7 Bahaya Membentak Anak (Memusnahkan Sel Otak dll)

Pembahasan kali ini wacana persoalan pendidikan anak, yang lebih tepatnya wacana ancaman orang bau tanah (atau siapa saja) dalam membentak anak, alasannya hal ini dapat berakibat fatal.

Berdasarkan penelitian bahwa pada setiap kepala seorang anak, maka akan terdapat lebih dari 10 trilyun sel otak yang sudah siap tumbuh (banyak sekali).

Akan tetapi satu bentakan, perkataan kasar, makian atau yang semacamnya kepada anak yang masih dalam masa pertumbuhan akan berakibat sangat fatal, dan hal ini merupakan bukan sebuah perkara yang kecil atau enteng.

Bahaya Membentak Anak (Memusnahkan Sel Otak dll)

1. Bahaya membentak anak alasannya memusnahkan sel otak anak
Karena bentakan atau perkataan yang bergairah dapat membunuh lebih dari 1 milyar sel otak dikala itu juga.

Dan bahkan sebuah pukulan atau cubitan yang disertai dengan bentakan maka akan membunuh lebih dari bermilyar-milyar sel otak dikala itu juga.

Akan tetapi sebaliknya, dengan 1 pujian, kehangatan pelukan dan kasih sayang maka akan membangun dengan sangat baik bibit kecerdasan seorang anak... yang membuat perkembangan otak anak yang sangat cepat.

Hasil penelitian tersebut dari seorang yang berjulukan Lise Gliot, ia berkesimpulan ibarat itu, pada anak yang masih dalam pertumbuhan, terutama pada masa “golden age” yaitu pada umur 2-3 tahun.


Suara hanya cenderung lebih keras, maka sudah menjadi masalah...

Lise Gliot menjelaskan bahwa bunyi yang keras dan bentakan yang keluar dari orang bau tanah dapat merusak atau menggugurkan sel otak anak yang sedang tumbuh.

Sedangkan ketika sang ibu sedang menunjukkan belaian lembut sambil menyusui anaknya, maka rangkaian otak terbentuk indah.

Penelitian Lise Gliotini ini, dengan melaksanakan penelitian pada objeknya yaitu anaknya sendiri.

Dia berinisiatif memasang kabel perekam otak yang dihubungkan dengan sebuah monitor komputer, dengan begitu akan terlihat setiap perubahan yang terjadi dalam perkembangan otak anaknya.

Dan ia menyatakan bahwa hasilnya sangat luar biasa, dikala sang anak menyusui sang anak maka akan terbentuk rangkaian bagus pada sel otak anak.

Namun ketika ia terkejut ketika ada bunyi yang sedikit keras, maka rangkaian bagus sel otak yang menggelembung ibarat balon tersebut pecah berantakan, dan kemudian juga terjadi perubahan warna.

Dari penelitian yang dilakukan Lise Gilot ini menjelaskan bahwa pengaruh marah dan bentakan pada anak akan sangat mensugesti perkembangan sel otak anak.

Bahaya, apabila hal tersebut dilakukan secara sering bahkan tidak terkendali, maka dapat berpotensi besar untuk mengganggu struktur otak anak itu sendiri.

Hati-hati ketika ingin memarahi anak...

Sang peneliti Lise Gilot menunjukkan pesan tersirat bahwa kita harus berhati-hati dalam memarahi sang anak.

Dan tidak hanya itu saja, hal itu juga akan mengganggu fungsi organ-organ penting di dalam badan ibarat hati, jantung dan yang lainnya.

Efek dari kerusakan pada sel-sel otak alasannya bentakan lebih besar pengaruhnya pada anak-anak. Adapun pada remaja dan orang cukup umur juga berpotensi mengalami kerusakan, tetapi tidak sebesar dengan yang disertai oleh anak-anak.

Bentakan kepada sang anak akan menyebabkan hal yang fatal, efek jangka panjangnya dapat dilihat pada orang-orang yang sering mengalami bentakan di masa lalunya (masa kecilnya)....

...orang-orang tersebut akan lebih banyak melamun, dan juga lambat dalam memahami sesuatu

Kemudian juga biasanya akan mudah untuk meluapkan rasa marah, panik dan sedih. Mereka biasanya akan seringkali mengalami stress sampai depresi dalam hidup.

Hal ini alasannya kesulitan dalam memahami pola-pola persoalan yang mereka hadapi. Dan itu semua yaitu jawaban dari sedikitnya sel-sel otak yang aktif dari yang seharusnya.

2. Karena dibentak, jantung anak bisa kelelahan
Menurut penjelasan dr Godeliva Maria Silvia Merry, M.Si, dokter yang juga pengajar di UKDW, Yogyakarta, ia menjelaskan bahwa denyut nadi seseorang dapat berubah-ubah yang tergantung dari bunyi yang didengar.

Sehingga, apabila orang bau tanah “hobi” membentak anak dengan nada tinggi, maka dr Silvia menjelaskan bahwa anak jikalau terus-terusan terpapar dengan bunyi bernada bergairah dan tinggi...

...mengakibatkan organ jantung sang anak akan sering berdetak dengan sangat cepat (abnormal), yang menyebabkan jantung menjadi mudah kelelahan.

Bahaya yang sama juga bisa terjadi pada orang yang sering mendengarkan musik berirama cepat.

Loading...

3. Anak akan tumbul menjadi langsung yang emosional
Ketika sering dibentak, anak akan memalsukan hal yang “diterimanya” itu dalam kehidupan sehari-harinya.

Dimana Anak akan tumbuh menjadi sosok yang mudah marah, sulit mengendalikan diri, emosional, dan suka teriak-teriak.

