabnya.

GEJALA

Kebanyakan massa leher tidak menimbulkan gejala-gejala dan menjadi perhatian besar orangtua dibandingkan anak yang mengalaminya. Meskipun begitu, getah bening yang terinfeksi atau kista yakni lunak dan menyakitkan sekali.

DIAGNOSA

Karena kebanyakan massa leher disebabkan oleh infeksi virus dan hilang tanpa pengobatan, tes biasanya tidak diharapkan hingga massa berlangsung untuk beberapa minggu. Meskipun begitu, dokter bisa memakai kain penyeka dari belakang tenggorokan untuk tes infeksi bakteri, atau mereka bisa melaksanakan tes darah untuk menilik beberapa kondisi sebagai infectious mononucleosis, leukemia, hyperthyroidism, atau problem pendarahan. Dokter bisa juga melaksanakan sinar X dan computed tomography (CT) untuk memastikan kalau massa yakni tumor atau kista dan untuk memastikan lebih sempurna seberapa besar hal ini dan dimana meluasnya. Tes kulit bisa dipastikan kalau tuberculosis kemungkinan menjadi penyebab, dan biopsi menawarkan dokter informasi mengenai apakah tumor kanker hadir.

PENGOBATAN

Pengobatan pada massa leher bergantung pada penyebabnya. Antibiotik sangat mempunyai kegunaan untuk lymphadenitis dan infeksi basil lainnya. Massa yang disebabkan infeksi virus dan pembengkakan dari luka berat berangsur-angsur hilang bersamaan dengan waktu. Tumor dan kista biasanya memerlukan operasi. 
 
 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Penyakit Teling Hidung Dan Tenggorokan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel