15 Manfaat Tidur Dalam Keadaan Gelap (Mematikan Lampu)
Semakin malam dan semakin gelap, maka tubuh kita akan semakin merasa lelah dan mengantuk, alhasil harapan untuk tidur pun semakin besar.
Ini yaitu hal yang sangat wajar, dimana sintesis dan sekresi hormon melatonin oleh kelenjar pineal meningkat seiring dengan waktu yang semakin malam.
Hormon inilah yang menyebabkan kita menjadi mengantuk di malam hari. Fungsi dari rasa kantuk yaitu sebagai sinyal yang positif bagi tubuh biar segera mengistirahatkannya.
Tidur sudah menjadi aktifitas yang rutin dilakukan setiap orang. Dengan tidur pada malam hari, maka insan akan menawarkan istirahat pada pikiran dan fisiknya, setelah sebelumnya pada siang hari melaksanakan aktifitas yang melelahkan.
Dan ketika bangkit pada pagi harinya maka tubuh akan terasa lebih terasa fresh dan dapat kembali beraktifitas menyerupai biasanya.
Sebagian orang ternyata ada yang tidur malam dalam keadaan lampu menyala. Ada juga yang tidur dengan mematikan lampu.
Pertanyaannya, apakah ada perbedaan diantara keduanya? Jawabannya yaitu ada...
...karena tidur malam dalam keadaan lampu yang menyala akan membahayakan kesehatan tubuh.
Bahaya dari tidur dalam keadaan lampu menyala:
Meningkatkan risiko Kanker
Orang yang menyalakan lampu ketika tidur, maka akan merangsang pembentukan sel kanker di dalam tubuh. Sehingga mematikan lampu ketika tidur di malam hari yaitu hal yang sangat disarankan untuk dilakukan.
Menghambat prosuksi hormon melatonin
Hormon melatonin ini sangat berkaitan akrab terhadap kemampuan tubuh dalam menjaga kekebalannya. Dengan tidur sambil menyalakan lampu maka akan menghambat produksinya hormon melatonin, sehingga munculah beberapa masalahnya karenanya.
Resiko leukemia pada Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala
Anak yang tidur dengan lampu menyala maka akan sangat beresiko mengidap leukemia. Para ilmuwan menemukan fakta bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat untuk melawan kanker.
Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, melewati lampu-lampu jalanan akan dapat menghentikan produksi zat melatonin tersebut.
Sebuah penelitian dan dipublikasikan di kota London menemukan bahwa orang yang menderita kanker alasannya terlalu lama menggunakan lampu ketika tidur di malam hari.
Jumlah bawah umur yang terkena duduk perkara leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda dibawah usia 15 tahun didiagnosa menderita leukimia ini per tahun, dan sekitar 100 orang meninggal.
Pada kenyataannya, orang-orang buta tidak rentan terhadap melatonin, dimana hanya terkena resiko yang sangat rendah terkena kanker.
Sehingga, hendaknya para orang renta menggunakan bola lampu yang suram berwarna merah atau kuning, apabila anak-anaknya takut pada kegelapan ketika tidur, sehingga meminimalisir terhambatnya produksi zat melatonin.
Manfaat tidur dalam keadaan gelap:
1. Menjaga sistem kekebalan tubuh
Tidur malam di dalam kamar yang benar-benar gelap akan sangat bermanfaat untuk tubuh. Ahli biologi yang berjulukan Joan Robert mengatakan bahwa tubuh gres bisa memproduksi hormon melatonin ketika benar-benar tidak ada cahaya.
Hormon ini yaitu salah satu hormon kekebalan tubuh, yang bisa memerangi dan mencegah aneka macam penyakit, termasuk kanker payudara dan kanker prostat.
Sayangnya, hormon melatonin ini tidak akan muncul apabila seseorang tidur di malam hari dalam keadaan lampu menyala.
Adanya cahaya atau sinar walaupun sedikit, maka membuat produksi hormon melatonin akan berhenti.
Dengan mematikan lampu ketika tidur malam hari, maka dapat menghemat banyak energi sekaligus juga meningkatkan kesehatan tubuh.
Untuk itu jikalau ada orang-orang yang tidur malam sambil menonton TV, maka ini yaitu hal yang buruk.
2. Mencegah Kanker
Peneliti lain dari Inggris dan negara lainnya, menemukan hasil penelitian bahwa ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, maka bisa memicu lisan berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker.
Bahkan, para ilmuwan mengklaim jikalau seseorang terbangun di malam hari dan menyalakan lampu selama beberapa detik saja, maka bisa menyebabkan perubahan biologis, dimana itu beresiko terhadap munculnya penyakit kanker.
Untuk itu orang-orang yang bangkit di malam hari, maka usahakan hindari menyalakan lampu. Normalnya produksi melatonin terjadi antara jam 9 malam hingga jam 8 pagi.
3. Mencegah kelebihan berat badan
Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti Spanyol dan Amerika Serikat, menemukan bahwa zat melatonin membantu untuk mengontrol berat badan.
Dimana tingkat melatonin, umumnya meningkat dalam gelap di malam hari, lalu akan muncul untuk melawan obesitas dengan merangsang produksi “lemak beige”.
4. Menurunkan resiko depresi
Tidur dengan mematikan lampu menawarkan perasaan nyaman dan rileks ketika tidur, alhasil tubuh dan pikiran akan benar-benar dalam kondisi sepenuhnya tidur (istirahat) yang berkualitas.
Berdasarkan laporan dari hasil penelitian Ohio State University Medical Centre, menyatakan bahwa tidur dengan keadaan lampu yang menyala berakibat buruk pada perubahan struktur pada otak, serta menyebabkan depresi.
Peneliti dari Ohio State University melaksanakan percobaan terhadap hamster yang terus menerus diberikan lampu pada malam hari. Hal tersebut membuat si hamster menunjukkan tanda-tanda depresi. Dan semua gejala depresi pada hamster akan hilang dalam dua pekan, setelah si hamster tidur di malam hari dengan lampu mati.
5. Menutunkan resiko kanker payudara
Paparan cahaya lampu ketika tidur di malam hari sangat tidak baik bagi wanita, hal itu alasannya dapat meningkatkan resiko tubuh terkena kanker payudara dan juga kanker usus besar.
Dengan mematikan lampu ketika tidur membantu tubuh secara maksimal memproduksi hormon melatonin, yang berkhasiat sebagai kekebalan tubuh, serta sangat ampuh dalam membunuh dan menghambat perkembangan sel kanker.
6. Tidur menjadi berkualitas
Tidur yang berkualitas yaitu selama tidur, organ otak benar-benar dalam keadaan beristirahat. Sinar cahaya ketika tidur menjadikan kualitas tidur menjadi kurang baik, alasannya sinar tersebut masih berperan sebagai perangsang stimulator kerja otak.
Secara ilmiah, cahaya yang ada dalam ruangan tidur akan menembus hingga ke episode mata, walaupun tubuh sudah dalam keadaan terlelap tidur, sinar tersebut akan memasuki ruangan stimulator yang nantinya direspon oleh otak.
Sehingga, walau mata kita terpejam, tetapi jikalau ada cahaya yang bersinar menimbulkan otak akan terus bekerja untuk merespon atau mengartikan cahaya yang masuk tersebut.
Dengan tidur yang berkualitas di malam hari, sangat besar manfaatnya, yaitu untuk memaksimalkan proses detoksifikasi di dalam tubuh, guna menetralisir toksin yang merusak tubuh.
Proses detoksifikasi tubuh ini, terutamanya terjadi pada organ hati, yang prosesnya hanya bisa maksimal ketika tidur yang berkualitas.
Mekanismenya juga berkaitan akrab dengan diproduksinya antioksidan sebagai penetral toksin.
Sehingga, tidur yang berkualitas (dengan keadaan gelap & tidur di awal waktu) membuat proses detoksifikasi hati dapat berjalan dengan optimal.
7. Tidur lebih nyenyak
Penelitian dari pihak American Medical Association (AMA), menawarkan hasil penelitian bahwa lampu bisa memengaruhi ritme tidur alami pada tubuh.
Saat seseorang tidak punya waktu yang cukup dalam kegelapan, menimbulkan tubuh tidak maksimal dalam memproduksi hormon melatonin, yang salah satu fungsi hormon ini biar membuat kita mengantuk di malam hari.
Yang artinya, hormon melatonin bisa memengaruhi seberapa nyenyak seseorang tidur dan pukul berapa bisa bangun.
Dalam penelitian American Medical Association, menjelaskan bahwa penggunaan barang elektronik menyerupai komputer, laptop, dan telepon genggam dapat menawarkan efek gangguan tidur, yang terutama pada usia kelompok anak dan remaja.
Hal itu alasannya layar elektronik memancarkan banyak cahaya biru, yang menimbulkan menurunnya produksi hormone melatonin di malam hari.
8. Agar tubuh dapat segar dan fit besok paginya
Ilmuwan Australia melaksanakan penelitian, dan telah menemukan bahwa tidur larut setelah semalaman tersinari lampu mngakibatkan jam biologis tubuh menjadi kacau, sehingga sulit mengimbangi aktifitas kerja yang dmulai pukul 09:00 hingga pukul 17:00.
Prof Burgess melaksanakan penelitian pada 10 orang, yang awalnya diminta tidur pada pukul 22:00 dan bangkit pada pukul 07:00 selama seminggu. Setelah bangun, mereka diminta untuk pergi ke luar rumah selama 10 menit untuk mendapat sinar matahari.
Peserta penelitian kemudian diminta menaikkan waktu tidurnya ke pukul 01:00 (jam 1 malam) dan bangkit pukul 07:00 selama seminggu. Untuk mengatasi rasa lelah di siang hari (karena efek kurang tidur di malam hari), maka membiarkan para akseptor penelitian tidur di siang hari untuk mengurangi rasa lemasnya.
Hasil temuannya, ketika akseptor terkena cahaya dan terjaga hingga larut malam, menimbulkan tubuhnya cenderung mengalami gangguan tidur, sehingga tubuhnya menjadi tidak fit pada pagi hari berikutnya.
Dia menambahkan, bahwa jikalau seseorang mematikan lampu ketika tidur, hal itu akan menawarkan efek positif berupa tubuh menjadi lebih kalem dan rileks, serta tubuh bisa mengikuti keadaan dengan jam biologis tubuh seharusnya.
Prof Burgess, menjelaskan bahwa diam-diam kondisi biologis tubuh tetap teratur, serta menghindari perasaan kurang fit di pagi hari, yaitu dengan mematikan lampu atau minimal meredupkan lampu di malam hari, dan penting untuk mengatur waktu tidur dengan baik.
9. Mencegah gangguan metabolisme tubuh.
Tidur dengan lampu menyala menimbulkan jam biologis tubuh menjadi benar-benar terganggu.
Yang akibatnya, menawarkan resiko tinggi terhadap duduk perkara gangguan tidur, yang dapat memicu penyakit kardiovaskular dan gangguan metabolisme.
10. Mencegah Obesitas.
Menurut aneka macam sumber yang relevan, bahwa tidur dalam keadaan gelap membantu untuk menurunkan resiko obesitas (kelebihan berat badan).
Sehingga untuk yang ingin diet, terapkan contoh tidur yang baik dan sehat. Seperti tidur di awal malam dan mematikan lampu sepenuhnya.
Menurut penelitian terakhir, mengambarkan hasil penelitiannya bahwa orang yang tidur dalam keadaan gelap, bisa memperabukan kalori dalam tubuhnya. Alhasil, lemak yang ada di dalam tubuhnya akan terbakar.
11. Mencegah kerusakan DNA
Tidur dalam keadaan gelap bisa menurunkan resiko kerusakan DNA. Karena pada kondisi gelap, sel imunnitas tubuh akan membaik.