Karena tindak kekerasan baik itu verbal maupun non verbal berdampak buruk pada psikologi sang anak.

4. Tingkat kepercayaan anak kepada orang bau tanah menurun
Dimana orang bau tanah kerap dijadikan panutan bagi sang anak pada umumnya, sehingga kebiasaan orang bau tanah akan ditiru sangat anak, termasuk kebiasaan berbicara dengan nada yang bergairah dan tinggi.

Memarahi anak di depan teman-temannya, hal ini tentu bisa mempertaruhkan harga diri sang anak ketika berada di tengah lingkungan pertemanan atau lingkungan bermainnya.

Sehingga hal ini dapat menyebabkan tingkat kepercayaan anak kepada orang tuanya menjadi turun. Alhasil segala petuah / nasehat dari orang bau tanah nantinya hanya dianggap sebelah mata oleh sang anak.

5. Anak menjadi depresi
Membentak anak yang beranjak remaja juga merupakan hal yang tidak baik.

Remaja berusia 13 tahun yang sering dibentak oleh orang tuanya memperlihatkan lebih banyak gejala depresi dibandingkan dengan sobat seumurannya yang tidak mendapatkan hal kurang baik itu.

Permasalahan ibarat ini dikemukakan sebuah studi gres yang dipublikasikan di jurnal Child Development.

Salah satu poin disebutkan, yaitu alih-alih orang bau tanah “berniat baik” untuk memperbaiki perilaku sang remaja...

...tetapi dengan cara diteriaki, dihina dan dibentak oleh si orang tua, maka hal ini justru membuat perilaku sang remaja persoalan tambah buruk.


6. Kesulitan menjadi pendengar yang baik
Supaya anak nantinya tumbuh menjadi langsung sebagai pendengar yang baik, maka sang anak perlu tumbuh di lingkungan yang membuatnya dapat berpikir positif.

Ketika orang bau tanah berbicara dengan nada tinggi alias membentak, justru dapat menyebabkan anak terganggu perkembangannya dan mengalami pada gangguan pendengaran.

Selain persoalan pendengaran, juga persoalan hati yang "terluka" alasannya sang anak mendapatkan perlakuan buruk, akhirnya anak akan kesulitan untuk tumbuh menjadi pendengat yang baik.

7. Anak kehilangan inisiatif alasannya takut salah
Anak yang sering dibentak dan dimarahi, apalagi dimarahi secara membabi buta, maka bisa beresiko menjadi diri anak kesulitan dalam melaksanakan suatu inisiatif.

Hal itu alasannya di dalam jiwa sang anak tertanam perasaan takut salah alasannya sering dibentak. Sehingga anak akan minim sekali dan kesulitan untuk bisa melaksanakan inisiatif.


Nasehat untuk orang tua...

Untuk itu handaknya Orang bau tanah perlu menyadari bahwa dunia anak JAUH BERBEDA dengan orang dewasa.

Jadi, yang perlu diperhatikan yaitu ketika menetapkan perilaku anak yang melaksanakan salah, maka jangan menggunakan tolok ukur orang dewasa.

Sehingga janganlah sikap orang bau tanah terhadap anak ibarat halnya polisi yang sedang menghadapi penjahat.

Dari hal diatas, ada sebuah teladan nyata, diceritakan bahwa di tempat Banjarmasin terdapat siswa perempuan yang sikapnya “sangat dingin”, pada dirinya tidak ada senyum sama sekali walau diajak bercanda dan tertawa.

Ternyata setelah diselidiki dengan bertanya-tanya ke pihak keluarga-nya...

...ternyata wanita ini semenjak kecil memang selalu mendapat “hadiah” berupa bentakan, kemarahan, dicubit, dipukul dan kekerasan yang lainnya dari orang tuanya.

Sehingga kemampuan otak-nya dan juga perilakunya sudah tidak normal (menurun) ibarat kebanyakan orang.

Gunakan URL pendek: http://goo.gl/hWZvT4 (untuk share artikel ini ke Twitter)

Cara menghadapi anak yang melaksanakan kesalahan

Sangat penting orang bau tanah untuk "membiasakan diri" berbicara secara baik dan manis kepala anak, termasuk ketika anak melaksanakan hal yang salah sehingga harus diluruskan kesalahannya.

Ajarkan bagaimana seharusnya sang anak bersikap yang benar secara perlahan...

...(karena secara perlahan) maka diharapkan kesabaran dan kecerdasan emosi dari sang orang tua, terutama ketika sang anak memperlihatkan respon kurang baik dari nasehat orang tua.

Jika tetap sang anak masih buruk prilakunya, maka JANGAN PERNAH menyerah, tetaplah berusaha meluruskan sang anak dari kesalahannya dengan cara yang baik.

Demikian cara lemah lembut ibarat ini yang hendaknya lebih secara umum dikuasai diterapkan oleh orang tua...

...boleh memang dengan cara yang agak sedikit lebih keras, tetapi jikalau memang menunjukkan manfaat.

Dan cara yang keras ini hedaknya lebih jarang dilakukan, utamakan cara lembut.

Dengan lebih secara umum dikuasai menggunakan cara lemah lembut, maka akan lebih efektif dan lebih mengena pada hati sang anak...

...dibandingkan menghadapi kesalahan anak dengan berteriak-teriak guna meluruskan kesalahannya.

Demikian saja goresan pena wacana ancaman 'sering' memarahi dan membentak anak, terutama dalam masa pertumbuhan (1-12 tahun), terutamanya lagi pada masa golden age (3 tahun). Semoga bermanfaat.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "7 Bahaya Membentak Anak (Memusnahkan Sel Otak dll)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel