Strabismus (Mata Juling)
Strabismus (Mata juling) yaitu suatu keadaan yang ditandai dengan penyimpangan asing dari letak satu mata terhadap mata yang lainnya, sehingga garis penglihatan tidak paralel dan pada waktu yang sama, kedua mata tidak tertuju pada benda yang sama.
Terdapat beberapa jenis strabismus:
1. Esotropia : mata melenceng ke arah dalam
2. Eksotropia : mata melenceng ke arah luar
3. Hipertropia : mata melenceng ke arah atas
4. Hipotropia : mata melenceng ke arah bawah.
PENYEBAB
Strabismus biasanya disebabkan oleh:
# Tarikan yang tidak sama pada 1 atau beberapa otot yang menggerakan mata (strabismus non-paralitik). Strabismus non-paralitik biasanya disebabkan oleh suatu kelainan di otak.
# Kelumpuhan pada 1 atau beberapa otot pencetus mata (strabismus paralitik). Kelumpuhan pada otot mata sanggup disebabkan oleh kerusakan saraf.
Jenis strabismus yang lain ditemukan pada anak yang menderita rabun dekat.
Beberapa keadaan yang sanggup ditemukan bersamaan dengan strabismus:
# Ambliopia
# Retinopati pada prematuritas
# Retinoblastoma
# Cedera otak traumatik
# Hemangioma di sekitar mata (pada masa bayi)
# Sindroma Apert
# Sindroma Noonan
# Sindroma Prader-Willi
# Trisomy 18
# Rubella kongenitalis
# Sindroma inkontinensia pigmen
# Cerebral palsy.
GEJALA
Gejalanya berupa:
- mata juling (bersilangan)
- mata tidak mengarah ke arah yang sama
- gerakan mata yang tidak terkoordinasi
- penglihatan ganda.
DIAGNOSA
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
# Pemeriksaan mata standar
# Ketajaman penglihatan
# Pemeriksaan retina
# Pemeriksaan neurologis (saraf).
PENGOBATAN
Jika hingga anak berumur 9 tahun strabismus tidak diobati, maka sanggup terjadi gangguan penglihatan yang permanen pada mata yang terkena (ambliopia).
Pada belum dewasa yang lebih kecil, ambliopia lebih cepat terjadi; sedangkan pada belum dewasa yang lebih besar, penyembuhannya memerlukan waktu lebih lama. Karena itu semakin dini pengobatan dilakukan, maka gangguan penglihatan yang terjadi tidak terlalu berat dan respon yang diberikan akan lebih baik.
Menutup mata yang normal dengan sebuah epilog sanggup memperbaiki penglihatan pada mata yang melenceng dengan cara memaksa otak untuk mendapatkan suatu citra dari mata tanpa menghasilkan penglihatan ganda.
Memperbaiki fungsi penglihatan akan menawarkan peluang yang lebih baik terhadap perkembangan penglihatan 3 dimensi yang normal.
Setelah penglihatan pada kedua mata sama, sanggup dilakukan pembedahan untuk menyesuaikan kekuatan otot mata sehingga mereka menarik mata dengan kekuatan yang sama.
Esotropia akomodatif pada anak rabun bersahabat sanggup diatasi dengan beling mata sehingga pada ketika melihat benda pada jarak jauh, mata tidak perlu berakomodasi.
Pengobatan lainnya yaitu obat tetes mata ekotiofat, yang membantu mata memfokuskan pada benda-benda jarak dekat.
Strabismus paralitik sanggup diatasi dengan beling mata yang terdiri dari lensa prisma (yang membiaskan cahaya sehingga kedua mata mendapatkan citra yang hampir sama) atau sanggup diatasi dengan pembedahan.
Sampai umur 10 tahun, anak sebaiknya menjalani investigasi mata secara teratur.
Terdapat beberapa jenis strabismus:
1. Esotropia : mata melenceng ke arah dalam
2. Eksotropia : mata melenceng ke arah luar
3. Hipertropia : mata melenceng ke arah atas
4. Hipotropia : mata melenceng ke arah bawah.
PENYEBAB
Strabismus biasanya disebabkan oleh:
# Tarikan yang tidak sama pada 1 atau beberapa otot yang menggerakan mata (strabismus non-paralitik). Strabismus non-paralitik biasanya disebabkan oleh suatu kelainan di otak.
# Kelumpuhan pada 1 atau beberapa otot pencetus mata (strabismus paralitik). Kelumpuhan pada otot mata sanggup disebabkan oleh kerusakan saraf.
Jenis strabismus yang lain ditemukan pada anak yang menderita rabun dekat.
Beberapa keadaan yang sanggup ditemukan bersamaan dengan strabismus:
# Ambliopia
# Retinopati pada prematuritas
# Retinoblastoma
# Cedera otak traumatik
# Hemangioma di sekitar mata (pada masa bayi)
# Sindroma Apert
# Sindroma Noonan
# Sindroma Prader-Willi
# Trisomy 18
# Rubella kongenitalis
# Sindroma inkontinensia pigmen
# Cerebral palsy.
GEJALA
Gejalanya berupa:
- mata juling (bersilangan)
- mata tidak mengarah ke arah yang sama
- gerakan mata yang tidak terkoordinasi
- penglihatan ganda.
DIAGNOSA
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
# Pemeriksaan mata standar
# Ketajaman penglihatan
# Pemeriksaan retina
# Pemeriksaan neurologis (saraf).
PENGOBATAN
Jika hingga anak berumur 9 tahun strabismus tidak diobati, maka sanggup terjadi gangguan penglihatan yang permanen pada mata yang terkena (ambliopia).
Pada belum dewasa yang lebih kecil, ambliopia lebih cepat terjadi; sedangkan pada belum dewasa yang lebih besar, penyembuhannya memerlukan waktu lebih lama. Karena itu semakin dini pengobatan dilakukan, maka gangguan penglihatan yang terjadi tidak terlalu berat dan respon yang diberikan akan lebih baik.
Menutup mata yang normal dengan sebuah epilog sanggup memperbaiki penglihatan pada mata yang melenceng dengan cara memaksa otak untuk mendapatkan suatu citra dari mata tanpa menghasilkan penglihatan ganda.
Memperbaiki fungsi penglihatan akan menawarkan peluang yang lebih baik terhadap perkembangan penglihatan 3 dimensi yang normal.
Setelah penglihatan pada kedua mata sama, sanggup dilakukan pembedahan untuk menyesuaikan kekuatan otot mata sehingga mereka menarik mata dengan kekuatan yang sama.
Esotropia akomodatif pada anak rabun bersahabat sanggup diatasi dengan beling mata sehingga pada ketika melihat benda pada jarak jauh, mata tidak perlu berakomodasi.
Pengobatan lainnya yaitu obat tetes mata ekotiofat, yang membantu mata memfokuskan pada benda-benda jarak dekat.
Strabismus paralitik sanggup diatasi dengan beling mata yang terdiri dari lensa prisma (yang membiaskan cahaya sehingga kedua mata mendapatkan citra yang hampir sama) atau sanggup diatasi dengan pembedahan.
Sampai umur 10 tahun, anak sebaiknya menjalani investigasi mata secara teratur.
0 Response to "Strabismus (Mata Juling)"
Post a Comment