Adanya kerusakan DNA pada tubuh, sangat beresiko sesekali seseorang terkena penyakit leukemia, terutama anak-anak.
Professor Russle dari Texas University sudah mewanti wanti bawah umur supaya tidur dalam keadaan remang, bahkan lebih baik lagi dalam keadaan gelap.
12. Menstabilkan Emosi. Menurut dari aneka macam sumber, menjelaskan bahwa tidur dalam keadaan gelap (tanpa menggunakan cahaya lampu) akan bermanfaat untuk menstabilkan emosi dan mengontrolnya dengan baik, dibandingkan dengan orang yang tidur dalam kondisi lingkungan yang terang.
13. Meringankan Stres. Stres terjadi jawaban pikiran yang terlalu diporsir, duduk perkara ini bisa diringankan dengan tidur tanpa lampu. Hal ini masih berkaitan dengan manfaat menstabilkan emosi, sehingga bisa meminimalisir rasa stres yang muncul.
14. Meningkatkan Kerja Otak. Tidur dalam keadaan gelap bisa meningkatkan kemampaun berpikir otak, serta menghindari sifat lupa.
15. Tidur dengan cepat dan mudah. Ketika kita tidur dengan lampu yang mati maka akan bisa lebih cepat memproses tidur hingga lelap dan nyenyak, dibandingkan dengan tidur dalam keadaan cahaya lampu masih terang. Dimana cahaya lampu tidak menusuk mata ketika tidur.
Baca juga:
Ini yaitu hal yang sangat wajar, dimana sintesis dan sekresi hormon melatonin oleh kelenjar pineal meningkat seiring dengan waktu yang semakin malam.
Hormon inilah yang menyebabkan kita menjadi mengantuk di malam hari. Fungsi dari rasa kantuk yaitu sebagai sinyal yang positif bagi tubuh biar segera mengistirahatkannya.
Tidur sudah menjadi aktifitas yang rutin dilakukan setiap orang. Dengan tidur pada malam hari, maka insan akan menawarkan istirahat pada pikiran dan fisiknya, setelah sebelumnya pada siang hari melaksanakan aktifitas yang melelahkan.
Dan ketika bangkit pada pagi harinya maka tubuh akan terasa lebih terasa fresh dan dapat kembali beraktifitas menyerupai biasanya.
Sebagian orang ternyata ada yang tidur malam dalam keadaan lampu menyala. Ada juga yang tidur dengan mematikan lampu.
Pertanyaannya, apakah ada perbedaan diantara keduanya? Jawabannya yaitu ada...
...karena tidur malam dalam keadaan lampu yang menyala akan membahayakan kesehatan tubuh.
Bahaya dari tidur dalam keadaan lampu menyala:
Meningkatkan risiko Kanker
Orang yang menyalakan lampu ketika tidur, maka akan merangsang pembentukan sel kanker di dalam tubuh. Sehingga mematikan lampu ketika tidur di malam hari yaitu hal yang sangat disarankan untuk dilakukan.
Menghambat prosuksi hormon melatonin
Hormon melatonin ini sangat berkaitan akrab terhadap kemampuan tubuh dalam menjaga kekebalannya. Dengan tidur sambil menyalakan lampu maka akan menghambat produksinya hormon melatonin, sehingga munculah beberapa masalahnya karenanya.
Resiko leukemia pada Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala
Anak yang tidur dengan lampu menyala maka akan sangat beresiko mengidap leukemia. Para ilmuwan menemukan fakta bahwa tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat untuk melawan kanker.
Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, melewati lampu-lampu jalanan akan dapat menghentikan produksi zat melatonin tersebut.
Seorang Profesor Texas University mengatakan:
“Sekali Anda tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit. Otak Anda segera mendeteksi bahwa lampu menyala seharian, sehingga produksi zat melatonin menurun.”
Sebuah penelitian dan dipublikasikan di kota London menemukan bahwa orang yang menderita kanker alasannya terlalu lama menggunakan lampu ketika tidur di malam hari.
