Kanker Vulva

Kanker Vulva yakni tumor ganas di dalam vulva.

Vulva merupakan serpihan luar dari sistem reproduksi wanita, yang mencakup labia, lubang vagina, lubang uretra dan klitoris.
Kanker Vulva

3-4% kanker pada sistem reproduksi perempuan merupakan kanker vulva dan biasanya terjadi sesudah menopause.

Beberapa jenis kanker vulva:

1. Karsinoma sel skuamosa (85%)
Karsinoma sel skuamosa berasal dari sel-sel skuamosa yang merupakan jenis sel kulit yang utama.
Kanker jenis ini biasanya terbentuk secara perlahan selama bertahun-tahun dan biasanya didahului oleh suatu perubahan prekanker yang mungkin berlangsung selama beberapa tahun.

Istilah kedokteran yang sering dipakai untuk keadaan prekanker ini yakni Neoplasma intraepitel vulva (NIV, intraepitel artinya sel-sel prekanker terbatas pada epitel yang merupakan lapisan permukaan pada kulit vulva.


NIV terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu NIV1, NIV2, and NIV3. Istilah lainnya untuk NIV yakni displasia.

Tingkat keparahan perubahan prekanker mulai dari yang terendah hingga yang terberat:
- NIV1 atau displasia ringan
- NIV2 atau displasia menengah
- NIV3 atau displasia berat
- Karsinoma in situ
- Karsinoma invasif.

2. Melanoma (5%)
Melanoma berasal dari sel penghasil pigmen yang memperlihatkan warna pada kulit.

3. Sarkoma (2%)
Ssarkoma yakni tumor jaringan ikat di bawah kulit yang cenderung tumbuh dengan cepat.
Sarkoma vulva sanggup menyerang semua golongan usia, termasuk anak-anak.

4. Karsinoma sel basal (1%)
Karsinoma sel basal sangat jarang terjadi pada vulva, alasannya yakni biasanya menyerang kulit yang terpapar oleh sinar matahari.

5. Adenokarsinoma (1%)
Sejumlah kecil kanker vulva berasal dari kelenjar dan disebut adenokarsinoma. Beberapa diantaranya berasal dari kelenjar Bartholin yang ditemukan pada lubang vagina dan menghasilkan cairan pelumas yang ibarat lendir.
Kebanyakan kanker kelenjar Bartholin yakni adenokarsinoma, tetapi beberapa diantaranya (terutama yang tumbuh dari jalan masuk kelenjar) merupakan karsinoma sel transisional atau karsinoma sel skuamosa.
Meskipun agak jarang, adenokarsinoma juga sanggup berasal dari kelenajr keringat pada kulit vulva.

PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui.

Faktor resiko terjadinya kanker vulva:

1. Infeksi HPV atau kutil kelamin (kutil genitalis)
HPV merupakan virus penyebab kutil kelamin dan ditularkan melalui korelasi seksual.
2. Pernah menderita kanker leher rahim atau kanker vagina
3. Infeksi sifilis
4. Diabetes
5. Obesitas
6. Tekanan darah tinggi.
7. Usia
Tigaperempat penderita kanker vulva berusia diatas 50 tahun dan dua pertiganya berusia diatas 70 tahun dikala kanker pertama kali terdiagnosis.
Usia rata-rata penderita kanker invasif yakni 65-70 tahun.
8. Hubungan seksual pada usia dini
9. Berganti-ganti pasangan seksual
10. Merokok
11. Infeksi HIV
HIV yakni virus penyebab AIDS. Virus ini menjadikan kerusakan pada sistem kekebalan badan sehingga perempuan lebih gampang mengalami bisul HPV menahun.
12. Golongan sosial-ekonimi rendah
Hal ini bekerjasama dengan pelayanan kesehatan yang adekuat, termasuk investigasi kandungan yang rutin.
13. Neoplasia intraepitel vulva (NIV)
14. Liken sklerosus
Penyakit ini menjadikan kulit vulva menjadi tipis dan gatal.
15. Peradangan vulva menahun
16. Melanoma atau tahi lalat atipik pada kulit selain vulva.

GEJALA

Kanker vulva gampang dilihat dan teraba sebagai benjolan, penebalan ataupun luka terbuka pada atau di sekitar lubang vagina.
Kadang terbentuk bercak bersisik atau perubahan warna. Jaringan di sekitarnya mengkerut disertai gatal-gatal.
Pada kesudahannya akan terjadi perdarahan dan keluar cairan yang encer.

Gejala lainnya adalah:
- nyeri dikala berkemih
- nyeri dikala melaksanakan korelasi seksual.

Hampir 20% penderita yang tidak memperlihatkan gejala.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan menurut gejala, hasil investigasi fisik dan hasil biopsi jaringan.


Staging (Menentukan stadium kanker)
Staging merupakan suatu peroses yang memakai hasil-hasil investigasi fisik dan investigasi diagnostik tertentu untuk memilih ukuran tumor, kedalaman tumor, penyebaran ke organ di sekitarnya dan penyebaran ke kelenjar getah bening atau organ yang jauh.

Dengan mengetahui stadium penyakitnya maka sanggup ditentukan rencana pengobatan yang akan dijalani oleh penderita.

Jika hasil biopsi memperlihatkan bahwa telah terjadi kanker vulva, maka dilakukan beberapa investigasi untuk mengetahui penyebaran kanker ke tempat lain:
# Sistoskopi (pemeriksaan kandung kemih)
# Proktoskopi (pemeriksaan rektum)
# Pemeriksaan panggula dibawah dampak obat bius
# Rontgen dada
# CT scan dan MRI.

Stadium kanker vulva dari sistem FIGO:
- Stadium 0 (karsinoma in situ, penyakit Bowen) : kanker hanya ditemukan di permukaan kulit vulva
- Stadium I : kanker ditemukan di vulva dan/atau perineum (daerah antara rektum dan vagina). Ukuran tumor sebesar 2 cm atau kurang dan belum menyebar ke kelenjar getah bening
- Stadium IA : kanker stadium I yang telah menyusup hingga kedalaman kurang dari 1 mm
- Stadium IB: kanker stadium I yang telah menyusup lebih dalam dari 1 mm
- Stadium II : kanker ditemukan di vulva dan/atau perineu, dengan ukuran lebih besar dari 2 cm tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening
- Stadium III : kanker ditemukan di vulva dan/atau perineum serta telah menyebar ke jaringan terdekat (misalnya uretra, vagina, anus) dan/atau telah menyebar ke kelenjar getah bening selangkangan terdekat.
- Stadium IVA : kanker telah menyebar keluar jaringan terdekat, yaitu ke uretra serpihan atas, kandung kemih, rektum atau tulang panggul, atau telah menyebar ke kelenjar getah bening kiri dan kanan
- Stadium IVB : kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam panggul dan/atau ke organ badan yang jauh.

PENGOBATAN

Terdapat 3 jenis pengobatan untuk penderita kanker vulva:

1. Pembedahan- Eksisi lokal luas : dilakukan pengangkatan kanker dan sejumlah jaringan normal di sekitar kanker
- Eksisi lokal radikal : dilakukan pengangkatan kanker dan sejumlah besar jaringan normal di sekitar kanker, mungkin juga disertai dengan pengangkatan kelenjar getah bening
- Bedah laser : memakai sinar laser untuk mengangkat sel-sel kanker
- Vulvektomi skinning : dilakukan pengangkatan kulit vulva yang mengandung kanker
- Vulvektomi simplek : dilakukan pengangkatan seluruh vulva
- Vulvektomi parsial : dilakukan pengangkatan sebagian vulva
- Vulvektomi radikal : dilakukan pengangkatan seluruh vulva dan kelenjar getah bening di sekitarnya.
- Eksenterasi panggul : jikalau kanker telah menyebar keluar vulva dan organ perempuan lainnya, maka dilakukan pengangkatan organ yang terkena (misalnya kolon, rektum atau kandung kemih) bersamaan dengan pengangkatan leher rahim, rahim dan vagina.
Untuk menciptakan vulva atau vagina buatan sesudah pembedahan, dilakukan pencangkokan kulit dari serpihan badan lainnya dan bedah plastik.

2. Terapi penyinaran
Pada terapi penyinaran dipakai sinar X atau sinar berenergi tinggi lainnya utnuk membunuh sel-sel kanker dan memperkecil ukuran tumor.
Pada radiasi eksternal dipakai suatu mesin sebagai sumber penyinaran; sedangkan pada radiasi internal, ke dalam badan penderita dimasukkan suatu kapsul atau tabung plastik yang mengandung materi radioaktif.