Jumlah bawah umur yang terkena duduk perkara leukimia naik menjadi dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda dibawah usia 15 tahun didiagnosa menderita leukimia ini per tahun, dan sekitar 100 orang meninggal.
Pada kenyataannya, orang-orang buta tidak rentan terhadap melatonin, dimana hanya terkena resiko yang sangat rendah terkena kanker.
Sehingga, hendaknya para orang renta menggunakan bola lampu yang suram berwarna merah atau kuning, apabila anak-anaknya takut pada kegelapan ketika tidur, sehingga meminimalisir terhambatnya produksi zat melatonin.
Manfaat tidur dalam keadaan gelap:
1. Menjaga sistem kekebalan tubuh
Tidur malam di dalam kamar yang benar-benar gelap akan sangat bermanfaat untuk tubuh. Ahli biologi yang berjulukan Joan Robert mengatakan bahwa tubuh gres bisa memproduksi hormon melatonin ketika benar-benar tidak ada cahaya.
Hormon ini yaitu salah satu hormon kekebalan tubuh, yang bisa memerangi dan mencegah aneka macam penyakit, termasuk kanker payudara dan kanker prostat.
Sayangnya, hormon melatonin ini tidak akan muncul apabila seseorang tidur di malam hari dalam keadaan lampu menyala.
Adanya cahaya atau sinar walaupun sedikit, maka membuat produksi hormon melatonin akan berhenti.
Dengan mematikan lampu ketika tidur malam hari, maka dapat menghemat banyak energi sekaligus juga meningkatkan kesehatan tubuh.
Untuk itu jikalau ada orang-orang yang tidur malam sambil menonton TV, maka ini yaitu hal yang buruk.
2. Mencegah Kanker
Peneliti lain dari Inggris dan negara lainnya, menemukan hasil penelitian bahwa ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, maka bisa memicu lisan berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker.
Bahkan, para ilmuwan mengklaim jikalau seseorang terbangun di malam hari dan menyalakan lampu selama beberapa detik saja, maka bisa menyebabkan perubahan biologis, dimana itu beresiko terhadap munculnya penyakit kanker.
Untuk itu orang-orang yang bangkit di malam hari, maka usahakan hindari menyalakan lampu. Normalnya produksi melatonin terjadi antara jam 9 malam hingga jam 8 pagi.
3. Mencegah kelebihan berat badan
Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti Spanyol dan Amerika Serikat, menemukan bahwa zat melatonin membantu untuk mengontrol berat badan.
Dimana tingkat melatonin, umumnya meningkat dalam gelap di malam hari, lalu akan muncul untuk melawan obesitas dengan merangsang produksi “lemak beige”.
“Lemak beige merupakan sejenis sel lemak tetapi bukan “lemak putih”, dan cenderung memperabukan kalori daripada menyimpannya. Akibatnya, “lemak baik” akan membantu mengatur berat tubuh dan metabolisme,” kata peneliti, dikutip Newsmaxhealth.
4. Menurunkan resiko depresi
Tidur dengan mematikan lampu menawarkan perasaan nyaman dan rileks ketika tidur, alhasil tubuh dan pikiran akan benar-benar dalam kondisi sepenuhnya tidur (istirahat) yang berkualitas.
Berdasarkan laporan dari hasil penelitian Ohio State University Medical Centre, menyatakan bahwa tidur dengan keadaan lampu yang menyala berakibat buruk pada perubahan struktur pada otak, serta menyebabkan depresi.
Peneliti dari Ohio State University melaksanakan percobaan terhadap hamster yang terus menerus diberikan lampu pada malam hari. Hal tersebut membuat si hamster menunjukkan tanda-tanda depresi. Dan semua gejala depresi pada hamster akan hilang dalam dua pekan, setelah si hamster tidur di malam hari dengan lampu mati.
5. Menutunkan resiko kanker payudara
Paparan cahaya lampu ketika tidur di malam hari sangat tidak baik bagi wanita, hal itu alasannya dapat meningkatkan resiko tubuh terkena kanker payudara dan juga kanker usus besar.
Dengan mematikan lampu ketika tidur membantu tubuh secara maksimal memproduksi hormon melatonin, yang berkhasiat sebagai kekebalan tubuh, serta sangat ampuh dalam membunuh dan menghambat perkembangan sel kanker.
Ahli biologi Joan Robert berkata bahwa tubuh gres bisa memproduksi hormon melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon ini menjadi salah satu hormon kekebalan tubuh yang bisa memerangi dan mencegah aneka macam penyakit, termasuk kanker payudara dan kanker prostat
6. Tidur menjadi berkualitas
Tidur yang berkualitas yaitu selama tidur, organ otak benar-benar dalam keadaan beristirahat. Sinar cahaya ketika tidur menjadikan kualitas tidur menjadi kurang baik, alasannya sinar tersebut masih berperan sebagai perangsang stimulator kerja otak.
Secara ilmiah, cahaya yang ada dalam ruangan tidur akan menembus hingga ke episode mata, walaupun tubuh sudah dalam keadaan terlelap tidur, sinar tersebut akan memasuki ruangan stimulator yang nantinya direspon oleh otak.
Sehingga, walau mata kita terpejam, tetapi jikalau ada cahaya yang bersinar menimbulkan otak akan terus bekerja untuk merespon atau mengartikan cahaya yang masuk tersebut.
Dengan tidur yang berkualitas di malam hari, sangat besar manfaatnya, yaitu untuk memaksimalkan proses detoksifikasi di dalam tubuh, guna menetralisir toksin yang merusak tubuh.
Proses detoksifikasi tubuh ini, terutamanya terjadi pada organ hati, yang prosesnya hanya bisa maksimal ketika tidur yang berkualitas.
Mekanismenya juga berkaitan akrab dengan diproduksinya antioksidan sebagai penetral toksin.
Sehingga, tidur yang berkualitas (dengan keadaan gelap & tidur di awal waktu) membuat proses detoksifikasi hati dapat berjalan dengan optimal.
Loading...
7. Tidur lebih nyenyak
Penelitian dari pihak American Medical Association (AMA), menawarkan hasil penelitian bahwa lampu bisa memengaruhi ritme tidur alami pada tubuh.
Saat seseorang tidak punya waktu yang cukup dalam kegelapan, menimbulkan tubuh tidak maksimal dalam memproduksi hormon melatonin, yang salah satu fungsi hormon ini biar membuat kita mengantuk di malam hari.
Yang artinya, hormon melatonin bisa memengaruhi seberapa nyenyak seseorang tidur dan pukul berapa bisa bangun.
Dalam penelitian American Medical Association, menjelaskan bahwa penggunaan barang elektronik menyerupai komputer, laptop, dan telepon genggam dapat menawarkan efek gangguan tidur, yang terutama pada usia kelompok anak dan remaja.
Hal itu alasannya layar elektronik memancarkan banyak cahaya biru, yang menimbulkan menurunnya produksi hormone melatonin di malam hari.
8. Agar tubuh dapat segar dan fit besok paginya
Ilmuwan Australia melaksanakan penelitian, dan telah menemukan bahwa tidur larut setelah semalaman tersinari lampu mngakibatkan jam biologis tubuh menjadi kacau, sehingga sulit mengimbangi aktifitas kerja yang dmulai pukul 09:00 hingga pukul 17:00.
“Orang yang suka begadang sering merasa sulit tidur dan tidak merasa segar keesokan harinya. Efeknya sama menyerupai jet lag,” kata Profesor Helen Burgess dari Rush University Medical Center di Chicago menyerupai dikutip dari NineMSN, Minggu (30/10/2011).
Prof Burgess melaksanakan penelitian pada 10 orang, yang awalnya diminta tidur pada pukul 22:00 dan bangkit pada pukul 07:00 selama seminggu. Setelah bangun, mereka diminta untuk pergi ke luar rumah selama 10 menit untuk mendapat sinar matahari.
Peserta penelitian kemudian diminta menaikkan waktu tidurnya ke pukul 01:00 (jam 1 malam) dan bangkit pukul 07:00 selama seminggu. Untuk mengatasi rasa lelah di siang hari (karena efek kurang tidur di malam hari), maka membiarkan para akseptor penelitian tidur di siang hari untuk mengurangi rasa lemasnya.
Hasil temuannya, ketika akseptor terkena cahaya dan terjaga hingga larut malam, menimbulkan tubuhnya cenderung mengalami gangguan tidur, sehingga tubuhnya menjadi tidak fit pada pagi hari berikutnya.
Dia menambahkan, bahwa jikalau seseorang mematikan lampu ketika tidur, hal itu akan menawarkan efek positif berupa tubuh menjadi lebih kalem dan rileks, serta tubuh bisa mengikuti keadaan dengan jam biologis tubuh seharusnya.
Prof Burgess, menjelaskan bahwa diam-diam kondisi biologis tubuh tetap teratur, serta menghindari perasaan kurang fit di pagi hari, yaitu dengan mematikan lampu atau minimal meredupkan lampu di malam hari, dan penting untuk mengatur waktu tidur dengan baik.
Tidur dengan lampu menyala menimbulkan jam biologis tubuh menjadi benar-benar terganggu.
Yang akibatnya, menawarkan resiko tinggi terhadap duduk perkara gangguan tidur, yang dapat memicu penyakit kardiovaskular dan gangguan metabolisme.
10. Mencegah Obesitas.
Menurut aneka macam sumber yang relevan, bahwa tidur dalam keadaan gelap membantu untuk menurunkan resiko obesitas (kelebihan berat badan).
Sehingga untuk yang ingin diet, terapkan contoh tidur yang baik dan sehat. Seperti tidur di awal malam dan mematikan lampu sepenuhnya.
Menurut penelitian terakhir, mengambarkan hasil penelitiannya bahwa orang yang tidur dalam keadaan gelap, bisa memperabukan kalori dalam tubuhnya. Alhasil, lemak yang ada di dalam tubuhnya akan terbakar.
11. Mencegah kerusakan DNA
Tidur dalam keadaan gelap bisa menurunkan resiko kerusakan DNA. Karena pada kondisi gelap, sel imunnitas tubuh akan membaik.
Adanya kerusakan DNA pada tubuh, sangat beresiko sesekali seseorang terkena penyakit leukemia, terutama anak-anak.
Professor Russle dari Texas University sudah mewanti wanti bawah umur supaya tidur dalam keadaan remang, bahkan lebih baik lagi dalam keadaan gelap.
12. Menstabilkan Emosi. Menurut dari aneka macam sumber, menjelaskan bahwa tidur dalam keadaan gelap (tanpa menggunakan cahaya lampu) akan bermanfaat untuk menstabilkan emosi dan mengontrolnya dengan baik, dibandingkan dengan orang yang tidur dalam kondisi lingkungan yang terang.
13. Meringankan Stres. Stres terjadi jawaban pikiran yang terlalu diporsir, duduk perkara ini bisa diringankan dengan tidur tanpa lampu. Hal ini masih berkaitan dengan manfaat menstabilkan emosi, sehingga bisa meminimalisir rasa stres yang muncul.
14. Meningkatkan Kerja Otak. Tidur dalam keadaan gelap bisa meningkatkan kemampaun berpikir otak, serta menghindari sifat lupa.
15. Tidur dengan cepat dan mudah. Ketika kita tidur dengan lampu yang mati maka akan bisa lebih cepat memproses tidur hingga lelap dan nyenyak, dibandingkan dengan tidur dalam keadaan cahaya lampu masih terang. Dimana cahaya lampu tidak menusuk mata ketika tidur.
Baca juga:
0 Response to "15 Manfaat Tidur Dalam Keadaan Gelap (Mematikan Lampu)"
Post a Comment