3. Kemoterapi
Pada kemoterapi dipakai obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Obat tersedia dalam bentuk tablet/kapsul atau suntikan (melalui pembuluh darah atau otot).
Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik alasannya yakni obat masuk ke dalam pemikiran darah sehingga hingga ke seluruh badan dan sanggup membunuh sel-sel kanker di seluruh tubuh.

Pengobatan menurut stadium
Pengobatan kanker vulva tergantung kepada stadium dan jenis penyakit serta usia dan keadaan umum penderita.

- Kanker vulva stadium 0

1. Eksisi lokal luas atau bedah laser, atau kombinasi keduanya
2. Vulvektomi skinning
3. Salep yang mengandung obat kemoterapi


- Kanker vulva stadium I

1. Eksisi lokal luas
2. Eksisi lokal radikal ditambah pengangkatan seluruh kelenjar getah bening selangkangan dan paha serpihan atas terdekat pada sisi yang sama dengan kanker
3. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening selangkangan pada salah satu atau kedua sisi tubuh
4. Terapi penyinaran saja.


- Kanker vulva stadium II

1. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening selangkangan kiri dan kanan. Jika sel kanker ditemukan di dalam kelenjar getah bening, maka dilakukan sesudah pembedahan dilakukan penyinaran yang diarahkan ke panggul
2. Terapi penyinaran saja (pada penderita tertentu).


- Kanker vulva stadium III

1. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening selangkangan dan kelenjar getah bening paha serpihan atas kiri dan kanan.
Jika di dalam kelenjar getah bening ditemukan sel-sel kanker atau jikalau sel-sel kanker hanya ditemukan di dalam vulva dan tumornya besar tetapi belum menyebar, sesudah pembedahan dilakukan terapi penyinaran pada panggul dan selangkangan
2. Terapi radiasi dan kemoterapi diikuti oleh vulvektomi radikal dan pengangkatan kelenjar getah bening kiri dan kanan
3. Terapi penyinaran (pada penderita tertentu) dengan atau tanpa kemoterapi.


- Kanker vulva stadium IV

1. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kolon serpihan bawah, rektum atau kandung kemih ( tergantung kepada lokasi penyebaran kanker) disertai pengangkatan rahim, leher rahim dan vagina (eksenterasi panggul)
2. Vulvektomi radikal diikuti dengan terapi penyinaran
3. Terapi penyinaran diikuti dengan vulvektomi radikal
4. Terapi penyinaran (pada penderita tertentu) dengan atau tanpa kemoterapi dan mungkin juga diikuti oleh pembedahan.


- Kanker vulva yang berulang (kambuh kembali)

1. Eksisi lokal luas dengan atau tanpa terapi penyinaran
2. Vulvektomi radikal dan pengangkatan kolon, rektum atau kandung kemih (tergantung kepada lokasi penyebaran kanker) disertai dengan pengangkatan rahim, leher rahim dan vagina (eksenterasi panggul)
3. Terapi penyinaran ditambah dengan kemoterapi dengan atau tanpa pembedahn
4. Terapi penyinaran untuk kekambuhan lokal atau untuk mengurangi tanda-tanda nyeri, mual atau kelainan fungsi tubuh.

PENCEGAHAN
Ada 2 cara untuk mencegah kanker vulva:

1. Menghindari faktor resiko yang sanggup dikendalikan
2. Mengobati keadaan prekanker sebelum terjadinya kanker invasif.

Keadaan prekanker sanggup ditemukan dengan menjalani investigasi sistem reproduksi secara teratur dan memeriksakan setiap ruam, tahi lalat, benjolan atau kelainan vulva lainnya yang sifatnya menetap.
Pengobatan NIV sanggup mencegah sejumlah kasus kanker invasif.

Melanoma sanggup dicegah dengan mengangkat tahi lalat atipik.

Setiap perempuan hendaknya meragukan setiap perubahan yang terjadi pada kulit vulva dengan melaksanakan investigasi sendiri (dengan santunan sebuah cermin) setiap bulan.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kanker Vulva"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel